15 November
Tripple Chocolate Extra Whipped Cream and Caramel Sauce. manis, tapi meninggalkan bulir pahit yang nyata.
saya datang tepat satu jam sebelum kedai kopi tutup. dengan lambang hijau dan posisinya yang selalu berada di gedung prestisius kedai kopi favorit saya ini menjadi magnet bagi mereka yang meminta kelas sosial. bahasa tubuh sedikit kikuk, kebingungan ketika menyebutkan pesanan, sedikit canggung dengan cara barista menyapa, dan obrolan yang terlalu keras dengan menyebutkan nominal serta pencapaian sehingga terdengar sampai ke meja tetangga adalah senyatanya teriakan atas ketidaknyamanan bentuk intimidasi dari kedai kopi dimana mereka memanjat ini.
malam ini langit samarinda mendung, semendung hati mereka dengan bumper rendah terkurung banjir hilir mahakam ditambah hujan yang awet. sedikit marah pada salah alam merenggut independensi mereka.
saya duduk di area terbuka dengan tangan kiri memegang coklat pesanan saya dan tangan kanan memegang gelas air putih. tatapan heran dari mereka yang meminta kelas dari sepetak kedai kopi mengiringi langkah saya : bertanya tanya apakah gelas air putih yang saya pegang berbayar ataukah gratis.
"ini rasa yang aku cari"
celetuk Fatimah pada tegukan pertama kopinya, memancing saya untuk ikut mencicipi "rasa" hati yang tertuang dalam segelas kopi.
cukup tau, ia dalam keadaan pahit elegan yang terbalut manis.
saya ? ah kedai kopi sudah tau jawabannya.
Samarinda, 15 November 2016
Riffat Akhsan
08 November
saya inget banget waktu masih awal awal mata kuliah rekayasa pondasi kayaknya tuh satu kelas menggerutu kenapa sih dinding penahan tanah atau lebih dikenal dengan turap (yang bentuknya gitu doang) harus dipelajari sampe satu semester ?
buahahahaha kebeneran saya juga barusan ngerjain hitungan perencanaan dinding penahan tanah jadi yah inget masa lalu gitu deh.
sodara sodara, dinding penahan tanah itu adalah bangunan teknik sipil yang nggak kalah pentingnya sama jalan, jembatan, pelabuhan, bendungan dan yang lain.....
kita ambil satu contoh ya : Kalimantan Timur meskipun bukan termasuk zona rawan gempa bukan berarti aman aman saja, justru tanah nya terus bergerak sehingga sering banget jalan tiba tiba bergelombang atau patah.
nah disinilah turap hadir sebagai pahlawan. intinya sih sama persis hitungan turap di lapangan seperti turap yang kalian kerjakan waktu ujian akhir semester, beda nya mungkin di data tanah (sudut geser dalam, jenis tanah) beban, sama dimensinya sajooo.
trus kalau perkuatan nya harus pake tiang pancang, perhitungan dimensi dan kedalaman pancang nya langkahnya sama persis juga, tinggal lihat jenis tanah dan hasil test tanah menunjukkan standar penetrasi tanah keras ada di kedalaman berapa, lapisan tanah nya meliputi apa aja, dan daya dukung tanahnya berapa.
jangan lupakan perencanaan pembesian turap juga langkahnya sama persis kayak ujian ujian kamu.
masih ingat dong pastinya kontrol keamanan turap meliputi apa saja ? yak benar cek geser, cek guling, dan cek keruntuhan.
masalah bentuk turap yang kayak gitu (doang) nggak pernah berubah, yaaaa mau gimana lagi ya memang gitu....
saya doakan deh kamu kamu yang lagi baca postingan ini terpikir ambil materi disertasi pemodelan turap yang lebih kece dan eye catching demi proyek konstruksi yang lebih daebak !
ssssst paket pekerjaan turap itu kalau ditotal total nilainya besar lho, dan setiap tahun selalu ada. jadi tabahkanlah hatimu menerima materi perencanaan turap berbulan bulan lamanya....
Samarinda, 8 November 2016
Riffat Akhsan
01 November
Pariwisata Kota Bontang memasuki babak baru, setelah sebelumnya diakui sebagai spot wisata diving dunia, sekarang yang lumayan hits di Bontang ya wisata trekking liat hutan sama kuliner.
ngomong ngomong soal kuliner salah satu yang kayaknya harus banget dicoba di Bontang tuh masakan Gammi yah, yang terkenal sih gammi bawis, tapi kalau saya lebih suka gammi ayam.
gammi tuh macem macem banget, ada gammi ayam, gammi bawis, gammi cumi, gammi layang, dan gammi gammi yang lain.
pada intinya gammi itu sama aja kayak penyetan di daerah jawa, bedanya ada di bumbu dan cara penyajian. bumbu sambal gammi ini semacam sambal bawang gitu tapi dimasak nya di piring tembikar ditambah dengan minyak goreng.
aroma laut bercampur minyak panas bersatu dengan sambal gammi serta memang merupakan sensasi otentik Kota Bontang yang sulit bahkan tidak saya temukan di daerah lain.
setiap orang punya lokasi rumah makan favorit buat makan gammi, mostly di daerah Bontang Kuala sih. tapi kalau saya prefer masak sendiri soalnya saya orangnya nggak terlalu suka pedas dan saya lebih suka gammi ayam yang sebelumnya ayamnya diungkep dulu sebelum digoreng.
jadi, selamat makan gammi !
Samarinda, 1 November 2016
Riffat Akhsan
Photo by Kate Kalvach on Unsplash
sumber gambar : disini
jadi seharian ini saya di PHP sama kenyataan tentang jadwal UTS, katanya jam 8 UTS rekayasa transportasi lanjut rekayasa pondasi dalam.
saya udah siap mental hati jiwa raga buat ujian eh trus ketua kelas bilang kalau si dosen lagi rapat sama rektor trus ujian ditunda jam setengah 10. saya iyain aja deh sambil mikir gimana nasib rekayasa pondasi dalam saya.
mendekati jam setengah sepuluh saya masuk kelas eh dosen nya bilang ujian udah mau kelar karena udah dimulai jam 8 dan saya diharuskan lapor ke jurusan karena salah jadwal -___-
yasudahlah dengan hati hancur duduklah saya nunggu jam ujian rekayasa pondasi dalam mulai, eh trus ujian nya dibatalkan aja dong karena akan lain hal :((((
belum kelar drama ini semua, saya buru buru masuk ke kelas ujian beton prategang karena ujian udah dimulai satu jam sebelumnya dan saya baru dikabarin :((((
alhasil keluar dari ruang ujian dengan tangan kram hasil tulis tangan perencanaan jembatan beton prategang selama empat setengah jam non stop.......
sungguhlah teknik sipil ini luar biasa menguras pikiran, emosi, serta uang buat beli obat sakit kepala.
when the rain is over there are beautiful rainbow, setelah kesulitan pasti ada kemudahan disertai hikmah, tak terkecuali untuk kejadian hari ini.
jadi hari ini saya berkesempatan untuk ngobrol dengan salah satu kandidat doktor di bidang hidro. seorang pemuda asli dayak dengan domisili Samarinda.
kami ngobrol tentang banyak hal, salah satunya kenapa dia ingin mengabdikan diri pada pendidikan teknik sipil di Kalimantan Timur.
jadi si kakak ini bercerita, bahwa Kalimantan Timur selalu menjadi yang ditinggalkan - (mention it "ditinggalkan" is significantly different with "tertinggal").
saya jadi tergelitik dengan statement si kakak ini.
well yeah menurut dia Kalimantan Timur adalah daerah kaya yang selalu menarik minat perhatian para semut pekerja. mereka berbondong bondong datang ke Kaltim demi penghidupan yang lebih baik, mengeruk kekayaan nya, kemudian setelah pensiun kembali pulang ke asal dengan peningkatan taraf hidup secara luar biasa.
lalu Kaltim kembali menjadi yang ditinggalkan.
tidak jauh berbeda dengan mayoritas kalangan menengah atas asli Kaltim, mereka menyekolahkan anaknya ke luar daerah kemudian setelah lulus si anak diterima bekerja di perusahaan bonafide nasional milik negara maupun milik asing dengan penempatan di kota besar atau suka suka perusahaan.
disini saya paham akar dari arus urbanisasi sebenarnya bukan dari nonskill worker yang bekerja ala kadarnya, tapi justru mahasiswa yang bersekolah di kota kota pelajar dan kebetulan memiliki uang jajan berlebih sehingga kompor wirausaha atau bahasa keren nya entrepeneur dieksekusi oleh mahasiswa mahasiswa melalui modal yang bisa mereka kumpulkan hanya dengan sedikit berhemat.
yah jadinya malah bangun kampung orang bukan kampung sendiri :((
lalu siapa yang kembali ke Kaltim dan memajukan Kaltim ??
Kaltim memang daerah yang sangat kaya, tapi silau globalisasi atau jawanisasi begitu massive mempengaruhi mindset para pemuda asli Kalimantan Timur.
kembali lagi, lalu siapa yang kembali ke Kaltim dan memajukan Kaltim ?
sementara pekerjaan rumah berupa pembangunan berkelanjutan masih harus dikebut menuju Kaltim yang lebih maju, tapi peran utama bukan pada Pegawai Negeri Sipil melainkan di jiwa jiwa pemuda pemudi asli Kaltim yang setelah selesai menuntut ilmu di luar daerah pulang untuk mengabdikan diri pada bumi etam tercinta.
bangga rasanya ketika ikut mengawasi progress report pembangunan jembatan yang kemudian setelah jembatan tersebut jadi sampai kapanpun kalau kalian lewat jembatan tersebut pasti ingat "aku dulu ikut bangun jembatan itu"
kalau kamu bangun itu di daerah lain yang bukan aslimu, mungkin rasa bangga nya akan jauh berbeda.
begitu pemikiran si kakak yang ngobrol bareng saya sore tadi. itu yang mendasari dia untuk kembali ke Kaltim berkomitmen untuk membangun Kaltim.
gitu aja sih percakapan absurd saya dengan kakak kandidat doktor ini, nggak tau kenapa pengen aja berbagi dengan kalian disini.
kalau kalian ? pernahkan punya percakapan absurd seperti saya ?
Samarinda, 1 November 2016
Riffat Akhsan
Subscribe to:
Posts (Atom)
Search