29 June
sumber gambar : huffingtonpost (dot) com
senin, 26 Juni 2017 menjadi penanda 20 tahun buku pertama seri Harry Potter karya J.K Rowling resmi dipublikasikan.
saya sendiri baru mengetahui buku seri pertama ; Harry Potter and The Philoshoper's Stone ketika SD kelas 2. lima tahun kemudian sejak penerbitannya pertama kali. sayang, saya hanya bisa melihat sinopsis novelnya di majalah langganan saya dan masih belum berkesempatan untuk membaca novelnya karena orangtua saya belum memperbolehkan.
film Harry Potter pertama yang saya tonton di bioskop adalah Harry Potter and Deathly Hallows part 1, saya tonton ketika di kelas 3 SMA. enam seri sebelumnya tersimpan rapi di laptop saya dengan resolusi BluRay hasil mengumpulkan dari SMA kelas 1.
tapi tetap saja, saya masih belum berkesempatan untuk membaca novelnya.
film menghadirkan imaji yang lebih liar dan juga berjasa menghidupkan mimpi saya. berkat kesabaran anak sholeh yang tidak punya pacar, akhirnya ketika tahun kedua kuliah saya berhasil mengumpulkan ketujuh seri novel Harry Potter plus edisi langka seri ketujuh asli dari penerbit Bloomsburry.
jangan berpikir saya dapat di jaringan retail toko buku besar dengan AC sejuk. saya mendapatkan seluruh seri novel Harry Potter berkat perjuangan lima hari berturut turut bolak balik jalan semarang dengan catatan minimal tiga jam menunggu penjual buku bekas disana membongkar gudangnya demi mendapatkan buku yang saya minta.
jadi buat kamu yang suudzon saya dapat seri novel Harry Potter yang berkertas jelek, tulisan nggak jelas, alias bajakan karena harganya miring dan dapatnya di jalan Semarang......
sorry bro kalian salah.
saya dapat asli shay.
yak begitulah cerita saya dan Harry Potter. dan untuk meramaikan #HarryPotter20 sebagai bagian dari mimpi masa kecil saya (yang kemudian menjadi kenyataan saat saya menjadi remaja tanggung) saya share yaa Pottermore saya....
HOGWARTS HOUSE - RAVENCLAW
uhlala saya satu asrama sama mbak cantik pacar pertama Harry Potter ; Choo Chang dan mbak pinter dengan kepintaran unik dan selalu caper sama Harry Potter meskipun akhirnya mereka nggak jelas hubungannya kek apa ~

ILVERMORNY HOUSE - THUNDERBIRD
Ilvermorny House adalah sekolah sihir seperti Hogwarts yang berada di Amerika Utara. Ilvermorny lebih dikenal semenjak film "Fantastic Beast and Where to Find Them" rilis. kita memang tahu bahwa Hogwarts bukan satu satunya sekolah sihir di dunia melalui novel keempat : Harry Potter and Gobelt of Fire. ada Durmstrang (ingat kan tentang Victor Krum yang mengajak Hermione sebagai teman dansa dan segala drama antara Harry - Hermione - Ron) dan Beauxbatons (sekolah sihir yang isinya cewek semua, nggak pernah menang sama sekali dalam setiap challenge turnamen Triwizard. juga merupakan sekolahnya Fleur istri dari Bill Weasley). tapi baik Durmstrang maupun Beauxbaton kan sama sama dataran eropa. Durmstrang di Eropa bagian utara dan Beauxbaton yang berada di antara pegunungan Pyreness dan Prancis.
asrama Thunderbirds adalah lambang untuk Chadwick, anak dari pendiri sekolah Ilvermony. seorang anak yang sangat cerdas namun temperamental, dan dapat menciptakan badai selagi terbang. mirip mirip sama ravenclaw lah ya ~
Ollivander hanya membuat tongkat dengan 3 inti : rambut unicorn, jantung naga, dan bulu Phoenix. pemilik tongkat dengan bulu Phoenix memiliki sifat inisiatif tinggi dan kadang kadang bertindak atas kemauan mereka sendiri.
uwuwuuw tongkat aku sama kayak punya Tom Riddle dan Harry Potter.
tongkat ini sangat selektif dalam memilih pemiliknya. tongkat ini sangat sulit untuk dijinakkan bahkan untuk kesetiaan pada pemilik baru. tongkat ini memiliki kekuatan sihir yang sangat besar. tapi lemot.
PATRONUS - WHITE STALLION
patronus saya adalah kuda putih jantan.
patronus adalah sihir positif yang sangat kuat dan dapat mengusir dementor, makhluk yang menyedot ingatan bahagia dan memaksa kita memikirkan hal hal yang menyedihkan. patronus hadir sebagai perisai, hanya bisa muncul ketika penyihir memikirkan ingatan yang paling bahagia.
EXPECTO PATRONUM
patronus saya sama kayak patronus Ginny Weasley, istri Harry Potter.
makin umur saya jadi paham bahwa Harry Potter sejatinya bercerita tentang politik yang mengakar kuat dan berbagai filosofi hidup. bukan hanya sekedar kisah anak kaya raya yatim piatu yang berhasil bertahan hidup dan memiliki luka seperti sambaran petir di dahinya.
saya sendiri mengagumi tokoh Severus Snape alih alih Albus Dombledore. dimata saya Snape ini "luwes" dalam bergaul, sehingga kita nggak bisa benar benar kenal dia. susah lah orang sok tau mau berteman sama dia.
selain itu saya juga suka sama Hermione yang cerdas dan kadang menggelikan, Prof McGonagall yang bijak, dan hedwig :)))
jadi, hasil pottermore kamu apa ? share di kolom komentar ya....
Bontang, 29 Juni 2017
Riffat Akhsan
uwuwuuw tongkat aku sama kayak punya Tom Riddle dan Harry Potter.
tongkat ini sangat selektif dalam memilih pemiliknya. tongkat ini sangat sulit untuk dijinakkan bahkan untuk kesetiaan pada pemilik baru. tongkat ini memiliki kekuatan sihir yang sangat besar. tapi lemot.
PATRONUS - WHITE STALLION
patronus saya adalah kuda putih jantan.
patronus adalah sihir positif yang sangat kuat dan dapat mengusir dementor, makhluk yang menyedot ingatan bahagia dan memaksa kita memikirkan hal hal yang menyedihkan. patronus hadir sebagai perisai, hanya bisa muncul ketika penyihir memikirkan ingatan yang paling bahagia.
EXPECTO PATRONUM
patronus saya sama kayak patronus Ginny Weasley, istri Harry Potter.
makin umur saya jadi paham bahwa Harry Potter sejatinya bercerita tentang politik yang mengakar kuat dan berbagai filosofi hidup. bukan hanya sekedar kisah anak kaya raya yatim piatu yang berhasil bertahan hidup dan memiliki luka seperti sambaran petir di dahinya.
saya sendiri mengagumi tokoh Severus Snape alih alih Albus Dombledore. dimata saya Snape ini "luwes" dalam bergaul, sehingga kita nggak bisa benar benar kenal dia. susah lah orang sok tau mau berteman sama dia.
selain itu saya juga suka sama Hermione yang cerdas dan kadang menggelikan, Prof McGonagall yang bijak, dan hedwig :)))
jadi, hasil pottermore kamu apa ? share di kolom komentar ya....
Bontang, 29 Juni 2017
Riffat Akhsan
08 June
sumber gambar : parentspartner dot com
kemarin sore saya barusan left grup whatsapp keluarga besar karena sudah tidak tahan lagi dengan kegoblokan kolektif berupa penyebaran hoax dan tidak adanya filter konten di ruang publik.
saya kemudian ingat oktober tahun lalu, UNESCO merilis tingkat membaca buku penduduk Indonesia terburuk nomor 2 di dunia setelah negara negara Afrika. iya, negara negara miskin di Afrika sono, dan runner up in the world nya adalah negeri indah gemah ripah loh jinawi dengan proyeksi kekuatan ekonomi terkuat ketiga di dunia plus bonus demografi dalam kurun waktu kurang dari sepuluh tahun kedepan.
yassalam.
masyarakat Indonesia itu cenderung visual, influence lebih terbaca dan moncer melalui konten konten gambar dan suara. nggak heranlah instagram jadi hits di negeri ini
namun, fenomena WAG keluarga besar saya mungkin menjadi cerminan realitas literasi digital masyarakat Indonesia, bahwa fanatisme buta dan kegoblokan kolektif tumbuh subur dan terus dipupuk di negeri ini. ya wajar aja sih, tradisi membaca yang buruk dan budaya intelektualitas yang rapuh membuat orang gampang percaya apa yang mampir ke "beranda" nya. ditelan aja gitu informasinya tanpa tau itu apaan. bukan hal aneh kalau (mungkin saja) tanpa sadar mereka menjadi "alat" dari propaganda yang mungkin sudah diatur oleh pihak tertentu.
saya mungkin bukan kutu buku idealis yang mampu membaca buku berkualitas sampai minimal 60 buku per tahun. buku buku saya hanya berputar di textbook kuliah, jurnal nasional dan internasional, lebih banyak novel dan majalah gaya hidup .
saya juga bukan pengunjung perpustakaan teladan, karena lebih suka numpang wifi di perpustakaan dan lebih bahagia ngafe aja di cafe bernuansa perpustakaan. numpang foto di world book day, yang secara tidak sengaja saya bertemu dengan Matsui - San, seorang warga negara Jepang.
saya masih ingat pesan Matsui San
"Rifa-San, jangan pernah mengeneralisasi satu hal kalau kamu baru berpikir satu kali"
inilah kesedihan saya, buruknya minat baca buku memicu generalisasi berpikir. padahal baru berpikir satu kali. ya kita ngomong fakta aja sih, saya dan kamu yang baca postingan ini pasti pernah menebak isi berita hanya dari judulnya saja kan ? padahal saya dan kamu tau judul seringkali nggak nyambung sama isinya.
nah itulah yang membuat dalam skala yang lebih masif fenomena penyebaran hoax di WAG bertransformasi menjadi sebuah informasi acuan yang terpercaya bagi mereka anggota WAG. padahal saya haqqul yakin yang menyebarkan hoax tersebut sudah cuci tangan dengan menulis "cuma ngopi dari grup sebelah".
hadeh.
ada hal yang lebih jauh dari lingkaran setan buruknya minat baca - penyebaran hoax - cuci tangan di WAG ini (WAG manapun, nggak hanya WAG keluarga). yaitu minimnya rasa bahasa yang berimpact pada tidak adanya empati yang melatarbelakangi filter dalam penyampaikan konten di ruang publik. bahasa kerennya think thousand before posting.
lah boro boro mikir sebelum posting, orang nyebarin info yang masih nggak jelas kredibiltasnya aja mereka ringan ringan aja kok.
walau bagaimanapun, WAG adalah ruang publik. ruang dimana ada lebih dari dua orang selain kamu. image diri, netiket (etika berinternet) juga harus dijaga dong. ingat, apapun postingan kamu di WAG adalah citra diri kamu juga, itu merepresentasikan nilai diri kamu. even maksud kamu hanya bercanda. kamu nggak bisa nyetir pandangan orang ke kamu. tapi kamu bisa nyetir omongan kamu di WAG biar pandangan anggota grup WAG nggak negatif ke kamu. bukan maksudnya suudzon juga, tapi YA PLIS DONG AH KITA KAN KAGAK TAU PIKIRAN ORANG LAIN ATAS KITA.
kalau kata ayah saya tuh gini
postingan kita di sosial media tuh ibarat kita teriak di lapangan terbuka, meskipun mungkin nggak ada yang dengerin tapi kita nggak bisa benar benar memastikan apakah memang kita nggak ada yang dengerin. karena silent reader itu jumlahnya banyak sekali. apalagi stalker.lebih jauh lagi, penyebaran informasi palsu yang merugikan seseorang/instansi/pihak tertentu dalam media digital dapat dijerat pasal berlapis berupa UU ITE, pencemaran nama baik, dan perbuatan tidak menyenangkan.
jadi, jangan sampai ya konsekuensi hukum dalam postingan WAG kamu tidak bisa diselesaikan hanya dengan bilang "cuma ngopi dari grup sebelah".
kalau WA grup gosip mah beda lagi, tapi biasanya grup gosip pakenya telegram ya bukan whatsapp, sorry.....
Samarinda, 8 Juni 2017
Riffat Akhsan
Subscribe to:
Posts (Atom)
Search