18 July



Kirana Larasati. tahun ini ia genap berusia 24 tahun. seorang perempuan cantik, cerdas, dan bisa melihat hantu.

saya pertama kali mengenalnya di tahun 2016. disaat sesuatu yang tidak mungkin disemogakan sehingga menjadi mungkin.

Lalas perempuan tegar. ia pernah melewati peristiwa yang lebih mengerikan dibanding kematian. sebut saja kancing yang terlepas.

kekuatan karakter tercermin dalam sikap mental di diri Lalas. kadang hal ini menjadi bumerang bagi dirinya. overthinking.

kecintaannya pada grafis membawanya pada pekerjaan di sebuah resort dan agribisnis sejuk dekat rumahnya. ia bekerja dengan hati dan dibayar sebagai manusia profesional.

di grup Salmon Rumpik kami, Lalas hadir sebagai pribadi kalem yang ngagetin. pribadinya yang terkadang panikan seringkali membuat panik seisi grup telegram. sebuah kombinasi yang lucu.

fotografi, videografi, ilustrasi, dan produk grafis lainnya sukses ia lahirkan dari tangan dinginnya. sayang kuliah desain grafisnya malah belum lulus sampai sekarang :(

Lalas punya ketertarikan pada karya sastra sejarah, rekomendasinya agar saya membaca novel Kancing yang Terlepas sungguh tepat. saya jadi kangen nyesek sama mantan.

berbahagialah las. nikmati takdir hari ini, syukuri takdir masa lalu, doakan takdir masa depan. karena tuhan tidak pernah salah dalam menaruh adil. yakini itu, dan percayalah hidupmu akan lebih menyenangkan.

semoga istiqomah ya berjilbabnya, bukan karena apa apa. karena ya memang lebih nyaman aja.

semoga umurmu berkah, amin untuk semua doa baik yang ditujukan untukmu.

selamat ulang tahun Lalas, cici loves you so much !



Samarinda, 18 Juli 2017



Riffat Akhsan



saya jarang sempat untuk membaca karya sastra anti mainstream berbau sejarah. bahkan ketika saudara kembar saya  secara heboh mendorong saya membaca novel Gadis Kretek karya Ratih Kumala yang memberikan kesempatan pada rakyat jelata seperti saya mengintip "dapur" dari bisnis rokok beserta pusaran bisnis yang menyertainya, sampai hari ini pun saya masih belum sempat untuk membaca novel tersebut.

tapi novel ini adalah pengecualian ; saya terhipnotis sejak paragraf pertama.


SINOPSIS CERITA

kalau boleh saya rangkum, novel ini bercerita tentang syair - syair, kelompok yang terusir dan asmara yang tidak terselesaikan. tentang perempuan, politik dan kekuasaan. tentang Indonesia dari sisi yang berbeda.

Percintaan tulus beda zaman kokoh berusia senja Tek Siang dengan perempuan muda awal dua puluhan yang ia rawat, lindungi, dan cintai sejak umur dua belas tahun. Giok Hong. Giok Hong dicintai sebagai simpanan oleh si tua yang memilih untuk melajang. Seorang juragan orkes Cina “Tjahaja Timoer” yang insting berhitungnya membawa ia pada bisnis jual beli tanah dan hasil bumi di wilayah Semarang dan pantai utara Jawa.

Nasib membawa Giok Hong untuk dicintai oleh Oen Kiat, karena cintanya sendiri pulalah Ong meregang nyawa akibat serangan jantung. Giok Hong kemudian direnggut dari Tek Siang oleh istri Oen, Cik Lena. Politik keluarga bertujuan harta membinasakan istri dan anak anak Oen Kiat di tangan adik kandung Oen. Bahkan ketika massa berkabung belum selesai.

Beruntung Giok Hong berhasil lolos dari kematian. Setahun kemudian ia lahir kembali dengan identitas baru ; Boenga Lily. Bekerja sebagai biduan di rumah makan Mei Wei milik Tan Kong Gie.

Tak ketinggalan penggambaran situasi politik kala itu. Chaos nya keadaan kota melatarbelakangi tutupnya rumah makan Mei Wei. Arogansi aparat militer semakin menguarkan aura mencekam pada cerita. Penjarahan berdasar fitnah bahwa etnis Tionghoa adalah antek komunis turut serta meramaikan cerita. Lengkap dengan salebaran “Revolusi Setengah hati” dan “Waspadai Kafir Baroe” (lebih dari cukup untuk membuat saya tersenyum kecut).

cerita yang tragis, sinis, namun secara mengejutkan : manis.


MESIN WAKTU YANG MEMABUKKAN

seorang Handry TM menyihir saya dengan pesona deskripsi waktu, latar, dan bahasa.

saya dipaksa untuk kembali ke masa lalu pada dua masa berbeda dekade. daerah pecinan Gang Pinggir Kota Semarang tahun 1960 an, ketika bangsa ini masih belum benar benar mengerti arti kemerdekaan berbangsa. sekaligus ke masa lalu dimana saya masih bersama pacar beda agama saya yang getol mendorong saya belajar bahasa mandarin.

Bingung, siapa melawan siapa. Siapa dipengaruhi siapa. Ditambah trauma penjara semakin membuat saya mabuk dalam perjalanan mesin waktu novel ini. Kemelut politik dan kekuasaan di bab bab akhir cerita terasa sangat pahit.

Peran ganda cik Lily dalam novel ini sangat krusial. Singkatnya ; pelacur di bawah lampion.

tidak mudah mendapatkan novel ini. setelah gagal mendapatkan di toko buku tempat buku ini diterbitkan, saya akhirnya menemukan di rak bagian karya sastra khusus di perpustakaan daerah kaltim.

novel ini lantang meneriakkan sejarah lebih fasih dibanding buku sejarah jaman saya sekolah. sebuah fakta kelam bahwa ada yang terlupa dari mereka yang disebut Bhineka Tunggal Ika. 

karena zaman begitu tega menghapus jejak sejarah yang tidak berguna. 





Samarinda, 18 Juli 2017




Riffat Akhsan


13 July

builder (dot) mn

postingan ini sebenarnya postingan menghibur hati menyusul kabar penempatan saya untuk suatu proyek multi years salah satu infrastruktur di pedalaman Kalimantan Timur.

berbicara tentang perempuan selalu menarik, proyek juga begitu. kalau saja subjek dalam tulisan ini adalah seorang Adam, maka semua jadi "ya sudahlah ya, kan sudah seharusnya". tapi lain dengan perempuan. butuh dedikasi, konsistensi, dan persistensi untuk bertahan dan memimpin dalam jagad konstruksi.

kita inspiratif, karena kita perempuan.

berikut perempuan perempuan konstruksi inspirasi saya.


1. tante wati
beliau adalah insinyur teknik sipil perempuan pertama dalam hidup saya. waktu itu saya masih umur 4 tahun rasanya. saya main ke kantor abah saya karena penasaran kata abah di kantor abah ngitung pasir sama batu tapi yang saya lihat hanya kertas bertebaran dan meja serta staff yang sibuk.

tante Wati ini usil banget sama saya. tapi waktu saya perhatikan beliau kerja, kelihatan serius dan profesional sekali. mungkin tante Wati sedikit banyak mempengaruhi alam bawah sadar saya tentang menjadi workaholic dan profesional bekerja meskipun cewek sendirian.

2. Bu Rani
bu Rani ini dosen saya waktu saya kuliah di ITATS Surabaya. beliau ini langganan jadi team leader pengaspalan jalan arteri primer di Surabaya - Sidoarjo. tau sendiri kan ya ramainya jalan arteri di kedua kota itu kayak gimana. nah berdasarkan peraturan menteri PU yang menyebutkan bahwa untuk jalan arteri primer hanya boleh dilakukan pelaksanaan proyek terkait jalan mulai dari jam 10 malam sampai jam 4 pagi.

nah bu Rani ini seringkali harus nongkrongin pengaspalan jalan di jam segitu, begadang biar nggak ada yang nakal nyolong best cost tebal perkerasan jalan.

beliau ini dosen paling supel yang pernah saya temui, di awal awal kuliah teknik sipil saya kan pernah down sama cowok cowok yang kadang suka curang soal tugas. saya kan jadinya sedih banget huhuhu.

bu Rani ini ibu anak 1, anak beliau cewek. dan saya perhatikan beliau selalu punya cara untuk quality time kayak ciwi ciwi stuff gitulah dengan anak beliau sesibuk apapun beliau.

3. Mbak Kiki
mbak Kiki ini kakak kelas saya di kampus. tapi udah lulus. nah mbak Kiki ini satu satunya surveyor perempuan di kantornya. nah kantor mbak Kiki ini spesialis pelaksanaan pekerjaan jalan raya. tapi jalan rayanya pure yang buka hutan. bukan ngelanjut jalan lingkungan gitu. jadi ya gitu, keluar masuk hutan yang katanya kerjaan cowok cowok dikerjakannya sama mbak Kiki.

jadi kan sebelum proyek dilaksanakan, harus ada team yang ke lokasi proyek untuk ngecek kondisi real lapangan. team ini terdiri dari drafter, surveyor deskripsi, surveyor pemetaan lahan, koordinator logistik, operator alat, pimpinan proyek dll

team ini bertugas untuk merancang teknis proyek, mulai dari alat apa saja yang dibawa ke proyek (jenis, type, kapasitas, sampai skema mobilisasi demobilisasi), berapa tukang dan bahan yang bisa dibawa (skema mobilisasi bahan dan tenaga), bagaimana skema on site (dimana direksi keet, dimana tempat tidur karyawan, dimana naroh bahan, dimana alat parkir dll), dan memutuskan hal hal non teknis penunjang kelancaran proyek (dimana mak warung belanja ke pasar terdekat, termasuk kalau ada hal hal ghaib apa yang harus dilakukan, bertemu dengan kepala kampung, dll)

satu team tuh terdiri dari 10 - 15 an orang. di hutan mereka bisa sampe sebulan kalau emang proyek jalannya diatas 10 km.

jadi ya, mbak Kiki bareng sama mereka.

4. Bu Musrifah
nah, kalau Bu Musrifah ini dosen saya di Untag Samarinda. beliau ini tenaga ahli struktur beton. selain ngelab di sebuah batching plant beliau juga seringkali harus memastikan pengecoran berjalan lancar dan kuat tekan beton memenuhi spesifikasi sampai umur beton genap 28 hari.

jadi ya nggak heran lah kalau bu Musrifah sering banget nongkrong di pinggir mahakam semalaman suntuk nungguin cor site pile dan pilar jembatan yang sistemnya kadang sampe nutup jalur dengan 20 truk ready mix antri karena emang proses pengengecoran kan nggak boleh berhenti.

naik kapal ponton bareng sama crawler crane, truk ready mix lengkap dengan concrete pump menjadi imajinasi masa kecil mereka yang bercita cita menjadi insinyur. bu Musrifah udah khatam pengalaman itu. seorang perempuan.  

bu Musrifah juga pasti menjalani peran ganda. sebagai ibu dari 2 anak laki laki yang beranjak remaja adalah takdir beliau saat ini. saya salut banget dengan cara beliau memberi pengertian kepada anaknya ketika harus meninggalkan rumah demi proyek malam malam. nggak jarang juga beliau membawa anaknya kalau pas bener bener anak beliau rewel banget dan pengen ikut.

luar biasa.

jadi itulah perempuan perempuan luar biasa yang harus menjalani tanggungjawab profesi tanpa melupakan peran ganda sebagai ibu dan istri. saya yakin meskipun tidak mudah, pasti ada jalan untuk perempuan perempuan konstruksi diluar sana.

magna-system (dot) net

anyway, saya sekalian mau share pandangan saya ah.

saya nggak menutup mata tentang sentimen bahwa perempuan konstruksi susah jodoh dan melupakan keluarga. tapi saya perhatikan mereka yang nyinyir tingkat akherat kayak gitu biasanya berasal dari mereka yang bukan dari sektor konstruksi. tapi yes, cukup dekat dengan dunia konstruksi. (i don't blame that sector, but the reality scream that)

saya akui banyak perempuan teknik sipil yang nikah tidak pada umur ideal, saya rasa itu pilihan. bukan artinya kita berhak mengeneralisir bahwa perempuan kontruksi susah jodoh. toh banyak juga kok ukhti dan akhwat diluar sana yang nggak kunjung menikah karena proses ta'aruf via proposal belum mempertemukan sama yang cocok.

see ? it's about destiny, not profession.

banyak perempuan yang dulu kuliah teknik sipil setelah menikah lantas jadi ibu rumah tangga. banyak. yang lulus lantas jadi pegawai bank juga banyak. yang jadi PNS apalagi. yang dinyinyiri ilmunya nggak kepake juga lebih banyak lagi.

kemudian agar nyinyiran lebih berimbang dan hawt, ternyata fakta membuktikan bahwa perempuan yang dulu kuliah teknik sipil setelah menikah lantas menjadi pengusaha juga banyak, yang menjadi tenaga ahli sampai ke pelosok negeri juga banyak, yang ekspansi menjadi bos perumahan juga nggak kalah banyak.

memang ya pujian dan nyinyiran pada akhirnya berujung pada fakta yang sama.

saya percaya bahwa apapun yang telah tuhan gariskan pada kita untuk kita jalani tidak ada yang sia sia. pun menjadi perempuan konstruksi, tenaga ahli, lulusan teknik sipil. untuk itu, tegakkan kepalamu, afirmasi, visualisasi, dan rasakan energi kasih sayang tuhan, yakinlah tuhan selalu menyiapkan cerita terbaik untuk hidupmu.

jadilah luar biasa, karena kita perempuan.


Samarinda, 13 Juli 2017




Riffat Akhsan
Faizah and Her Enchanting Journey | Designed by Oddthemes | Distributed by Gooyaabi