23 July

 

Pepaya

Serum ini beraroma pepaya. adalah kesan pertama saya setiap mengaplikasikan produk ini ke wajah saya. 

mengusung hyaluronic acid sebagai bahan utama. teksturnya sangat thick namun sangat cepat menyerap. benar-benar diluar ekspektasi untuk serum dengan harga sangat terjangkau yang umumnya bertekstur ringan. 

saya memakai serum ini ketika kulit saya benar-benar meronta minta nutrisi lebih. biasanya ketika baru pulang dari laut, atau habis panas-panas tugas luar kantor. waktu dimana skin care harian saya angkat tangan.

iya, serum ini tidak saya pakai setiap hari. karena efeknya di kulit saya yang teramat rich, menghidrasi secara maksimal sehingga saya hanya perlu essence toner dan serum ini saja. tanpa moisturizer.

melihat dari ingredients, bisa dipahami kenapa serum ini efeknya melampaui moisturizer. karena salah satu bahan aktifnya, Sodium PCA masuk ke dalam list NMF (Natural Moisturizer Factor). 

wow

ini adalah serum penyelamat kulit saya. benar-benar beyond expectation. saya biasanya pakai serum ini di Sabtu pagi sambil rebahan dan main HP, atau sambil nulis blog.

kekurangannya menurut saya ada di tekstur yang sangat thick itu tadi, karena terlalu kental, proses mengambil dari botolnya cukup effort untuk saya.


overall untuk klaim membantu skin hydrating and skin barrier di saya terbukti benar. namun untuk klaim anti inflamasi saya nggak bisa bicara banyak karena (mungkin) klaim ini bisa dibuktikan untuk mereka dengan pemakaian rutin. bukan seperti saya yang memakai serum ini hanya di waktu-waktu tertentu.

repurchase ? Insya Allah kalau nanti yang sekarang sudah habis dan nggak bosan.

terima kasih sudah membaca. sampai bertemu di tulisan selanjutnya.





Bontang, 23 Juli 2022




Riffat Akhsan

22 July

 

masih jelas di ingatan saya, 12 tahun lalu ketika mengunjungi pemukiman atas laut ini. kala itu, pulau ini tak ubahnya perkampungan biasa tanpa ada yang melirik potensinya. saat itu, masih jelas teringat beningnya air laut kala surut yang memberikan pemandangan serupa kaca tentang indahnya aquarium ciptaan tuhan. bintang laut, algae, bulu babi, dan berbagai karang penjaga laut bisa dilihat dengan mata telanjang effortlessly.


20 Juli 2022, saya kembali ke Malahing. berwisata dengan niat mencelupkan kaki di hangatnya air laut, ditemani sejuknya angin laut, menyerap slow-pace living yang menjadi healing bagi penatnya tugas kantor. sembari berpikir kapan kiranya saya mahir berenang.


wajah Malahing sudah sangat berubah. pemerintah sudah masuk dan mengimplementasikan solar cell sebagai sumber pasokan listrik area ini. kemudian perusahaan negara juga mengucurkan dana CSR nya dengan strategis dan penuh komitmen dalam membangun amenitas di area ini sehingga layak menjadi destinasi wisata.


namun bagi saya, Malahing masih menjadi tempat terbaik untuk healing dan menepikan diri. untuk sejenak bersyukur akan kehidupan progresif yang tuhan beri ke hidup saya.


kini masyarakat Malahing sudah siap menerima kunjungan wisatawan. hasil pembinaan secara kontinu sudah termanifestasi menjadi atraksi membatik, makan sajian ikan segar di restoran apung, menginap di homestay berbasis kearifan lokal, dan pulang membawa buah tangan amplang dan sabun rumput laut.


sudah banyak gazebo dan spot-spot foto yang "kekinian" hadir di ruang-ruang bebas Malahing. namun bagi saya, keramahan warga yang bersedia dibina dan bersikap open-minded serta kecantikan berbalut kesederhanaan kehidupan pesisir Malahing masih menjadi visual terbaik.


langit terang menjadi hadiah istimewa tuhan untuk semakin menikmati Malahing. ketika mentari beranjak turun dan malam mulai membayang, saya mengosongkan memori di otak khusus untuk menyimpan visual indahnya sunset di Malahing.


tidak sulit mengunjungi Malahing. cukup ke Bontang Kuala dan Hubungi Pak Nasir (Ketua RT) di nomor seluler dan whatsapp 6285249335155. beliau bersedia melakukan antar-jemput dengan kapalnya dan mengubungkan wisatawan dengan Kelompok Sadar Wisata (pokdarwis) Malahing yang siap memberikan informasi terkait berbagai paket wisata di Malahing.

Percayalah, Malahing memiliki candu. dimana saya selalu diajak kembali bertemu.







Bontang, 22 Juli 2022





Riffat Akhsan- better healing in Malahing with his warm hug and mind-blowing conversation




Faizah and Her Enchanting Journey | Designed by Oddthemes | Distributed by Gooyaabi