25 March
di akhir tahun 2023, di saat semua tiket harganya nggak ngotak, saya iseng mencari tiket pesawat rute Balikpapan - Penang yang transit di Singapura untuk keberangkatan di awal tahun 2024. voila, dapatlah tiket dengan harga satu juta an one -way. sebuah keberuntungan di tengah harga tiket paling murah ada di angka dua juta lebih pada saat itu.
bener kata masyarakat. kita berencana, tiket pesawat yang menentukan.
***
bagi saya, keinginan untuk berkunjung ke Penang sudah terbersit sejak awal tahun 2023. namun, travel buddy saya alias saudara kembar saya berkali-kali bilang kalau dia belum minat ke destinasi utama warga Malaysia ini. ya nggak salah juga sih, karena di tahun itu (2023) saya dan Fatimah bolak - balik Singapore dan masih semangat - semangat nya eksplor tempat wisata warga lokal Singapura.
jadi memang takdir tuhan sih ya, di awal 2024 itu. karena saya dan Fatimah emang udah siap banget menghabiskan liburan tahun baru hanya di Bontang. eh Alhamdulillah kami diberi tuhan kesempatan liburan ke Penang.
***
kami berangkat petang dari Changi Airport Singapura. perjalanan ditempuh selama sekitar 45 menit dan mendarat di Penang International Airport. situasi di imigrasi Allahu Akbar ramai sekali. antrian panjang mengular dan petugas terlihat cukup ketat dalam wawancara singkat penumpang sebelum memberikan stempel masuk wilayah negara Malaysia.
Bisa dibilang trip ini adalah trip "buang duit penginapan"
kami tiba di George Town tengah malam. saya memesan hotel selama tiga malam di sebuah hotel budget bertabur award. penghargaan seperti Traveler's Choice dan sebangsanya.
namun begitu sampai di lobby hotel, saya sudah mulai merasa creepy. ternyata check in counter berada di lantai dua dan bisa diakses dengan lift. TAPI LIFT NYA KAYAK LIFT BARANG. kelar check in, melewati lorong menuju kamar juga terasa seperti melewati asrama lama. serem banget vibe nya.
begitu masuk kamar, saya sesak nafas. KAMARNYA KECIL BANGET. kamar mandinya juga super kecil. bukaan pintu kamar mandi hanya berjarak dua senti dengan kloset. ketika saya buka tutup pintu kamar mandi beneran bingung harus berdiri di mana biar nggak kena pintu saking sempitnya. kami juga kebingungan dimana menaruh 2 buah koper kabin 20 inch milik saya dan Fatimah (saudara kembar saya) agar tidak menghalangi pintu masuk.
***
saya dan Fatimah memiliki semacam ketidaknyamanan atas ruang sempit. oleh karena itu kami selalu menghindari hotel kapsul dan kamar sempit. namun untuk beberapa kasus, kami si Insinyur teknik sipil ini cukup bisa menoleransi kamar sempit yang well design untuk menginap dengan durasi di bawah lima hari. namun, menurut kami hotel ini tidak didesain dengan baik. oleh karena itu saya sesak nafas.
sementara Fatimah di kamar sibuk menata agar kiranya kamar seluas 10 meter persegi itu bisa nyaman kami tempati, di situasi jam setengah 2 pagi saya keluar lagi sendirian menuju konter check in untuk meminta upgrade kamar yang lebih luas.
namun tuhan memiliki rencana lain. kamar kami tidak bisa diupgrade. menurut informasi resepsionis di konter check in, semua kamar memiliki ukuran sama. yang membedakan hanyalah view jendela.
saya kembali ke kamar dan menangis. ini adalah salah satu mimpi buruk travelling. badan capek dan mendapatkan penginapan yang tidak menyenangkan. saya dan Fatimah sepakat untuk tidur dulu untuk kemudian mencari hotel lain saat matahari muncul.
***
meskipun kurang nyaman di kami, namun saya bersyukur hotel itu memiliki AC dingin di kamarnya. tekanan air panas dan dingin pada shower kamar mandi baik. kasur empuk. serta amenities yang lengkap dan berkualitas baik. saya bisa memahami kenapa banyak yang suka dan merekomendasikan hotel ini. mengabaikan ukuran kamar, memang hotel ini nyaman.
beberapa jam kemudian, Alhamdulillah saya dan Fatimah mendapatkan proper rest. setelah matahari terbit kami fokus memesan hotel lewat aplikasi OTA (Online Travel Agent). tidak apa - apa uang hotel untuk dua malam selanjutnya hangus. prinsip kami, jangan sampai kunjungan ke Penang yang tidak setiap bulan ini menyisakan memori sedih karena urusan hotel demi menghemat sekian ratus ribu.
***
tidak banyak pilihan hotel yang tersisa untuk rencana go-show dengan budget kami. fokus saya dan Fatimah adalah mencari kamar yang luas.
pilihan kami jatuh ke unit apartemen di Mansion One. kami memesan akomodasi ini selama dua malam.
the unit is amazing. memiliki satu kamar dengan kapasitas empat orang. unit yang kami tempati amat sangat luas. ada satu buah TV di ruang keluarga dengan sofabed yang menyatu dengan dapur dan meja makan.
kamar mandinya dilengkapi dengan mesin cuci dan shower. basic amenities seperti sabun, shampoo dan handuk juga tersedia. difasilitasi dengan dua buah AC di kamar dan satu AC tambahan di ruang keluarga.
menariknya, unit apartemen di lantai 30 ini memiliki tiga pemandangan sekaligus : City View, Sea View, and Hill View. pemandangan siang hari dan malam hari sama cantiknya. sebagai seseorang yang tinggal di Bontang, pemandangan dari apartemen ini tersimpan baik di memori saya. it's such a priviledge to have this amazing experience.
namun satu hal yang membuat kami memutuskan pindah : lokasinya yang berada persis di samping Gleneagles Hospital memancarkan energi kesedihan yang kuat. saya berulang kali berkontemplasi tentang How I Value My Life ketika berada di sini.
enggak, bukan liburan sambil muhasabah begini yang saya dan Fatimah inginkan.
we need George Town that cherish us. in the vibrant area. walking distace to the crowd. and (halal) food nearby.
lagi - lagi kami hanguskan satu malam di kondominium hotel ini. dan kembali mencoba opsi hotel yang lain.
***
Apple Hotel Penang menjadi juaranya
yang ternyata berlokasi 450 meter dari hotel berkamar sempit yang pertama kami tempati. jodoh tuh emang gitu ya. you are close enough, trus muter jauh. eh balik lagi ke situ.
ada beberapa cabang dari Apple Hotel di Penang : yang di Lorong Selamat (area McAlister), di Times Square, dan Apple Heritage hotel yang deket banget sama area heritage (Esplanade, Armenian Street, dan sekitarnya)
saya dan Fatimah menginap di Apple Hotel Penang yang terletak di Lorong Selamat. karena area tersebut cukup vibrant, meriah, namun tidak terlalu touristy. berada di jalan yang dipenuhi oleh shophouses di kiri kanan. serta dekat dengan nasi kandar pelita. rumah makan halal favorit saya dan Fatimah.
kamar standar yang kami tempati sedikit lebih besar dari hotel pertama. lagi - lagi saya sesak nafas karena tidak juga menemukan kamar hotel yang pas. kamar hotel pertama terlalu sempit. akomodasi kedua terlalu luas. kamar yang kali ini pun masih memberikan ketidaknyamanan di diri kami berdua.
adzan maghrib yang terdengar melalui speaker di masjid belakang hotel cukup mengejutkan kami karena sejauh yang kami pahami area ersebut bukan area muslim. but glad to hear something that tour our spiritual emotion in he middle of uncomfortable situation.
kami lalu memutuskan untuk makan malam dahulu sembali berpikir dan mencari solusi terkait kamar ini. sudah malam terakhir, besok kami harus mengejar pesawat menuju Kuala Lumpur. jangan sampai perkara akomodasi membuat kami enggan liburan ke Penang di kemudian hari.
setelah kenyang makan dan minum teh tarik enak (dan mendengar suara adzan lagi dari masjid berbeda) Fatimah mengecek ulang opsi hotel di area sekitar kami. iya, kami memutuskan untuk stay di area McAlister. karena kami suka areanya. masalah yang tersisa tinggal kamar hotel.
kami lalu menemukan satu buah kamar kosong di Apple Hotel Penang. segera, kami kembali ke hotel dan mengajukan upgrade kamar. dan berhasil.
Alhamdulillah, akhirnya kami menemukan kamar hotel yang pas. hotel dengan vibes hangat. makanan halal bisa diakses secara berjalan kaki. serta berada di area yang vibrant. we are very sure that we will come back again to Apple Hotel Penang.
***
so that's our experience for seeking the most compatible accomodation for us in Penang. dari ketiga hotel yang kami tempati, dua yang kami hanguskan biaya menginapnya tidak jelek. hanya kurang cocok dengan saya dan Fatimah.
pengalaman dan preferensi setiap orang berbeda. dan kami percaya itu. inilah mengapa saya menuliskan pengalaman ini secara jujur dan objektif. terima kasih sudah membaca, semoga bermanfaat. sampai bertemu di tulisan selanjutnya !
Bontang, 25 Maret 2024
Faizah -- yang masih ingin ke Penang lagi suatu hari nanti
23 March

semua berawal dari saya yang main ke rumah teman saya di Singapore. waktu itu mesin cuci dan dryer di rumahnya rusak sehingga dia mengajak saya ke self service laundry untuk mencuci baju saya yang rencananya mau dicuci di rumah dia.
rumah teman saya, a classic HDB flatdi sana, untuk pertama kali saya melihat laundry coin service secara nyata. teman saya juga yang mengajari saya menggunakan jasa layanan cuci kering itu. setelah loading cucian memasukkan koin sebagai alat pembayaran, kami lalu berjalan jalan dan akan kembali lagi dua jam kemudian ketika cucian saya sudah selesai.
sekitar dua jam kemudian cucian saya selesai dan saya lalu pulang ke hotel tempat saya menginap untuk bersiap untuk itinerary selanjutnya di hari itu.
pengalaman mencuci baju tanpa melibatkan sinar matahari di Singapura itu amat berkesan di hati saya. tidak perlu menunggu lama untuk menyelesaikan pekerjaan domestik rumah tangga ini. tidak harus repot angkat jemuran apalagi khawatir hujan. mencuci dengan dryer amat jauh dengan keseharian saya karena biasanya mesin dryer memakan listrik super besar. tidak lazim di lingkungan saya memiliki dryer di rumah. alternatif lain adalah mesin dryer dengan bahan bakar gas. mesin ini biasa dimiliki oleh jasa laundry kiloan yang tidak memberikan opsi kepada saya untuk self-service.
semenjak hari cuci baju di Singapore itu, saya berdoa semoga suatu hari saya diberi tuhan keberuntungan self-service laundry di Bontang.
***
suatu hari ketika dalam perjalanan ke pasar rawa indah, saya melihat usaha laundry ini. lokasinya di pinggir jalan besar dan menarik perhatian saya dengan deretan mesin cuci dan mesin dryer berjejer. di balik dinding kaca.
saya lalu mengabari saudara kembar saya dan berangkat untuk menjajal layanan laundry seperti apa yang ditawarkan oleh Famous Laundry Bontang.
doa saya terkabul, Famous Laundry menawarkan jasa "sewa mesin" seharga 25 ribu per mesin dengan tambahan empat ribu rupiah untuk sabun dan pewangi. konsep self-service laundry dengan mesin berkapasitas maksimal 7 kg.
ruang tunggunya nyaman, dilengkapi dengan pendingin udara. dibandingkan dengan yang di Singapura, pengalaman mencuci di Famous Laundry lebih terasa seperti di Korea.
benar saja, ketika saya bertanya kepada mbak pemilik Famous Laundry Bontang ia mengaku usaha barunya ini terinspirasi dari Drama Korea yang sering ditonton beliau.
well, semenjak hari itu Famous Laundry menjadi langganan saya urusan cucian. mereka juga memiliki layanan laundry kiloan yang juga selalu saya gunakan karena saya juga sering malas setrika baju.
Famous Laundry Bontang
Jl. Ir. H Juanda No 9 Bontang Selatan
Kota Bontang
Bontang, 23 Maret 2024
Faizah -- yang belum ambil cucian
22 March
sumber gambar: soco by sociolla
di saat saudara kembar saya nge-hype banget dengan brand china ini, (viral banget di Tiktok pada masanya) saya malah nggak ngerti apapun tentang Skintific. yang saya tau adalah perusahaan ini nge-hire Nicholas Saputra sebagai brand ambassador mereka waktu kebetulan saya lewat pop-up store mereka di Big Mall Samarinda. sebatas itu yang saya tahu.
tapi siapa yang bisa menolak diskon ?
diskon adalah alasan pertama saya membeli produk ini, kapan lagi dapat 300 ml dengan harga seratus ribu ? orang biasanya saya beli micellar water 30 ml harganya sekitar tiga puluh ribuan kok.
saya tertarik dengan botolnya yang berwarna hijau sage (warna musim lebaran tahun lalu) dan kandungan mugworth nya. saya rada nggak akur soalnya dengan bahan ini. dulu, saya pernah coba produk essence dari Nacific varian Jeju Artemisia yang katanya berasal dari ekstrak mugworth.
dan hasilnya breakout.
tapi pikir saya itu kan udah lama banget jaman saya kuliah (circa 2018) jadi just give it a shot. toh ini kan "cuma" micellar water. rekor saya breakout karena micellar water cuma sekali aja dulu tahun 2016 waktu pake produknya Evoluderm.
jadi yaudah, udah kepalang beli juga kan. mari kita coba sejauh apa si mugworth ini berdampak kepada wajah saya.
hasilnya adalah, ya biasa aja di wajah saya. namanya micellar water dimana mana memang fungsinya tunggal aja untuk bantu proses double cleansing. saya ragu apakah kandungan di dalam micellar water memiliki efek signifikan seperti yang terkandung di toner, serum, atau moisturizer.
begitulah pengalaman saya dengan si Skintific Mugworth Micellar Water. tidak breakout tidak juga memberikan hasil di luar fungsi dia. untuk kuantitas 300 ml dan brand sebesar Skintific, harga seratus ribu (setelah diskon) terasa worth the money.
sekian dari saya, terima kasih sudah membaca. sampai ketemu di tulisan berikutnya !
Bontang, 22 Maret 2024
Faizah -- yang baru pulang tarawih
https://www.guardian.com.sg/
hai guys, setelah puluhan purnama akhirnya kembali lagi kita pada episode review skin care nampol ramah di kantong ala saya.
tanpa banyak ba bi bu, begini ceritanya......
sejak januari 2024, saya kesengsem sama brand asal Jepang yang nggak jual produknya di Jepang. namanya Rosette. saya nemu produk facial wash mereka di store Sasa Gurney Paragon Mall George Town. kebetulan, varian yang saya beli niatnya untuk daily use. sehingga memang bukan untuk menangani jerawat hormonal saya.
trus di awal Ramadhan, (saya nggak puasa 7 hari btw) jerawat hormonal saya mengamuk karena perubahan hormon (PMS) juga perubahan aktivitas dalam tubuh saya (Ramadhan) yang mengakibatkan jerawat muncul di area dagu dan rahang saya.
memang benar saya nggak puasa, tapi jam makan dan ngemil saya mengikuti orang puasa demi menghormati bulan Ramadhan. meski memang saya nya nggak absen minum disaat yang lain menahan makan minum dan nafsu lainnya.
di sinilah saya menyadari kelalaian saya alpa double cleansing karena sangat cinta buta dengan Rosette Acne Refresh Facial Wash.
maka berangkatlah saya ke satu - satunya Guardian Store di kota tempat saya tinggal untuk membeli micellar water diskonan dan facial wash ramah di kantong yang mengandung salicylic acid untuk mengatasi jerawat saya.
ramadhan hari ke 10, dalam situasi puasa (yang artinya mata saya nggak fokus - fokus banget) saya menemukan produk ini dan produk dari Cosrx untuk kategori facial wash yang mengandung salicylic acid. produk Cosrx itu adalah produk kecintaan saudara kembar saya yang memang memiliki kulit berjerawat. harganya dibanderol standar (hampir dua ratus ribu) dan nggak ada diskon.
saya hampir mau beli produk itu. namun, tatapan saya terhenti kepada informasi berat bersih produk tersebut. lebih dari 100 ml. yang mana kalau saya bawa keluar negeri bakal kena sita officer.
iya, sabun muka dan sikat gigi adalah barang wajib yang selalu melekat bersama dengan daily skin care dan make up saya kemanapun saya berada. selalu dimasukkan ke dalam koper kabin atau tote bag saya.
kemudian saya melirik produk dari pabrik Guardian ini. berat isi persis 100 ml, mengandung salicylic acid, harga aslinya nggak sampai seratus ribu. diskon pula waktu itu jadi hanya lima puluh ribu. saya putuskan untuk membeli produk ini alih - alih punya Cosrx
dengan riang gembira saya bawa produk ini ke kasir dan saya bawa pulang untuk kemudian saya uji seberapa jauh dia bisa mengatasi jerawat hormon saya. karena saya punya rencana akan membawa sabun muka ini kemanapun saya travelling untuk mengatasi wajah jerawatan saya yang suka kaget sama perbedaan cuaca.
sumber gambar: soco by sociolla
bersama dengan micellar water dari Skintific ini, saya coba untuk lebih peduli dengan wajah saya yang dipenuhi kotoran, debu, dan dosa ini. setiap habis dari luar (terpapar debu dan matahari) saya coba untuk intens double cleansing dengan Guardian Radian Facial Wash. sembari fokus menghidrasi kulit saya agar tidak dehidrasi dan menimbulkan jerawat yang lebih parah.
hasilnya jerawat di wajah saya berkurang signifikan dan kulit wajah saya jadi lebih lembut. masih belum hilang sih (ya iyalah, belum juga sebulan dipake) namun amat sangat membaik dibandingkan wajah saya di awal Ramadhan.
jadi teman teman, to wrap this post, yang ingin saya bagi ke kalian adalah : facial wash dari guardian ini nampol dengan harga ramah di kantong. bisa kalian jadikan opsi jika sedang mencari produk untuk mengatasi jerawat. namun semua kembali ke tipe kulit masing - masing. kebetulan kulit saya normal to oily dan cenderung berjerawat jika ada perubahan hormon atau cuaca.
sekian review saya untuk Guardian Radian Facial Wash, this product is Faizah Approved.
terima kasih sudah membaca, sampai ketemu di tulisan berikutnya.
Bontang, 22 Maret 2024
Faizah Akhsan - yang lagi sakit punggung sambil nunggu buka puasa
Subscribe to:
Posts (Atom)
Search