31 October


sudah satu bulan lebih saya di Samarinda, hmm as far as i feel, i don't know why its like everything feel appropiate here. semua terasa pas aja gitu, saya mulai menemukan jajanan langganan satu persatu mulai dari cireng, cimol, martabak manis, martabak telur, shushi, nasi padang, sampai zuppa soup dan maccaroni schotel sudah saya dapatkan dimana akang akang jualan dengan rasa dan harga yang pas. saya sudah menemukan print print an dan fotocopy an yang pas (selama kurang dari satu rim dan bukan ukuran A3 keatas. kalau itu sih saya ngeprint nya di Bontang ya), saya juga sudah menemukan rute terbaik keliling Samarinda, juga menemukan mall favorit. saya juga sudah mulai menata hidup dan jadwal how to balancing my riset academic activity with my Bontang's student association.

karena saya tinggal di dorm Himpunan Mahasiswa Bontang, ya you know lah ya nggak ada cerita bisa konsen belajar di dorm sekalipun pintu saya tutup dan headset saya sumpelin ke kuping. nah lama lama saya mikir juga kan enaknya saya belajar dimana supaya tugas besar dan riset saya yang nggak kelar kelar kayak perbaikan jalan di STA gunung menangis itu tetep kelar tepat waktu tapi saya juga nggak ketinggalan sesi gossipin cowok cowok HMB sama ciwi ciwi di dorm. akhirnya ketemulah saya ide brilian : yuk ah mari ngerjain tugas plus numpang wifi di perpusda ajah !

jadi kan dorm HMB itu letaknya pas di tengah, di sebelah selatan itu kampus saya, di sebelah utara itu perpusda. ya ini bener bener anugrah (anugrah dari tuhan ya, bukan M. Anugrah Sakti si HMB's representative handsome boy  yang itu) buat saya yang mulai bener bener merubah cara hidup dari yang dulunya mahasiswa teknik sipil cabutan sekaligus chief operating officer di perusahaan IT (sumpah nggak nyambung banget) menjadi calon tenaga ahli teknik sipil yang (mimpinya) mau jadi kandidat doktor buat masa depan perusahaan yang tersampir di pundaknya, hayah.

nggak susah buat nyari perpusda kaltim, kalau kamu orang kaltim dan lumayan sering ke Samarinda perpusda itu letaknya pas di bawah satu satu nya flyover di kota tepian ini muahahaha, nggak susah nyarinya. sumpah. yang susah itu mempertanyakan kejelasan cinta kamu....

oke lanjut

perpusda kaltim ini terdiri dari tiga lantai, lantai satu ada ruang IT (tempat ngadem plus numpang wifi anak anak galau skripsi). trus ada juga perpustakaan anak, ruangan ini begitu cheerful dengan warna warni yang menghiasi hampir seluruh interior ruangan ini, ada komputer khusus anak juga, pokoknya fun dan nyaman deh buat dedek dedek calon penerus masa depan. sayang di depan perpustakaan anak ini suka ada penjaga nya gitu jadinya kita kita yang (ngakunya) bukan anak anak kayak terlarang gitu lho mau masuk ruangan ini. ya bener juga sih pertimbangan dari perpusda nempatin penjaga di depan perpustakaan anak ini biar dedek dedek lucu yang masih polos dan menggemaskan itu nggak terjajah wilayahnya oleh kakak kakak yang sudah mulai memikirkan dan galau sebenarnya mereka salah jurusan apa enggak.

trus lantai satu bagian belakang ada ruang majalah, nah ini adalah saksi bisu saya ngerjain tugas tugas dan riset teknik sipil selama saya di Samarinda. ruang majalah ini enak, seharian mulai dari perpus buka sampe perpus tutup penghuninya cuma tiga : saya, Fatimah, dan pak satpam merangkap petugas admin. mungkin karena AC nya terlalu banyak dan terlalu dingin, sepi juga jadi emang kurang cocok buat pencitraan mahasiswa rajin yang pada kenyataan nya ke perpustakaan cuma buat cari suasana nongkrong baru. selain itu di lantai ini ada sudut buat jajan jajan lucu di sebelah ruang IT, ada pusat informasi, locker, layanan perpanjangan dan pendaftaran member, dan ruang serbaguna.

lantai dua perpusda adalah pusat kebisingan dan kegiatan utama mereka mereka yang mau diskusi, belajar, ngerjain tugas, numpang wifi, galau, cari tongkrongan dengan suasana nerdy, ataupun yang lagi pencitraan ke gebetan kalau berwawasan luas. disini pusat literatur kuliah jurusan apapun, ya apapun, sekali lagi saya ulangi : apapun. dengan petugas yang sangat helpful dan koleksi buku yang up to date saya bisa bilang kalau lantai dua perpusda adalah jantung perpustakaan ini. oh iya kamu kalau mau cari informasi apapun tentang kebudayaan Borneo juga bisa di lantai ini.

lantai tiga sebenarnya sebelas dua belas sama lantai dua, meskipun memang nggak seberisik lantai dua tapi untuk saya lantai tiga masih terhitung berisik sih dengan suara suara kayak lebah, mereka yang mencari karya sastra semua genre dan semua angkatan, serta mereka yang mencari koleksi buku langka dan referensi utama (yang pastinya nggak boleh dipinjam). tapi saya lihat mas mas mbak mbak muka suntuk skripsi oke oke aja tuh mojok sambil pake headset ngerjain tugas mereka di lantai ini.

di bangunan terpisah ada mushala dan lapangan parkir serta kantin dengan harga pengertian yang mampu mengakomodir semua keperluan kamu selama di perpustakaan ini. kalau saja perpustakaan ini buka 24 jam dan saya nggak ingat kalau gossipin cowok cowok HMB bersama ciwi ciwi di dorm bukan merupakan kebutuhan primer mungkin saya akan menginap aja lah ya di perpustakaan ini dengan masa tinggal berbanding lurus dengan masa saya ngerjakan paper. ihik.

untuk daerah sekaya Kalimantan Timur saya bangga mereka memiliki perpustakaan semegah dan secanggih perpusda ini dengan koleksi buku yang selalu di up date berkala. layanan iKaltim juga saya lihat sangat informatif dan cukup disesuaikan dengan user experience nya (saya masih ngerti ginian lah, secara bekas bekas IT masih tersisa).

selain itu router wifi di setiap ruangan di setiap lantai di perpustakaan ini memiliki kualitas bagus, jadi meskipun wifi lagi dipakai sama banyak banget user mungkin koneksinya jadi agak lambat tapi tetep oke kok. saya udah nyoba berkali kali soalnya. jadi kalau pas lagi banyak banyaknya yang pake wifi koneksinya lambat iya tapi tetep connect kok.

petugasnya juga sangat helpful di semua lantai, pernah waktu saya awal banget ngendon di ruang majalah. ya namanya juga ruang majalah ya, colokan panjang (harusnya) nggak perlu kan ya. nggak kayak di lantai dua atau lantai tiga yang colokan udah kayak pasir di pantai Lamaru saking banyaknya. trus saya bilang aja dong sama pak satpam penjaga ruang majalah, pak satpamnya bilang di ruang majalah nggak ada colokan panjang tapi saya boleh geser meja ke deket meja admin trus ikutan nyolokin laptop ke colokan komputer admin.

eh trus satu jam kemudian pak satpam nya pergi bentar ninggalin saya sama Fatimah berdua di ruangan majalah, trus nggak lama kemudian beliau menghampiri saya BARENG SAMA KEPALA BAGIAN PENGADAAN. trus ibu kepala bagian pengadaan bilang ke saya kalau beliau janji besok di ruangan majalah bakal dikasih kabel panjang colokan biar saya nyaman di ruang majalah.

eh beneran dong besoknya ada kabel colokan panjang isi enam buat penghuni ruangan majalah :)))))

saya speechless to the max, komitmen "Bangga Membangun Kaltim, Membangun Kaltim Untuk Semua" emang bukan isapan jempol. komitmen itu nyata saya lihat di lingkungan pegawai perpusda Kaltim.

pokoknya kamu kamu yang males belajar tapi tetep pengen dapat GPA bagus harus banget ke perpusda, ya gimana ya se ngobrol ngobrol nya kamu aura belajar dan ilmu di perpusda ini sangat kuat jadi saya yakin meskipun cuma selembar dua lembar ada lah ilmu yang kamu dapat begitu keluar dari perpusda ini.

ya sapa tau kan ya kalian ketemu sama saya sama Fatimah di ruang majalah hehehe, nggak papa. japri japri juga bisa kok. *kode keras* *keras banget*

Perpustakaan Provinsi Kalimantan Timur : Jl. Ir. H. Juanda No 4 Kelurahan Air Hitam Kecamatan Samarinda Ulu, Kota Samarinda

jam buka perpustakaan  :
             Senin - Kamis   : 08.00 - 21.00 WITA
                         Jum'at    :  09.00 - 11.00 WITA  16.00 - 21.00 WITA
                         Sabtu     :  10.00 - 21.00 WITA
                         Minggu :  10.00 - 17.00 WITA


sumber gambar : http://perpustakaan.kaltimprov.go.id/






Samarinda, 31 Oktober 2016




Riffat Akhsan

28 October


when i'm in Surabaya, i have social circle called "Sunday Sharing Community" a social community whom meet up Surabaya's digital enthusiast held by Community Development Division of Detikcom.

but the laziness makes me absent oftenly, because at the moment i just think about the advantages and makes money side. so my exculpation for my laziness is because this community activity is just "social things"


when i move on to Samarinda, my life changes significantly. i take an ambitious target to make big contribution for my company : i wish to be a doctoral candidates in construction management specialist without any scholarship at all (say amin please).

this target motivate me because East Kalimantan still lack of Local Doctor with construction management consentration. most of them are doctoral with road and bridge consentration.

it means for now, since i moved on to samarinda (and for maybe the next 5 years) my priority is to be fulltime learner also to be construction management expert for my company.

now project lobbying and marketing sound so far from me, because my parents told me that its not my authority.

It means i drawn on academic and riset activity

Its so challenging, because on my job before i'm focus on how to get project, advantages, and of course money.

I think this is the God's way to bring up me to the next level of life when the world is not always about money.

I'm not a gold digger, but my job before employ me for that position, and that's ensure my mind to always think about the money way, how to increase company's profit and so on.

social life gives me value that it's balancing me from the unbalanced life before.

now i realize that everbody need to seen as human, just human without the position, the social status, the range of salary (maybe). we need to just do something has a real impact not for us, but for society without any tendency.




Samarinda, 28 Oktober 2016



Riffat Akhsan




01 October


berkuliah di dua kampus yang berbeda, ya saya dulu berkuliah teknik sipil di salah satu institut di Surabaya dan kini saya pindah kuliah di salah satu universitas di Samarinda memberikan pengalaman yang nggak jauh jauh beda tentang jurusan teknik sipil pada umumnya.

kebeneran masih musim mahasiswa baru (saya juga mahasiswa baru kok, tapi saya mahasiswa pindahan dengan segala drama konversi transkip nilai saya nggak kelar kelar)

O - Week ? OSPEK ? apaan tuh ? nggak ngerti deh *smirk*

jadi dimanapun kalian kuliah, setidaknya kalian akan banyak sependapat dengan saya, saya mencoba menjawab pertanyaan cepat tentang 10 hal apa yang terlintas di pikiran saya ketika mendengar kata "teknik Sipil" apa saja itu ?

ayo atuh scroll ke bawah....

1. tugas
setiap jurusan pasti ngasih tugas, ya secara lah ya kuliah dua sks dosen ngoceh satu setengah jam itu pasti menghasilkan berlembar lembar tugas yang menyita waktu tidur, nge-mall, hingga waktu nonton drama korea. sungguhlah luar biasa tugas tugas di teknik sipil itu menguras tenaga pikiran, uang buat fotocopy an tanpa akhir, dan waktu.

kamu kamu maba teknik sipil, yang kuat ya ! atcha atcha FIGHTING !

2. hitungan
teknik sipil adalah tentang hitungan, hitungan adalah teknik sipil dan teknik sipil adalah hitungan.

inti dari teknik sipil dalam perhitungan distribusi gaya dari beban dari seluruh arah yang mengenai konstruksi bangunan. entah itu beton, baja, atau kayu.

selain itu teknik sipil dalam tentang perencanaan, pelaksanaan, pemodelan simulasi, dan pengendalian.

dan setiap aspek memiliki hitungan nya sendiri sendiri.

jadi kalau kamu masuk teknik sipil harap pahami bahwa kamu memang harus kuat menghitung, melogika, dan membaca pola.

untuk kelancaran kuliahmu dan pastinya kesehatan jiwa raga.

banyak anak teknik sipil yang saya lihat memaksakan untuk kuliah di major ini padahal dia nggak kuat hitungan, alhasil dia lebih sering berada di kantor himpunan mahasiswa untuk bikin perencanaan nge-bully mahasiswa baru daripada masuk kuliah. alhasil dia baru lulus setelah puluhan semester dengan tugas akhir apa adanya atau malah ada yang drop out 

di teknik sipil ada kok mata kuliah teori, tapi teori ini adalah tentang pemahaman konsep.

ya ujung ujung nya hitungan juga sih ~

3. begadang
begadang jangan begadang ~
begadang kalau tiada artinya ~

kalau di teknik sipil satu malam begadang mampu menghasilkan bab terakhir tugas besar.

sebenarnya begadang tuh nggak sering sering juga. tergantung bagaimana kalian memanage waktu dan perasaan aja.

pengalaman saya sih paling enggak dalam satu semester ada hari dimana kita memang harus begadang. biasanya kalau mendekati ujian akhir semester dimana kamu disuruh revisi sama dosen asisten di detik detik terakhir sebelum ujian.

dan dosen asisten yang begitu nggak cuma satu tugas besar aja.

4. proyek
tempat paling afdol penerapan ilmu teknik sipil adalah di proyek. makanya dedek dedek gemes nan menyebalkan sering sekali menolak tawaran mengambil jurusan kuliah di teknik sipil dengan alasan "aku nggak mau kerja panas panas, kerja kasar kasar, jadi tukang"

HEH NGANA PIKIR KITA KITA NGGAK PUNYA KANTOR ADMINISTRASI BER AC ? NGANA PIKIR KITA KULIAH BEGINI SUSAH BUAT JADI TUKANG ? SORRY COY NGANA HARUSNYA CARI INFORMASI DULU SEBELUM DITAWUR SAMA SEANTERO MAKHLUK TEKNIK SIPIL

di proyek memang panas, tapi selalu ada pilihan untuk berteduh atau ngendon di kantor proyek.

atau kalau emang beneran alergi sama panas matahari lulusan teknik sipil bisa kok kerja jadi dosen, kerja jadi PNS di dinas dan kementerian pekerjaan umum, atau agak melenceng dikit bisa juga kerja di bank.

tapi ya kalau mau bener bener ngerti pure nya teknik sipil sih emang harus sering main ke proyek ya ~

5. dosen killer
wah ini mah pasti ada, karena kadang seseorang punya caranya sendiri mengekspresikan kebahagiannya menjadi pengajar mata kuliah dari satu dari beberapa jurusan kuliah tersulit di dunia. dosen killer ? pasti ada, pasti.

di kampus saya di Surabaya dulu ada *ngitung* lima dosen killer, di kampus saya di Samarinda sekarang ada empat dosen killer.

clue nya dosen killer ini nggak jauh dari : analisa struktur, air, tanah, beton.


6. cewek yang sedikit
persoalan tidak seimbangnya perbandingan mahasiswa dengan mahasiswi kayaknya udah jadi rahasia umum deh di jurusan teknik sipil. jangan heran ketika kamu menjadi satu satu nya perempuan di kelas atau satu kelas nggak ada mahasiswi sama sekali. di teknik sipil itu sudah biasa ~

buat ciwi ciwi kece bermental Hermione Jane Granger ini adalah chance membalap prestasi di tengah mayoritas cowok cowok malas namun menjadi penyebab jatuhnya air mata ketika sadar diri bahwa memang laki laki ditakdirkan memiliki 9 akal sementara kalian hanya 1 akal.

kabar bahagianya, cowok cowok ketjeh idola fakultas sebelah (i mean yang non eksakta) bisa kalian temukan padanannya secara cuma cuma bahkan terkesan berceceran di kampus.

tapi jangan salah sangka, kadang ada juga mahasiswi salah jurusan yang sebenarnya dia nggak kuat hitungan tapi memaksakan diri kuliah di jurusan ini yang menyebabkan menentukan mix and match baju buat ke kampus terasa lebih membahagiakan dibandingkan mengerjakan tugas besar mata kuliah.


7. galau skripsi

8. sempat mikir mau pindah jurusan
hidup kadang terasa sulit ya, begitu juga kuliah teknik sipil. saya juga pernah mikir jangan jangan saya ini salah jurusan.

"ah enakan kuliah jurusan _____ (insert a type of major) kayaknya, buktinya mereka selalu cerah ceria gitu wajahnya setiap perkuliahan. nggak kayak anak anak teknik sipil yang wajahnya surem sumpek mikirin tugas besar yang nggak kelar kelar"

beberapa teman teman yang persis meyakini sepertinya akurasi dia salah jurusan mencapai 70% biasanya terlihat menyibukkan diri di bidang organisasi kemahasiswaan, sehingga ada aja alasan nggak masuk kuliah dengan sangkut paut tabrakan jadwal kegiatan.

padahal mah organisasi mahasiswa (harusnya) dirancang tidak menganggu perkuliahan ya, tapi selalu ada jalan bagi mereka yang sudah mulai putus asa di jurusan ini.

bagi yang meyakini dia salah jurusan dengan tingkat akurasi 80% - 90% biasanya MUNTABER a.k.a mundur tanpa berita, di kampus nggak muncul, di tongkrongan nggak muncul, di manapun nggak muncul, dihubungi juga nggak bisa.

ya semacam menghilang ditelan bumi aja gitu ~

bagi yang merasa 100% salah jurusan, kami biasanya menemui mereka sudah resmi menjadi mahasiswa jurusan lain.

sebut saja jurusan arsitektur, jurusan ekonomi, dan fakultas ilmu sosial dan politik ~

9. jadi kontraktor
banyak sekali yang terobsesi pengen cepat kaya dengan jalan menjadi kontraktor sehingga mereka mantap memilih jurusan teknik sipil agar menjadi kontraktor yang resmi dan berfaedah serta sesuai dengan idealisme konstruksi.

tapi kan, teknik sipil bukan hanya tentang menjadi kontraktor ~

banyak banget mereka yang salah kaprah dan berpikir satu satunya jalan karier pengusaha seorang lulusan teknik sipil adalah menjadi kontraktor.

padahal sejatinya lulusan teknik sipil adalah seorang insinyur ahli konstruksi bangunan yang beberapa keahlian nya meliputi merancang, memperhitungkan biaya, serta mengawal pembangunan di lapangan.

lagian, kontraktor juga kalau nggak bener bener teliti dalam perhitungan penawaran juga bisa rugi lho ~

10. ilmu lapangan
yep, ilmu di kampus dengan ilmu di lapangan harus berjalan beriringan karena sifatnya yang melengkapi satu sama lain.

jangan terlalu teoretis juga, jangan terlalu apa kata lapangan juga. as i said before teknik sipil ilmu pasti, proyek konstruksi ilmu hidup


saya menulis ini agar kelyan kelyan semua memahami pandangan utuh dari jurusan ini, instead of apa kata orang orang teknik sipil selayaknya semua hal di dunia hadir dalam keseimbangan.

jadi dengan 10 hal tentang teknik sipil yang saya ceritakan tadi, masih mau kan kuliah di teknik sipil ?



Samarinda, 1 Oktober 2016




Riffat Akhsan


beberapa waktu yang lalu saya bertemu dengan seseorang yang sangat pelit, kikir, perhitungan, dan segala hal disandarkan pada untung rugi.

mudahnya jangan sampai mengambil keputusan menolong orang lain kalau itu tidak memberi keuntungan sama sekali. kalau terhitung tidak memberi keuntungan bagi dirinya maka lebih baik tidak usah menolong.

menjijikkan.

kemudian saya jadi berkaca apakah saya juga seperti itu ya ?

tapi kayaknya enggak deh.

dulu waktu jaman jaman ambisi saya masih menghujam kaki langit, segala hal selalu saya hitung. semuanya tentang saya bisa mendapatkan keuntungan dalam bentuk apa, kalau tidak kerugian apa yang akan saya tanggung ?

kemudian pelan pelan saya mulai mendewasa dan melihat segala sesuatu dengan lebih jernih. setelah berwaktu waktu dinasehatin oleh abah umi saya.

"hidup itu tentang keberkahan, berkah artinya memberi manfaat dan kebahagiaan bagi diri sendiri dan orang lain"

ternyata hidup tidak sematematis itu, saya punya tuhan yang tidak pernah salah menghitung kebaikan maupun keburukan. buat apa saya menghitung apa yang akan saya dapat bila saya memberi dan apa yang saya tanggung jika saya harus merugi di saat ada Dzat yang maha menjamin ?

saya tetap seorang risk taker yang konsekuen dengan setiap keputusan saya, masih seorang kapitalis yang selalu mencoba mencari dan memanfaatkan peluang bisnis.

tapi sekarang saya sadar, bahwa perhitungan untung rugi matematis kehidupan juga harus ada porsinya.

saya masih logis dong, kalau kurang perhitungan ntar kere kalau kelebihan jatohnya serakah ~

"buat apa menghitung sampai sakit kepala kalau pada akhirnya apa yang kamu lakukan tidak berkah ? malah menjadi sumber kesakitan lahir batin"

iya ya, kita hidup kan nggak makin gampang. ada saatnya usaha lesu, fisik ringkih, kalah oleh persaingan, tiba saat harus berhenti, dan penurunan semangat juang.

bukankah salah satu bentuk keberkahan, ketika kita butuh ada yang menolong dengan tulus ikhlas, ketika kita susah ada yang membantu memudahkan secara teknis, ketika kita mengalami kendala ada yang hadir sebagai solusi ?

ya, hidup ternyata tidak sematematis yang saya (dan mungkin kamu) rancang.

karena kita harus sadar, bahwa kita bukan pusat semesta ~




Samarinda, 1 Oktober 2016




Riffat Akhsan
Faizah and Her Enchanting Journey | Designed by Oddthemes | Distributed by Gooyaabi