Working life
06 September
bukan hal baru, saya harus lembur di hari Minggu. biasanya situasi begini saya kombinasikan dengan so called self reward. dimulai dari saya makan paket bento di restoran Jepang kesayangan saya. dilanjutkan dengan ngopi sambil kerja di waralaba kopi terkenal dunia. yang berada tepat di seberang restoran Jepang itu.
but this month is a whole new level. it's more advance. saya nggak bisa plan kapan dan dimana mau kerjakan kerjaan kantor yang deadline nya membuat saya ingin menangis.
seperti tadi malam. jam sepuluh malam saya diminta membuat jadwal pelaksanaan lengkap dengan bobotnya. dokumen tersebut harus selesai paling tidak dini hari. karena dokumen akan diupload pukul tujuh pagi. sebagai kompensasi, saya diizinkan berangkat siang ke kantor.
it was a crazy project planning, lima jam saya berkutat dengan penjadwalan lima puluh orang tenaga ahli ditemani sinetron ikan terbang yang ceritanya cringe tapi ampuh mengingatkan saya untuk selalu bersandar ke tuhan. mission imposibble itupun selesai di pukul tiga dini hari. saya lalu segera shalat tahajud dan hajat. terserah bagaimana malaikat mengkalkulasi. terserah aja hitungan amal dan bobot doa saya jadi berapa.
saya tidur, shalat subuh, kemudian tidur lagi. saya benar - benar bangun di pukul setengah sembilan pagi. saya lalu mandi dan menyelesaikan amalan pagi saya di waktu duha tersebut. pukul sepuluh saya tiba di kantor dengan mata masih digantungi anak gajah. pekerjaan mudah yang sebenarnya bisa saya kerjakan sendiri, saya deliver ke kid fruit. sebuah ketumbenan yang hakiki. saya sampaikan kalau mata saya masih menolak membuka, sekalian saya mengajarkan hal baru kepada mereka.
pukul dua belas siang, saya on the way ke kantor dewa pembangunan. it was very sleepy day. saya berasa seperti orang jet lag. mata saya terbuka tapi ngantuknya luar biasa. saya lalu melipir untuk membeli kopi.
nescafe.
harganya hanya sepersepuluh kopi waralaba kecintaan saya. mereka (nescafe) mengeluarkan dua varian rasa baru : caramel machiato (kadar kopi paling rendah) dan rasa latte (kadar kopi tepat di atas caramel machiato)
saya coba keduanya. sobat asam lambung seperti saya ini sebenarnya agak perang sama nescafe karena kopinya yang strong. cupu kan saya. tapi ntah kenapa saya ada feeling bagus dengan kedua rasa baru ini.
caramel machiato saya beli atas hasutan kid fruit saya yang ngomel rasanya terlalu manis tapi mirip rasa kopi waralaba. sementara rasa latte dia nggak beli. saya sendiri, membeli rasa latte karena dimana - mana rasa caramel machiato habis. untung saya dapat stok terakhir sebotol caramel machiato.
bagi saya, benar apa kata kid fruit saya : kopi ini manisnya persis manis waralaba. meskipun asam lambung saya selamat, tapi untuk kadar kopi, toleransi saya masih lebih kuat dari ini. saya lalu mencoba rasa latte yang sudah berkali - kali saya beli karena di saya ini lebih oke kadar kopinya, serta aman untuk lambung saya.
namun hari ini adalah pertama kalinya saya mencoba nescafe rasa latte untuk menjadi penawar jam Cinderella versi ekstrim saya.
and it works...........
untuk ukuran kopi instan seharga lima ribu rupiah nambah dikit ini oke. dia berhasil mengganjal mata saya dari rasa kantuk dan membantu saya tetap fokus menjalani rapat dengan dewa pembangunan. kopinya enak dan terasa premium. bukan terasa seperti bubuk kopi dicampur air yang mana itupun tidak menyatu.
rasa latte dari nescafe berhasil mengembalikan hubungan saya yang retak sebelumnya dengan brand ini. kini ia menghadirkan kopi enak, murah, aman untuk sobat asam lambung seperti saya.
boleh banget ini dipertimbangkan untuk menawar kegilaan - kegilaan lembur selanjutnya. thank you nescafe for produce this incredible product !
terima kasih sudah membaca, have a nice day !
Balikpapan, 6 September 2021
Riffat Akhsan -- yang pulang kantor mau ngopi di pantai
18 August
hari ini sedih sekali saya membaca DM instagram seorang mahasiswa teknik sipil yang pindah ke jurusan akuntansi karena tidak tahan dibully "teknik sipil adalah sekolah tukang".
Life After Graduation : Being Civil Engineer
rasanya sudah lama saya tidak menulis tentang teknik sipil. maka Direct Message hari ini rasanya cukup untuk memancing saya bercerita karir setelah mendapatkan gelar ST / B.Eng dari program studi teknik sipil.
karir teknik sipil saya bagi menjadi tiga. Kantor, Lapangan, dan Lainnya.
sebagai informasi, kantor saya bergerak di bidang consulting. jadi mungkin penjelasan saya akan lebih cenderung ke sana.
Teknik Sipil yang Berkarir di Kantor
karir ini berfokus pada pengendalian biaya dan administrasi kontrak proyek konstruksi.
saya adalah salah satu insan konstruksi yang berkarir di sini.
karir saya dimulai dari menjadi tenaga administrasi lapangan (ketika masih belum lulus kuliah). kemudian tepat setelah ijazah sarjana teknik sipil saya keluar, saya naik menjadi Project Office Manager (menangani satu paket pekerjaan dengan lima ruas jalan, termasuk jalan tol), dan kini menjadi Project Manager Wilayah (menangani seluruh proyek dalam wilayah bumi etam)
dari awal, saya memang ditakdirkan untuk menangani administrasi kayaknya.
di kantor sendiri saya punya satu staff dan satu helper yang juga bertugas membantu Project Manager wilayah lain.
berada di posisi ini hampir tidak pernah turun ke lapangan. biasanya kami turun hanya pada saat penyerahan lapangan, provisional hand over, final hand over, terdapat eskalasi proyek, atau ketika proyek mengalami contract change order yang mengarah pada kemungkinan terjadinya addendum.
Teknik Sipil yang Berkarir di Lapangan / Project Site Operation
karir ini berfokus pada pengendalian mutu dan waktu proyek konstruksi.
karir jenis ini adalah karir dengan pendapatan tertinggi bahkan untuk mereka yang baru lulus. tidak seperti karir di kantor yang harus jadi manager dulu untuk bisa foya - foya, gaji berkarir di proyek bagi sarjana teknik sipil sudah bisa membuat mereka ngelamar anak orang padahal belum setahun kerja.
jabatan mereka apa ? untuk mereka yang baru lulus umumnya ada tiga : inspector (pengawas teknik), surveyor (pengawas kuantitas), dan lab technician (pengawas kualitas).
jika sudah memiliki pengalaman konsisten selama lima tahun (dibuktikan dengan surat referensi proyek dan perhitungan evaluasi personil) maka kamu bisa mengajukan Sertifikasi Keterangan Ahli dari asosiasi terakreditasi. jika memiliki ini, maka SKA mu akan menaikkan taraf hidupmu dengan gaji menyentuh double digit dan tanggungjawab problem solving. umumnya jabatan di level madya ini adalah Chief Inspector (punya asisten bernama inspector). Quality Engineer (punya asisten bernama inspector dan lab technician). Inspection Engineer/Quantity Engineer (punya asisten bernama inspector dan surveyor). serta Health Safety Environment (Ahli K3 Konstruksi dan Lingkungan). jabatan HSE ini memang tidak memiliki asisten, tapi ia punya kewenangan untuk mengeluarkan surat teguran yang sering kita sebut dengan istilah Site Instruction.
jabatan madya dengan SKA ini seperti anggur, makin banyak umur karir maka makin tinggi value mereka dalam proses pemilihan proyek. karena nama mereka sudah dimasukkan ke dalam struktur organisasi proyek bahkan sejak proses tender. sehingga keberadaan mereka selalu dicari. apalagi data menunjukkan kalau Indonesia masih sangat kekurangan tenaga ahli konstruksi tersertifikasi.
terakhir, puncak tertinggi karir di lapangan : Supervision Engineer/Site Engineer/Site Manager/General Superintendent.
butuh setidaknya pengalaman minimal sepuluh tahun berada di level madya untuk ada di posisi ini. mereka yang berada di titik ini adalah para tenaga ahli utama yang bergaji dua kali lipat jabatan madya. mereka ini adalah presiden nya project site. mereka sudah tidak sering lagi ke lapangan. karena fokus mengurus laporan, jadwal, dan komunikasi dengan pihak - pihak terkait. mereka baru turun ke lapangan ketika monitoring bulanan atau ketika proyek berada dalam situasi kritis. mereka hadir untuk menyelesaikan masalah yang tidak bisa diselesaikan para ahli madya.
Teknik Sipil yang Berkarir di Laboratorium / Kampus
yang begini contohnya sahabat saya : Fey. dia berangkat dari asisten lab tanah. trus naik jadi kepala lab. trus sekarang lagi siapin beasiswa lanjut sekolah. karena evidence based cases yang dia dapat selama kerja di lab ngebantu banget memperkaya essay nya dia sehingga dia bisa lanjut sekolah dan karirnya menjadi dosen / staf khusus bupati/ staf ahli pemerintah jadi terbuka lebar.
Teknik Sipil yang Berkarir di Sektor Lainnya
pilihan karir di sektor lain selain konstruksi itu banyak. mulai dari yang masih "dekat" seperti survey, pertanahan, supplier bahan teknologi konstruksi, perencanaan wilayah dan kota, tim rancang pembangunan daerah. sampai yang agak jauh seperti kerja di bank sebagai petugas appraisal kredit rumah, kerja di kejaksaan sebagai tim pengawas konstruksi, kerja di BPKP sebagai auditor pembangunan, sampai menjadi gamer pro the sims.
***
tidak mungkin kamu sekolah mahal - mahal susah - susah nangis - nangis kalau ternyata lulus bukan jadi kalangan terdidik dengan skill spesifik. jadi, jangan gampang termakan dengan stigma atas jurusan teknik sipil ya !
sampai di sini dulu tulisan saya, terima kasih sudah membaca.
Balikpapan, 18 Agustus 2021
Riffat Akhsan -- yang sudah menyiapkan diri dengan skenario turun ke lapangan kalau hasil test seluruh anggota timnya positif COVID-19
16 August
Photo by Finde Zukunft on Unsplash
saya sangat setuju dengan statement Pak Jony Eko Yulianto. salah satu dosen Universitas di Surabaya Barat yang kebetulan merupakan mentor saya dalam meraih mimpi. jadi Pak Eko saat ini sedang berkuliah doktoral di negeri para peri dengan membawa keluarga kecilnya di sana.
Pak Eko bilang, kelak jika ada yang bertanya waktu sekolah doktoral belajar apa. kayaknya beliau akan menjawab kalau beliau belajar memahami keterbatasan pengetahuan kita sebagai manusia.
"di awal memulai studi sampai sekarang, sudah lebih dari 700 literatur (dan mungkin ketika tulisan ini diposting, sudah di atas angka seribu) telah saya baca. saya pikir setelah baca agak banyak literatur, saya jadi bisa lebih paham dengan topik riset saya. tapi setelah direnung - renungkan, sekarang kok rasanya tetap saja seperti tidak tahu apa - apa. namun mungkin justru itu letak kebijaksanaan yang kita dapat dari menjalani sebuah proses belajar. tahu bahwa kita tidak tahu atau baru sedikit tahu. atau tahu bahwa kita pernah berpikir bahwa kita tahu, tapi ternyata tidak begitu tahu. atau tahu bahwa tidak semua yang kita tahu itu benar."
saya, yang bukan mahasiswa doktoral ini- master saja belum. benar - benar mengamini dan mengalami apa yang beliau katakan.
di setiap bulan, parameter saya dalam bekerja ada pada paparan proyek yang saya tangani pada saat rapat department untuk monitoring laporan bulanan. di sana, sebagai yang berusia paling muda, dan satu - satunya perempuan. saya selalu dapat giliran paparan paling terakhir. di kesempatan ini seluruh perhatian terpusat ke saya (karena yang lain sudah selesai paparan dan puas menonton paparan saya). di sana, para dewa menanggapi dan mengkritik paparan dan keputusan - keputusan yang saya ambil mengenai proyek saya. saya sering kehilangan kata - kata di momen ini. tidak jarang air mata saya menghangat karena merasa salah bicara. mungkin kalau tahu begini hasilnya lebih baik tidak usah saya angkat saja persoalan ini. begitu pikir saya. sialnya, rapat department ini selalu mengambil waktu tepat pada saat hormon estrogen dan progesteron saya lagi tinggi - tinggi nya. alias waktu PMS.
rasanya menjadi seribu kali lebih drama. saya mulai mempertanyakan apa sih ilmu yang sebenarnya masuk ke otak saya sebulanan ini ? kok bulan ini kena tembak lagi. saya jadi super drama, sendu, dan gloomy moody, merasa selama sebulan terakhir saya tidak belajar apapun selama menangani proyek selain memenuhi daftar ceklist tugas saja.
penderitaan belum berakhir sampai sana. saya tidak bisa berduka lama - lama karena keburu ditagih notulen rapat karena satu departemen tidak ada yang ingin menjadi notulis karena tidak berhasil memenuhi ekspektasi dewa wilayah.
saya, ditunjuk menjadi notulis bukan karena berhasil memenuhi ekspektasi dewa wilayah. tapi karena yang lain sudah menyerah.
kesedihan dan air mata ini saya simpan sampai pulang kantor. di kamar, saya menangis se drama - drama nya. tangis saya makin keras dengan pikiran saya yang menari - nari karena merasa tidak seharusnya di umur segini saya berada di posisi ini. harusnya nunggu umur 30 tahun dulu seperti yang lain baru boleh menjabat posisi saya sekarang. karena di umur segitu penguasaan emosi saya pasti lebih baik dari hari ini.
The Legacy is Not About 30 Under 30 List.....
melihat mereka yang kemana - mana serba ingin cepat : mapan, terdepan, dan jadi sorotan. kemudian membuat saya berpikir ulang atas proses belajar saya yang kayaknya kok lama banget dibandingkan dengan mereka.
namun saya kemudian dibawa oleh perjalanan waktu bahwa "mereka" yang katanya sukses di usia muda itu perlahan - lahan membawa saya pada fenomena jam terbang. ia kembali ke siklus awal. ada yang memang benar - benar sukses. tidak banyak yang sampai hari ini tidak jelas profitabilitas usahanya. beberapa gulung tikar. dan, tidak sedikit yang hilang tanpa kabar.
saya baru paham : sukses berbeda dengan legacy.
semua orang boleh mengatakan atau dikatakan telah mencapai titik sukses tertentu. tapi legacy adalah tentang keabadian. proses panjang melelahkan hasil belajar untuk membentuk pondasi framework yang abadi. menanamkan kerangka pikir tertentu dalam kepala kita untuk nantinya menciptakan sebuah sustainability atas apapun yang kita kerjakan.
perjalanan saya belajar untuk menyadari kalau saya ini banyak tidak tahu menjelaskan bahwa sukses dan menjalani kesuksesan dengan baik adalah dua hal yang berbeda.
sukses adalah tentang label. jabatan. penghargaan. you named it. namun menjalani kesuksesan adalah tentang memastikan kalau kita sudah berusaha melakukan yang terbaik dan terus belajar untuk lebih baik.
banyak mereka yang bilang saya sukses. namun jauh dari dalam diri saya, saya tahu saya masih jauh dari kata sukses menjalani kesuksesan.
percuma sukses tapi gagal dalam menjalani kesuksesan. di luar mungkin kita bangga, namun jauh dalam diri banyak sekali inferioritas dan masalah mental lain yang kita tahu persis penyebabnya adalah karena kita not that good dan ketakutan kalau sampai orang lain tahu, maka label itu akan direnggut dari kita.
Diamonds Are Formed Under Pressure....
life is about fighting back. menjalani kesuksesan adalah serangkaian peristiwa berhadapan dengan kenyataan yang membuat kita menanyakan apa iya label itu pantas disematkan pada kita ?
proses fighting back inilah yang menantang. kembali ke awal. kembali ke basic. kembali belajar.
dalam perjalanannya ini benar - benar tidak mudah. saya menangis, frustasi, dan ingin berhenti. namun saya tahu mundur bukan pilihan. bahkan mengajukan surat resign saja harus 1 month notice kan. itupun kalau dapat approval. kalau nggak ya wasalam.
berlian menjadi berharga karena ia sabar pada diri sendiri. menjalani berbagai obstacle yang menempa ia menjadi bernilai tinggi. saya, yang hanya pernah menonton bagaimana proses pengolahan intan berlian di kampung saya di Banjar sana sangat tahu rasanya.
mendengar mesin gerinda intan berlian itu memekakkan telinga. tidak jarang keluar percikan api. ia ditempatkan pada sebuah tempat yang tajam runcing dari segala sisi. tidak sebentar. sebuah berlian dengan kualitas terbaik harus berada dalam proses tersebut setidaknya satu tahun. untuk kemudian berkilau dan dipajang di display pasar intan Martapura yang terkenal itu.
baik si berlian maupun si pengrajin berlian. sama - sama harus sabar. utamanya si berlian, karena jika ia pecah dan menyerah, semua proses itu akan menjadi sia - sia. si pengrajin mungkin rugi dan kecewa. tapi ia akan memoles berlian baru yang tidak menyerah. sementara si berlian yang pecah ? biasanya akan dipotong menjadi serpihan kecil dan dijual kepada spesialis pengrajin perhiasan dengan harga lebih murah.
Cara Makan Gajah adalah dengan Dimakan Pelan - Pelan...
semangat belajar itu bagus. terus jaga semangatmu Faizah. tapi ingat, jangan sporadis. jadilah laser. bukan senter.
laser di sini adalah fokus menyelesaikan masalah satu persatu dengan langkah yang terukur. iya, jalan masih panjang. layaknya ingin memakan gajah. namun, jika hanya diam memandangi kebesaran gajah, saya nggak akan mulai - mulai. malah mungkin saja jadi menyalahkan keadaan dan tidak percaya diri.
Comeback Stronger....
semangat Faizah, bulan depan pasti bisa lebih baik lagi. adalah kalimat yang saya ucapkan berkali - kali sambil melakukan butterfly hug pada diri saya.
proses belajar adalah tentang memahami bahwa di atas langit masih ada tuhan. seperti apa kata Pak Eko. esensi dari belajar adalah menjadi bijaksana dan jangan sok pintar. memaksakan sesuatu berdasar apa yang menurut saya tahu padahal belum tentu saya tahu sejauh itu. stay grounded dan mendengar semua masukan, tanpa kehilangan pegangan bahwa tidak semua kebenaran adalah kebenaran.
ya, setelah jatuh saya harus bangkit. kembali lebih kuat dengan dasar kebijaksanaan. bahwa hidup adalah proses belajar sepanjang masa.
Balikpapan, 16 Agustus 2021
Faizah Riffat Ma'rifah -- Ulang Tahunnya masih bulan depan, tapi tidak menyangka sudah mendapatkan kado luar biasa di hari minggu kemarin. 15 Agustus 2021. bahkan, ketika menulis ini tangan saya masih gemetar dan air mata menghangat. tidak menyangka Allah beri hadiah melalui tangan orang yang tepat.
23 January
sudah lama saya ingin menulis tulisan ini namun selalu tertunda karena malas atau memang beneran belum ketemu waktu yang pas.
ini cerita tentang Rafa. kucing putih dengan sedikit bintik hitam. berasal dari Ras Turkish Van. kucing gendut temperamental.
dia adalah bos paling bos di kantor. suatu kali dia bisa marah sama kami semua. di lain waktu dia bisa mendusel manja di kaki kita.
rafa adalah kucing yang disayang semua orang. bermula ketika kami menemukannya di tong sampah depan kantor. warna bulunya yang putih seketika membuat salah satu anggota kami jatuh hati dan langsung memandikan rafa. semenjak itu rafa resmi menjadi penghuni kantor.
ia hadir ketika kami rapat, ikut masuk ke ruangan jika kami lembur, bahkan menyambut di pintu begitu mendengar suara kendaraan di parkiran kantor. kami sayang rafa, sampai biaya makan nya masuk ke dalam anggaran operasional kantor. iya, setinggi itu kasta seekor rafa.
namun rafa adalah kucing rumah. bukan kucing liar seperti garong di luar sana. ini yang membuat si kucing jantan ini penakut. bahkan mendengar suara garong di halaman saja sukses membuat ia lari masuk ke dalam kantor. bahkan ketika ada kucing lain mencoba masuk teritori, rafa akan mendeka, dan bersembunyi di bawah meja sampai para kucing itu pergi.
apapun tingkah rafa, kami semua sayang padanya.
waktu tulisan ini dibuat, sudah berpuluh hari lebih Rafa mati. Rafa terkunci di kantor di hari terakhir 2020. padahal sehari sebelumnya Rafa masih semangat main bersama anak laki - laki rekan kerja saya. Rafa ditemukan mati membusuk dan penuh belatung di halaman belakang kantor oleh office girl kami pada Senin 3 Januari 2021.
ya Allah Rafa, bahkan di akhir umur pun dia masih nggak mau merepotkan kami dengan menggali pasir sendiri. *elap air mata*
anyway, tidur nyenyak Rafa. you stay in my memory. "teman" pertama saya di awal penugasan di kantor wilayah.
or reload the browser
or reload the browser
or reload the browser
or reload the browser
Subscribe to:
Posts (Atom)
Search