artikel

30 December

Photo by Chang Duong on Unsplash

pernah berusaha untuk tetap bisa menjaga pertemanan disaat situasi memaksa untuk berpisah ?

pernah berusaha untuk tetap diterima dalam lingkup pertemanan tapi tetap saja dianggap tidak pantas ?

pernah diterima dengan sangat baik dalam sebuah lingkup pertemanan yang rapuh ? kelihatannya dari luar sangat kompak tapi ternyata masing masing anggotanya saling menusuk satu sama lain ?

pernah masuk dalam lingkup pertemanan palsu penuh kepentingan ?

21 December

Sumber Gambar

Pernikahan Sassy dan Luthfi terancam bubar.

Semua orang memuji Luthfi Syahbana pria yang cerdas, hebat, dan jago komputer. Semua orang juga selalu bilang Sassy sangat beruntung bisa mendapatkannya. Tapi bagi Sassy, menikah dengan Luthfi adalah kerja keras untuk beradaptasi menerima segala hal menyebalkan dalam diri pria itu. Meski genius, Luthfi sangat cuek, berantakan, dan tidak romantis. Pria itu lebih senang bermain game hingga lupa waktu, lupa menjemput Sassy, bahkan lupa hari ulang tahunnya.

Bagi Luthfi, sejak awal, pernikahan mereka adalah kesalahan besar. Meski berhasil mempersunting Sassy yang dipujanya sejak lama, ia tahu hati perempuan itu tidak pernah utuh untuknya.

Benarkah pernikahan mampu menyatukan dua insan yang sangat bertolak belakang? Jika tidak, haruskah Sassy menerima Adit, pria yang pernah membatalkan pernikahan mereka, atau tetap bertahan untuk membayar lunas utang cintanya pada Luthfi?



====================================================


ADUH MAS LUTHFI AKU PADAMU MAS AKU PADAMUUUU


kapan nikah ?

kapan nyusul ?

lhoo calon nya kok belum dikenalin ?

mungkin itu pertanyaan pertanyaan yang sering menghampiri perempuan perempuan gila karir (seperti saya)

akhir akhir ini saya sering sekali tergabung dengan curhatan ibu ibu tentang parenting dan pola perilaku anak (padahal saya belum menikah).

ada satu hal yang saya tergelitik disana, mereka membahas tentang pola didikan anak yang menyebabkan si anak memiliki mental abuse atau emotional abuse (mental dimana anak seringkali diancam, dibentak, dipermalukan, dipersalahkan, dan bentuk kekerasan secara emosional lainnya yang menyebabkan si anak berbuat sama kepada teman atau pasangan dan anaknya di masa depan)

17 December

Photo by Mimi Thian on Unsplash

akhir akhir ini saya takut ngetwit kritis. jadi bisa dilihat linimasa saya kebanyakan hanya berisi retweetan atau twit tentang aktivitas teknik sipil dan sekuritas saja. kenapa ? saya sendiri kaget, alasannya simpel. saya sering dibully karena saya ngetwit kritis tentang suatu permasalahan sosial dan politik terkait kebijakan dan keadaan masyarakat yang seringkali  pandangan saya cenderung sangat berseberangan dengan kebanyakan pengguna twitter lain.

Faizah and Her Enchanting Journey | Designed by Oddthemes | Distributed by Gooyaabi