korea

28 August

 

Amelia Tantono adalah salah satu influencer Korea yang saya percaya. satunya lagi Jang Hansol. karena as far as i know mereka berdua sedang/pernah kerja kantoran di Korea sana di luar pekerjaan mereka sebagai content creator. ini penting, di tengah Korean Wave yang terjadi di Indonesia beberapa tahun terakhir, animo bangsa kita seringkali jadi sasaran empuk para influencer korea yang bermunculan hanya untuk monetasi. 

kalau saya bilangnya mereka ini para influencer Korea bermuka dua. makanya saya nggak kaget waktu ada yang spill tea tentang salah satu youtuber Korea yang dirujak netizen karena ketahuan belangnya. haha, saya pernah nonton beberapa video dia. dan ya, palsu banget menurut perspektif saya. 



balik ke Amelia ya. saya suka banget sama dia karena dia nih tumbuh dalam proses yang challenging. lulus SMA dari Santa Ursula Jakarta, lanjut kuliah sarjana di Kyungsung University, dan sekarang bekerja di Korea. perjalanan hidup dia selama di Korea pernah saya tonton di video Jang Hansol. dan well, saya terkesan dengan ketabahan dan kerja keras Amelia. that's why Amelia adalah influencer Korea yang saya percaya.

speaking of Amelia, saya tau dia pernah kerja untuk brand kecantikan Korea. makanya waktu kemarin lihat insta story dia yang sebar - sebar kabar burung kalau bakal ada brand kecantikan lokal Indonesia yang bekerjasama sama artis Korea langsung bikin saya merenung.

Beauty Industry di Indonesia segini kompetitifnya ya ? sampe ada brand kecantikan lokal yang bakal spend budget marketing mereka untuk kerjasama sama artis korea ? kayaknya sih jawabannya iya. karena tiap saya scroll down feed instagram atau swipe left insta story ada aja iklan tentang brand kecantikan lokal Indonesia yang mampir ke visual saya dengan packaging gemes dan harga masuk akal.
 



Netizen yang kemampuan penyelidikannya udah setara intel CIA mulai membuat teori cocoklogi dengan metode evidence based cocoklogi. kali ini mereka menduga brand yang akan melakukan langkah ini (bekerja sama dengan artis Korea) adalah Scarlett.

i was like, really ?


iya sih, sejauh ini memang baru e-commerce, mi instan, handphone, dan kopi. brand yang saya tau kerjasama dengan artis Korea. tapi kabar burung bilang ini brand kecantikan. wow, langkahnya keren juga ya. karena sejauh yang saya tau pemain lain belum ada yang ambil langkah ini.

selain brand nya apa yang lebih menarik adalah menduga siapa yang diajak kerjasama oleh brand kecantikan lokal ini ? netizen dan saya sangat menunggu teh tumpah (spill tea) selanjutnya. karena kami sudah siap dengan kalkulator untuk menghitung budget marketing yang mereka habiskan, haha.

anyway, kamu ada ide nggak ? brand nya apa (tolong jangan dulu telan bulat - bulat teori netizen) dan siapa artis Korea yang mereka gandeng untuk kerjasama ?

kalau saya, masih setia menunggu info lebih lanjut tentang apa dan siapa nya. namun, yang pasti saya bangga. ada lagi brand lokal Indonesia yang memiliki langkah jenius urusan marketing. yang, saya akui worth the hype.

terima kasih sudah membaca. mari menebak - nebak di weekend yang indah ini.






Balikpapan, 28 Agustus 2021





Riffat Akhsan -- yang baru mau nonton drama korea Nevertheless episode terakhir. sambil berkhayal apakah eonni Han So Hee, artis Korea yang rencananya akan digandeng brand Indonesia ini ?





09 February

Photo by ian dooley on Unsplash

saya lagi nonton drama korea yang judulnya "A Gentleman Dignity". ceritanya tentang 4 ahjussi yg ganteng, kaya, bermartabat, tapi punya isu soal romansa.

saya tertarik sama adik perempuan salah satu dari 4 cowok pemeran utama drama ini. namanya Im Me Ah Ri, kakaknya namanya Im Tae San. seorang (yang digambarkan ) arsitek proyek gedung gedung prestisius di Korea. (meskipun menurut saya dari alur cerita dan deskripsi tokoh Im Tae San lebih terlihat seperti Desain Engineering Detail Specialist dari posisi dia di lokasi proyek)

balik soal Im Me Ah Ri, atau sebut saja Ah Ri. jadi Ah Ri ini lulusan fashion design di USA gitu. nah suatu kali Im Me Ah Ri setelah lulus kuliah dan balik ke Korea dia ketemu sama salah satu istri dari 4 cowok tokoh utama. (well bisa dibilang satu satunya istri, karena ketiga cowok lain adalah duda dan single) nah si istri ini adalah hartawan pemilik properti sepanjang ruas jalan prestisius di Seoul.

nah singkat cerita si Ah Ri ini ditanyain apa udah dapat kerjaan part time sama si istri ini, trus dijawab belum trus ditawarin deh kerjaan jadi waiter atau barista gitu di cafe salah satu tokoh utama.

nah trus yang menarik bagi saya, si istri ini nanya sama Ah Ri "kenapa kok kamu mau kerja part time ? kan secara materi kamu cukup cukup aja dari kakak dan orangtuamu" (kebetulan orang tua Ah ri adalah pemilik supermarket khusus kain dan pabrik tekstil gitu)

jawaban si Ah Ri ini yang kemudian bikin saya pengen nulis postingan ini, gini jawaban Ah Ri "aku butuh untuk menjadi normal, merasakan proses, kegagalan, kemudian akhirnya aku menjadi tau susahnya cari uang jadi aku bisa jadi seorang yang bijak dan bisa menghargai segala sesuatu meskipun sesuatu itu kecil"

cari uang itu nggak gampang, dan proses dari bawah harus dijalani. even kamu adalah seorang pewaris perusahaan.

adalah sesuatu yang saya tangkap dari perkataan Ah Ri.

banyak orang mengira dalam bisnis mereka bisa melangkahi proses belajar dengan menjadi wirausaha. mereka berpikir wirausaha sama dengan pengusaha. hmmm i think that's so big no. there's soooooo many differences between pengusaha dengan wirausaha.

nah banyak mereka (khususnya anak muda) di luar sana yang menganggap bahwa memiliki atau membuka usaha sendiri berarti mereka sah menjadi pengusaha/pemimpin/entrepreneur or whaterver it is tanpa benar benar memahami risiko dan tantangan yang akan dihadapi di depan. meminta hasil cepat, dan tidak jarang akhirnya gulung tikar.

i think kok "mencari jalan pintas" like membuka usaha tertentu to avoid learn a process a such a lazyness initiative -___- saya jadi berpikir pemalas adalah mereka yang tidak mau mematangkan bisnis plan mereka dan terburu buru ingin eksekusi. even seorang pewaris pun mereka ditaro di posisi bawah dulu sebelum orangtuanya yakin untuk memberikan kepercayaan atas posisi prestis di perusahaan.

membuka usaha adalah menghadapi dunia bisnis sebenarnya, dimana ada intrik, politik bisnis, dan keharusan untuk dewasa memahami orang lain. perlu perjuangan gigih untuk membuktikan dan meyakinkan dunia bahwa kamu capable untuk menggawangi lini bisnis tertentu. gagal, kemudian bangkit dan belajar bahwa bisnis tidak selalu tentang faktor teknis.

cari duit itu nggak gampang, oleh karenanya sukses tidak datang untuk mereka yang tidak bisa memimpin dirinya sendiri.butuh mereka yang benar benar tangguh digembleng keadaan sehingga memiliki kecerdasan untuk memimpin dirinya sendiri dan orang lain.

semoga kamu yang membaca postingan ini adalah satu dari mereka.




Bontang, 9 Februari 2017



Riffat Akhsan
Faizah and Her Enchanting Journey | Designed by Oddthemes | Distributed by Gooyaabi