review
22 March
sumber gambar: soco by sociolla
di saat saudara kembar saya nge-hype banget dengan brand china ini, (viral banget di Tiktok pada masanya) saya malah nggak ngerti apapun tentang Skintific. yang saya tau adalah perusahaan ini nge-hire Nicholas Saputra sebagai brand ambassador mereka waktu kebetulan saya lewat pop-up store mereka di Big Mall Samarinda. sebatas itu yang saya tahu.
tapi siapa yang bisa menolak diskon ?
diskon adalah alasan pertama saya membeli produk ini, kapan lagi dapat 300 ml dengan harga seratus ribu ? orang biasanya saya beli micellar water 30 ml harganya sekitar tiga puluh ribuan kok.
saya tertarik dengan botolnya yang berwarna hijau sage (warna musim lebaran tahun lalu) dan kandungan mugworth nya. saya rada nggak akur soalnya dengan bahan ini. dulu, saya pernah coba produk essence dari Nacific varian Jeju Artemisia yang katanya berasal dari ekstrak mugworth.
dan hasilnya breakout.
tapi pikir saya itu kan udah lama banget jaman saya kuliah (circa 2018) jadi just give it a shot. toh ini kan "cuma" micellar water. rekor saya breakout karena micellar water cuma sekali aja dulu tahun 2016 waktu pake produknya Evoluderm.
jadi yaudah, udah kepalang beli juga kan. mari kita coba sejauh apa si mugworth ini berdampak kepada wajah saya.
hasilnya adalah, ya biasa aja di wajah saya. namanya micellar water dimana mana memang fungsinya tunggal aja untuk bantu proses double cleansing. saya ragu apakah kandungan di dalam micellar water memiliki efek signifikan seperti yang terkandung di toner, serum, atau moisturizer.
begitulah pengalaman saya dengan si Skintific Mugworth Micellar Water. tidak breakout tidak juga memberikan hasil di luar fungsi dia. untuk kuantitas 300 ml dan brand sebesar Skintific, harga seratus ribu (setelah diskon) terasa worth the money.
sekian dari saya, terima kasih sudah membaca. sampai ketemu di tulisan berikutnya !
Bontang, 22 Maret 2024
Faizah -- yang baru pulang tarawih
https://www.guardian.com.sg/
hai guys, setelah puluhan purnama akhirnya kembali lagi kita pada episode review skin care nampol ramah di kantong ala saya.
tanpa banyak ba bi bu, begini ceritanya......
sejak januari 2024, saya kesengsem sama brand asal Jepang yang nggak jual produknya di Jepang. namanya Rosette. saya nemu produk facial wash mereka di store Sasa Gurney Paragon Mall George Town. kebetulan, varian yang saya beli niatnya untuk daily use. sehingga memang bukan untuk menangani jerawat hormonal saya.
trus di awal Ramadhan, (saya nggak puasa 7 hari btw) jerawat hormonal saya mengamuk karena perubahan hormon (PMS) juga perubahan aktivitas dalam tubuh saya (Ramadhan) yang mengakibatkan jerawat muncul di area dagu dan rahang saya.
memang benar saya nggak puasa, tapi jam makan dan ngemil saya mengikuti orang puasa demi menghormati bulan Ramadhan. meski memang saya nya nggak absen minum disaat yang lain menahan makan minum dan nafsu lainnya.
di sinilah saya menyadari kelalaian saya alpa double cleansing karena sangat cinta buta dengan Rosette Acne Refresh Facial Wash.
maka berangkatlah saya ke satu - satunya Guardian Store di kota tempat saya tinggal untuk membeli micellar water diskonan dan facial wash ramah di kantong yang mengandung salicylic acid untuk mengatasi jerawat saya.
ramadhan hari ke 10, dalam situasi puasa (yang artinya mata saya nggak fokus - fokus banget) saya menemukan produk ini dan produk dari Cosrx untuk kategori facial wash yang mengandung salicylic acid. produk Cosrx itu adalah produk kecintaan saudara kembar saya yang memang memiliki kulit berjerawat. harganya dibanderol standar (hampir dua ratus ribu) dan nggak ada diskon.
saya hampir mau beli produk itu. namun, tatapan saya terhenti kepada informasi berat bersih produk tersebut. lebih dari 100 ml. yang mana kalau saya bawa keluar negeri bakal kena sita officer.
iya, sabun muka dan sikat gigi adalah barang wajib yang selalu melekat bersama dengan daily skin care dan make up saya kemanapun saya berada. selalu dimasukkan ke dalam koper kabin atau tote bag saya.
kemudian saya melirik produk dari pabrik Guardian ini. berat isi persis 100 ml, mengandung salicylic acid, harga aslinya nggak sampai seratus ribu. diskon pula waktu itu jadi hanya lima puluh ribu. saya putuskan untuk membeli produk ini alih - alih punya Cosrx
dengan riang gembira saya bawa produk ini ke kasir dan saya bawa pulang untuk kemudian saya uji seberapa jauh dia bisa mengatasi jerawat hormon saya. karena saya punya rencana akan membawa sabun muka ini kemanapun saya travelling untuk mengatasi wajah jerawatan saya yang suka kaget sama perbedaan cuaca.
sumber gambar: soco by sociolla
bersama dengan micellar water dari Skintific ini, saya coba untuk lebih peduli dengan wajah saya yang dipenuhi kotoran, debu, dan dosa ini. setiap habis dari luar (terpapar debu dan matahari) saya coba untuk intens double cleansing dengan Guardian Radian Facial Wash. sembari fokus menghidrasi kulit saya agar tidak dehidrasi dan menimbulkan jerawat yang lebih parah.
hasilnya jerawat di wajah saya berkurang signifikan dan kulit wajah saya jadi lebih lembut. masih belum hilang sih (ya iyalah, belum juga sebulan dipake) namun amat sangat membaik dibandingkan wajah saya di awal Ramadhan.
jadi teman teman, to wrap this post, yang ingin saya bagi ke kalian adalah : facial wash dari guardian ini nampol dengan harga ramah di kantong. bisa kalian jadikan opsi jika sedang mencari produk untuk mengatasi jerawat. namun semua kembali ke tipe kulit masing - masing. kebetulan kulit saya normal to oily dan cenderung berjerawat jika ada perubahan hormon atau cuaca.
sekian review saya untuk Guardian Radian Facial Wash, this product is Faizah Approved.
terima kasih sudah membaca, sampai ketemu di tulisan berikutnya.
Bontang, 22 Maret 2024
Faizah Akhsan - yang lagi sakit punggung sambil nunggu buka puasa
23 July
Pepaya
Serum ini beraroma pepaya. adalah kesan pertama saya setiap mengaplikasikan produk ini ke wajah saya.
mengusung hyaluronic acid sebagai bahan utama. teksturnya sangat thick namun sangat cepat menyerap. benar-benar diluar ekspektasi untuk serum dengan harga sangat terjangkau yang umumnya bertekstur ringan.
saya memakai serum ini ketika kulit saya benar-benar meronta minta nutrisi lebih. biasanya ketika baru pulang dari laut, atau habis panas-panas tugas luar kantor. waktu dimana skin care harian saya angkat tangan.
iya, serum ini tidak saya pakai setiap hari. karena efeknya di kulit saya yang teramat rich, menghidrasi secara maksimal sehingga saya hanya perlu essence toner dan serum ini saja. tanpa moisturizer.
melihat dari ingredients, bisa dipahami kenapa serum ini efeknya melampaui moisturizer. karena salah satu bahan aktifnya, Sodium PCA masuk ke dalam list NMF (Natural Moisturizer Factor).
wow
ini adalah serum penyelamat kulit saya. benar-benar beyond expectation. saya biasanya pakai serum ini di Sabtu pagi sambil rebahan dan main HP, atau sambil nulis blog.
kekurangannya menurut saya ada di tekstur yang sangat thick itu tadi, karena terlalu kental, proses mengambil dari botolnya cukup effort untuk saya.
overall untuk klaim membantu skin hydrating and skin barrier di saya terbukti benar. namun untuk klaim anti inflamasi saya nggak bisa bicara banyak karena (mungkin) klaim ini bisa dibuktikan untuk mereka dengan pemakaian rutin. bukan seperti saya yang memakai serum ini hanya di waktu-waktu tertentu.
repurchase ? Insya Allah kalau nanti yang sekarang sudah habis dan nggak bosan.
terima kasih sudah membaca. sampai bertemu di tulisan selanjutnya.
Bontang, 23 Juli 2022
Riffat Akhsan
07 January
meski rajin ke pantai selama di Balikpapan, saya bukanlah pecinta alam sejati. ketika sangat stress, apalagi cuaca Balikpapan luar biasa nggak jelas sebentar panas banget sebentar hujan deras, maka pantai bukan tujuan saya melakukan rehat pikiran.
saya pasti mencari cafe atau restoran yang menjual makanan Jepang.
Nasi dengan Beef Belly dan Chicken Katsu adalah favorit saya, tidak peduli itu tersaji dalam bentuk apa. sushi boleh, bento oke, rice bowl pun saya tidak masalah.
selama di Balikpapan, sudah beberapa restoran/cafe Jejepangan yang saya kunjungi. baik yang di mall maupun yang di pinggir jalan. semua dengan satu tujuan : harga reasonable, porsi mengenyangkan, rasa menyenangkan.
bagi saya, untuk urusan cafe/restoran pinggir jalan. Tukang Sushi lah juaranya.
terletak cukup jauh dari kantor saya, jadi satu dengan ruko franchise kopi. Tukang Sushi Balikpapan memukau saya dengan kemilau ide mereka : minumnya kopi, makannya sushi.
bagi saya yang penyendiri, waktu terbaik mengunjungi tukang sushi ada di hari kerja sepulang kantor menjelang malam. di lantai satu ruangan full AC berkaca bening itu, rasanya syahdu menyaksikan perubahan rona langit di waktu itu.
Bento Bowl (Type) 2
saya pesan bento bowl tipe 2. terdiri dari nasi, beef belly dan chicken katsu. favorit saya semua ini mah. beef belly dimasak khas Jepang dengan bawang bombay dan saus Jepang. chicken katsu nya luar biasa kriuk : dada ayam ditepung panir, digoreng dan diberi mayonais di atasnya.
Dragon Volcano Roll
ini adalah sushi dengan keju, abon ayam, potongan udang, dan mayonais di atasnya, dilengkapi dengan kecap asin. dari komposisi bahan penyusunnya, bisa dibayangkan betapa perpaduan karakter rasa makanan berpadu dalam harmoni dan membentuk balance yang memanjakan lidah saya.
aduh ngetik ini aja saya laper ~
Harganya ?
untuk kota termahal di Indonesia, budget saya untuk makan kuliner Jepang di Balikpapan ada di angka 150 sampai 200 ribu (untuk saya sendirian). itupun terkadang masih kurang. makanya, ketika sampai di kasir dan membayar pesanan saya, saya kaget dengan harga kurang dari seratus ribu rupiah yang mereka banderol atas dua pesanan saya.
Tukang Sushi Balikpapan benar - benar membekas di hati saya. kelak, ketika saya sudah tidak lagi tinggal di Balikpapan, ia akan menjadi bagian dari memori manis pengalaman saya di sini.
Balikpapan, Januari 2022
Riffat Akhsan - yang ingin sekali ganti HP
Subscribe to:
Posts (Atom)
Search