05 March
aku lupa kapan tepatnya kau mengirimkan pesan itu padaku, hanya pesan singkat berupa titik dua dan tutup kurung..
yang aku ingat, ketika itu, ketika kau rapuh kau datang padaku dengan segala permasalahan mu..
akupun ikut bersedih, seolah ikut merasakan apa yang kau rasa..
aku bukanlah seorang pemberi solusi yang baik, saat itu aku hanya bisa mengatakan apa yang aku rasa padamu..
tahukah kamu bahwa aku tidak pernah menyangka kau akan memberikan pesan itu padaku,
hanya sebuah titik dua dan tutup kurung..
tahukah kamu, pesan itu benar-benar mempengaruhi dalam setiap langkah di hariku..
hanya sebuah titik dua dan tutup kurung,
thanks for everything,
I Love You Endlessly :)
FRA
yang aku ingat, ketika itu, ketika kau rapuh kau datang padaku dengan segala permasalahan mu..
akupun ikut bersedih, seolah ikut merasakan apa yang kau rasa..
aku bukanlah seorang pemberi solusi yang baik, saat itu aku hanya bisa mengatakan apa yang aku rasa padamu..
tahukah kamu bahwa aku tidak pernah menyangka kau akan memberikan pesan itu padaku,
hanya sebuah titik dua dan tutup kurung..
tahukah kamu, pesan itu benar-benar mempengaruhi dalam setiap langkah di hariku..
hanya sebuah titik dua dan tutup kurung,
thanks for everything,
I Love You Endlessly :)
FRA
01 March
hehe sebenernya saya nulis blog ini karena berhubung sekarang masih awal april dan saya punya kebiasaan untuk membuat resolusi setiap bulannya. ok inilah resolusi saya di bulan Maret ini :
1. khatam Al-qur'an
iyah ini adalah resolusi saya di tahun 2012 yang berbunyi saya harus khatam Al-qur'an sebelum saya ujian nasional. dan berhubung tinggal beberapa ju lagi saya khatam, maka saya resolusikan bulan ini saya khatam Al-qur'an
2. ga bolos bimbel
yah bolos bimbingan ujian nasional adalah salah satu hobi saya yang stress karena padatnya jadwal ujian di sekolah, padahal bimbungan itu sangat menunjang kesiapan saya menghadapi ujian nasional bulan April besok, jadi bulan ini saya resolusikan hobi buruk saya ini tidak terjadi :)
3. ga bolos IELTS preparation
nah ini juga salah satu hobi buruk saya, saya sering banget bolos IELTS padahal saya punya target IELTS yang "sangat tinggi" kata native saya, dan saya berani bolos itu hahahaha
4.taat sama jadwal belajar yang uda disusun
yupz, berhubung ujian nasional tinggal hitungan hari. kalo saya nego terus sama jadwal yang saya buat sendiri, nanti kali saya ga lulus unas gimana *hadoooh naudzubillah deeeh*
5.nabung lagi sampe nyampe xxxx digit
iya, ini penting untuk melatih saya bisa survive di negeri kangguru yang akan menjadi rumah kedua saya dalam beberapa bulan mendatang
mungkin itu aja kali ya wishes saya untuk bulan maret. soalnya kalo kebanyakan ntar malah ga ada yang kecapai kan repot -____-
ini resolusiku, apa resolusimu ?
FRA
1. khatam Al-qur'an
iyah ini adalah resolusi saya di tahun 2012 yang berbunyi saya harus khatam Al-qur'an sebelum saya ujian nasional. dan berhubung tinggal beberapa ju lagi saya khatam, maka saya resolusikan bulan ini saya khatam Al-qur'an
2. ga bolos bimbel
yah bolos bimbingan ujian nasional adalah salah satu hobi saya yang stress karena padatnya jadwal ujian di sekolah, padahal bimbungan itu sangat menunjang kesiapan saya menghadapi ujian nasional bulan April besok, jadi bulan ini saya resolusikan hobi buruk saya ini tidak terjadi :)
3. ga bolos IELTS preparation
nah ini juga salah satu hobi buruk saya, saya sering banget bolos IELTS padahal saya punya target IELTS yang "sangat tinggi" kata native saya, dan saya berani bolos itu hahahaha
4.taat sama jadwal belajar yang uda disusun
yupz, berhubung ujian nasional tinggal hitungan hari. kalo saya nego terus sama jadwal yang saya buat sendiri, nanti kali saya ga lulus unas gimana *hadoooh naudzubillah deeeh*
5.nabung lagi sampe nyampe xxxx digit
iya, ini penting untuk melatih saya bisa survive di negeri kangguru yang akan menjadi rumah kedua saya dalam beberapa bulan mendatang
mungkin itu aja kali ya wishes saya untuk bulan maret. soalnya kalo kebanyakan ntar malah ga ada yang kecapai kan repot -____-
ini resolusiku, apa resolusimu ?
FRA
Alhamdulillah....
itu kata pertama yang saya ucapkan setelah template ini sukses ke apply di blog saya :)
seminggu ini saya dibikin ribet dengan sifat bosan saya yang mendesak buat ganti template/theme blog, buat yang lupa sama template blog saya, here it is
itu kata pertama yang saya ucapkan setelah template ini sukses ke apply di blog saya :)
seminggu ini saya dibikin ribet dengan sifat bosan saya yang mendesak buat ganti template/theme blog, buat yang lupa sama template blog saya, here it is
awal saya mau ganti theme itu gini, selain sifat bosan. sebenaenya dibenak saya itu bilang 'kok theme blog lo kaya desk gitu sih fat, formal amat" atau begini "theme lo kayak diary aja deh, padahal lo kan punya daily blog, lagian ga cocok sama judul blog lo yang My Random Handwriting" dan berbagai komentar-komentar yang akhirnya membuat saya ganti theme blog.
berangkat dari itu semua saya mulai cari-cari template blog. nyari template blog itu susah-susah gampang ya kayak nyari pacar aja hehe. ada banyak pertimbangan-pertimbangan dalam milih template blog yaitu :
1. kenali selera kita
dengan mengenali sebenernya kita mau template blog yang kayak gimana sih ? yang berapa kolom ? yang mendominasi maunya warna apa ? temanya tentang apa ? dlll
2. sesuaikan dengan judul blog kita
kalo saya nih, judul blog saya kan My Random Handwriting, jadi template blog nya yang ada gambar-gambar note, pensil, penggaris,dll jadi nyambung antara template sama judul blog. kalo kamu suka nulis pengalaman travelling kamu, ya ada baiknya kamu cari template-template yang berhubungan dengan travelling, yang ada gambarnya kapal kek, atau yang lain
3.sesuaikan dengan hati kamu
kalo udah nemu yang pas sama selera dan judul blog kamu, terapkan dulu sebgai sample contoh. kalo hati kamu ga sreg, jangan dilanjutin deh :)
mungkin itu sedikit tips nyari template blog berdasarkan pengalaman saya, terima kasih ya sudah mau berkunjung ke blog saya dan daily blog saya. bagi yang belum tau ini Daily Blog Saya. maaf blog saya masih banyak kekurangan di sana sini. hmm satu viewers saja sangat berarti bagi saya :)
Cheers,
FRA
27 February
ketika saya nulis ini, saya masih dalam keadaan sakit. suhu
tubuh 40 derajat celsius ditambah berbagai sakit yang menjadi pengiring nya
seperti pusing, lemas, diare, dll ditambah dengan maag kronis saya yang kambuh
dan membuat saya muntah-muntah karena kondisi lambung yang terlalu asam dan
didukung dengan perut yang penuh, sebah dan menolak untuk makan sukses membuat
saya hanya bisa terbaring di tenpat tidur, untuk makan saja, otot mulut ini
sudah menolak, begitupun dengan air liur yang terasa sangat pahit, berbagai
macam obat herbal sudah saya minum, mulai dari jahe hingga minum berliter-liter
air putih. saya bukan seorang pribadi yang instan yang ketika sakit langsung
meminum obat dengan dosis-dosis tertentu. tapi akhirnya saya minum obat maag
saya, tapi tidak dengan obat penurun panas. saya bersikukuh dengan tetap
mempertahankan teori "tubuh saya juga berusaha untuk mengatasi keadaan
ini, saya hanya perlu bersabar"
alhamdulillah ternyata teori saya benar, terbukti suhu
tubuh saya berangsur angsur turun dari 40 derajat celsius menjadi 38 derajat,
kemudian turun lagi menjadi 37 dan sekarang suhu tubuh saya 36.6. alhamdulillah
juga sudah mulai keringatan dan bisa aktifitas, maag saya juga sudah ga ada
masalah walaupun masih lemas dan masih sedikit pusing dan air liur masih terasa
pahit. dan mulut saya measih menolak untuk makanan, tapi setidaknya ini adalah
sebuah kemajuan mengingat beberapa jam yang lalu saya tidak bisa melakukan
aktifitas apapun karena tingginya suhu tubuh saya.
ketika dalam keadaan ini, hati saya tergelitik untuk
online. ketika online inilah kebetulan teman lama saya waktu sd online via
skype. kita uda lama banget ga ketemu semenjak lulus sd. mungkin sekitar 6
tahun kita ga pernah komunikasi, apalagi ketemu. kita ngobrol-ngobrol saling tanya
kabar, dll sampai akhirnya dia bercerita tentang kehidupannya yang sekarang.
ayahnya kini menderita stroke jadi semua aktifitas hanya bisa dilakukan di
tempat tidur, ibunya menderita penyakit diabetes kronis, sementara kakaknya
putus kuliah dan melarikan diri ke medan. ibunya yang kini menjadi tulang
punggung keluarga dengan membuka toko sembako di rumahnya. sangat berbeda 360
derajat dengan hidupnya ketika masih sd dulu. saya awalnya sempat kaget,
bagaimana bisa seorang yang dulu ketika yang namanya hp berkamera dengan piksel
tinggi masih sangat mahal bisa dimilki oleh seorang anak sd, ketika saya hanya
diperbolehkan memakai internet satu minggu sekali karena mahalnya tarif
internet dia sudah menggunakan internet setiap hari untuk bermain game online, kini
harus mengalami hidup seperti itu. tapi saya sadar, semua mudah bagi ALLAH..
saya sangat kaget dan prihatin dengan hidupnya, dan ketika
saya ungkapkan keprihatinan saya kepada teman saya itu, dia malah berkata
begini kepada saya "gapapa fat, masa depanku tetap cerah kok. aku loh uda
dapat beasiswa penuh untuk kuliah di universitas di dekat rumahku (yang
bkebetulan adalah universitas ternama negeri ini) mungkin sekarang ini sulit,
tapi bentar lagi cerah lagi kok" lalu dia menceritakan kepada saya tentang
plan-plan dia dimasa depan dengan tetap percaya dengan kekuatan do'a dan
kepercayaan yang tinggi bahwa ALLAH akan selalu bersama dia..
dari mendengar kisah hidup teman saya itu saya jadi sangat
bersyukur dengan hidup yang diberikan ALLAH kepada saya, beasiswa untuk kuliah
di luar negeri, hidup yang berkecukupan,orang tua pengertian dan demokratis,
teman-teman yang perhatian, pasangan yang care, walaupun tidak sesempurna
seperti yang terlihat, dan berbagai kasih sayang ALLAH yang hadir dalam hidup
saya yang lupa saya syukuri..
awalnya ketika saya sakit dan tidak bisa beraktifitas, yang
membuat saya harus ketinggalan 2 ujian, sempat membuat saya stuck. tapi ALLAH
menyadarkan saya dengan cara-NYA yang paling bijaksana, ALLAH berikan gambaran
kondisi yang jauh kurang beruntung dari saya.
kini saya sadar, mungkin ini cara ALLAH membuat saya
beristirahat secara total dari padatnya kegiatan yang harus saya jalani, inilah
cara ALLAH untuk membuat saya calm down dengan semua yang saya jalani, yang
terpenting, membuat saya sadar kalau mesin saja butuh di charge agar dia tidak
hang, apalagi manusia. dan saya pun sadar bahwa terlalu memforsir tenaga untuk
memenuhi tuntutan tanggung jawab tanpa memperhatikan kondisi tubuh adalah suatu
kejahatan dengan tidak memberikan hak kepada tubuh untuk beristirahat secara
cukup. betapa naifnya seorang yang memberikan advice untuk selalu beristirahat
yang cukup kepada mereka yang bertanya tentang penyakitnya malah justru tidak
bisa mempraktikan adivce itu untuk dirinya sendiri, sungguh sesuatu yang lucu
untuk seorang mahasiswa medical science.
dan yang terpenting, saya sadar bahwa ternyata ALLAH sangat
menyayangiku dengan memberiku hidup yang terbaik menurut-NYA
bersyukurlah dengan hidupmu, bagaimanapun sulitnya itu,
Best Regards,
FRA
23 February
hallo hallo hallo, setelah beberapa postingan sebelumnya saya mengkritisi hal-hal yang sedikit "tidak biasa" maka post kali ini saya membahas tentang suatu topik yang "kita banget" *apaan sih fat*
hmm kalo diliat dari judul postingan ini kita akan menemukan kata Social Climbers dan Social Scope. 2 kata yang jaraaaaang banget ditemukan dalam satu kalimat, maka dari itu saya mencoba menyatukan mereka :D *ngaco*
Social Climbers, dalam artian positif dan negatif selalu ada seperti yang dijelaskan di sini. namun pada postingan kali ini yang saya kritisi adalah yang sisi negatifnya, karena menurut saya ada beberapa hal yang masih salah menurut pandangan sebagian besar dari kita. dan Social Scope, apaann tuh fat ? bangsanya whatsap, twitter, sama bbm itu ya fat ? haha bukaaaan, bukan Social Scope yang software mobile application itu, Social Scope yang saya maksud di sini adalah ruang lingkup sosial secara luas teman-teman.. :)
just share, ga semua social climbers bisa diterima di kelas sosial tertentu dengan tangan terbuka. saya heran dengan beberapa orang yang (tanpa meraka sadar) rela menjadi social climbers dengan cara yang tidak bermoral dan menyalahi etika masyarakat. menjadi social climbers itu capek loh, saya melihat pengalaman beberapa orang yang dengan susah payah berusaha menjadi social climbers dengan cara yang "instan" yang akhirnya membuat dia terlempar kembali ke kelas sosial asal mereka karena tidak bisa bertahan di kelas sosial yang sudah mereka climb, ada banyak faktor yang membuat mereka kembali. diantaranya adalah akhirnya mereka menyadari bahwa memang tidak seharusnya mereka berada di kelas sosial itu karena ada berbagai perbedaan, baik perbedaan budaya, bahasa, body language, pandangan, dan tentunya perbedaan gaya hidup.
social climbers on social scope, ya ga masalah kalo memang itu adalah reward dari achievement yang sudah dicapai, kalo menurut saya itu sih udah otomatis akan diterima dengan tangan terbuka oleh kelas sosial itu karena kita adalah seorang yang dianggap "positioning" dan mereka cenderung akan enjoy dengan keberadaan kita. namun kalo kita menjadi social climbers yang "maksa" maka kita akan sulit untuk membawa diri dan berbaur dengan mereka. ya pastinya adaaa aja yang ga cocok, entah ketika mereka cerita kita ga paham, mereka diskusi tentang suatu topik kita masih menganalisis apa sih sebenernya yang mereka omongin, dll kan kalo gitu repot jadinya, dan bagi kelas sosial tertentu, ada anggapan bahwa semakin luas wawasan seseorang, semakin menunjukan kelas soasial mereka.
jadi, ga perlu maksa untuk menjadi social climbers, toh dengan cara berbicara kita, cara kita membawa diri,selera kita, dan kebiasaan-kebiasaan kita orang lain bisa menilai kok dari kelas sosial mana kita berada.
contoh kecil nih, sebagai mahasiswa international, banyak yang berusaha menghubungi saya karena kesamaan minat maupun diskusi tentang sesuatu yang berkaitan dengan bidang yang saya tekuni. karena kami para mahasiswa international termasuk duta Indonesia yang bersekolah di luar negeri, tentu kode etik kami sebagai mahasiswa International adalah selalu ramah dan berusaha memberikan Informasi sebanyak-banyaknya kepada temen-teman di Indonesia tentang hal-hal yang berkaitan dengan negeri tempat kami study. meskipun itu adalah orang yang tidak kami kenal, karena pada dasarnya itu salah satu bentuk rasa syukur kita karena tidak semua warga Indonesia kan memiliki kesempatan untuk study di luar negeri ? jadi suatu hari ada seseorang yang chat sama saya via skype, anggap saja orang itu Z dan saya M (me)
Z : hallo Riffat, how's Aussie ?
M : eh iya, gue baik.. Aussie ya gini-gini aja..
Z : eh di sana harga sayur mahal banget yah soalnya secara gitu yaa Aussie kan negeri empat musim ga kayak indo yang tropis gini.. jadi dapetin sayur rada susah gitu.
M : hah ? emang iya? lo tau dari mana sih info gituan ?
Z : yaah temen gue kan banyak yang kuliah di Aussie juga, ga cuma lo aja..
M : *berusaha tetap tenang menghadapi pernyataan sarkatis itu* hmm gue gatau yah temen-temen lo itu kuliahnya di Aussie bagian mana, yang jelas kalo di sini sih gue selama ini fine aja tuh beli sayur. sayurnya seger-seger aja kok ga layu, kalo harga menurut gue affordable aja tuh, apalagi kalo pasar nya uda mau tutup. biasanya diskon sampe 80 sampai 90 % tuh.. ga ada masalah..
Z : *diem lama banget* hmm gitu yah, eh lo tuh kuliah jurusan apa sih ?
M : medical science, emang kenapa ?
Z : oh medical science ? yang nantinya kalo lulus bakalan jadi penyuluh di desa-desa itu ya ? kalo di Indo jurusan lo kayak FKM itu kan ?
M : (dalam hati) *buset deh di orang ngapain juga gue kuliah jauh-jauh ke ostrali kalo lulus cuma jadi penyuluh dari puskesmas satu ke puskesmas lain, lagian selama gue kuliah yang gue tau jurusan gue itu arahnya ke research deh, jauh banget sama publik health seperti yang ni orang sebutin* hmmm coba lo buka ini deh www.XXXX.com (saya kasih Z link tentang detail jurusan saya, materi-materi yang dipelajari, prospek karier,dll)
M : *end chat* (pusing ngadepin orang kayak gitu*
trus cerita kedua, ini pengalaman Rusma, sodara kembar saya yang kuliah di Jepang.yang mengalami pengalaman sejenis dengan pengalaman saya. anggap aja seseorang yg chat rusma itu O dan Rusma R
O : Rusmaaaaaa, seneng banget ya kamu kuliah di Jepang, tiap hari makan nya pasta, kalo di Indo mah pasta harganya pasti mahal dan cuma ada di resto elit gitu
R : (dalem hati) *hallooooo, gue tuh di Jepang, bukan di Italy. ya tiap hari gue sarapan pagi sama sashimi, bukannya pasta, giman sih ni orang*
dari kedua cerita di atas, kita bisa menilai kan, kalo memang si Z dan O adalah anggota kelas sosial yang benar, bukannya sosial climbers. mereka ga akan membuat bingung saya dan Rusma karena pembicaraan tentang hal-hal sepele seperti itu. ya kan mending nanya deh daripada sok tau yang akhirnya mempermalukan diri sendiri di hadapan kelas sosial yang kita climb.
benang merah dari postingan kali ini adalah, bersyukurlah dengan hidup yang kamu miliki sekarang, yakinlah bahwa tuhan telah memberikan kamu hidup yang terbaik menurut-NYA. dan jangan pernah menjadi orang lain dengan memaksakan diri untuk menyamakan kelas sosial, jadilah dirimu sendiri. jangan beranggapan karena kamu bertanya kepada kami, kami akan memandang rendah dari kelas mana kamu berasal, usir pikiran itu, kita malah senang loh kalo banyak yang tanya ke kita dengan jujur karena kita merasa apa yang kami dapat bisa bermanfaat bagi orang lain, dan mudah-mudahan mereka yang bertanya dengan baik dan jujur kepada kita, kelak akan bisa menyusul langkah kita yang secara otomatis berada pada kelas sosial yang sama dengan kita :)
Best Regards,
FRA
hmm kalo diliat dari judul postingan ini kita akan menemukan kata Social Climbers dan Social Scope. 2 kata yang jaraaaaang banget ditemukan dalam satu kalimat, maka dari itu saya mencoba menyatukan mereka :D *ngaco*
Social Climbers, dalam artian positif dan negatif selalu ada seperti yang dijelaskan di sini. namun pada postingan kali ini yang saya kritisi adalah yang sisi negatifnya, karena menurut saya ada beberapa hal yang masih salah menurut pandangan sebagian besar dari kita. dan Social Scope, apaann tuh fat ? bangsanya whatsap, twitter, sama bbm itu ya fat ? haha bukaaaan, bukan Social Scope yang software mobile application itu, Social Scope yang saya maksud di sini adalah ruang lingkup sosial secara luas teman-teman.. :)
just share, ga semua social climbers bisa diterima di kelas sosial tertentu dengan tangan terbuka. saya heran dengan beberapa orang yang (tanpa meraka sadar) rela menjadi social climbers dengan cara yang tidak bermoral dan menyalahi etika masyarakat. menjadi social climbers itu capek loh, saya melihat pengalaman beberapa orang yang dengan susah payah berusaha menjadi social climbers dengan cara yang "instan" yang akhirnya membuat dia terlempar kembali ke kelas sosial asal mereka karena tidak bisa bertahan di kelas sosial yang sudah mereka climb, ada banyak faktor yang membuat mereka kembali. diantaranya adalah akhirnya mereka menyadari bahwa memang tidak seharusnya mereka berada di kelas sosial itu karena ada berbagai perbedaan, baik perbedaan budaya, bahasa, body language, pandangan, dan tentunya perbedaan gaya hidup.
social climbers on social scope, ya ga masalah kalo memang itu adalah reward dari achievement yang sudah dicapai, kalo menurut saya itu sih udah otomatis akan diterima dengan tangan terbuka oleh kelas sosial itu karena kita adalah seorang yang dianggap "positioning" dan mereka cenderung akan enjoy dengan keberadaan kita. namun kalo kita menjadi social climbers yang "maksa" maka kita akan sulit untuk membawa diri dan berbaur dengan mereka. ya pastinya adaaa aja yang ga cocok, entah ketika mereka cerita kita ga paham, mereka diskusi tentang suatu topik kita masih menganalisis apa sih sebenernya yang mereka omongin, dll kan kalo gitu repot jadinya, dan bagi kelas sosial tertentu, ada anggapan bahwa semakin luas wawasan seseorang, semakin menunjukan kelas soasial mereka.
jadi, ga perlu maksa untuk menjadi social climbers, toh dengan cara berbicara kita, cara kita membawa diri,selera kita, dan kebiasaan-kebiasaan kita orang lain bisa menilai kok dari kelas sosial mana kita berada.
contoh kecil nih, sebagai mahasiswa international, banyak yang berusaha menghubungi saya karena kesamaan minat maupun diskusi tentang sesuatu yang berkaitan dengan bidang yang saya tekuni. karena kami para mahasiswa international termasuk duta Indonesia yang bersekolah di luar negeri, tentu kode etik kami sebagai mahasiswa International adalah selalu ramah dan berusaha memberikan Informasi sebanyak-banyaknya kepada temen-teman di Indonesia tentang hal-hal yang berkaitan dengan negeri tempat kami study. meskipun itu adalah orang yang tidak kami kenal, karena pada dasarnya itu salah satu bentuk rasa syukur kita karena tidak semua warga Indonesia kan memiliki kesempatan untuk study di luar negeri ? jadi suatu hari ada seseorang yang chat sama saya via skype, anggap saja orang itu Z dan saya M (me)
Z : hallo Riffat, how's Aussie ?
M : eh iya, gue baik.. Aussie ya gini-gini aja..
Z : eh di sana harga sayur mahal banget yah soalnya secara gitu yaa Aussie kan negeri empat musim ga kayak indo yang tropis gini.. jadi dapetin sayur rada susah gitu.
M : hah ? emang iya? lo tau dari mana sih info gituan ?
Z : yaah temen gue kan banyak yang kuliah di Aussie juga, ga cuma lo aja..
M : *berusaha tetap tenang menghadapi pernyataan sarkatis itu* hmm gue gatau yah temen-temen lo itu kuliahnya di Aussie bagian mana, yang jelas kalo di sini sih gue selama ini fine aja tuh beli sayur. sayurnya seger-seger aja kok ga layu, kalo harga menurut gue affordable aja tuh, apalagi kalo pasar nya uda mau tutup. biasanya diskon sampe 80 sampai 90 % tuh.. ga ada masalah..
Z : *diem lama banget* hmm gitu yah, eh lo tuh kuliah jurusan apa sih ?
M : medical science, emang kenapa ?
Z : oh medical science ? yang nantinya kalo lulus bakalan jadi penyuluh di desa-desa itu ya ? kalo di Indo jurusan lo kayak FKM itu kan ?
M : (dalam hati) *buset deh di orang ngapain juga gue kuliah jauh-jauh ke ostrali kalo lulus cuma jadi penyuluh dari puskesmas satu ke puskesmas lain, lagian selama gue kuliah yang gue tau jurusan gue itu arahnya ke research deh, jauh banget sama publik health seperti yang ni orang sebutin* hmmm coba lo buka ini deh www.XXXX.com (saya kasih Z link tentang detail jurusan saya, materi-materi yang dipelajari, prospek karier,dll)
M : *end chat* (pusing ngadepin orang kayak gitu*
trus cerita kedua, ini pengalaman Rusma, sodara kembar saya yang kuliah di Jepang.yang mengalami pengalaman sejenis dengan pengalaman saya. anggap aja seseorang yg chat rusma itu O dan Rusma R
O : Rusmaaaaaa, seneng banget ya kamu kuliah di Jepang, tiap hari makan nya pasta, kalo di Indo mah pasta harganya pasti mahal dan cuma ada di resto elit gitu
R : (dalem hati) *hallooooo, gue tuh di Jepang, bukan di Italy. ya tiap hari gue sarapan pagi sama sashimi, bukannya pasta, giman sih ni orang*
dari kedua cerita di atas, kita bisa menilai kan, kalo memang si Z dan O adalah anggota kelas sosial yang benar, bukannya sosial climbers. mereka ga akan membuat bingung saya dan Rusma karena pembicaraan tentang hal-hal sepele seperti itu. ya kan mending nanya deh daripada sok tau yang akhirnya mempermalukan diri sendiri di hadapan kelas sosial yang kita climb.
benang merah dari postingan kali ini adalah, bersyukurlah dengan hidup yang kamu miliki sekarang, yakinlah bahwa tuhan telah memberikan kamu hidup yang terbaik menurut-NYA. dan jangan pernah menjadi orang lain dengan memaksakan diri untuk menyamakan kelas sosial, jadilah dirimu sendiri. jangan beranggapan karena kamu bertanya kepada kami, kami akan memandang rendah dari kelas mana kamu berasal, usir pikiran itu, kita malah senang loh kalo banyak yang tanya ke kita dengan jujur karena kita merasa apa yang kami dapat bisa bermanfaat bagi orang lain, dan mudah-mudahan mereka yang bertanya dengan baik dan jujur kepada kita, kelak akan bisa menyusul langkah kita yang secara otomatis berada pada kelas sosial yang sama dengan kita :)
Best Regards,
FRA
"Tuhanlah yang Memegang Hati Manusia.." saya ga nyangka kata-kata simple yang sarat makna itu keluar dari perkataan seseorang yang sangat berbeda latar belakang dengan saya namun dapat memberikan sedikit pencerahan bagi saya :)
beberapa waktu yang lalu, saya membaca sebuah artikel yang ditulis oleh seorang (maaf, no SARA ) lesbian. beliau adalah ketua komunitas lesbian di salah satu kota besar di Indonesia. beliau (anggap saja X ). X juga tidak menyangka bahwa ia adalah seorang lesbian, X merasakan kelainan ini semenjak X duduk di kelas 2 SMP. awalnya X merasa menjadi lesbian adalah sebuah kutukan, karena di lingkunannya, hanya X yang mengalami kelainan seksual tersebut. X sudah sudah berupaya untuk kembali normal dengan cara rutin menemui psikiater. tapi itu semua nihil, dia tetap merasa biasa saja dengan laki-laki dan merasakan suatu desiran aneh ketika melihat perempuan cantik, baik itu di layar kaca maupun secara langsung. akhirnya X menyadari bahwa semua adalah ketentuan tuhan karena X tidak pernah meminta untuk menjadi seorang dengan kelainan seksual seperti itu.
kini X bersama komunitasnya sedang menyelesaikan buku yang rencananya akan lanching bulan Mei 2012. ia bersama komunitasnya mencoba memberikan informasi tentang dunia lesbian yang dianggap sesuatu yang tidak normal bagi sebagian besar masyarakat negeri ini. ketika ada seseorang yang iseng tanya ke X apakah dia akan terus selamanya menjadi lesbian, X menjawab "saya menyerahkan urusan hati kepada tuhan, karena tuhanlah yang memegang hati manusia, jika saya ditakdirkan tuhan untuk kembali normal. saya akan sangat bersyukur akan itu, namun jika saya ditakdirkan tuhan tetap menjadi seperti ini, saya syukuri hidup saya yang begini"
dari artikel yang saya baca tadi, saya sadar bahwa mungkin saya dan sebagian besar anda, pembaca blog saya tidak menyadari nikmat terbesar yang diberikan tuhan kepada kita. yaitu menjadi seorang normal dalam pergaulan dengan lawan jenis. kita terlalu sibuk bergalau-galau ria, dengan banyak berprasangka.
dan tidak jarang kita menuntut pasangan kita untuk menjadi apa yang kita mau atas dasar cinta. tidak jarang juga kita jealous kepada pasangan kita dengan alasan yang kurang jelas. kita sibuk menjaga hatinya dan hati kita sendiri agar hubungan kita dengan pasangan kita awet.
kita tidak sadar bahwa tuhan adalah penggerak hati kita. tuhan bisa saja menghilangkan rasa itu untuk kita. tidak ada yang menjamin kan bahwa kita akan grow old dengan pasangan hidup kita ? segala sesuatu mengandung banyak kemungkinan. bersyukurlah dengan hidup anda yang sekarang dan dengan siapa anda menjalin hubungan. tetap libatkan tuhan dalam setiap perjalanan hidup anda..
jika seorang yang mengalami kelainan saja bisa bersyukur dan percaya kepada tuhan dengan sangat baik, kenapa kita yang normal tidak ? malu kan ?
tidak bermaksud menyindir atau sejenisnya. hanya pemikiran yang mengiringi tarian diatas keyboard dan akhirnya tercurah dalam bentuk postingan blog,
FRA
Subscribe to:
Posts (Atom)
Search