23 January



Leo Tolstoy, Anna Karenina

Sumber Gambar
menjadi blogger adalah tentang mereka yang memberi manfaat bagi orang lain dengan kontennya, dan mendapat traffic sebagai bentuk keseimbangan prinsip take and give ini. bukan mereka yang berusaha membuat sebuah tulisan legendaris, tematik, wow banget, demi ngasih makan ego si penulis padahal yang baca juga belum tentu ngerti.

blog adalah muara dari pergaulan berbasis social media, pergaulan mereka yang selalu terkoneksi dengan dunia digital dimanapun mereka berada selama masih ada signal internet dan paketan data. dari blog mereka saling mengenal, berkumpul, tertawa bersama, dan berakhir dengan urug rembuk menuju sebuah movement positif.

blogger yang pemalas adalah blogger yang selalu upload tiap hari, yah one day one post gitulah. karena blogger yang one day one post itu terlalu malas untuk mengedit tulisannya.

ucap seseorang pada saya beberapa waktu yang lalu.

blogger jenius adalah mereka yang mampu one day one post, karena mereka cepat sekali meramu ide menjadi sebuah konten blog. jarang ada blogger yang mampu melakukan itu. normalnya seorang blogger hanya mampu posting 3-4 konten dalam satu minggu. blogger pemalas itu adalah blogger yang nggak bisa mengatasi moody nya sendiri. kadang satu hari bisa tembus 5 postingan, kadang 2 bulan bisa nggak post sama sekali.

ucap seseorang yang lain di waktu yang berbeda.

terus blogger PE - MA - LAS itu yang kayak apa ?

kalau saya setuju dengan pendapat kedua, karena pendapat pertama lebih cocok untuk penulis novel, cerpen, wartawan hard news (yang harus benar benar aktual), atau penulis karya ilmiah.

perspektif setiap blogger berbeda, tidak salah menjudge blogger golongan sini sebagai pemalas atau golongan sana yang pemalas. it's depend on content and context.

pemalas atau tidak, saya kagum dengan para blogger. mereka mampu memberikan sebuah karya original untuk dunia digital Indonesia disaat gempuran badai scrap data menghadang setiap detik.

nulis blog mah kalau cuma buat seneng - senengan nggak usah dikritik sampe segitunya sih, bahagia tidak secapek itu :))



Surabaya, 23 Januari 2016




Riffat Akhsan, yang takut menulis dan dicap pemalas

21 January


hubungan saya dengan pak polisi nggak baik baik amat, biasanya saya dicegat di jalan perempatan jagir wonokromo karena melanggar rambu puter balik atau sebelum floy over ahmad yani karena nggak nyalain lampu.

hubungan sama pak polisi sebatas yang kena tilang dan yang dikenain tilang. setelah itu kelar, udah putus gitu aja.

sebelumnya saya minta maaf baru bisa ngeblog sekarang SALAHKAN KANTOR SAYA YANG MENGGANGGU KEMESRAAN SAYA DENGAN BLOG TERCINTA INI *drama*

jadi saya mau cerita pengalaman 11 jam ikutan kegiatan polrestabes Surabaya dan Polda Jatim di malam tahun baru...


sebentar sebentar, apa ? tulisan saya nggak legendaris, nggak cetar membahana ? nggak banget dari sisi jurnalisme ? ya nggak papa, yang penting saya punya kesempatan foto bareng kapolrestabes dan nongski asyik habisin malam tahun baru di polda Jatim. bwek.

dimulai dari kumpul di hoofdbureau Surabaya jam 2 siang buat ikutan apel persiapan pengamanan malam tahun baru, jadi itu jalan veteran mulai dari pertigaan jembatan merah sampe perempatan bank Indonesia ditutup dan dipenuhi peserta apel dari berbagai kalangan, mulai dari polisi, TNI, PNS polrestabes, pramuka peduli, sampe komunitas komunitas plus mobil mobil polisi mulai dari garnisun, patwal, tank, semua kumpul di jalan untuk mendengar arahan koordinasi dari Bapak Kapolrestabes Surabaya yang waktu itu dijabat Pak Yan Fitri Halimansyah (informasi yang terakhir saya terima beliau sekarang dimutasi menjadi wakapolda Riau).


kelar apel kita nunggu di Lobby Mapolrestabes sambil nontonin persiapan kegiatan pengamanan. saya baru tau kalau malam tahun baru yang on fire nya sekitar jam sepuluhan malam itu dipersiapkan pengamanannya bahkan ketika jam pulang kantor belum usai.

pengamanan secara resmi dimulai pukul 7 malam, tapi sebelum itu saya beryukur bertemu dan mendapat banyak ilmu di mapolrestabes ini.

pertama saya ketemu dengan anggota brimob, tim khusus gegana. tim ini hanya memiliki personel 120 orang, mereka adalah tim khusus penanganan terorisme, anarkisme, penjinak bom, intelejen, dan KBR (kimia, biologi, dan Radio aktif) tim ini juga yang berhasil menangkap teroris di Mojokerto di akhir 2015.



"brimob adalah polisi, polisi belum tentu brimob. seragam brimob aja beda mbak, kita pake hitam" ucap kepala tim gegana yang ngobrol dengan saya. oh iya dari beliau juga saya paham cara kerja intel, ternyata seorang intel memiliki totalitas yang mengagumkan versi saya. bagaimana tidak, salah satu dari mereka menyamar menjadi penjual soto pinggir jalan selama tiga tahun untuk berbaur demi tugas. sementara yang lain menjadi tukang becak. ya nggak nyangka aja sih intelejen di film film yang nyamar sampe segitunya benar adanya di kehidupan nyata.

kelar ngobrol sama tim gegana, apa yang saya lakukan ? yak betul foto. kapan lagi coba foto foto lucu di mapolrestabes ?



kelar mati gaya, saya ngobrol dengan founder komunitas blogger perempuan terbesar di Indonesia, KEB (kumpulan emak blogger) kak Mira Sahid. kami berbicara banyak, mulai dari klien yang ngehek (karena kak Mira juga kerja di Agensi) sampe suka duka membangun KEB.


KEB berdiri di jakarta, sederhana pada awalnya : perempuan, teknologi, dan perubahan. kak Mira percaya bahwa perempuan juga bisa mengawal perubahan di era industri digital ini dengan power yang mereka punya.


lebih jauh berbicara tentang komunitas, kak Mira bercerita selalu ada yang berusaha membuat rusuh komunitas baik dari dalam maupun luar komunitas, maklum perempuan semua. kuncinya sih satu, kata kak Mira : rem ego.


kelar ngobrol saya lalu shalat ke masjid, ada hal yang membuat saya tertegun. kelar shalat berjamaah dan wirid banyak polisi polisi (dengan seragamnya yang slim fit itu) tadarus Al-qur'an. ketika saya tanya ke salah satu bu polwan beliau bilang itu (tadarus Al-qur'an) adalah hal yang biasa ditemui di setiap waktu shalat.


saya bukan tipe tipe naksir mas mas perwira, karena lebih naksir kokoh kontraktor. tapi ya gimana ya, adem aja gitu liatnya....

mendekati pukul 7, kami sudah mendapat informasi rute rute simpul besar mana yang akan kami lewati, dimana ada pengalihan arus, dan kita akan lewat mana menuju polda jatim.


saya dan Rusma naik di mobil satlantas regional tunjungan, jadi kami lewat sana. sedikit ambil alternatif lewat raden shaleh. sepanjang jalan banyak banget sepeda motor knalpot brong yang kucing kucingan dengan kami, ada pula mereka yang bonceng 3 (cenglu) dan mereka yang nggak pake helm ikutan kucing kucingan begitu liat mobil polisi yang saya naiki lewat.

epicnya di jalan Ahmad Yani ada bis kota yang kami buru karena secara terang terangan menurunkan penumpang di rambu yang terlarang. langsung aja tuh si bus jalannya ugal ugalan karena tau dibelakangnya ada kami. ya nggak sedramatis film action kejar kejarannya. tapi kalau saya ingat cukup bikin saya ketawa.

ketika saya tanya kenapa kok nggak ditilang pak ? pak polisi yang bersama kami bercerita bahwa sebelum ada penindakan, polisi harus menghitung keselamatan korban maupun petugas kepolisian. jika misal, kami mengejar mereka yang pake knalpot brong (dan biasanya mereka dibawah umur dan masih belum punya sim) trus di depan mereka kecelakaan, itu berarti tindakan petugas tidak tepat. biasanya pola tindakannya adalah menghubungi pos terdekat untuk pengepungan atau pencegatan.

pemahaman ini yang membuat saya cuma bisa ketawa liat provokator di facebook yang mengkritisi peristiwa bom sarinah kenapa ketika ada polisi yang ditembak polisi lainnya tampak tenang tenang saja ? berdasarkan pemahanan yang diberikan jajaran polisi di polrestabes Surabaya sih asumsi saya bilang kalau polisi lain juga bereaksi maka pelaku akan melukai lebih banyak orang lagi, pelaku akan merasa terancam sehingga akan semakin membabi buta...

sampe di Polda Jatim, bersama teman teman Netizen Polda Jatim. kami disuguhi tumpeng sebagai menu makan malam. acara ini berlangsung di halaman ditreskrimum Polda Jatim.


kelar makan kami nerbangin lampion sebagai simbol harapan di tahun baru KAPAN LAGI BROH NERBANGIN LAMPION BARENG PAK POLISI, KAN SAYA KETEMUNYA CUMA PAS KENA TILANG AJA






kami nerbangin lampion di lapangan mapolda jatim, ssst ternyata mapolda jatim pelihara rusa lhoo. malam itu, para rusa merumput dengan santai di lapangan apel mapolda jatim.


kelar nerbangin lampion kami ngobrol ngobrol lucu dengan pak polisi tentang banyak hal, tak terasa jarum jam menunjukkan pukul dua belas yang artinya kami sudah memasuki tahun baru. kami kemudian saling bersalaman dan mengucapkan selamat tahun baru.



polisi itu baik, itu yang saya lihat malam itu. polisi juga manusia, sisi humanis itu yang mereka tunjukkan pada kami, mereka juga suka nyanyi, suka ngobrol, suka selfie, suka makan, suka ketawa, dan hal hal humanis lainnya.

polisi harus berwibawa, itu yang menjelaskan sikap mereka yang menuai permusuhan. mereka dituntut untuk melindungi, melayani, dan mengayomi masyarakat. nah, kadang kadang strategi dan cara mereka yang kita tidak paham. memang ada oknum yang kadang kadang membuat citra kepolisian buruk, tapi tidak semua polisi itu buruk...


terima kasih jajaran Polrestabes Surabaya dan Polda Jatim untuk kesempatan memasuki hari pertama di tahun 2016 membuka mata saya bahwa kadang kami masyarakat awam begitu terkungkung dengan prasangka sendiri dalam memandang kepolisian....






Surabaya, 21 Januari 2016




Riffat Akhsan, member of Netizen Van Hoofdbureau Surabaya




hidup berubah, orangtua yang dulu menjadi sandaran nasihat, perlahan hanya bisa memberi teguran berbuah tangisan pilu dalam hati. teman teman yang ada kemudian mulai perlahan pergi dengan kehidupan sendiri sendiri. rekanan pergi setelah kepentingan berakhir.

kemudian tinggal diri kita dan masalah.

berjuang sendiri mengatasi masalah, bak yatim piatu sebatang kara berhadapan dengan dunia memunculkan satu pemahaman baru : hidup tidak mengenal kasihan

kemudian tanpa sadar sampai pada titik lega, bahwa semua bisa diatasi : dengan kedewasaan  

Sumber Gambar
saya takut menulis, karena saya selalu salah. apapun yang saya tulis salah, pun di umur blog ini memasuki tahun keempatnya.

tulisan saya jelek, memangnya tulisan anda tidak ?

tulisan saya tidak legendaris, terus kenapa ?

tulisan saya hanya memanfaatkan momen, apakah itu masalah ?

tulisan saya tidak tematik, apakah menulis tematik itu harus ?

menjadi blogger itu mengumbar aib pribadi, apakah anda memiliki waktu untuk menginvestigasi hidup seseorang sehingga membuat kesimpulan begitu?

kalau anda ingin menjadi novelis, jangan salahkan mereka yang ingin menjadi cerpenis...

kalau anda ingin memiliki tulisan legendaris, jangan salahkan mereka yang menulis sekedar seneng-senengan....

dunia digital memuat banyak sekali situs, ratusan ribu menurut data yang dirilis google di tahun 2014 (data 2015 belum keluar) termasuk blog, yang sangat boleh jadi penulis blog tersebut adalah orang orang terdekat kita.

di era digital seperti ini, kita dipaksa untuk mau tidak mau memaklumi mereka yang tidak siap dengan kecepatan informasi yang mengalir deras. sehingga filter justifikasi menjadi sangat tipis.

apa yang seorang blogger bagi di blognya itu hanya sepersekian persen dari apa yang ia alami.

menulis blog adalah proses, tulisan blog super jelek di jaman dulu adalah bukti proses bahwa kita berubah menjadi lebih baik di hari ini. tulisan blog jelek hari ini adalah bukti di masa depan bahwa menulis adalah perkara jam terbang, bukan sekedar teori yang kemudian menghasilkan tulisan instan persis sulap.

menulislah, karena anda butuh untuk berdialog dengan diri sendiri.

jangan menjadi juri dari perkara yang hanya terlihat dari beberapa baris kalimat.

selamat malam :)

Sumber Gambar
selamat tahun baru 2016.

nggak terasa blog ini udah memasuki tahun keempat, ihiy.

tahun baru adalah resolusi baru, adalah komitmen saya sampai setidaknya tahun 2014.

tahun 2015 saya banyak sekali mendapat pelajaran berharga yang saya dapat, dan sampai hari ini masih saya rumuskan untuk saya lebih baik lagi.

saya menyadari bahwa ada beberapa orang yang lebih hidup tanpa resolusi, sementara di sisi lain ada yang lebih hidup dengan resolusi.

dengan resolusi atau tanpa resolusi, hidup indah dengan caranya...




Surabaya, 20 Januari 2016




Rifa Akhsan

30 December

Sumber Gambar

seperti tahun kemarin, saya menuliskan review akhir tahun sebagai bentuk refleksi how awesome my destiny.

tahun kemarin saya menuliskan catatan akhir tahun urut berdasarkan bulan, namun tahun ini catatan saya  saya tulis dalam bentuk award dengan embel embel "of the year" penilaiannya berdasarkan frekuensi dan suka suka saya.

here we go !

books
nominee : 

Critical Eleven -- Ika Natassa. buku ini mengajarkan saya tentang arti dari memaafkan.

Startup pedia   -- Anis Uzzaman. buku ini banyak bercerita tentang potensi teknologi berbasis industri kreatif Indonesia sangat berpotensi menjadi the next facebook dan google.

8 Wajah Kelas Menengah -- Yuswohady dan Kemal E. Gani. buku ini sangat menarik untuk mengetahui pola konsumsi para kelas menengah ngehek  dan menyesuaikan dengan target dari bisnis kita.

book of the year :  Startup pedia   -- Anis Uzzaman, era digitalisasi ekonomi mulai menunjukkan taringnya di beberapa sektor. menarik untuk segera menyadarkan diri untuk melek teknologi melalui pola bisnis yang dibahas di buku ini.

mall 
nominee : 

Darmo Trade Centre -- ada satu toko yang menjual "harta karun" baju sifon dengan swarovski dibanderol dengan harga yang sangat terjangkau

Hitech Mall -- ada satu apple store yang pemiliknya memiliki akses langsung ke pabrik apple dan kenal baik dengan bos apple regional asia pasific. jadi kamu bisa custom apple stuff kamu dengan permintaan khusus dan langsung dikontak ke pabrik, dengan harga yang jauh lebih murah dibandingkan apple store yang sudah punya nama.

jembatan merah plaza --- surga belanja songket, ada satu toko yang menjual songket palembang asli dengan harga di bawah satu juta

galaxy mall -- mall sejuta umat yang barang branded nya memberikan penghargaan atas apa yang kamu perjuangkan selama ini

mall of the year : hi tech mall. percaya nggak percaya, saya ke mall ini bisa sampe lima kali dalam sebulan untuk berbagai keperluan, entah beli tinta, entah upgrade RAM, entah benerin printer, entah beli sparepart komputer, wah pokoknya saya ketergantungan banget deh sama mall ini.

book store
nominee : 

kampung ilmu jalan Semarang -- banyak buku karya sastra legendaris dan buku buku keren langka sering saya temukan di sini.

petra togamas pucang -- toko buku ini memberikan banyak sekali diskon.

gramedia manyar -- banyak sekali novel terjemahan yang sangat keren bisa saya temukan dengan harga relatif murah.

book store of the year : gramedia manyar. penataan buku yang memudahkan saya membuat saya betah berlama lama di toko buku ini dan berakhir dengan rekening saya yang langsung kempes.

library
nominee : 

perpustakaan pemkot belakang Surabaya Tourism Centre -- koleksinya tidak terlalu banyak, namun lengkap di hampir semua kategori

perpustakaan taman ekspresi -- sebenarnya suasana sejuk pinggir sungai ini yang lebih dicari di perpustakaan ini, bukan koleksi bukunya.

perpustakaan bank indonesia -- perpustakaan ini memiliki suasana yang luar biasa tenang dan hommy, kalau ada masalah dan main ke perpustakaan ini saya sering merasa tidak berada di Surabaya.

library of the year : perpustakaan bank Indonesia. lokasi yang strategis, parkir gratis, suasana menyenangkan, koleksi novel yang wah, dan akses internet cepat disertai perangkat komputer canggih tanpa mouse ala Bank Indonesia membuat berlama lama di perpustakaan ini sangat menyenangkan.

film
nominee : 
surga yang tak dirindukan -- film ini sukses menguras air mata saya dan jalan cerita yang luar biasa membuat saya nggak keberatan merekomendasikan ke mereka yang tanya ke saya apa film Indonesia yang bagus.

supernova : ksatria, putri, dan bintang jatuh -- film yang berat di satu sisi dan ringan di sisi yang lain, sehingga percampuran keduanya menjadikan suatu konten visual yang fantastis.

5 cm -- dokumentasi pendakian semeru yang begitu luar biasa (meskipun ada adegan mereka berenang di Ranu Kumbolo yang jelas jelas merupakan larangan keras dari pihak pengelola TNBTS) membuat siapapun yang menonton langsung jatuh cinta pada Indonesia.

film of the year : supernova ; ksatria, putri, dan bintang jatuh. setiap nonton selalu ada pemahaman baru yang saya dapatkan.

game
nominee : 

duel otak -- game adu kekuatan pengetahuan berdasarkan kategori ini nagih, tapi bikin sebel juga lama lama.

neko atsume -- game piara kucing ini mengingatkan saya sama game tamagochi jaman dulu

temple run -- game sejuta fanboy ini kadang kadang bikin saya tanya, ini kok nggak ada garis finish nya sih ?

game of the year : neko atsume. game ini asyik diikuti untuk saya dan kamu kamu yang selow xixixi.

Instant Messaging
nominee : 

WhatsApp Messenger -- aplikasi chatting yang nggak pernah pending ini layak mendapat apresiasi karena kemudahan berbasis nomor hp yang ia berikan.

Blackberry Messenger -- meskipun selalu pending saya sangat berterima kasih kepada recent update nya yang sering menyelamatkan jadwal kuliah saya.

Line Messenger -- sticker line yang lucu lucu dan timeline yang ramai membuat aplikasi ini menjadi menarik.

iMessage -- aplikasi perpesanan andalan fanboy yang nggak punya pulsa sms ini sangat efektif dan gratis.

Slack Messenger -- saya pake aplikasi ini ketika ada meeting online yang diadakan oleh kantor saya. aplikasi ini punya kelebihan mengumpulkan beberapa format file (dokumen, foto, mp3, lagu, video, dll) dalam satu wadah.

Edmodo -- saya pake aplikasi ini ketika salah satu dosen memindahkan kuliahnya dikarenakan beliau sedang di luar kota. sepintas mirip facebook sih.

instant messaging of the year : WhatsApp Messenger. hahaha aplikasi ini bisa diandalkan setiap saat di segala situasi dan kondisi selama ada signal dan paketan internet.

Social Media,
Nominee : 

twitter -- meskipun sering diwarnai twitwar, namun kebijaksanaan yang dibagi oleh following saya seringkali enlighten me.

facebook -- saya sering dapat kerjaan di startup paling sukses sekaligus sosial media sejuta umat ini.

instagram -- cara para following saya berbagi momen di hidup mereka membuat saya semakin yakin bahwa dunia ini memang penuh warna.

pinterest -- inspirasi yang dihadirkan di platform ini asyik, tapi entah kenapa kurang cocok di saya

social media of the year : twitter. saya bisa menjadi seperti sekarang ini salah satunya karena twitter.

online media
nominee :

mojok.co -- opini kritis harcep yang ditulis sering banget membukakan mata saya atas persoalan negeri yang carut marut ini.

maknews.id -- opini khas suroboyoan yang hadir di tengah gempuran budaya hedon membuat media ini memiliki tempat tersendiri bagi saya dan insan kreatif Surabaya, ditambah lokasi kantornya yang di rumah teman saya membuat saya makin memiliki kedekatan emosional dengan media ini.

craftincraft.com -- ini platform kantor saya, saya makan dari sini. sekian.

online media of the year : mojok.co. harus ada mereka yang selow untuk melihat apa yang salah dari negeri ini kemudian menuliskannya disaat yang lain sibuk berkontribusi untuk pertumbuhan GDP per kapita ekonomi nasional.






selamat menyongsong tahun baru,
salam hangat,





Rifa Akhsan
Faizah and Her Enchanting Journey | Designed by Oddthemes | Distributed by Gooyaabi