01 October


berkuliah di dua kampus yang berbeda, ya saya dulu berkuliah teknik sipil di salah satu institut di Surabaya dan kini saya pindah kuliah di salah satu universitas di Samarinda memberikan pengalaman yang nggak jauh jauh beda tentang jurusan teknik sipil pada umumnya.

kebeneran masih musim mahasiswa baru (saya juga mahasiswa baru kok, tapi saya mahasiswa pindahan dengan segala drama konversi transkip nilai saya nggak kelar kelar)

O - Week ? OSPEK ? apaan tuh ? nggak ngerti deh *smirk*

jadi dimanapun kalian kuliah, setidaknya kalian akan banyak sependapat dengan saya, saya mencoba menjawab pertanyaan cepat tentang 10 hal apa yang terlintas di pikiran saya ketika mendengar kata "teknik Sipil" apa saja itu ?

ayo atuh scroll ke bawah....

1. tugas
setiap jurusan pasti ngasih tugas, ya secara lah ya kuliah dua sks dosen ngoceh satu setengah jam itu pasti menghasilkan berlembar lembar tugas yang menyita waktu tidur, nge-mall, hingga waktu nonton drama korea. sungguhlah luar biasa tugas tugas di teknik sipil itu menguras tenaga pikiran, uang buat fotocopy an tanpa akhir, dan waktu.

kamu kamu maba teknik sipil, yang kuat ya ! atcha atcha FIGHTING !

2. hitungan
teknik sipil adalah tentang hitungan, hitungan adalah teknik sipil dan teknik sipil adalah hitungan.

inti dari teknik sipil dalam perhitungan distribusi gaya dari beban dari seluruh arah yang mengenai konstruksi bangunan. entah itu beton, baja, atau kayu.

selain itu teknik sipil dalam tentang perencanaan, pelaksanaan, pemodelan simulasi, dan pengendalian.

dan setiap aspek memiliki hitungan nya sendiri sendiri.

jadi kalau kamu masuk teknik sipil harap pahami bahwa kamu memang harus kuat menghitung, melogika, dan membaca pola.

untuk kelancaran kuliahmu dan pastinya kesehatan jiwa raga.

banyak anak teknik sipil yang saya lihat memaksakan untuk kuliah di major ini padahal dia nggak kuat hitungan, alhasil dia lebih sering berada di kantor himpunan mahasiswa untuk bikin perencanaan nge-bully mahasiswa baru daripada masuk kuliah. alhasil dia baru lulus setelah puluhan semester dengan tugas akhir apa adanya atau malah ada yang drop out 

di teknik sipil ada kok mata kuliah teori, tapi teori ini adalah tentang pemahaman konsep.

ya ujung ujung nya hitungan juga sih ~

3. begadang
begadang jangan begadang ~
begadang kalau tiada artinya ~

kalau di teknik sipil satu malam begadang mampu menghasilkan bab terakhir tugas besar.

sebenarnya begadang tuh nggak sering sering juga. tergantung bagaimana kalian memanage waktu dan perasaan aja.

pengalaman saya sih paling enggak dalam satu semester ada hari dimana kita memang harus begadang. biasanya kalau mendekati ujian akhir semester dimana kamu disuruh revisi sama dosen asisten di detik detik terakhir sebelum ujian.

dan dosen asisten yang begitu nggak cuma satu tugas besar aja.

4. proyek
tempat paling afdol penerapan ilmu teknik sipil adalah di proyek. makanya dedek dedek gemes nan menyebalkan sering sekali menolak tawaran mengambil jurusan kuliah di teknik sipil dengan alasan "aku nggak mau kerja panas panas, kerja kasar kasar, jadi tukang"

HEH NGANA PIKIR KITA KITA NGGAK PUNYA KANTOR ADMINISTRASI BER AC ? NGANA PIKIR KITA KULIAH BEGINI SUSAH BUAT JADI TUKANG ? SORRY COY NGANA HARUSNYA CARI INFORMASI DULU SEBELUM DITAWUR SAMA SEANTERO MAKHLUK TEKNIK SIPIL

di proyek memang panas, tapi selalu ada pilihan untuk berteduh atau ngendon di kantor proyek.

atau kalau emang beneran alergi sama panas matahari lulusan teknik sipil bisa kok kerja jadi dosen, kerja jadi PNS di dinas dan kementerian pekerjaan umum, atau agak melenceng dikit bisa juga kerja di bank.

tapi ya kalau mau bener bener ngerti pure nya teknik sipil sih emang harus sering main ke proyek ya ~

5. dosen killer
wah ini mah pasti ada, karena kadang seseorang punya caranya sendiri mengekspresikan kebahagiannya menjadi pengajar mata kuliah dari satu dari beberapa jurusan kuliah tersulit di dunia. dosen killer ? pasti ada, pasti.

di kampus saya di Surabaya dulu ada *ngitung* lima dosen killer, di kampus saya di Samarinda sekarang ada empat dosen killer.

clue nya dosen killer ini nggak jauh dari : analisa struktur, air, tanah, beton.


6. cewek yang sedikit
persoalan tidak seimbangnya perbandingan mahasiswa dengan mahasiswi kayaknya udah jadi rahasia umum deh di jurusan teknik sipil. jangan heran ketika kamu menjadi satu satu nya perempuan di kelas atau satu kelas nggak ada mahasiswi sama sekali. di teknik sipil itu sudah biasa ~

buat ciwi ciwi kece bermental Hermione Jane Granger ini adalah chance membalap prestasi di tengah mayoritas cowok cowok malas namun menjadi penyebab jatuhnya air mata ketika sadar diri bahwa memang laki laki ditakdirkan memiliki 9 akal sementara kalian hanya 1 akal.

kabar bahagianya, cowok cowok ketjeh idola fakultas sebelah (i mean yang non eksakta) bisa kalian temukan padanannya secara cuma cuma bahkan terkesan berceceran di kampus.

tapi jangan salah sangka, kadang ada juga mahasiswi salah jurusan yang sebenarnya dia nggak kuat hitungan tapi memaksakan diri kuliah di jurusan ini yang menyebabkan menentukan mix and match baju buat ke kampus terasa lebih membahagiakan dibandingkan mengerjakan tugas besar mata kuliah.


7. galau skripsi

8. sempat mikir mau pindah jurusan
hidup kadang terasa sulit ya, begitu juga kuliah teknik sipil. saya juga pernah mikir jangan jangan saya ini salah jurusan.

"ah enakan kuliah jurusan _____ (insert a type of major) kayaknya, buktinya mereka selalu cerah ceria gitu wajahnya setiap perkuliahan. nggak kayak anak anak teknik sipil yang wajahnya surem sumpek mikirin tugas besar yang nggak kelar kelar"

beberapa teman teman yang persis meyakini sepertinya akurasi dia salah jurusan mencapai 70% biasanya terlihat menyibukkan diri di bidang organisasi kemahasiswaan, sehingga ada aja alasan nggak masuk kuliah dengan sangkut paut tabrakan jadwal kegiatan.

padahal mah organisasi mahasiswa (harusnya) dirancang tidak menganggu perkuliahan ya, tapi selalu ada jalan bagi mereka yang sudah mulai putus asa di jurusan ini.

bagi yang meyakini dia salah jurusan dengan tingkat akurasi 80% - 90% biasanya MUNTABER a.k.a mundur tanpa berita, di kampus nggak muncul, di tongkrongan nggak muncul, di manapun nggak muncul, dihubungi juga nggak bisa.

ya semacam menghilang ditelan bumi aja gitu ~

bagi yang merasa 100% salah jurusan, kami biasanya menemui mereka sudah resmi menjadi mahasiswa jurusan lain.

sebut saja jurusan arsitektur, jurusan ekonomi, dan fakultas ilmu sosial dan politik ~

9. jadi kontraktor
banyak sekali yang terobsesi pengen cepat kaya dengan jalan menjadi kontraktor sehingga mereka mantap memilih jurusan teknik sipil agar menjadi kontraktor yang resmi dan berfaedah serta sesuai dengan idealisme konstruksi.

tapi kan, teknik sipil bukan hanya tentang menjadi kontraktor ~

banyak banget mereka yang salah kaprah dan berpikir satu satunya jalan karier pengusaha seorang lulusan teknik sipil adalah menjadi kontraktor.

padahal sejatinya lulusan teknik sipil adalah seorang insinyur ahli konstruksi bangunan yang beberapa keahlian nya meliputi merancang, memperhitungkan biaya, serta mengawal pembangunan di lapangan.

lagian, kontraktor juga kalau nggak bener bener teliti dalam perhitungan penawaran juga bisa rugi lho ~

10. ilmu lapangan
yep, ilmu di kampus dengan ilmu di lapangan harus berjalan beriringan karena sifatnya yang melengkapi satu sama lain.

jangan terlalu teoretis juga, jangan terlalu apa kata lapangan juga. as i said before teknik sipil ilmu pasti, proyek konstruksi ilmu hidup


saya menulis ini agar kelyan kelyan semua memahami pandangan utuh dari jurusan ini, instead of apa kata orang orang teknik sipil selayaknya semua hal di dunia hadir dalam keseimbangan.

jadi dengan 10 hal tentang teknik sipil yang saya ceritakan tadi, masih mau kan kuliah di teknik sipil ?



Samarinda, 1 Oktober 2016




Riffat Akhsan


beberapa waktu yang lalu saya bertemu dengan seseorang yang sangat pelit, kikir, perhitungan, dan segala hal disandarkan pada untung rugi.

mudahnya jangan sampai mengambil keputusan menolong orang lain kalau itu tidak memberi keuntungan sama sekali. kalau terhitung tidak memberi keuntungan bagi dirinya maka lebih baik tidak usah menolong.

menjijikkan.

kemudian saya jadi berkaca apakah saya juga seperti itu ya ?

tapi kayaknya enggak deh.

dulu waktu jaman jaman ambisi saya masih menghujam kaki langit, segala hal selalu saya hitung. semuanya tentang saya bisa mendapatkan keuntungan dalam bentuk apa, kalau tidak kerugian apa yang akan saya tanggung ?

kemudian pelan pelan saya mulai mendewasa dan melihat segala sesuatu dengan lebih jernih. setelah berwaktu waktu dinasehatin oleh abah umi saya.

"hidup itu tentang keberkahan, berkah artinya memberi manfaat dan kebahagiaan bagi diri sendiri dan orang lain"

ternyata hidup tidak sematematis itu, saya punya tuhan yang tidak pernah salah menghitung kebaikan maupun keburukan. buat apa saya menghitung apa yang akan saya dapat bila saya memberi dan apa yang saya tanggung jika saya harus merugi di saat ada Dzat yang maha menjamin ?

saya tetap seorang risk taker yang konsekuen dengan setiap keputusan saya, masih seorang kapitalis yang selalu mencoba mencari dan memanfaatkan peluang bisnis.

tapi sekarang saya sadar, bahwa perhitungan untung rugi matematis kehidupan juga harus ada porsinya.

saya masih logis dong, kalau kurang perhitungan ntar kere kalau kelebihan jatohnya serakah ~

"buat apa menghitung sampai sakit kepala kalau pada akhirnya apa yang kamu lakukan tidak berkah ? malah menjadi sumber kesakitan lahir batin"

iya ya, kita hidup kan nggak makin gampang. ada saatnya usaha lesu, fisik ringkih, kalah oleh persaingan, tiba saat harus berhenti, dan penurunan semangat juang.

bukankah salah satu bentuk keberkahan, ketika kita butuh ada yang menolong dengan tulus ikhlas, ketika kita susah ada yang membantu memudahkan secara teknis, ketika kita mengalami kendala ada yang hadir sebagai solusi ?

ya, hidup ternyata tidak sematematis yang saya (dan mungkin kamu) rancang.

karena kita harus sadar, bahwa kita bukan pusat semesta ~




Samarinda, 1 Oktober 2016




Riffat Akhsan

27 September


salah satu ahjussi di drama korea "Another Oh Hae Young" pernah berkata "saat kau menghargai sesuatu yang sementara, kau tidak melakukan hal yang sia sia"

ya drama korea adalah sesuatu yang sementara, untuk itu saya suka sekali membahas tentang drama korea ini di blog saya.

kali ini saya mau bahas drama korea overage yang berjudul "On The Way To The Airport".

sejauh ini sih On The Way To The Airport merupakan drama korea overage kedua yang saya tonton setelah "The Good Wife" ya

sinopsis cerita
okeh, drama ini bercerita tentang seorang pramugari Choi Soo Ah (diperankan oleh Kim Ha Neul) yang bersuamikan pilot. suami istri ini memiliki seorang anak perempuan berusia 12 tahun.

karena suami istri ini mengalami masalah ekonomi (tidak bisa mengandalkan pendapatan tunggal saja) maka si pramugari dan suaminya lebih sering terbang dibandingkan dengan bersama anak mereka.

sementara mereka tidak memiliki pos keuangan untuk membayar penjaga. meminta tolong kepada adik si pramugari untuk menjaga anak mereka juga bukan solusi. ditambah dengan ibu sang pilot yang kekeuh tidak ingin membantu menjaga si cucu karena berkeyakinan ia adalah wanita lajang yang tidak ingin bersentuhan dengan perkara anak dan rumah tangga, plus nilai si anak yang jeblok sehingga ia gagal melanjutkan sekolah ke New Zealand akhirnya pasangan ini memutuskan untuk menyekolahkan anaknya ke Malaysia.

sebenarnya disini saya agak bingung. di awal cerita kalau mereka ada issu keuangan, lah kenapa mau sekolahin anak ke New Zealand sih yang biaya hidup dan sekolahnya selangit ?

trus juga disini dijelaskan si anak sekolah SD. mana ada sih anak SD sekarang umur 12 tahun ? lah anak seumur gitu kan udah lulus SD atau masuk SMP :))))

tapi gapapa, poin itu nggak mengganggu cerita. cuma mengganggu logika pikir saya saja.

nah anak si pramugari ini punya teman sekamar yang merupakan anak seorang arsitek Suh Do Woo (Diperankan oleh Lee Sang Yoon) dan seniman benang.

nah, ayah si arsitek ini adalah seorang seniman funiture barang antik berbahan kayu kenamaan, dan ibunya adalah seorang seniman benang kenamaan.

saking terkenalnya, si ibu sering banget diminta membuat karya untuk dipamerkan dalam rangka Korean Folks Exhibition di luar negeri. rumah orangtua si arsitek pun (yang memang korea banget) sering menjadi venue workshop kreasi benang maupun souvenir berbahan kayu bagi para istri duta besar yang berkunjung maupun socialite yang selevel dengan itu.

balik ke cerita rumah tangga Suh Do Woo (si arsitek) dengan istrinya yang seniman benang.

anak pasangan suami istri ini yang merupakan teman sekamar anak pramugari - pilot (yang saya ceritain sebelumnya) berangkat dari keluarga yang lebih mapan, tidak ada issue keuangan di dalam rumah tangga orangtuanya (pasangan suami istri arsitek - seniman benang)

tapi ada issue rendah diri dari si mama

jadi si anak memutuskan sendiri untuk sekolah di Malaysia (dan langsung di oke kan sama orangtuanya) dengan alasan mau jadi lebih mandiri.

nah karena saking mandiri nya si anak, dia jadi malas pulang ke Korea, hal ini dimanfaatkan oleh sang mama untuk melarang si anak pulang.

aneh ya ? iya saya juga bingung kok ada ibu macam itu.

si mama yang merupakan mantu dari keluarga seniman kenamaan merasa cemburu, merasa kemampuannya tidak dihargai oleh sang mertua. karena setiap event si nenek selalu cerita bahwa cucu nya mampu membuat lebih baik dari dirinya.

misal di episode 2 : ada workshop membuat kerajinan dari benang, si mantu (mama nya si anak) memperagakan cara membuat simpul benang menjadi bentuk kupu kupu. audiens males, minta langsung si nenek aja yang show. eh pas waktu si nenek tampil si nenek malah bilang sebelum memulai workshop "saya sangat merindukan cucu saya yang mampu membuat simpul kupu kupu lebih baik dari saya"

lah kan secara nggak langsung si mantu nggak dianggep dong :)))

karena merasa tidak dihargai dan passionate si istri yang berlebihan, akhirnya hubungan perkawinan antara si arsitek dengan si seniman benang menjadi dingin.

si arsitek begitu mencintai anaknya, sementara si seniman terkesan seperti sangat membenci sang anak.

kemudian terjadi insiden si anak arsitek meninggal tertabrak mobil, akibat tidak fokus karena menangis sehabis ditelpon oleh mama nya dilarang pulang ke Korea padahal ia sudah berjanji pada si nenek untuk pulang dan hadir pada ulang tahun si nenek.

bahkan saking bencinya, si mama melarang suaminya untuk memulangkan abu si anak dan meminta membuang semua barang si anak dengan alasan ia akan makin sedih.

berbeda dengan si ayah (si arsitek) dan si kakek nenek yang begitu mencintai si anak dan memutuskan untuk diam diam memulangkan si anak tanpa sepengetahuan si mama.

miris, banget....

dalam perjalanan pulang ke Korea ternyata si arsitek satu pesawat dengan si pramugari. ngobrollah mereka karena si pramugari juga dalam rangka memulangkan anaknya yang trauma dan begitu menyayangi teman sekamarnya.

dengan pribadi pramugari yang kalem tapi hangat, ada di sisi arsitek ketika si arsitek begitu berduka karena anak semata wayangnya pergi, singkat cerita selingkuh lah mereka berdua.....

kesan



drama overage korea yang saya tonton selalu bertemakan marriage reality sebagai penyeimbang manis gula gula drama korea segmentasi umur saya semacam "Healer" "Pinoccio" "W Two Worlds" "Descendants of The Sun" dan lain sebagainya.

drama ini bagus ditonton buat saya yang masih dicekoki pertanyaan "kapan nikah ?" "nunggu apalagi sih ?" (nunggu move on malih, ngana pikir move on gampang ? ya kalau situ bisa ketemu kokoh ganteng pinter fokus kontraktor dan cinta mati sama urang sih oke, tapi ya belum tentu juga urang cinta sama deseu) ataupun pernyataan "nikah itu enak lho" "nikah itu menyempurnakan separuh agama"

nah drama ini pas banget untuk marital education kamu kamu yang dicekoki fakta berat sebelah bahwa menikah itu enak selamanya. drama ini memberikan pandangan untuh tentang apa itu pernikahan.

kalau drama drama metropop yang biasa saya dan kamu kamu yang seumur saya tonton kan sebatas the journey to meet the ones yang episode terakhirnya biasanya adalah menikah atau akan menikah.

nah drama ini menjelaskan setelah menikah dan memiliki anak, lalu apa ?

di drama ini digambarkan, kalau saling cinta aja nggak cukup. harus ada toleransi, kompromi, maaf seluas semesta, sabar, dan mau mengalah.

selain itu ada issue ekonomi, kejenuhan, godaan dari luar (seperti rekan kerja junior yang naksir padahal udah tau kalau yang ditaksir sudah menikah), pencitraan keluarga harmonis nan bahagia, serta issue godaan untuk selingkuh karena stress dan nggak tahan dengan keadaan.

kalau tensi tinggi tuh, semua bisa jadi sebab tengkar bahkan sesimple cara minta tolong (episode 3).

tapi manisnya pernikahan, memiliki seseorang yang menjadi "rumah" untuk kita pulang juga digambarkan dengan apik di drama ini.

instead of ceritanya, sepertinya drama korea ini disponsori maskapai Low Cost Carrier milik negeri jiran tentang visit Malaysia with Air Asia gitu jadi jangan kaget kalau ada scene di Putrajaya dan seragam serta prosedur tetap penerbangan sipil nya pake maskapai ini.

karena saya emang suka dengan seluk beluk penerbangan - dan berharap suatu saat bakal dilibatkan dalam proyek pembangunan airport jadi saya oke oke aja sih sama sponsor drama ini yang mencolok mata.

drama ini juga banyak menggambarkan apa aja yang dilakukan pramugari selain berdiri di pintu pesawat menyapa kita sebelum dan setelah penerbangan.

termasuk peristiwa peristiwa astronomi yang pastinya cuma dialami sama mereka mereka yang bekerja di bidang penerbangan.

singkatnya drama ini memberikan wawasan baru tentang dunia penerbangan yang sering tidak diketahui orang awam.

kesimpulan
akting pemain nya standar aja, tapi menurut saya cukup menjiwai. sinematografi nya (sedikit) di atas rata rata dengan penerapan angle yang unik. alur cerita menarik dan mudah dipahami. konflik logis dan nggak lebay. kebudayaan Korea serta kesenian benang dan barang antik dengan ornamen khas membuat drama ini menjadi ciamik untuk ditonton.

rekomendasi saya drama korea ini menempati skor 7/10 karena di beberapa bagian terasa lambat dan ada adegan adegan nggak penting yang lebih baik dihilangkan.

overall drama korea ini worth to wait and worth to watch kok.

saya aja nungguin drama nya muncul tiap jum'at sabtu ~


Samarinda, 27 September 2016




Riffat Akhsan

26 September


jadi hari kamis kemarin saya berulang tahun untuk yang ke 23 kalinya. berbeda dengan tahun tahun sebelumnya yang saya berada di Surabaya, tahun ini saya berulang tahun di bumi etam. tepatnya tahun ini saya berulang tahun di Samarinda.

tidak seperti anak gaul kekinian yang merayakan ulang tahunnya dengan teman teman sepergaulan berbalut dekorasi dominasi warna pastel dan balon huruf di restoran steak, saya merayakan ulang tahun saya berdua dengan sodara kembar saya dengan cara mengeksplorasi Kota Samarinda. untuk menerima hadiah yang Bumi Etam berikan pada kami.

so here we go !

kuliah beton prategang
ya iyalah broooh, kamis kemarin kan harinya kuliah, gimana sih ? saya kuliah jam delapan pagi tepat untuk menerima takdir harus mengerjakan tugas besar perencanaan jembatan beton prategang dengan perhitungan manual dan tulis tangan dari awal sampai akhir.

*kebayang gimana kram nya tangan saya*

ke pasar segiri untuk pertama kali
pulang kuliah beton (dimana saya menjadi satu satunya cewek di kelas itu) cuss lah saya lanjut beli bahan bahan buat ungkep ayam serundeng demi ketahanan pangan seminggu kedepan. sekedar informasi, saya dan sodara kembar saya berniat untuk nggak makan diluar kecuali kita makan fine dining. begitchu.

pasar segiri adalah pasar induk untuk kebutuhan pokok di Samarinda, kalau di Surabaya semacam pasar pucang gitu lah. nah secara kan ya saya baru pertama kali kesana, masih tolah toleh juga loss ayam dimana, sayur dimana, ikan dimana, jadinya beli beberapa item aja jadi lama banget :(((

sedihnya lagi, nggak ada ikan saluang di pasar segiri. ikan saluang ini ikan khas kalimantan kesukaan saya, bentuknya mirip ikan teri dan cara terbaik untuk menikmatinya adalah dengan digoreng kering trus dimakan bareng nasi putih anget.

*ngeces*

jadi, nggak susah kok buat bahagiain saya. cukup kasih ikan saluang aja.

ngambil handout di rumah dosen
kelar dari pasar segiri, trus ngolah itu ayam ungkep serundeng dan kelar ditaro kulkas, saya disuruh pak dosen ke rumah beliau untuk ambil handout kuliah di rumah beliau.

man, saya harus nunggu beliau bangun tidur siang dulu selama tiga jam baru saya dikasih itu handout.

*nasib calon insinyur, maka dari itu gelar insinyur itu sangat berharga sodara sodara*

tapi kabar bahagianya saya dapat handout secara GRATIS karena fresh dari fotocopy an milik si dosen sementara teman teman saya harus bayar fotocopy HAHAHAHA *aku cinta gratisan* *gratisan yang menguntungkan, bukan yang menyakitan*

ke tepian mahakan - dermaga kantor gubernur


kemudian kita lanjut jalan ke tepian, maunya sih belajar tapi apa daya lebih asyik foto foto HAHAHA. tepian mahakam yang bisa dipake nongkrong terbentang mulai dari depan Masjid raya - pasar pagi, Teluk Lerong sampai depan Islamic Center Kalimantan Timur terus sampai di dekat simpang tiga jembatan Mahakam.


bebas aja sih mau nongkrong di tepian sebelah mana, tapi pinter pinter milih parkir ya, dimana yang kena parkir mana yang enggak. kalau saya sama Fatimah sih kemarin ke tepian yang di dermaga persis depan Kantor Gubernur Kalimantan Timur. kalau parkir di bahu jalan dekat puteran balik seperti kami sih nggak kena parkir ya, tapi kalau parkir yang dekat patung ikan pesut mahakam kena parkir.


dan sekedar informasi jajanan sepanjang tepian mahakam nggak ada yang rekomen, jadi saran saya lebih baik bawa bekal aja.



menikmati senja di karangpaci - samarinda dari ketinggian
Samarinda adalah kota tepian, tapi jangan lupakan bahwa benua etam merupakan provinsi dengan geografis bergunung gunung, selalu ada cara menikmati Samarinda dari ketinggian. ada beberapa daerah sebenarnya, tapi kami memilih menikmatinya di daerah Karangpaci. tepatnya di persimpangan Jl. Bendungan Sutami ada restoran bagus namanya The Cliff yang sangat mencolok dengan desain arsitektur modern yang mengusung gaya scandinant dan memakai pondasi duduk.


dari persimpangan tersebut kami ambil kanan ke arah karangpaci, dan tadaaaaa dari atas tanjakan kami bisa melihat kota Samarinda dari ketinggian.

tapi foto Samarinda dari ketinggian nya nggak ada soalnya kemarin udah buru buru mau maghriban....

shalat maghrib di Islamic Center Kalimantan Timur





paman guru saya pernah bilang kalau saya harus bangga sebagai orang Kalimantan Timur, karena kemegahan Islamic Center Kalimantan Timur.


ya, menurut saya dan Fatimah Islamic Center Kalimantan Timur adalah The Hagia Sophia of Borneo dimana arsitektur turkish sangat kental terasa dalam ornamen ornamen koridor dan pilar pilar pada masjid ini.


Islamic Center juga merupakan tempat legal untuk pengambilan sumpah muallaf, karena lembaga pengelola masjid memiliki kewenangan untuk mengeluarkan akta muallaf beserta berkas berkas yang berkaitan.

duh jadi pengen kamu jadi muallaf koh, tapi katanya kamu udah muallaf ya ?

*memandang langit*

menikmati promo "Happy Tumblr Day" Starbucks untuk pertama kali 


karena Islamic Center berada di jalan Slamet Riyadi alias tepian mahakam, jadi deket dong ya ke the one and only Starbucks outlet in town, Big Mall.


Big Mall ini satu satu nya mall yang saya datangin dan betah ngemall disana selama saya di Samarinda, mall ini memikat dengan tawaran view sungai Mahakamnya. tapi lokasinya sudah agak jauh dari pusat kota. berada di daerah Sungai Kunjang arah Loa Bakung membuat saya harus benar benar meluangkan waktu untuk pergi kesana.


Big Mall Samarinda ini konsepnya mirip Grand Indonesia di Jakarta, jadi kalau saya main kesana tuh saya dapat refreshment layaknya saya jalan ke Jakarta :)

dulu waktu masih di Surabaya, outlet Starbucks jaraknya cuman selemparan batu aja dari kampus saya , jadinya saya selalu menghindari "Happy Tumblr Day" Starbucks karena antriannya yang nggak masuk akal.

"Happy Tumblr Day" adalah promo 50% off all drink item dari Starbucks di tanggal 22 setiap bulannya dengan syarat kami harus membawa Official Tumblr milik Starbukcs yang bisa dibeli di seluruh outlet Starbucks di seluruh dunia.


saya adalah kolektor Tumblr Starbucks dari jaman saya ke luar negeri untuk pertama kalinya bertahun tahun yang lalu, sayang saya nggak pernah beli Tumblr Starbucks di Indonesia karena saya selalu menganggap Tumblr Starbucks adalah penanda negara mana saja yang sudah saya kunjungi.

semakin dekat dengan outlet Starbucks, jantung saya semakin berdegup kencang. tangan saya jadi sedingin es, keringat dingin mulai mengucur, mempersiapkan mental menghadapi antrean sepanjang ular naga erau demi diskonan frappucino caramel favorit saya....

DAN TERNYATA ZONK SODARA SODARA, NGGAK ADA ANTREAN SAMA SEKALI

teruslah begini bubuhan Samarinda, demi kesehatan jiwa raga saya yang manunggaling sama kopi starbucks ini......



oh I Love Starbucks Coffe till the end of my life and loving it back to the next life !

tips dari saya : mintalah air putih/air putih es gratis yang selalu bisa refill ke barista untuk menetralkan rasa kopi sempurna milik Starbucks.



menghadiri Festival Tari Borneo
kelar dengan kejutan no queue dari kedai kopi kesukaan saya, saya dan Fatimah bergerak menuju kampus Universitas Mulawarman Gunung Kelua.

di graha 27 september - tempat wisuda magister umi saya ini tepat tanggal 22 september kemarin diadakan penutupan Festival Tari Borneo.


Festival Tari Borneo adalah event tari Internasional yang diikuti oleh seluruh perguruan Tinggi di tanah Borneo dengan tujuan membangun kerukunan budaya antar suku di Benua Etam, melestarikan budaya suku asli Borneo sekaligus ajang saling mengenal antar perguruan tinggi di wilayah Borneo.

seperti yang kita tau lima budaya dasar Borneo : melayu, dayak, banjar, kutai dan paser.

suku melayu menempati wilayah karimata dan pesisir kalimantan barat, sarawak, brunei hingga pesisir sabah.


suku banjar menempati wilayah kalimatan selatan, sebagian kalimantan tengah dan kalimantan timur, suku banjar sendiri terbagi menjadi suku banjar hulu sungai (suku saya) yang bercirikan penyebutan saya dalam bahasa banjar adalah ulun dan penyebutan kamu adalah ikam. sementara suku banjar kuala yang berada di muara sungai dekat laut memiliki ciri penyebutan saya dalam bahasa banjar adalah  unda dan penyebutan kamu adalah nyawa.

suku kutai dan paser menempati wilayah kalimantan timur, sekitar kabupaten Paser (beribukota Tanah Grogot) dan Kabupaten Penajam Paser Utara (beribukota Penajam, berada tepat di sebelah selatan Kota Balikpapan)


suku dayak menempati daerah pedalaman kalimantan, tersebar mulai Kalimantan Timur, Barat, Tengah, dan Utara.

begitu banyak suku dan budaya di Tanah Borneo, sehingga acara Festival Tari Borneo ini berlangsung selama lima hari berturut turut.

kampus saya sendiri, Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda menampilkan beberapa tarian, kebetulan fakultas saya (fakultas teknik) kebagian menampilkan tarian dayak modern.

yang jelas bukan saya yang nari :)))

waktu saya datang kemarin sih acara baru mulai, kami menyanyikan lagu Indonesia Raya lanjut menyanyikan lagu daerah Kalimantan Timur "Balarung di Sungai Mahakam" karena tahun ini Festival Tari Borneo diadakan di Samarinda. setelah tahun sebelumnya diadakan di Palangkaraya.

setelah itu ada penampilan dari Universitas Palangkaraya yang menampilkan tarian Dayak Kalimantan Tengah, tarian yang bercerita tentang peperangan dengan menggunakan 10 jenis magic.


selanjutnya penampilan dari universitas di Sarawak, tarian Dayak Sarawak. dengan kostum dan tarian yang sama persis seperti yang pernah saya lihat di depan Suria KLCC Kuala Lumpur dua tahun lalu.

jadinya mereka belum selesai nari saya nya udah pulang karena ngantuk :)))

dan berakhirlah perayaan ulang tahun ke 23 saya
terima kasih untuk umi saya untuk hadiah tulisan nya, terima kasih abah untuk ucapan via telepon nya, dan teman teman saya.

i really appreaciate it :))








terima kasih sudah mau berkunjung ke blog saya, terima kasih untuk doa, harapan, kritik dan saran kalian...

salam hangat dari bumi etam


Samarinda, 26 September 2016




Riffat Akhsan

NB : semua gambar diambil dengan menggunakan kamera iPhone 5

21 September


lama banget saya mau ganti judul blog, setelah judul "world of word" sudah  terasa tidak lagi pas.

setelah cukup mikir mikir benang merah apa aja sih yang sudah saya tulis di blog ini selama empat tahun kebelakang, tercetuslah judul "Glance of Destiny"

"glance" dalam bahasa inggris diartikan sebagai : sekilas, pandangan cepat, penglihatan, dan kilau

saya sering menemukan kata "glance" ini di puisi puisi klasik Inggris terbitan tahun 1920 an

dimata saya kata "glance" itu indah dengan caranya sendiri.

sementara destiny berarti : takdir, pinta dan untung.

saya sukaaa sekali dengan kalimat "destiny" ini, but sorry guys  kita disini tidak berbicara tentang Destiny ikan paus temannya Nemo di Film Finding Dory ya. tolonglah.

bagi saya "Glance of Destiny" berarti kemilau (atau kilau) takdir. karena ternyata apa apa yang saya tulis di sini tuh tentang takdir yang tuhan anugerahkan sama saya.

kalau kalian ikutin blog saya dari 2012 sampai hari ini, banyaaak sekali kejadian yang tidak pernah saya sangka hadir dalam hidup saya dan kemudian kalian saksikan dalam iluminasi rangkaian kata.

takdir kadang mengagetkan, tapi entah kenapa menurut saya takdir selalu datang dengan kilaunya sendiri, dan saya mendapat kebahagiaan ketika menuliskannya.

harapan saya untuk "glance of destiny" adalah saya jadi makin rajin ngeblog, kalian kalian yang mampir kesini mendapat manfaat dan pencerahan yang positif, dan semoga blog ini menjadi saksi betapa keajaiban sering datang ketika kita mulai berdoa dan percaya.

as i write at description blog : miracle happen when you start pray and believe.




Samarinda, 21 September 2016



Riffat Akhsan



Aku masih disini ~
menjalani hidup ini ~
terkadang tak begitu mudah ~
namun aku trus percaya ~

hari esok kan cerah ~
cobalah untuk berserah ~
terkadang tak begitu indah ~
namun aku trus percaya ~

simfoni ~
satu tanda cinta ~
setetes air mata tak mungkin, menghentikanku dari langkahku ~

simfoni ~
satu tanda cinta ~
aku kan slalu ada di sini, berjuang untuk kebahagiaan ~
kasih ~

sucikan hati ini, dari ~
s'gala hambatan yang terfikir ~
ku akan menyaksikan semua, sampai akhir ~

hidup ini hanya sekali, ku akan mengajakmu terbangun ~
dengan sayapmu ~

satu tanda cinta ~
setetes air mata tak mungkin, menghentikanku dari langkahku ~

simfoni ~
satu tanda cinta ~
aku kan slalu ada di sini, berjuang untuk kebahagiaan ~
kasih ~

di hari hari terakhir saya di Surabaya, saya menyempatkan diri menonton film yang sudah hampir turun layar. sebelum film dimulai diputar beberapa trailer film film yang berstatus coming soon dan now playing.

salah satunya adalah film Simfoni Satu Tanda, saya tidak tertarik dengan cerita inspiratif yang diusung, yang saya ingat hanyalah kalimat

"SEMESTA LIHAT AKU ! AKU PASTI BISA JADI SARJANA" 

sebaris kalimat yang membuat saya menangis mengingat beratnya kuliah teknik sipil yang saya jalani.

bentar, elap air mata dulu.

dalam cuplikan adegan itu dinyanyikan sebait lagu pengisi soundtrack yang membuat saya terhipnotis secara otomatis.

saya adalah pecinta music aliran orchestra dan bossanova garis (sangat) keras. mimpi terabsurd saya selain ingin menjadi kontraktor resort with outstanding infinity private pool adalah keliling dunia untuk menonton pertunjukan orchestra.

saya terhipnotis dengan lagu Simfoni Satu Tanda yang dinyanyikan oleh tante Memes feat abang ganteng Kevin Aprilio karena selain liriknya yang manis dan positif, lagu ini .......

indah.

biola, harpa, saxophone, dengan dominasi piano bersatu dalam harmoni, ditambah dengan suara merdu tante Memes semakin membuat 3 menit 4 detik saya sangat bernilai.

liriknya manis positif dan jujur menggambarkan keresahan kuliah saya yang nggak lulus lulus dan disinyalir salah jurusan segmentasi penonton film dengan judul yang sama : yaitu kadang hidup tak begitu indah namun bagaimana cara terbaik dan terbijak keluar dari tekanan saat hidup terasa tak adil.

tidak banyak lagu Indonesia yang mampu membuat saya terus memutar berulang kali tanpa bosan, tapi lagu ini mampu.

lagu ini memberi energi pada saya untuk terus optimis menatap tujuan dan masa depan, lagu ini mengerti saya, dan ia memberi bonus relaksasi atas kehausan saya mendengarkan musik aliran orchestra dari Indonesia.

kalau kamu, adakah lagu yang membuat kamu begitu terhipnotis seperti yang saya rasakan ?



Samarinda, 21 September 2016



Riffat Akhsan 


17 September



beberapa minggu terakhir hidup saya berlalu dengan sangat cepat, lompatan antar kejadian terjadi secepat angin hingga rasanya saya tidak bisa benar benar merunut, apa yang sedang terjadi di hidup saya sekarang ?

sabar dulu, sabar. biarkan saya inhale and exhale sambil merunut kejadian pindahan saya satu persatu.

saya resign dari perusahaan IT
yak, berawal dari saya resign dari perusahaan IT yang ituh dan kemudian dua bulan saya di rumah Bontang dengan kegiatan makan-tidur-shalat-internetan-nonton korea-jalan jalan ke Bontang kuala

dengan gratis, alias dengan sokongan dana penuh dari orang tua saya....

tawaran untuk kembali ke perusahaan di Kaltim dan menangani proyek konstruksi
umi saya waktu itu sempat nyelatu "kak kamu ngantor kek ke proyek gitu daripada tidur tiduran nonton korea gitu"

tidak lama setelah itu abah saya tanya tanya kalau ada kesempatan ngawasin proyek Bendungan di daerah Kutai Timur kira kira mau nggak ? ya nggak harus tiap hari stand by di proyek, paling nggak seminggu sekali lah ngecek laporan mingguan.

ya contoh kayak di Rantau Pulung, sebuah kecamatan nun jauh di utara Kota Sangatta yang dari Bontang hanya bisa ditempuh dengan perjalanan darat paling singkat tiga hari perjalanan.

trus saya mikir mikir, ya emang passion saya di konstruksi sih. saya juga masih muda, belum kepikiran buat nikah pula. menghandle proyek konstruksi di Kalimantan Timur kayak lebih ngasih value aja gitu rasanya di hidup saya. sebuah personal achievement yang saya sendiri nggak bisa ungkapin persisnya bagaimana. ini soal rasa.

kartu AS yang membuat saya mantap mencoba hal baru adalah statement orang tua saya "kak,  kamu sudah sepuluh tahun lho di Jawa Timur nggak kangen deket deket rumah aja ?"

ditambah dengan statement mutlak dari guru spiritual keluarga kami "kembar pindah aja, pindah kuliah di Samarinda. sekalian bantu perusahaan di sini. dekat rumah, nggak terlalu khawatir lagi orang tua"

dan kemudian di akhir agustus saya resmi pindah kuliah dari Surabaya ke Samarinda
saya cuma dikasih waktu satu minggu untuk urus berkas pindahan, ngepack barang, sekalian bertemu dengan beberapa teman dekat untuk pamitan.

satu minggu terhectic sepanjang hidup saya, ke kampus urus berkas - ke kopertis ngajukan berkas - ke pasar wonokromo cari kardus dan plastik pak pak an - di rumah misahin barang mana yang harus dilego mana yang harus dinaikin kargo dan mana yang harus dibawa secepatnya masuk dalam bagasi pesawat dengan risiko seefisien mungkin biar nggak overweight - balik lagi ke kampus minta tanda tangan pejabat rektorat - ketemuan sama temen temen sekalian makan bareng - pulang ke rumah ngepack barang - ngelego barang - jual kendaraan - cek cek in perusahaan kargo teraman termurah yang bisa nganterin barang saya sampe rumah - nangis karena udah banyak banget kenangan di surabaya - nyempatin makan dan datang ke tempat tempat yang kemungkinan besar nggak akan lagi saya datengin sebagai turis di waktu mendatang

dan akhirnya mendarat dengan selamat di Balikpapan setelah sebelumnya ketahuan overweight bagasi yang saya dan Fatimah akalin dengan nawarin check in kan penumpang pesawat yang sama yang kebetulan nggak bawa bagasi.

bolak balik Samarinda - Bontang udah kayak setrikaan untuk akomodir persiapan kuliah 
saya kayaknya udah qualified deh jadi supir travel Samarinda - Bontang PP karena saya yang sudah hapal segala lobang dan jalan amblas serta bagaimana caranya tetap tenang mengendalikan setir di daerah gunung menangis yang mana terkenal dengan jalur neraka karena elevasi gunung tersebut yang sangat curam, 85 derajat.

nggak tau deh energi dan stamina darimana saya sanggup menempuh 120 kilometer jalur Samarinda - Bontang. dua hari di Samarinda, empat hari di Bontang, trus ke Samarinda lagi seminggu, trus balik lagi ke Bontang tiga hari.

gitu aja terus sampe air sungai mahakam kering.

kalau ditanya, punya dopping atau apa gitu kok kuat jalanin kenyataan ini ?

jawabannya cuma satu : tolak angin yang warna kuning.

terima kasih Sidomuncul, telah mempersembahkan tolak angin untuk dunia.

orang pintar minum tolak angin, bukan yang lain.

*tsaaah* sungguh ini bukan postingan berbayar.

apakah ritme PJKA a.k.a pulang jum'at kembali ahad adalah gaya hidup baru saya ?

menurut ngana ? kayaknya enggak deh. remuk badan urang.

dan urusan kampus di Samarinda masih berlanjut dengan konversi dan segala dramanya
akhirnya orangtua saya mengeluarkan warning "udah sebulan sekali aja pulang ke Bontang. stay aja sudah di Samarinda"

dengan segala pertimbangan, saya memutuskan sudah waktunya saya mengenal dan explore tempat baru dimana saya kuliah dan bekerja saat ini.

kesasar sasar sampe ntah kemana, mengenal dimana saya harus fotocopy bahan kuliah, dimana tempat makan murah enak dan nyaman, dimana ngemall yang asyik, dimana diskonan barang branded super murah.

yang akhirnya menginspirasi saya untuk mulai menuliskan seri : KALAU KE SAMARINDA MAU KEMANA ?

soon, saya janji untuk lebih banyak menulis tentang bumi etam, bumi dimana saya lahir dan besar. bumi dimana saya kembali meresapi rasa bahasa banjar yang memang menjadi identitas kesukuan saya, kembali mencecap asa "bubuhan dan kakawalan" yang hilang selama sepuluh tahun kebelakang.

dan menyadari sepenuhnya : bahwa saya putri kaltim yang kembali dan akan mengabdi ke pelukan bumi etam.

lembaran baru kisah hidup saya dimulai disini dan saya berjanji blog ini akan menjadi saksi tulisan tulisan saya tentang apa yang saya lihat dengar dan rasa di bumi etam ini.

pindahan saya memang mendadak, tapi saya yakin tuhan mau saya kembali untuk kembali bersinar dengan identitas asli rasa budaya saya.

selamat menikmati tulisan tulisan baru saya tentang Kalimatan Timur ya :)



Samarinda, 17 September 2016



Riffat Akhsan
Faizah and Her Enchanting Journey | Designed by Oddthemes | Distributed by Gooyaabi