04 August

 


hari itu benar - benar tidak disengaja. saya yang suntuk pulang kantor di hari Selasa menantang diri menyusuri Jalan Sepinggan Lama dan berakhir pada pagar Bandara Aji Muhammad Sulaiman di depan saya dan lapangan sepak bola Trakindo Lama di sebelah kanan.


saya tidak menyangka di balik riuhnya lintas harian kendaraan di Jalan Sudirman menuju bandara, saya bertemu dengan keriuhan menyenangkan menonton sepak bola di pinggir pantai eksotis. saya bukan pecinta sepak bola, tapi saya tau kedua tim dengan warna jersey mencolok ini memiliki kemampuan mumpuni urusan olahraga satu ini.


dibanding Pantai Belakang Bandara (sesuai apa kata google maps), saya lebih suka menyebut pantai ini dengan sebutan Pantai Sepinggan. karena memang berada di ujung Jalan Sepinggan Lama, dan berbatasan dengan Bandara Sepinggan Balikpapan. sebelum namanya berubah menjadi Bandara Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan. 


selayaknya pantai kampung seperti Pantai Kampung Manggar, mengunjungi pantai ini pun tidak dipungut biaya apapun. bahkan parkir sekalipun. namun sebagai konsekuensi, jangan harapkan ada fasilitas umum dan warung layaknya pantai wisata. sejauh yang saya lihat, hanya ada satu penjual bakso bersepeda motor dan satu penjual salome (semacam cemilan pentol rebus). beberapa rumah warga menuju pantai ini membuka lapak seadanya untuk mengharap rezeki wisatawan lokal Balikpapan pengunjung pantai ini. 


pasir berwarna coklat di bawah tindihan sampah menyadarkan saya. ada lagi pantai kampung yang gratis saya kunjungi untuk berdiam diri dan mendengar suara ombak. jika tidak bisa melakukan perjalanan jauh ke Kampung Manggar, saya tetap bisa berlari ke pantai ini yang jaraknya selemparan kerikil dari kantor saya. cukup sepuluh menit sampai. 


berbeda dengan Pantai Kampung Manggar yang memang istimewa karena keberadaannya hanya diketahui warga kampung dan segelintir masyarakat lokal (termasuk saya), Pantai Sepinggan ini sepertinya cukup well known untuk masyarakat area kelurahan Sepinggan, Damai, dan Gunung Bahagia. 


dari tempat saya berdiri, terlihat pagar bandara, pos penjagaan, plank nama BUMN pengelola, dan larangan ini itu seputar Kawasan Keamanan Operasional Penerbangan. dari sini saya bisa melihat dari jauh pesawat - pesawat yang terparkir rapi dan Air Traffic Control (ATC)


saya menunggu kiranya ada pesawat yang take off atau landing. ingin sekali saya membekukan momen melihat burung besi tersebut terbang disaat saya selama pandemi ini tidak pernah menaikinya. di posisi dimana saya dan runway sudah sedekat nadi.


namun, sepertinya hari itu belum menjadi keberuntungan saya. 

tapi saya mendapat keberuntungan lain.

saya melihat wajah asli masyarakat Balikpapan. adik - adik yang membentuk kelompok - kelompok kecil untuk berjalan jauh mengejar ombak. para remaja awal yang nyawanya ada lebih dari satu yang menaiki dinding penahan tanah bandara dan menikmati pemandangan dengan perspektif sejajar runway. mas - mas suntuk yang duduk di bawah pohon akasia. sepertinya baru pulang kantor dan ingin mendapat asupan vitamin sea seperti sayaremaja tanggung yang mulai mengenal cinta. dewasa awal yang niat sekali membawa bekal jajanan kekinian sebagai penganan menikmati pemandangan. hingga ayah - ayah dan anak balitanya yang berlari tanpa henti sambil tertawa. 


Pantai Sepinggan membuat saya menemukan sanctuary baru mendampingi Pantai Kampung Manggar. Pantai eksotis yang membuat pikiran saya rehat sekaligus membuat saya merasa menjadi bagian dari Kota Balikpapan.

Pantai Sepinggan, yang bahkan bisa saya kunjungi setiap hari.

ah rasanya setelah pulang kantor hari ini saya jadi ingin berlari ke pantai.




Balikpapan, 4 Agustus 2021




Riffat Akhsan -- yang lagi - lagi kena amuk Dewa Pembangunan karena kelakuan salah satu kid fruit nya. 



31 July



ketika saya menulis ini, situasi benar - benar mencekam di Balikpapan. tetangga kiri - kanan kantor saya sekeluarga menjalani isolasi mandiri. bahkan tetangga sebelah kanan sudah di drop tabung oksigen setinggi dua meter oleh Satgas karena salah satu anggota keluarga itu saturasi oksigennya sangat rendah. tetangga kiri - kanan kamar saya positif COVID-19. tetangga sebelah rumah saya di Bontang meninggal karena COVID-19.

bahkan sampai saat ini office girl kantor saya belum selesai isoman karena gejalanya yang belum hilang padahal sudah dua puluh hari. gejala ini pertama kali muncul ketika kami sekantor akan berangkat swab test. saat itu beliau melapor ke Nadya (anak HCMM) bahwa beliau kehilangan penciuman, sama Nadya diminta menghirup minyak kayu putih dalam - dalam dan ke kamar mandi sebanyak tiga kali. tetap, beliau tidak bisa menghirup aroma apapun.

kuburan di area tempat tinggal saya selalu menyajikan pemandangan proses pemakaman setiap kali saya lewat. kemanapun saya pergi, selalu berpapasan dengan ambulance yang meraung - raung minta jalan. entah karena menjemput pasien, merujuk pasien, atau membawa jenazah.

masjid dekat tempat tinggal saya melakukan tahlilan setiap malam. karena pengumuman warga meninggal sudah hampir sesering adzan ashar.

ketika saya kontrol ke rumah sakit (RSUD Beriman Kota Balikpapan) hati saya hancur melihat spanduk dan tenda di halaman. dengan keterangan IGD penuh dan tidak bisa menerima pasien baru lagi sampai waktu yang tidak ditentukan.

Kalimantan Timur memang juara dengan menjadi satu - satunya provinsi di luar Jawa - Bali yang memiliki kasus tertinggi nasional. Balikpapan sudah menjadi zona hitam, episentrum penyebaran COVID-19 Kalimantan Timur. sisanya, Bontang (rumah saya) dan Berau berada dalam zona merah.

bekerja menangani proyek jalan nasional, membuat sektor saya masuk dalam kategori kritikal. ini yang membuat meskipun corona menyerang kantor, kami tetap harus masuk kerja secara WFO.

separo kantor saya positif dan harus menjalani isolasi mandiri. kami yang hasil swab PCR nya dinyatakan negatif harus tabah tetap WFO dengan situasi semencekam ini.

ya bagaimana bunda, kalau kami WFH maka siapa yang mengaspal jalan sehingga ambulance bisa lancar merujuk pasien ke rumah sakit ?

dokter Faheem Younus, berkata : anda akan bertemu COVID-19. baik melalui vaksin atau melalui infeksi. pilih vaksin sebelum infeksi memilih anda.

saya adalah sedikit dari mereka yang memiliki priviledge untuk bertemu COVID-19 melalui vaksin merk Sinovac. dosis pertama terima pada 29 Juni 2021. dosis kedua saya terima pada 27 Juli 2021.

bertemu dengan COVID-19 melalui vaksin juga bukan tanpa risiko. saat menerima dosis pertama, Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang saya alami hanya sebatas nyeri di lengan yang disuntik selama tiga hari. serta mual setelah vaksinasi. sisanya aman sentosa.

namun sepertinya COVID-19 masuk ke dalam darah saya secaa penuh di vaksin dosis kedua. di hari H, setelah vaksinasi KIPI yang saya rasakan masih sama seperti pengalaman menerima dosis pertama. nyeri di lengan bekas suntikan. aman aja rasanya. hari pertama pasca vaksinasi, saya tidak merasakan KIPI apapun. bahkan hari itu saya sempat lembur untuk menyelesaikan masalah pelik yang menurut staff saya adalah kiamat bagi dirinya.

ternyata tubuh saya baru mengenal COVID-19 di hari kedua pasca vaksinasi.

ketika menghadiri rapat, saya merasakan kepala saya pusing, perut saya mual, dan rasa ingin muntah yang kuat. rasanya seperti saya menjalani perjalanan darat berkelok dan bergunung. iya, seperti itu rasanya.

saya lalu izin untuk pulang setelah ishoma, juga izin tidak masuk untuk besok (Jum’at 30 Juli 2021). dewa kemakmuran yang sudah selesai isolasi mandiri pasca mendampingi istri beliau yang sedang hamil - dan positif COVID-19 mengiyakan dan berdoa untuk kesembuhan KIPI saya.

rapat masih berlangsung, pukul sepuluh di hari kamis itu saya berlari ke kamar mandi kantor dan memuntahkan seluruh isi perut saya. saya bahkan mulai memuntahkan air berwarna kuning dan terasa pahit. karena mungkin sudah tidak ada lagi isi perut saya yang bisa dimuntahkan.

satu kantor prihatin, saya sampai menangis karena sangat jarang sekali saya mengalami pusing, mual, dan muntah seheboh ini. buru - buru saya bereskan barang - barang saya dan bersiap pulang (setelah menitipkan pesan ini itu kepada staff saya, serta meyakinkan rekan dan atasan saya bahwa saya tetap on call. jika saya tidak mengangkat telpon atau membalas pesan artinya saya sedang tidur).

dewa kemakmuran sampai menginstruksikan driver untuk mengantar saya pulang. yang saya tolak dengan halus karena di saat seperti ini keberadaan kendaraan saya sangat penting.

dunia rasanya berputar, saya sempat mampir ke indomaret untuk membeli 2 liter Pocari Sweat karena itulah infus yang saya butuhkan untuk bedrest ini. saya bahkan tidak sempat mampir membeli makan siang karena sudah hampir pingsan saat mengantri di kasir.

mungkin Allah benar - benar ingin saya tetap hidup. saya tidak tau how hardworking malaikat hafazhah is, menjaga saya sehingga saya selamat sampai tempat tinggal saya.

sampai kamar, saya lagi - lagi muntah. memuntahkan cairan berwarna kuning karena mungkin perut saya sudah tidak ada isinya lagi. kemudian diare. badan saya lemas, bahkan berjalan ke tempat tidur juga sudah sempoyongan.

saya langsung meminum satu setengah liter Pocari Sweat. karena itulah infus yang bisa saya akses untuk menaikkan ion dalam tubuh saya agar tetap sadar. kemudian saya mengantuk dan tertidur. empat jam kemudian saya terbangun dengan kondisi jauh lebih baik. sudah ada tenaga untuk berjalan ke kamar mandi (karena masih diare), sudah berdaya untuk mengatasi KIPI ini sendiri.

hari kedua, Alhamdulillah sudah tidak lagi muntah dan diare. mual hebat masih ada, pusing/sakit kepala juga masih ada. namun sebagaimana pesan dokter penanggungjawab vaksinasi saya : saya tidak boleh kalah melawan virus ini. saya lalu diresepkan ranitidine untuk mengatasi mual. beliau juga mengarahkan saya meneruskan meminum obat sakit kepala (ponstan), serta Pocari Sweat sebagai pengganti infus.

saya tidak diperbolehkan mengkonsumsi vitamin C dulu karena situasi lambung saya yang sudah asam. mencari vitamin lain juga cukup sulit, beberapa apotik dekat tempat tinggal saya sudah saya datangi dan jawaban mereka sama : vitamin yang ada sisa vitamin C : yang lain habis.

ikhtiar saya selain obat selama bedrest ini benar - benar hanya 2 liter Pocari Sweat sehari. saya yang bukan dokter ini mencoba menggali memori opname saya yang selalu berinfus. saya mensugesti diri saya bahwa Pocari Sweat ini adalah infus juga. namun tidak diinjeksi melalui pembuluh darah seperti di rumah sakit. melainkan melalui jalur disgestinal dengan cara diminum.

saya mulai paham, ini yang dirasakan oleh penderita COVID - 19 : demam, sakit kepala, lemas, nyeri otot, hilang nafsu makan, mual, muntah, diare, hilang penciuman, hilang perasa, batuk, nyeri tenggorokan, pilek, dan sesak nafas.

iya, tubuh saya saat ini sedang berperang melawan COVID-19 yang disuntikkan ke tubuh saya lewat vaksin. amat sangat wajar saya mengalami diare, sakit kepala (pusing), lemas, mual, dan muntah.

benar kata Dokter Faheem. bahkan yang divaksin pun harus menyiapkan mitigasi risiko karena KIPI yang timbul setelah vaksinasi. sehingga pesan saya kepada teman - teman yang akan melakukan vaksin, siapkan obat standar (paracetamol) dan Pocari Sweat sebagai pondasi mitigasi menghadapi risiko KIPI. kalau ada gejala lain, di kartu vaksinasi ada nomor handphone dokter penanggungjawab vaksinasi yang bisa dihubungi. kalian bisa melakukan telemedicine via whatsapp (respon mereka sangat cepat dalam membalas pesan) dan membeli obat generik sesuai resep di apotek terdekat.

terima kasih sudah membaca. saya beruntung dikasih kesempatan Allah iseng membaca sejarah produk Pocari Sweat dan komposisinya yang mengandung natrium klorida, kalium klorida, kalsium laktat, magnesium karbonat, antioksidan asam askorbat, yang mana merupakan komposisi infus.

meskipun ada perisa, sedikit asam, dan kadar kimia yang mungkin berbeda dengan infus rumah sakit (secara ini kan minuman) saya tetap bersyukur bisa mengkonsumsi Pocari Sweat ini selama bedrest. karena proses melawan KIPI dari vaksinasi ini membutuhkan asupan elektrolit secara cepat.

Pocari Sweat - My Bedrest Infuse Savior




Balikpapan, 31 Juli 2021




Riffat Akhsan -- yang berdoa semoga senin sudah bisa masuk kantor

28 July

 
sumber gambar : media magelang - pikiran rakyat


satu kata untuk menggambarkan drama ini : dalam.

tidak banyak drama genre romantis yang memiliki kedalaman seperti drama ini. saya lupa kapan terakhir kali saya benar - benar terpukau dengan kedalaman romansa genre ini.

bagi saya, Nevertheless adalah drama yang candu, misterius, dan menyenangkan dalam setiap momen episodenya. 

sinopsis cerita

sumber gambar : twitter @futriana

katanya drama ini merupakan adaptasi dari webtoon. tapi saya bukan pembaca webtoon. jadi saya benar - benar clueless.

bercerita tentang Yoo Na Bi, mahasiswa tingkat akhir jurusan seni yang mendalami seni pahat. mahasiswa yang dipatahkan hatinya oleh pacar tercinta untuk sesuatu tak termaafkan ; menjadikan dirinya object seni without consent dan perselingkuhan.

laki - laki kerdus.

sebagai sesama perempuan, saya benar - benar tidak bisa memaafkan betapa liar dan erotisnya imajinasi mantan pacar Yoo Na Bi selama menyelesaikan karya seni pahat itu. namun itu belum cukup. yang lebih membuat saya ingin mengumpat adalah karena setelah puas melecehkan Na Bi dalam pikiran, si kerdus ini serakah dengan melampiaskan hasrat jahanamnya kepada perempuan lain di belakang Yoo Na Bi.

belum cukup sampai sana, laki - laki inferior ini malah tidak terima ketika ketahuan dan dikonfrontir oleh Na Bi. mereka putus dengan pihak yang memutus adalah si kerdus. katanya, Na Bi terlalu naif. kata lain dari ungkapan "kamu salah, karena terlalu baik - baik buat aku".

di adegan pembuka episode pertama ini, saya sudah ingin membanting macbook kalau saja saya tidak lupa betapa keras saya bermimpi untuk memiliki laptop ini.

sumber gambar : twitter @futriana

Na Bi yang frustasi lalu memutuskan nongkrong di salah satu cafe (iya, saya anggap cafe). di sanalah, Na Bi yang ngopi sendirian bertemu dan berkenalan dengan Park Jae On yang permisi duduk di sebelahnya.



Park Jae Eon, laki - laki dengan tato kupu - kupu. memiliki obsesi pada hewan metamorfosa tersebut. dan tampaknya ia juga tertarik dengan kupu - kupu dalam bentuk perempuan cantik bernama Yoo Na Bi (dalam hangul korea, Na Bi berarti kupu - kupu).

sebenarnya tidak ada yang aneh dari adegan mengobrol, kemudian tertawa sambil main panahan KW. (iya, saya nggak tau persis apa sih namanya. dart game ya ?)

namun, pertemuan pertama itu memantik sesuatu dalam diri Na Bi. dengan Jae On. iya merasa diinginkan.

sumber gambar : twitter @futriana

Jae Eon adalah mahasiswa jurusan seni tingkat tiga. namun secara umur, sebaya Na Bi. dalam drama diceritakan bahwa sebelum mengambil jurusan seni, Jae Eon lebih dulu menyelesaikan kuliah bisnis. melihat potongan adegan Jae Eon dan ibunya, saya tidak kaget dengan financial back up seorang Park Jae Eon yang melatarbelakangi ia mengambil kuliah bisnis.

yang menarik, Jae On sejak awal mendeclare kalau iya tidak ingin terikat. sementara kenyataan menyajikan how they interact is looks like campus couple. hubungan mereka tidak jelas, tarik ulur tak jelas namun saling menginginkan.

kemudian konflik berkembang dengan celah ketidakjelasan ini. menghadirkan beberapa laki - laki lain yang juga menginginkan Na Bi. yang anehnya membuat Jae Eon cemburu dan insecure namun tidak mengambil langkah apapun juga.

puncaknya adalah ketika teman masa kecil Na Bi hadir di hubungan mereka. Yang Do Hyeok. laki - laki ini ditokohkan sebagai cinta pertama Na Bi. seorang yang sangat baik - baik (bukan tipikal bad boy seperti Jae Eon). 



sayangnya, melihat poster drama ini saya berani bertaruh kalau nasib Yang Do Hyeok akan berakhir seperti Han Ji Pyeong di drama Start - Up


sad boy


kalau perlakuan Jae Eon ke Na Bi dalam satu kata adalah intim, maka satu kata untuk perlakuan Do Hyeok ke Na Bi adalah indah.


sumber gambar : twitter @futriana

Do Hyeok tampil sebagai pasangan ideal untuk Na Bi. perhatian, peduli, tau apa yang Na Bi mau. ingat hal - hal kecil dalam diri Na Bi. Do Hyeok yang sopan. lebih memilih tidur kedinginan di luar dibanding bersama dengan Na Bi tanpa consent. yang ketika membuka mata langsung bertanya "did you sleep well ?"

Do Hyeok yang merupakan cinta pertama Na Bi dan Do Hyeok yang sudah setia mencintai Na Bi sejak lama.

sederhananya, Yang Do Hyeok ini adalah contra villain.


mau lihat kupu - kupu di rumahku ?

sumber gambar : twitter @futriana

cerita bergulir dengan banyak adegan multitafsir. beberapa dirasa sangat red flag. namun dari sudut pandang lain terasa manis. iya, manusia memang sering terlibat dalam pusaran masokisme.

sampai saat saya menulis ini, perkembangan konflik dan karakter drama ini benar - benar menghipnotis saya. membuat saya tidak bisa menebak bagaimana kelanjutannya. selain sabar menanti satu episode setiap minggu. 
 
selain cinta segitiga para pria yang menginginkan Na Bi, ada beberapa couple lain dalam drama ini yang diciptakan jjagganim bukan hanya sebagai tempelan. saya bisa menangkap kalau jjagganim membangun relationship antar tokoh ini sama dalamnya seperti dalam dan rumitnya hubungan Jae Eon - Na Bi.

sumber gambar ; twitter @futriana

pertama, romansa teman sekelas Na Bi : Nam Kyu Hyun dan Oh Bit Na. kedua, hubungan pertemanan antara Yoon Sol dan Seo Ji Wan yang entah mengapa menimbulkan kecurigaan saya atas orientasi seksual mereka. ketiga, pasangan dengan konflik ringan namun langsung menjadi favorit saya ; asisten dosen dan staff TU Ahn Gyeon Jun dan Min Young.

tidak lupa, hubungan misterius antara Park Jae Eon dan Yoon Seol A yang melibatkan kunjungan rutin ke rumah sakit dan Jae Eon yang selalu ada untuk Seol A apapun yang terjadi.


ini adalah drama yang bercerita tentang perjalanan rasa.


beberapa ahli mengkategorikan hubungan mereka ke dalam tipe codependent relationship. saya kutip dari instagram LPDP ya, codependent relationship adalah suatu kondisi ketika seseorang terlalu bergantung dengan keberadaan orang lain. Sehingga membuatnya selalu mengutamakan kebahagiaan orang lain daripada diri sendiri. hubungan yang sudah kena red flag ke arah toxic relationship. bahkan saya baca paper dari Harvard University yang mengungkapkan bahwa hubungan kodependen terbukti mempengaruhi lingkup nilai-semantik.

wow. tapi saya punya perspektif sendiri.

dalam perspektif saya, baik Jae Eon - Na Bi maupun Do Hyeok - Na Bi, keduanya termasuk dalam codependent relationship. Do Hyeok yang apa apa anything for you untuk Na Bi. dan Na Bi yang sepertinya punya misi membuat seorang Jae Eon insyaf dari kelakukan bad boy nya.

namun, apalah saya. 

seorang mbak - mbak insinyur teknik sipil ini hanya mampu memaknai drama ini dengan sederhana : tentang dua orang yang saling belajar, dengan bertanya jauh ke dalam diri. sebenarnya apa bentuk rasa ini.


Park Jae On, berusaha mendalami dan belajar lagi arti dari sebuah ikatan. bahwa ikatan bukan selalu serupa kupu - kupu. keburukan dan rasa sakit dari kebahagiaan serta ketidakbebasan. yang berujung pada kesimpulan kepastian hubungan dan keseriusan itu tidak realistis.

ada bubuk sisik pada sayap kupu - kupu. tidak membahayakan, hanya bisa menimbulkan beberapa alergi. namun, justru kupu - kupu yang terluka jika dipegang. 

jika kehilangan sisik sayapnya, kupu - kupu bisa kehilangan pola dan warna sayap serta tidak lagi bisa terbang. 

ini adalah fakta langka yang dipegang oleh Jae Eon hingga (sepertinya) menjadi prinsip hidupnya. 

sumber gambar ; twitter @futriana

Yoo Na Bi, perempuan baik - baik menurut standar society. belajar mencintai berarti menyertakan keberanian mengambil risiko. cinta bukan hanya tentang vanilla. ia bisa berupa desakan gairah primitif, liar, purba, dan berbahaya. 

Na Bi dibesarkan oleh bibi yang amat sangat mencintainya. imo juga lah yang memberi nama Na Bi. berarti kebahagiaan yang selalu menyertai kemanapun ia terbang. bibinya juga lah yang memberikan lokasi apartment untuk disewa Na Bi selama kuliah.

apartment Na Bi ini sungguh bikin saya iri dan penasaran berapa besar UKT yang Na Bi bayar tiap semester.

berhubung saya adalah insan konstruksi, berikut spam visual interior apartment Yoo Na Bi 

   sumber gambar : IDN times

area dapur, ruang makan, dan living room. pintu yang putih itu kamar mandi.


sumber gambar : IDN times

living room, dan bedroom yang dibatasi partisi meja dengan elemen kayu. pintu warna putih adalah kamar mandi.


sumber gambar : IDN times

perspektif bedroom dan partisinya secara lebih dekat. di bawah ranjang Na Bi tidak ada lemari dengan laci - laci.

 
sumber gambar : IDN times


perspektif apartment dari angle bedroom


sumber gambar : IDN times

partisi antara bedroom dan living room yang merupakan meja belajar Yoo Na Bi


sumber gambar : IDN times

closet wardrobe untuk menyimpan baju Yoo Na Bi. bentuknya seperti kamar.


sumber gambar : IDN times

perspektif bedroom dari angle meja belajar Yoo Na Bi

sumber gambar : IDN times


inilah denah apartment Yoo Na Bi

sumber gambar : instagram @futriana

oke cukup dengan hunian Yoo Na Bi. 

mari beralih ke hubungan rumit Yoo Na Bi dengan ibunya.

hubungan Na Bi dengan ibunya bisa saya simpulkan kurang harmonis. Na Bi bahkan pernah berkata "seandainya imo saja yang jadi ibuku" dan ditanggapi dengan bijak oleh sang bibi.

sumber gambar : twitter @futriana

kesimpulan ini juga saya ambil karena adegan Na Bi yang sangat malas untuk mengunjungi apartment ibunya di hari ulang tahunnya. namun akhirnya berangkat juga karena bujukan sang Bibi.

naas, ketika ia sampai. alih - alih mendapat ucapan selamat ulang tahun, potong kue, dan tiup lilin, sang ibu malah "mengusir" Na Bi karena beliau sedang bersama ahjussi. hati saya hancur ketika sang ibu justru mengatakan "ibu pikir kamu datang sore, bukan pagi begini".

kalau saja setelah adegan itu, Na Bi tidak bertemu dengan Jae Eon di stasiun kereta dan memberikan kado ulang tahun, saya sudah bertekad akan mendrop drama ini.

sumber gambar : twitter @futriana

kembali ke urusan codependent relationship. menurut saya, jjagganim mengajak para penonton (dalam hal ini saya) untuk melihat arti rasa dan hubungan secara komprehensif.

saya membayangkan ada di posisi Yoo Na Bi. berhadapan dengan dua orang dengan warna dominasi hubungan yang berbeda. Park Jae Eon memang player dan bad boy kelas dewa. Na Bi sudah tau sampai ke akar bagaimana respon Jae Eon ketika mereka bertengkar, ketika cemburu, dan ketika marah. hal yang belum dilihat Na Bi adalah bagaimana jika Jae Eon keluar dari penjara persepsi atas sebuah hubungan yang serupa kupu - kupu. 

begitu pula dengan Do Hyeok. selama ini ia ditokohkan sebagai uri best boy. laki - laki baik yang didukung netizen untuk menjadi pasangan Na Bi di akhir cerita. namun again, sejauh ini saya belum melihat bagaimana reaksi Do Hyeok setelah Na Bi menjadi miliknya. bagaimana sikap Do Hyeok tentang arti kepemilikan, cemburu, bertengkar, dan marah. 


Nevertheless adalah drama dewasa. bukan hanya karena tensi sensualnya. namun, rumitnya konflik rasa yang diangkat oleh jjagganim hanya bisa dipahami oleh sesama orang dewasa. meski dalam bingkai kisah cinta dua orang mahasiswa tingkat akhir. 

frame mahasiswa tingkat akhir merupakan simbol dari jjagganim kepada penonton. bahwa lebih baik berada di persimpamgan sedini Yoo Na Bi ketimbang menghadapi rumitnya perselingkuhan setelah pernikahan ala drama makjang.

karena dari awal saya memosisikan diri sebagai Yoo Na Bi, lebih baik saya memilih Park Jae Eon. 


menurut saya, hubungan adalah tentang surrender to each other. saling menguatkan ketika salah satu merasa lelah. ya benar, Na Bi bersandar kepada Jae Eon. fakta nyata yang membuat mereka terlibat codependent relationship. namun dialog dan sikap Park Jae Eon memberikan impresi bahwa ia juga ingin bersandar pada perempuan sekuat Yoo Na Bi.

Na Bi sendiri, yang tidak diceritakan kenapa ayah dan ibunya berpisah pasti punya perspektif berbeda lagi dalam memaknai rasa dan hubungan.

dan ingat, poster di drama korea bukan hanya simbol. ia penuh makna.

sumber gambar : wikipedia

sudah banyak yang malas dengan konflik couple utama drama ini. namun saya masih setia menanti sampai akhir. drama sepuluh episode ini akan berakhir seperti apa dan bagaimana gambaran utuh dari pesan yang ingin disampaikan oleh jjagganim.

saya, masih menunggu dengan sabar.

karena drama ini layak untuk itu.





Balikpapan, 28 Juli 2021




Riffat Akhsan,-- yang hari ini diminta review addendum lagi. 

26 July

 


mon maap, background nya beda. soalnya cleansing water yang ini tempatnya memang di workdesk saya di kantor.

hallo teman - teman. terima kasih sudah berkunjung dan menyempatkan diri untuk kembali membaca tulisan saya tentang skin care yang mudah - mudahan berfaedah ini.

kembali saya mengingatkan, bahwa kulit saya tipikal normal - to oily tapi kalau kena produk nggak cocok langsung breakout. kalau pas fase menstruasi saya jerawatan banget. jadi pastikan dulu tipe kulitmu sebelum mencoba produk yang saya review. karena apa yang saya alami belum tentu kamu alami begitu juga sebaliknya. review saya buat sejujur mungkin karena prinsip saya adalah saya tidak ingin menukar rupiah nggak seberapa untuk sebuah kebohongan. kalau mau duit banyak, mending saya kejar lemburan proyek aja. sekian.

oke, mari kita bicara cleansing water yang lebih sering saya sebut dengan micellar water.

sejauh sepak - terjang saya urusan skin care, saya hanya cocok dengan merk Garnier saja. kenapa ? karena cuma ini yang nggak bikin wajah saya perih. kesimpulan ini saya ambil setelah mencoba berbagai macam micellar water (kecuali merk Viva karena alasan bentuk botol) yang ada di rak Indomaret. beberapa merk micellar water Jepang, Eropa, dan US di rak Farmer's Market juga sudah khatam saya coba. 

bahkan ada beberapa micellar water yang juara breakout nya. the worst one di wajah saya adalah eau micellaire punya Evoluderm dari Perancis. untung ya Allah waktu itu saya dikasih temen jadi nggak rugi bandar.

jadi valid no debat, mau disodorin Bioderma bahkan Channel sekalipun. I still stand on Garnier micellar water.

oke mari kita kembali fokus membahas micellar water warna kuning paling baru dari pabrik Garnier.

hah ? vitamin C dimasukin ke micellar water ? Allahu Akbar buat apaan ?


ini adalah respon saya ketika pertama kali melihat iklan produk ini. namun, ya namanya juga sudah jodoh. ketika micellar water saya di kantor habis, berangkatlah saya ke Indomaret untuk membeli micellar water ini.

hmmmm, lumayan juga ya bedanya. 


gumam saya pas lihat selisih harga micellar water warna kuning ini. jika dibandingkan dengan saudaranya si micellar water biru dan pink dari merk yang sama.  namun apakah perbedaan harga lebih mahal ini adalah karena ini produk paling anyar dari Garnier ? ah bisa jadi begitu. bisa jadi juga karena kandungan vitamin C yang berperan mengatrol harga.

yasudahlah saya beli aja micellar water 2021 dari Garnier ini.

jujur saya nggak berekspektasi apa - apa dengan produk ini. seperti saya yang tidak mengerti bedanya micellar water warna biru dan pink (dan memilih membeli yang biru karena saya suka warna biru). prasangka suudzon saya menyangka vitamin C ini gimmick pabrik aja. padahal efeknya masih embuh.

saya tidak merasakan efek apapun dari produk ini awalnya. karena ya ekspektasi saya tentang micellar water saya lihat dari seberapa gentle dia angkat dosa - dosa di wajah saya. dan apakah dia menyakiti kulit saya dengan bahan kimia yang terkandung di dalamnya.

jadi ya, memang menurut saya si kuning, biru, dan pink ini sama aja.

sampai suatu siang, kelar rapat di hari senin. cuaca Balikpapan waktu itu naudzubillah panasnya. weather di PC saya menunjukkan suhu 34 derajat celcius.

ya Allah, ini cuaca apa kemarahan di hati kompetitor tender sih ? panas banget.

lalu berangkatlah saya ke Masjid Jabalussuada komplek kantor. seperti biasa, saya bersihkan muka dengan micellar water ini sebelum cuci muka dan wudhu.

lho, kok ada efek adem yah ini micellar water ?

tentu saja saya nggak segampang itu percaya dong, efeknya saya coba lagi sampai empat hari berturut turut. di hari keempat, saya rasain bener sejujurnya. iya ih micellar water yang ini beneran mengandung vitamin C !

daebak.

kenapa saya bisa ambil kesimpulan seperti ini ? karena sensasi adem nya mengingatkan saya kepada sleeping mask kesayangan saya (yang sedihnya susah sekali didapat di offline store) ; Some By Mi Yuja Niacin sleeping mask. sleeping mask yang bisa membuat suhu kulit wajah saya adem sampai beberapa derajat, memberikan efek lebih rileks dan membuat saya cepat tidur.

iya, ada sensasi adem yang begitu di micellar water yang warna kuning ini. meskipun tidak dahsyat ya, tapi efek vitamin C ini beneran ada. kemudian, ada satu hal lagi yang bikin saya semakin terkaing - kaing dengan si kuning ini, yaitu ; 

dia mampu mengangkat komedo saya. blackhead maupun whitehead.


sebentar - sebentar, tolong diatur ekspektasinya ya. dosa dan komedo yang berhasil dia angkat ini nggak seheboh kalau pakai clay mask atau pore pack. but still untuk ukuran micellar water yang kodratnya hanya mengangkat dosa di wajah saya, produk ini cukup memukau saya.

oh iya, perlu diingat ya. ketika empat hari menguji efek micellar water ini, saya posisi nggak pakai make up. kalau pakai make up, step cleansing saya jadi triple : saya pakai Garnier micellar oil dulu trus dilanjutkan dengan Garnier micellar water baru terakhir cuci muka.

jadi apakah kandungan vitamin C di micellar water ini beneran ada ? jawabannya yes.


namun, kalau espektasimu merunut ke product knowledge yang mengunggulkan kandungan vitamin C dalam micellar water ini yang diklaim bisa mencerahkan. terus terang saya kurang setuju. karena saya nggak merasakan itu. tapi kalau memberi sensasi adem dan bikin suhu wajah saya jadi turun sekitar satu dua derajat itu benar. 

dalam hemat saya, kandungan vitamin C dalam micellar water ini memang ada tapi kadarnya tidak cukup signifikan sampai bisa mencerahkan wajah saya. namun, tidak menutup kemungkinan kalau pemakaian dilakukan rutin sampai bertahun - tahun maka akan bisa memberikan efek itu. sekali lagi, ini hanya pendapat saya. butuh kadar dan konsentrasi tinggi dari vitamin C untuk bisa membuat wajah seorang anak manusia dari yang tadinya kusam menjadi cerah seperti bintang iklan. 

jadi, kesimpulan saya ; bagi yang wajahnya cocok dengan vitamin C. sok atuh dibeli produk ini karena kandungan vitamin C nya beneran ada. saya suka produk ini karena sensasi adem vitamin C dan kemampuannya mengangkat tidak hanya kotoran namun juga komedo di wajah saya.

repurchase ? yes banget kalau saya. bahkan saya nggak ragu untuk beli ukuran besarnya ~

sampai disini dulu tulisan saya, semoga bermanfaat. terima kasih sudah membaca 😃






Balikpapan, 26 Juli 2021





Riffat Akhsan -- yang rencananya besok mau vaksin dosis kedua.



sebulan sebelum hari raya Idul Adha, kantor riang gembira membentuk panitia qurban tahun ini. kami bahkan mencetak kaos premium yang menyerap keringat agar semakin paripurna dalam secercah usaha menoreh bahagia.

tahun ini benar - benar istimewa. kepala wilayah kami dan ketiga kepala departemen patungan untuk memberi hadiah qurban staff dari tiga bagian (masing - masing bagian @ 2 orang) dan seorang office girl kantor kami. tahun ini adalah kedua kalinya kantor kami berqurban. tahun kemarin adalah pertama kali wilayah dan kepala bagian bersama keluarga qurban di kantor.

ketua panitia sudah ditentukan. sama seperti tahun lalu, dewa kemakmuran alias kepala departemen saya. geng Human Capital dan Manajemen Mutu (HCMM dan Umum) menangani perlengkapan logistik dan masak - memasak. geng saya (manajemen konstruksi) dan geng tender berurusan dengan sapi ; mulai dari mengawal si sapi disembelih, memotong, menimbang, dan membagikan. khusus geng saya, kami hanya perlu bawa pisau. selesai.





kemudian negara api menyerang.

di awal bulan Juli 2021 separuh anggota kantor (yang mana artinya separuh anggota panitia qurban) harus menjalani isolasi mandiri karena virus COVID-19. tim ini merenggut geng tender dan HCMM. seluruh dewa (kepala wilayah dan bagian) harus isolasi mandiri. begitu pula dengan seluruh geng tender. tersisa tim HCMM empat orang dan geng saya.

pandemi memang leading transformasi dunia.

personil yang tersisa menjadi rangkap jabatan urusan sapi. kami bahu - membahu bagaimana tim minimalis yang biasanya menangani manajemen konstruksi ini bisa menyelesaikan tugas panitia qurban. 

berbekal pengalaman menjadi remaja masjid, mari kita mulai cerita ini dengan membaca bismillah. 

 
 

saya, yang memang nggak bisa pulang akhirnya untuk pertama kali menjalani Idul Adha sendirian. iya sendirian, karena biasanya saya minimal bareng saudara kembar saya.

Ahad, 18 Juli 2021 / 8 Zulhijjah doa saya ingin berpuasa tarwiyah dikabulkan Allah. seharian saya menonton film dan drama yang saya sukai. berbuka dengan sederhana. namun amat membuat diri saya bangga. akhirnya, saya berhasil puasa tarwiyah.

Senin, 19 Juli 2021 / 9 Zulhijjah 1442 takdir doa saya untuk berpuasa hanya sampai Ahad. hari itu saya haid dan memang jadwal saya haid sekitar tanggal 20. hari pertama haid tentu saja sakitnya masya Allah. setelah menyudahi rapat, saya izin ke dewa kemakmuran yang sedang isolasi mandiri untuk pulang ke apartment setelah ishoma.

meski tidak bisa berpuasa, saya amat bersyukur di hari Arofah itu saya bisa ingat semua keinginan saya dan berdoa di hari istimewa. sempat juga ditelpon paman guru dan minta doa ke beliau. sakitnya haid membuat saya bisa tiduran sambil memutar tasbih. membaca takbir mulai dari setelah ishoma sampai lepas ashar dan ditutup dengan menonton streaming khutbah Arofah dari Masjid Namirah.


tahun ini sang khatib : Syeikh Bandar Baleelah menekankan dalam Arafat Sermon betapa pentingnya kita memiliki "ihsaan" di dalam diri ini. beliau menjelaskan multiplies reward by Allah yang didapatkan mereka yang memiliki "ihsaan" dalam diri. tak lupa mengingatkan kita untuk be kind and stay healthy. beliau juga mengutip hadist Rasul SAW tentang pandemic. do not leave your continent and do not move to another land. stay there.


kamis, 22 Juli 2021 / hari tasyrik kedua. satu kantor harus hadir rapat kerja nasional triwulan III. sempat curi waktu ishoma buat beli plastik. pulang kantor masih sempat lihat sapi ke lokasi potongnya. janjian besok bakal kumpul di lokasi sapi jam setengah tujuh pagi.

malam, grup kantor ribut karena belum nemu timbangan. akhirnya jam 9 malam saya dapat pinjaman timbangan. salah satu anak HCMM pinjam timbangan ke mertuanya, dan dewa kemakmuran ngedrop timbangan beliau di kantor setelah disterilkan dengan desinfektan. 

Jum'at 23 Juli 2021 / hari tasyrik terakhir. saya tiba pertama di lokasi pemotongan sapi. berdua dengan tukang jagal. personil lain masih riweuh dengan baskom dan teman - temannya. kemudian menyusul Nadya yang berangkat dari rumah. kebetulan rumah dia lebih dekat ke lokasi sapi daripada ke kantor. setelah tertunda sekitar 45 menit akhirnya semua personil siap menyaksikan proses penyembelihan hewan qurban.


posisi ketua panitia yang tadinya dipegang dewa kemakmuran beralih ke anak HCMM. mereka juga yang menghandle urusan timbang - menimbang dan mengatur lokasi pembagian daging. geng saya fokus memotong daging dari masih berbentuk utuh sapi sampai siap timbang. kami juga mengurus tetek bengek sedapnya jeroan.


saya dan Mas Alam kebagian memotong 2 kaki. Pak Edo dan Mas Dika 2 kaki lainnya. Driver kami dan Virhan (staff saya) kebagian mengurus rusuk dan tulangan. Mas Sugeng dan Nadya menimbang dan menyusun. Bu Maya yang mengajak putrinya menangani bagian dapur.




tim ini minimalis. tapi kami berhasil. 

karena berkah Idul Adha. saya jadi belajar lagi, bahwa it's not about the quantity of team. but the quality itself. percuma anggota tim banyak tapi tidak ada rasa tanggungjawab dan komitmen bersama mensukseskan tujuan. tim yang sedikit, tapi semua personilnya punya kualitas, rasanya akan lebih baik.


Alhamdulillah, ya Allah. engkau beri saya kesempatan menjadi bagian panitia qurban paling minimalis seumur hidup. bagian yang mungkin terasa remeh, tapi menjadi signifikan faktor.


Balikpapan, 26 Juli 2021





Riffat Akhsan -- yang baru pulih dari sakit punggung
Faizah and Her Enchanting Journey | Designed by Oddthemes | Distributed by Gooyaabi