11 August
Photo by Green Chameleon on Unsplash
sudah jadi rahasia umum, bahwa yang daftar kuliah teknik sipil dan yang berhasil lulus benar - benar signifikan bedanya. saya berani bilang ada tiga golongan dalam jurusan teknik sipil. pertama, golongan mundur tanpa berita ; alias menyerah berkuliah di jurusan ini. entah mundur dan memutuskan pindah jurusan. atau mundur karena jurusan teknik sipil membuat ia trauma berkuliah. kedua, golongan yang lulus karena sudah terima surat cinta dari kampus berupa ancaman drop out. golongan ini bercirikan mapala ; mahasiswa paling lama. berusia senior namun tidak pernah ada batang hidunya di kampus. sekalinya muncul gedabruk gubrak mencari literatur dan bimbingan untuk tugas akhirnya.
golongan ketiga, mereka yang berhasil lulus tanpa drama. bukan, maksudnya bukan artinya lulus tepat waktu. tapi lulus tanpa ancaman, karena hasil ketabahan dan doa yang dikabulkan.
saya bukan mahasiswa yang kuliahnya mulus. otak saya juga bukan yang encer - encer banget. kuliah saya juga cukup berliku. kuliah di ITATS Surabaya sampai enam semester. kemudian tuhan mentakdirkan saya pindah dan melanjutkan kuliah di UNTAG Samarinda. kuliah yang seharusnya bisa selesai dalam empat semester di Samarinda, baru bisa saya selesaikan dalam tujuh semester.
ada banyak faktor terkait molornya kuliah saya. hampir menyerah, jelas. namun mundur bukan pilihan karena saat itu saya sudah bekerja di Construction Site Operation. menyelesaikan kuliah adalah jalan terjal yang harus saya hadapi untuk mempertahankan pekerjaan saya.
akhirnya jalan panjang itu berakhir juga. saya lulus kuliah teknik sipil. menyandang gelar sarjana. dan ada di titik sekarang.
saya yakin kamu yang membaca tulisan ini, sedang berada di titik berjuang menyelesaikan kuliah teknik sipil. saya paham sekali bagaimana resah dan beratnya beban di pundakmu saat ini. semoga tips berikut bisa sedikit membantu perjuanganmu menyelesaikan kuliah teknik sipil.
1. Berdoa dan Minta Doa Orang Tua
Photo by Sincerely Media on Unsplash
memberi pengertian kepada orang tua bahwa jurusan teknik sipil merupakan satu dari sedikit jurusan tersulit di dunia sangat penting. saya beruntung memiliki abah yang berkuliah di jurusan sama. namun, itu tidak membebaskan saya dari umi yang drama ketika saya tidak keluar kamar selama liburan karena belajar untuk ujian.
saya tahu rasanya, pusing belajar. eh, begitu keluar kamar malah kena omel karena dianggap tidak bersosialisasi selama liburan. di situasi ini biasanya saya diam, menarik nafas panjang. dan meminta doa beliau saja. tidak menanggapi konten apapun dari mulut beliau. karena saya paham, beliau tidak berada di kaki saya.
meskipun rasanya sulit sekali, tapi saya memaksa diri saya untuk berprasangka baik atas perhatian umi saya. saya berdoa semoga kesabaran saya mendengarkan omelan umi berbuah kemudahan terhadap perjalanan saya berkuliah teknik sipil.
selain minta doa orangtua, penting juga untuk berdoa sendiri. jujur kepada tuhan bahwa ini tidak mudah, berat, dan kamu butuh pertolongan-NYA.
apapun yang kamu hadapi, sampaikan pada tuhan dalam rintihan doa. berkuliah teknik sipil merupakan fardu kifayah. menuntut ilmu merupakan ibadah yang setara seperti berjihad di jalan-NYA.
2. Sekuat Tenaga Cari Resource yang Mendukung Tugasmu
Photo by Siora Photography on Unsplash
saya tau, mahal dan sulitnya mencari textbook mata kuliah di teknik sipil. saya pun tidak mendukung kegiatan pembajakan. namun, uang saku yang terbatas sementara tuntutan sumber daya kuliah teknik sipil amat keras, mau tidak mau memaksa saya memutar otak untuk mendapatkan resource untuk mendukung kuliah saya.
ke perpustakaan kampus ? oh semua mahasiswa pasti ke sana dan jumlah buku yang disyaratkan dosen jumlahnya terbatas.
saran saya : pertama, kunjungi perpustakaan daerah. belajar dan pinjam buku di sana. biasanya resource nya lebih banyak di sana. meskipun memang perjuangan menyusuri rak - rak untuk menemukan buku yang kamu cari tidak mudah. saya biasanya mengunjungi Perpustakaan Daerah Kalimantan Timur ketika masih di Samarinda dulu.
kedua, mencari kakak kelas yang sibuk. bukan, bukan jenis kakak kelas yang sibuk organisasi. tapi kakak kelas yang jarang muncul di kampus tapi dosen - dosen hapal sama dia. tipe kakak - kakak kuliah - pulang, rajin, dan ramah. kakak seperti ini tidak keberatan mewariskan resource yang dia miliki di satu mata kuliah yang sudah lewat dan kebetulan merupakan mata kuliah yang kamu tempuh.
terakhir, ini jalan paling akhir ya. download resource mata kuliah berupa pdf yang bertebaran di internet.
3. Belajarlah Sampai Tuhan Kasihan dan Akhirnya Mengabulkan Doamu
Photo by Siora Photography on Unsplash
kalau tuhan nggak kasihan, maka dosenmu yang kasihan.
saya bicara begini berdasarkan pengalaman nyata. saat saya mengerjakan tugas akhir, dosen pembimbing saya susah sekali ditelpon dan hanya bisa ditemui selepas isya. rumahnya jauh sekali di daerah Sambutan (dekat jembatan mahkota Samarinda) sementara tempat tinggal saya di Samarinda ada di daerah Islamic Centre Kalimantan Timur.
saya bersyukur dulu saat mengerjakan tugas akhir, berdua dengan saudara kembar saya. jadi meski judul Tugas Akhir kami berbeda, namun kami memiliki dosen pembimbing yang sama.
kami benar - benar tabah kala itu (ketika memanggil memori tersebut saat menulis ini, air mata saya menghangat betapa gigihnya kami saat itu). tepat ketika adzan maghrib, kami langsung shalat dan langsung berangkat ke rumah dosen pembimbing. menyusuri jalan panjang berkelok di dinginnya malam, yang kiri kanan masih hutan. sampai di sana biasanya masjid dekat rumah dosen sudah mengumandangkan adzan isya. kami menunggu di teras sampai beliau pulang dari jama'ah shalat isya.
waktu yang ada kami manfaatkan untuk sepuasnya menunjukkan kebodohan kami. merendah di depan tingginya ilmu milik beliau. kadang beliau berceramah, kadang beliau mengintegorasi kami seakan beliau adalah dosen penguji, kadang beliau menugaskan kami mencari lebih banyak resource lagi untuk tugas akhir ini.
tidak jarang kami pulang hampir tengah malam. bahkan pernah di daerah kami ribut ada hantu kuyang, teman - teman pada sibuk tanya di whatsapp. warga kampung katanya heboh. namun, kami malah baru baca whatsapp besok paginya karena kecapekan pulang bimbingan langsung nyalakan AC, tidur tanpa tau apa - apa.
bahkan kuyang saja pulang duluan ke rumahnya daripada kami.
besok paginya, langsung kami bersiap follow up hasil bimbingan malam sebelumnya. seharian menyelesaikan semua tugas, permintaan, dan koreksian dari dosen pembimbing. sore, kami pakai untuk jalan - jalan refreshing menonton riak air sungai mahakam sampai menjelang maghrib.
adzan maghrib, siklus berulang. shalat dan langsung berangkat ke rumah dosen. begitu setiap hari tanpa libur. hari libur kami adalah pernyataan dari dosen pembimbing kalau beliau tidak bisa ditemui beberapa hari kedepan karena ada acara/ada pekerjaan/ada keperluan ke luar rumah.
iya, seekstrim itu kegigihan saya dan saudara kembar saya dalam perjalanan kami berkuliah teknik sipil. karena mengerjakan Tugas Akhir adalah tahap terakhir dan tersulit dari rangkaian syarat kami menguasasi bidang ini. kami tidak ingin gagal, ini sudah sangat dekat dengan garis akhir. semangat sudah pudar, kemauan sudah luntur, passion tinggal angan. bertahan sedikit lagi dan ini akan selesai.
Teknik Sipil adalah Tempaan Nyata Kepasrahan, Kegigihan, dan Doa......
jika ditanya apa rasanya berhasil lulus kuliah teknik sipil, maka jawabannya adalah saya mengerti esensi kepasrahan, kegigihan, dan doa. yang menjadi bekal saya menghadapi kerasnya kehidupan. ada banyak hal yang saya hadapi di teknik sipil sekuat apapun saya berusaha tidak tembus. sekalinya saya menangis dalam doa, langsung jalan terbuka. begitu juga di lain hari, doa - doa saya tidak menemukan tanda akan dikabulkan. namun satu hal sepele yang tidak sengaja saya lakukan justru menjadi titik masuk terkabulnya doa saya.
pada akhirnya, berkuliah teknik sipil mengajarkan bahwa hidup ada tentang doa dan kegigihan berusaha yang dijembatani oleh kepasrahan. kita tidak tau yang mana awal yang mana akhir. tapi mereka berdua (doa dan kegigihan berusaha) hanya saling bertukar tempat.
terima kasih sudah membaca, have a nice day !
Balikpapan, 11 Agustus 2021
Riffat Akhsan -- yang lagi sarapan kue favoritnya
10 August

Photo by Akira Deng on Unsplash
tulisan ini bukan diperuntukkan untuk kamu yang memang ingin wisata kuliner ke Balikpapan yang terkenal dengan Sea Food nya. bukan, tulisan ini saya persembahkan untuk mereka yang datang dan sedang memulai hidup di Balikpapan. tidak memiliki dapur, atau tidak sempat masak. sehingga satu - satunya pilihan adalah membeli makanan dengan harga masuk akal.
***
Balikpapan terkenal dengan biaya hidupnya yang juara satu mahal nya di level Nasional.
menduduki posisi kedua, Bontang. rumah saya.
ditugaskan ke Balikpapan, satu tahun pertama adalah yang paling berat. saya tidak cocok lidah dengan masakan apapun selain yang dimasak oleh ibu masak kantor saya. sehingga urusan makan, saya ditanggung kantor seluruhnya. sarapan, memang ada jatahnya. makan siang pun begitu. makan malam, saya membawa tempat makan dan disiapkan oleh office girl seluruh elemen makan siang untuk saya bawa pulang untuk makan malam.
masalah muncul ketika sabtu - minggu (weekend) dan hari libur nasional. saya kebingungan dengan harga - harga makanan di kota ini. saya terkaget - kaget ketika menyadari harga satu porsi sate ayam pinggir jalan MT. Haryono setara paket burger, kentang, dan cola normal size franchise junk food kesayangan saya.
pengeluaran makan saya di Balikpapan jauh melambung tinggi melampaui empat tahun hidup saya di Kota Metropolitan Surabaya. iya memang, saya tau tidak usah membandingkan antara Balikpapan dengan Surabaya. namun menghabiskan dana di atas seratus ribu rupiah sehari sendirian hanya untuk membeli makan saya rasa berlebihan.
saya lalu melakukan analisis humanisme terhadap Kota Balikpapan. saya coba telaah struktur sosial masyarakatnya yang memiliki prosentasi perantau cukup besar. lebih spesifik saya coba teliti kelompok perantau yang ke Balikpapan sendirian untuk bekerja. sementara seluruh keluarganya di luar pulau. kelompok ini pasti bermukim di suatu area dengan karakteristik penyedia makanan seperti yang saya cari. mereka pasti punya langganan tempat makan dengan kriteria : porsinya banyak, enak, dengan harga maksimal dua puluh ribu satu porsi. ini menjadi titik masuk saya. karena saya yakin kelompok ini pasti ingin menekan sekuat tenaga biaya hidupnya di Balikpapan. agar banyak yang bisa ia kirim ke kampung.
setelah obervasi yang menghabiskan puluhan liter bensin, puluhan kilometer jarak, dan ratusan jam, akhirnya saya bisa menemukan yang saya cari. tersebar di sudut - sudut Balikpapan. namun, saya mengerucutkan menjadi di daerah tempat tinggal saya. dan inilah daftarnya.
untuk kalian yang mengalami nasib seperti saya di awal mula memulai hidup di Balikpapan.
here we go
1. Nasi Padang Cahayo Minang Jenderal Sudirman No 44 Stalkuda
harga : 15 ribu rupiah (nasi, ayam seperempat ekor, sambal, sayur nangka, daun singkong, kuah)
ini adalah warung nasi padang yang memberikan kemewahan sarapan di pagi hari. buka mulai pukul 07:30. posisinya persis di samping Hexindo Training Centre, seberang ruko Kimia Farma Stalkuda.
warung kecil nasi padang ini benar - benar temuan besar. sabtu - minggu dan hari libur nasional tidak lagi terasa frustating. karena saya memang penyuka nasi padang. warung ini buka setiap hari. kecuali jika pemiliknya ada perlu.
2. Soto Ayam Siloam MT Haryono
harga : 15 ribu rupiah (semangkuk penuh soto ayam dengan taburan kol, hati ayam, dan tambahan perkedel kentang. sudah termasuk nasi)
soto ini tidak seperti soto lamongan yang kaya bumbu. kuahnya kuning bening. rasanya lebih mirip soto bumbu banjar. namun ntah kenapa soto yang berbeda ini malah jadi favorit saya di antara list Soto Lamongan asli lainnya.
semuanya hadir dalam porsi maksimal. nasi, soun, suwiran ayam, potongan hati ayam, perkedel kentang, taburan kol, potongan telur, dan kuah yang memenuhi kepala mangkok.
berada di lorong yang cukup terang, persis di depan Rumah Sakit Siloam Balikpapan. terletak di antara Holland Bakery dan Roti O.
3. Kebab Musa Lampu Merah Bukit Damai Sentosa
harga : 13 ribu dan 17 ribu (kebab premium isi sapi)
ini nemu nggak sengaja. awalnya saya pakai aplikasi maxim waktu bedrest. di pilihan food and shop saya minta dibelikan kebab jumbo isi sapi di warung manapun. dengan catatan harganya maksimal 20 ribu.
kebab ini pun datang ke kamar saya. kebab inilah yang membangkitkan preferensi lama saya. di Surabaya dulu juga saya suka makan kebab. namun, saya tidak tau dimana tepatnya driver maxim ini membelikan kebab saya.
nah, pulang latihan panahan saya iseng mampir ke stall mereka di kiri jalan itu. saya pesan kebab besar isi sapi. ketika mas - mas penjaga outletnya memasukkan kebab ke kemasan, saya kok familier. kok ini persis kayak kebab yang kapan hari saya pesan lewat maxim ya ? yang rasanya luar biasa enak itu hingga membangkitkan rasa yang pernah ada di Surabaya. begitu pikir saya.
saya nggak mau langsung ambil keputusan sampai kebab tersebut tandas ke perut saya. setelah itu, barulah saya validasi kalau ini adalah kebab favorit saya. rasanya enak, harganya masuk akal untuk isian daging. dekat pula dari kantor dan tempat tinggal saya.
patokan menemukan outlet kebab musa ini adalah Indomaret sebelum lampu merah Bukit Damai Sentosa. ada dua outlet kebab di Indomaret ini. Kebab Kairo dengan gerobak kuning persis di depan Indomaret dan kebab Musa dengan stall berwarna hitam, spanduk di pinggir jalan berwarna kuning, maju beberapa langkah ke arah lampu merah.
4. Sate Ayam POKA (Pondok Karya Agung) Sepinggan
harga : 25 ribu (sate ayam 10 tusuk + lontong 1 buah )
harganya memang sudah masuk ke kategori pricey. tapi, tunggu dulu. ini beneran worth to buy. potongan ayam dalam setiap tusuk sate nya berukuran besar - besar. melampaui sate - sate gerobak yang saya temui. yang mungkin harganya lebih murah tiga sampai empat ribu.
sambal kacangnya nggak pelit. namun bagi saya yang penyuka sate berbumbu manis, saya perlu menambahkan kecap manis lagi ketika memakannya. satu porsi seharga dua puluh lima ribu ini memberikan efek kekenyangan untuk perut saya. dalam hemat saya, porsinya berarti di atas rata - rata kompetitornya.
dan, mereka hapal dengan saya dan pesanan saya. ini juga yang membuat saya rela mengeluarkan di atas dua puluh ribu rupiah untuk seporsi makanan.
letaknya di pinggir jalan Marsma Iswahyudi Sepinggan Balikpapan. merupakan gerobak kaki lima dengan standing banner yang bercerita identitasnya. agak sulit memang menemukan ini. kamu bisa mencari di google maps dengan keyword "Sate POKA".
jika kamu sudah cukup lama di Balikpapan, Kantor Dinas Pertanian, Kelautan dan Perikanan Kota Balikpapan bisa jadi patokan kamu. karena gerobak sate ayam poka ini berada tepat di seberang kantor dinas tersebut.
tidak bisa dine in ya guys, karena dia hanya berupa gerobak. sehingga pilihannya hanya take away.
5. Warung Nasi Goreng Damar Wulan Depan Perumahan BDS 1
harga : 15 ribu (nasi goreng spesial / mie goreng spesial dengan telur mata sapi)
sebenarnya warung ini adalah spesialis chinese food. kalau kamu penyuka sea food pun bisa juga beli di sini dengan harga makanan maksimal tiga puluh lima ribu.
namun karena saya selalu ke sini untuk membeli makan untuk diri saya sendiri, porsi menu lain yang di atas dua puluh ribu itu terasa super kebanyakan. makanya setiap ke sini saya selalu beli nya nasi goreng atau mie goreng spesial.
kalau kamu mau telur dadar, harganya diskon seribu rupiah. jadi hanya perlu bayar 14 ribu rupiah saja.
favorit saya adalah mie goreng. dengan harga lima belas ribu saya dapat mie goreng dengan potongan bakso, sosis, ati ampela, ayam, sawi, telur mata sapi, dan kerupuk yang sangat royal.
Warung Damar Wulan : Jl. Letjen Zaini Azhar Maulani No.77, Damai, Balikpapan Kota, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur 76114
buka : mulai jam 4 sore. kalau kamu bingung, search aja di google maps dengan keyword "Aldha Petshop/Grooming Healty" karena warung ini berada persis di sebelahnya.
6. Bubur Ayam Ad - Duha PLN MT. Haryono
harga : 13 ribu (bubur ayam lengkap, tanpa tambahan telur puyuh/ati ampela)
ini adalah tipikal bubur ayam bandung. bukan tipikal bubur ayam banjar yang penuh kuah. pemiliknya adalah mas - mas ramah yang rajin mendoakan pembelinya. ia merupakan mantan karyawan restoran di salah satu hotel berbintang di Balikpapan.
kalian tau lah ya, sarapan di restoran hotel pasti ada bubur ayam yang keasinan itu ?
nah, si mamang ini bisa melakukan inovasi dengan mengoreksi celah - celah di bubur ayam hotel berbintang tersebut. bahkan irisan cakwe yang biasanya dibeli jadi, oleh beliau dibuat sendiri.
letaknya persis di samping PLN MT. Haryono. berupa gerobak dengan spanduk besar bertuliskan nama lapaknya. kalau kamu baru di Balikpapan, patokan nya adalah Bank Mandiri MT. Haryono yang terletak di seberang SPBU (Pom Bensin) MT. Haryono. bubur ayam ini tidak jauh dari SPBU tersebut.
kamu harus datang maksimal jam 10. itupun kalau belum habis. ketenaran bubur ayam ini sudah melegenda di daerah MT. Haryono.
7. Warung Banyuwangi 78 Lampu Merah Bukit Damai Sentosa
harga : mulai 11 ribu (nasi, sayur, ayam, sambal)
ini adalah warung makan prasmanan makanan rumahan yang paling murah versi teman - teman kantor saya. warung yang mengaku buka 7 hari selama 24 jam ini menyediakan berbagai menu masakan rumahan. berbagai lauk tertata rapi dan bebas dipilih. ayam, udang, cumi, kerang, hati ampela, ikan, dan berbagai kreasi telur bisa kamu temukan.
sayurnya pun beragam, sop, lodeh, bening, cah kangkung, lalapan, tumis pare, tumis kacang, dan lain sebagainya.
pendamping lauk dan sayur biasanya ada dua dan kamu boleh pilih salah satu : mie atau kering tempe.
favorit saya adalah : kerang dan kering tempe atau ati ampela dan kering tempe. tanpa sayur.
tidak perlu bingung mencari. warung ini benar - benar berada di samping lampu merah Bukit Damai Sentosa.
8. Batagor Simpang Beller
harga : 15 ribu (satu porsi batagor porsi standar)
batagor ini dijual oleh kakak beradik asli Bandung. mereka membuat sendiri semuanya from scracth. tidak hanya batagor, juga ada siomay lengkap dan menu ayam serundeng.
letaknya persis di simpang Beller sebelum Jembatan Dam MT. Haryono. kamu bisa jadikan MAXI Swalayan sebagai patokan karena kedai siomay batagor ini terletak hanya beberapa meter dari swalayan tersebut.
buka mulai jam 12. favorit saya adalah batagor. semuanya batagor.
9. Coto Makassar Daeng MT. Haryono Dalam
harga : 25 ribu (free ketupat/ buras + es teh/es jeruk)
sebenarnya ini bukanlah yang paling favorit, favorit saya untuk Coto Makassar ada di daerah Manggar Setelah Asrama Haji. milik salah satu cucu Haji Kasim.
namun, karena mengunjungi tempat itu teramat penuh perjuangan karena banyaknya kendaraan besar, ketika saya ingin makan Coto Makassar, saya pasti ke Coto Makassar di MT. Haryono Dalam ini.
warungnya kecil, sebelah kiri jalan sebelum tanjakan super tinggi jalan MT. Haryono Dalam (sebelum lapangan tennis indoor Balikpapan). pemiliknya adalah suami istri asli sulawesi yang sangat ramah. setiap saya ke sana, mereka selalu menyambut saya seakan - akan saya adalah keluarga dekat.
saya tidak tau persis kapan warung ini mulai buka, karena saya selalu makan di sini sore sepulang kantor
10. Crepes Lapangan Merdeka
harga : 15 ribu - 25 ribu
meskipun sudah sangat jauh dari kelurahan Gunung Bahagia, lapangan merdeka nggak boleh dilupakan sebagai pusat kuliner masyarakat Balikpapan. kalau saya, mengunjungi lapangan ini memang sengaja untuk beli jajanan. bukan olahraga. berdasarkan pengamatan saya, tidak ada yang harus banget di highlight dari jajanan di sini. selain Crepes.
semua yang dijual di lapangan ini serupa. tidak jauh - jauh dari minuman kemasan maupun racikan, goreng - gorengan, dan pentol - pentolan (salome), sisanya ya batagor, ada beberapa yang menjual bakso dan soto.
setiap ke sini, jajanan yang saya beli hanya dua : rambut nenek dan crepes.
ada dua atau tiga stand crepes di lapangan merdeka. namun yang menjadi juara adalah stand crepes berwarna pink di bundaran jalan Jenderal Sudirman mengarah ke gerbang biru Pertamina.
sumber gambar : Riska & Mail Youtube Channel
kalau dilihat dari perspektif ini, stand crepesnya ada di posisi angkot parkir itu. sangat mencolok dengan bentuk stand yang unik dan didominasi warna pink dan putih.
favorit saya ada tiga : matcha keju, coklat keju, dan tiramisu ~
no matter the circumstances or events around us, there will always be light......
semua yang saya tulis ini sini, adalah hasil kurasi panjang dan percobaan yang berbuah kebahagiaan. tidak jarang kekecewaan.
saya berharap kamu, yang membaca tulisan ini dapat terbantu urusan kuliner bertahan hidup di Balikpapan. seperti saya.
terima kasih sudah membaca, have a nice day !
Balikpapan, 10 Agustus 2021
Riffat Akhsan -- Happy Islamic New Year. meskipun liburnya digeser besok 😅
08 August
petualangan saya mencari pantai gratis dekat kantor di Balikpapan bisa dibilang cukup berliku.
bukan, saya tidak ingin mencari pengganti Pantai Kampung Manggar yang sangat indah itu. namun, saya hanya bisa mengunjungi pantai itu di hari minggu dengan catatan cuaca cerah. karena di hari lain saya tidak berani ke sana jika menyetir sendiria. saya punya masalah mental berhadapan dengan kendaraan besar yang merupakan bagian tak terpisahkan dari heavy industri kawasan Manggar - Lamaru.
harapan saya ditugaskan ke Balikpapan itu hanya satu : saya bisa menikmati pantai gratis kapanpun saya mau. bukan pantai wisata. tapi lebih ke pantai lokal yang jarang diketahui wisatawan luar Balikpapan.
saya sudah sangat bersyukur memiliki Pantai Kampung Manggar sebagai sanctuary. namun beberapa kali pengalaman saya ke sana dalam situasi hujan mengguyur deras. saya, yang tubuhnya gampang tumbang oleh flu, thypus, dan maag ini kemudian menginginkan destinasi pantai di kota. pantai yang setiap pulang kantor bisa saya kunjungi ke sana.
mungkin ada kali dua bulan. setiap hari minggu pagi sampai siang saya habiskan untuk survei pantai pantai di garis Jalan Marsma Iswahyudi sampai Pelabuhan Semayang. mencari pantai gratis yang ramah untuk saya kunjungi sepulang kantor.
dalam perjalanan ini, sejauh yang saya ingat saya menemukan tiga pantai di kota yang berpotensi menjadi tujuan saya mendengar ombak dan merasakan halusnya pasir di telapak kaki. pertama adalah pantai Balikpapan Permai. pantai ini sekaligus menjadi private beach salah satu hotel berbintang di kawasan Balikpapan Permai. pantai yang kata atasan saya, Dewa Kemakmuran merupakan hotel spooky. beliau kalau dapat jatah kamar sekalipun di hotel ini tetap akan memilih pulang ke rumahnya di kawasan Bukit Damai Sentosa.
saya ke pantai Balikpapan Permai ini. berjalan menyusuri perkampungan kecil di bibir laut. kampung yang bahkan sepeda motor saja kesulitan untuk masuk saking sempitnya. di sini saya lagi - lagi melihat disparitas sosial yang teramat ironis. mungkin harga satu malam di hotel berbintang itu sama dengan penghasilan satu bulan masyarakat di kampung sebelahnya. padahal, mereka berbagi pantai yang sama.
keputusan untuk menjadikan pantai ini sebagai tujuan saya rasanya sudah hampir final, jika saja saya tidak bertemu dengan sorot mata khas preman dari pemuda berusia tanggung di pos kamling.
pantai ini tidak ramah untuk saya. begitu kesimpulan saya berdasarkan energi dari sorot mata pemuda kampung tersebut.
kedua adalah pantai Enggang Borneo. masuk ke pantai ini haruslah melewati komplek pergudangan yang mengingatkan saya pada base camp proyek kontruksi. beberapa alat terparkir seperti excavator dan beberapa buah dump truck. di antara itu terdapat rumah - rumah kayu dan warung -warung. sepertinya penduduk komplek ini tercampur antara penjaga gudang dan nelayan.
pantai ini amat Artsy, merupakan titik kumpul para seniman dan aktivis peduli konservasi terumbu karang Balikpapan. sebuah pantai dengan bangunan etnik indah berbahan kayu dan pernak - pernik kesenian yang memukau. sayang, seperti pada umumnya survei pertama. saya tidak pernah membawa handphone sebagai mitigasi risiko keamanan.
pada saat kesana, saya tidak bertemu dengan siapapun. hanya ada kucing galak, yang setelah saya bicara padanya saya hanya ingin jalan - jalan di pantai terus mengikuti saya. mungkin dia masih belum bisa percaya saya tidak akan mengambil properti apapun.
saya sudah excited ingin mengambil bagian dari gerakan aktivisme konservasi terumbu karang. di pantai ini, saya sudah membayangkan akan menaiki kapal dan menyelam untuk menanam terumbu karang di perairan dangkal bersama aktivis yang lain. saya juga berencana untuk mengobrol dengan para seniman di sana, siapa tau ada dari mereka yang merupakan script writer sehingga saya bisa berdiskusi tentang menulis agar saya lebih baik lagi bercerita di blog ini.
namun, hingga matahari tepat di atas kepala. tidak ada satupun yang bisa saya temui dan hubungi. puncaknya ketika kembali ke parkiran, saya dihadang oleh segerombolan anjing yang menggonggong luar biasa keras. saya, yang sangat takut anjing ini berdiri terdiam dan berdoa.
"Ya Allah, selamatkan saya keluar dari tempat ini. para anjing ini sudah cukup untuk menjelaskan pesanmu bahwa pantai ini bukan takdir saya"
dua puluh menit kemudian, secara ajaib seluruh anjing itu pergi. saya juga tidak mengerti. mereka membiarkan saya lewat dan bergegas pergi dari tempat itu. tidak ada lagi hadangan, tidak ada lagi gonggongan. saya pergi dengan keyakinan itulah kali pertama dan terakhir saya mengunjungi Pantai Enggang Borneo Balikpapan.
pantai ketiga, Pantai Belakang Bandara / Pantai Ujung Bandara Sepinggan / Pantai Sepinggan.
awalnya hari minggu itu saya tidak berani melajukan kendaraan karena banyaknya supir truk container berenergi gahar khas pejuang aspal. saat saya menulis ini, saya bisa mengerti, karena ternyata mereka heran. saya ke pantai di siang hari. umumnya pengunjung Pantai Sepinggan datang di pagi hari atau sore hari lepas ashar. dimana memang bukan jadwalnya para truk ini melakukan bongkar muat.
percobaan kedua, sore pulang kantor. saya amat sangat bahagia sampai tidak sabar membuat tulisan khusus di blog ini. sudah saya upload. cari sendiri ya tulisannya yang mana di related article bagian bawah tulisan ini.
kedatangan kedua saya, karena persis setelah jam pulang kantor tentu saja saya membawa handphone dan mengabadikan momen. membekukan suasana sebagai validasi keputusan final ; inilah pantai yang saya cari.
seperti tulisan saya kala itu, Pantai Sepinggan saat saya kunjungi kali kedua posisi sedang surut dan saya belum beruntung melihat pesawat lepas landas.
pada kunjungan ketiga, di hari jum'at. jam pulang kantor saya lebih cepat setengah jam dari biasanya. langsung saya bergegas ke pantai ini. sepertinya saat itulah takdir saya sampai. ombak bergulung dengan indah karena laut yang pasang. bathimetri pantai ini yang memang memiliki varian elevasi kejaran dan kelindan ombak dalam perjalanannya mencapai daratan menghasilkan suara indah yang berbeda. suara debur ombak yang tidak saya temui di Pantai Kampung Manggar.
saya melepas sepatu. merasakan halusnya pasir pantai yang berwarna putih saat kering. menyusuri garis pantai yang amat panjang dengan keceriaan penduduk lokal kelurahan Sepinggan dan antusiasme geng klub bola yang bermain di lapangan Trakindo Lama.
saya duduk di atas batang kayu dan menatap laut dengan syukur. tampak rig milik perusahaan minyak negara di kejauhan, ada pula kapal penuh container yang sudah memulai perjalanan keluar dari alur pelayaran Pelabuhan Semayang. serta kapal nelayan dengan suara mesinnya yang khas membelah lautan dengan keberanian pelaut sejati.
lama saya duduk dalam posisi itu. tidak henti bersyukur, bahwa keinginan saya diijabah Allah. memiliki destinasi pantai yang indah, banyak pengunjungnya (tapi tetap bisa jaga jarak), gratis, dengan aksesibilitas yang mudah dari kantor.
kemudian saya mendengar suara deru mesin. saya masih belum sadar kalau itu suara deru mesin pesawat take off. sakingnya saya overwhelm dalam balutan takdir. sampai akhirnya saya melihat pesawat citilink melintas di atas kepala saya. buru - buru saya memotret momen ini. menjadikan foto penuh komposisi di awal tulisan ini.
setelah itu saya simpan handphone saya. tidak percaya bahwa lagi - lagi, takdir saya ingin melihat pesawat take off dari Pantai Sepinggan sudah tiba. belum selesai sampai di situ, sepuluh menit kemudian saya terpana melihat pesawat Garuda Indonesia yang take off ke langit Balikpapan. saya terdiam, mata saya mengikuti arah terbang sang burung besi melawan angin. saya ikuti ia sampai hilang dari pandangan. air mata saya menghangat. saya hanya ingin melihat satu saja pesawat take off, tapi Allah kasih dua.
***
takdir, yang presisi dilihat dari sudut manapun.
ini adalah ikhtibar dalam perjalanan saya menemukan pantai di dekat kantor. dari sudut aksesibilitas, ini yang paling dekat dari kantor dan tempat tinggal saya. ia yang memiliki luas area paling besar. iya yang memiliki garis pantai terpanjang. ini yang memiliki pengunjung setia (entah untuk ke pantai entah untuk bermain sepak bola).
begitu pula tentang waktu, Allah meminta saya bersabar tidak bisa melihat pesawat take off ketika laut sedang surut. kemudian, Allah menakdirkan saya datang di hari jum'at. di saat waktu untuk menikmati pantai lebih panjang dibandingkan hari biasa. di saat laut pasang. di saat langit cerah.
jika bukan karena Allah dengan takdirnya yang sempurna. visual dengan komposisi memukau di awal tulisan ini tidak akan tersaji di hadapan kalian.
Alhamdulillah, Allah maha baik.
Balikpapan, 8 Agustus 2021
Riffat Akhsan -- yang rencananya ke pantai hari ini siap eksekusi tapi batal karena ingat ada latihan panahan
teman teman, kulit saya tipikal normal - to oily tapi kalau kena produk nggak cocok langsung breakout. kalau pas fase menstruasi saya jerawatan banget. jadi pastikan dulu tipe kulitmu sebelum mencoba produk yang saya review. karena apa yang saya alami belum tentu kamu alami begitu juga sebaliknya. review saya buat sejujur mungkin karena prinsip saya adalah saya tidak ingin menukar rupiah nggak seberapa untuk sebuah kebohongan. kalau mau duit banyak, mending saya kejar lemburan proyek aja. sekian.
***
diproduksi oleh Safi Research Institute. sejauh yang saya tau, di pabrik ini mereka memiliki setidaknya 100 orang ahli formulator yang bekerja melakukan inovasi membuat produk skin care herbal yang halal. jujur produk mereka hanya ini yang saya punya.
secara ingredients, Safi Deep Exfoliator ini memiliki habbatus sauda dengan teknologi oxywhite yang modern. saya nggak tau habbatus sauda ini sebenarnya apa. tapi saya ingat waktu orangtua saya pulang dari ibadah haji, para tetangga dan saudara selalu menanyakan apakah orangtua saya membawa ini dari tanah suci. kalau ada, mereka mau minta.
kalau teknologi oxywhite sendiri, menurut klaim mereka ini adalah teknologi yang bekerja membantu meningkatkan penyerapan oksigen dan penyerapan nutrisi serta membantu memperlambat efek dari pembentukan melanin sehingga membuat kulitmu terasa kencang dan cerah merata.
saya sudah beli produk ini dari jaman nggak tau bedanya hydrating toner sama exfoliating toner. dari jaman beli serum hanya karena merk dan rekomendasi beauty vlogger tanpa tau tujuan serum itu untuk menyelesaikan permasalahan kulit saya yang mana. dari jaman produk ini harganya tiga puluh dua ribu sampai kini harganya hampir lima puluh ribu.
iya, saya udah beli produk ini semenjak memulai treatment sepuluh step skincare.
produk ini sudah bersertifikat halal baik di Indonesia (MUI) maupun dari negara asalnya di Malaysia sana. ini penting bagi para ukhti yang ingin berhati - hati urusan pertanggungjawaban skin care mereka di akhirat nanti.
saya mengaplikasikan produk ini dua sampai tiga kali seminggu sebelum cuci muka. bulirnya sangat banyak dan cukup halus. namun tetap saja kamu harus cukup hati - hati saat scrubing biar nggak iritasi. untuk yang kulitnya sensitif dipikir lagi ya terkait bulir scrub dari habbatus sauda nya ini. apakah kulitmu tahan atau tidak.
memakai produk ini, wajah saya berasa diamplas. halus banget ya Allah.
untuk klaim white expert, sampai hari ini saya belum melihat. kalau menghaluskan apalagi area hidung penuh komedo, itu benar. menghaluskan iya, menyegarkan iya, tapi mencerahkan ? saya nggak fokus ke sana.
untuk harga di bawah lima puluh ribu. ini luar biasa banget. satu botol habis dalam waktu enam sampai delapan bulan dengan pemakaian rutin. untuk produk physical exfoliator, saya belum menemukan produk yang bisa menggantikan produk ini untuk saya repurchase. hal yang membuat saya selalu kembali lagi membeli produk ini adalah efek menghaluskan nya yang juara.
jadi, bagi teman - teman yang memiliki ekspektasi kulit halus karena sel kulit mati dan kotoran di pori - pori terangkat, bisa banget mempertimbangkan produk ini. namun jika ekspektasi kalian adalah memutihkan atau mencerahkan karena klaim white expert dari produk ini, saya sarankan untuk berdiskusi dengan beauty advisor atau melihat review lain yang memang memakai seluruh rangkaian produk Safi seri white expert.
sampai disini dulu tulisan saya, terima kasih sudah membaca.
Balikpapan, 8 Agustus 2021
Riffat Akhsan -- yang hari ini bangun kesiangan
07 August
"trying, working, and in many cases, failing hard"
kita mencoba, bekerja, dan seringkali gagal fatal. ini adalah proses hidup yang dilalui oleh diri ini sehari - hari. ketika kegagalan datang terus menerus. atau progress kemajuan yang sangat lambat. jenuh karena tidak ada satupun kabar bahagia. serangan kecemasan mulai datang.
beban semakin berat, bekal mulai menipis, jalan masih panjang. kecemasan membawa kita kepada perasaan ingin menyerah.
"Trying to process the criticism objectively while trying to balance the remaining confidence was challenging"
di titik ini kita menghadapi roasting dan kritikan tajam (yang harus diakui, objektif) terhadap apa yang menjadi evaluasi kegagalan kita. harus diperbaiki, untuk kinerja kita yang lebih baik. namun fase ini terasa seperti tonjokan menghujam jantung.
tempatku bukan di sini, sepertinya aku akan gagal, i'm not good enough for this pathway.
kalimat - kalimat di atas seringkali memulai langkah impulsif menulis draft surat resign atau perencanaan exit plan lainnya.
tapi di sinilah tantangannya.
sehingga cara terdekat yang harus dilakukan adalah tetap mempertahankan kepercayaan diri kita. bertahan untuk hari selanjutnya.
"when you are in doubt, you need the right words in your mind"
semua orang, di level manapun pasti mengalami perasaan down. diserang perasaan cemas dan mempertanyakan kualitas diri. regardless sejauh apa ia berlari.
saya, tidak terkecuali. rasanya benar - benar buruk. karena saya tidak bisa melihat apapun selain rasa sakit. namun, karena perasaan cemas dan keadaan selalu berulang hadir ke hidup saya, lama - lama saya paham how to deal with this feeling. to bargain this condition.
saya bilang ke diri saya, ketika saya down karena satu hal, saya harus menemukan at least tiga sesuatu berharga yang terjadi di hidup saya di hari itu sebagai bentuk bargain point. perasaan buruk harus dilawan dengan rasa syukur yang tulus.
saya harus menemukan sesuatu hal yang bisa disyukuri se-receh apapun itu. mendung tebal dan sudah tiba di rumah tepat sebelum hujan deras. antrean isi bensin yang pendek. sarapan kue enak. saya mencoba untuk menggali hal - hal kecil membahagiakan yang luput terlihat karena terhalang kesedihan dan rasa sakit.
jika tidak juga bisa menemukan, maka saya akan mengucap Alhamdulillahi Rabbil Alamin minimal sebanyak dua puluh kali. kemudian berterima kasih kepada Allah atas tubuh saya. jantung yang berdetak tanpa bantuan ring. ginjal normal tanpa harus cuci darah. tekanan darah normal sehingga tidak perlu minum obat tensi. nafas lancar tanpa bantuan ventilator oksigen. indra perasa dan pengecap yang bebas dari anosmia. kaki yang bisa melangkah normal tanpa bantuan alat. tangan yang bisa diangkat dan menerima respon otak dengan baik.
"happiness is knowing how to celebrate"
jika masih juga hati saya tidak merdeka dari rasa cemas. maka inilah waktunya saya merayakan bahagia.
ke Pantai Belakang Bandara setelah jam kantor berakhir. ke pantai Kampung Manggar di hari minggu. menambah jam latihan panahan. tidur lebih cepat. membaca novel. blogwalking. menonton youtube, film, atau drama Korea.
masih juga tidak mempan, barulah di sini uang yang bicara. ke mall. makan enak. beli skin care. memasukkan sejumlah besar uang ke kotak amal masjid. beli sembako dan mengantar sendiri ke panti asuhan.
masih juga tidak mempan, mana saya menulis di kertas kosong atau workbook semua yang saya rasakan. saya bebaskan diri saya untuk menangis, tertawa, tersenyum miris, dan berteriak di balik bantal. saya tumpahkan apapun yang ingin saya tumpah. saya bebaskan diri saya dari apapun yang membuat hati dan pundak saya berat. saya matikan handphone dan siap menjawab kalau ditanya kenapa tidak bia dihubungi.
terakhir, saya bangun malam. shalat tahajud, teriak dan menangis tergugu dalam doa. saya sampaikan keinginan saya. saya tumpahkan kemarahan saya. saya minta pertanggungjawaban sang maha pencipta.
saya, merayakan bahagia dengan cara saya sendiri.
"olah rasa butuh bahan bakar bernama kekalahan, kekecewaan, dan ketidakberdayaan"
"when it hurts, observe. life is trying to teach you something"
merdeka dari rasa cemas memang sulit. perlu waktu dan insting untuk mengenali seberapa jauh jiwa kita terluka karena perasaan ini. namun, percayalah. jika kamu tau apa dan berapa dosis treatment yang tepat untuk membebaskan diri dari kecemasan. maka di sanalah bahagia hadir.
Selamat datang bulan kemerdekaan, saya yakin kamu juga bisa merdeka dari rasa cemas.
Balikpapan, 7 Agustus 2021
Riffat Akhsan -- yang masih terus belajar menuju merdeka jiwa raga
05 August
emang (air) humidifier itu beda sama diffuser ya ? bukannya sama aja ?
pertanyaan ini menghampiri saya ketika ingin membeli air purifier untuk meja belajar di kamar saya.
sejauh yang saya tau, humidifier itu pasti harus diisi air. kalau mau ada wewangian biasanya ada tempat khusus dengan filter terpisah. kalau mau dicampur harus beli oil yang water based. sementara diffuser umumnya memiliki bentuk lebih kecil dan hanya butuh oil tanpa air.
keinginan membeli humidifier berawal dari penasaran. mengapa setiap adegan pasien VIP di drama korea, di meja sebelah ranjangnya selalu ada humidifier ?
jadilah perjalanan mencari humidifier sesuai keinginan dan budget rekening dimulai.
saya nih anaknya demanding, maunya cari humidifier yang sekaligus bisa menjadi diffuser tanpa harus beli oil yang water based. karena ya mahal aja gitu menurut saya tiga puluh ribuan hanya dapat sepuluh ml. bahkan serum aja ada dengan harga serupa masih dapat 20 ml.
setidaknya sekitar satu tahun saya riset untuk mencari humidifier yang watt nya rendah dan sesuai kemauan saya. sampai akhirnya saya dikasih referensi sama temen saya (Diah Ayu) untuk beli Kova Vabel Humidifier ini. Diah bilang dia udah pakai produk ini setiap hari selama satu tahun dan tidak ada masalah. tidak ada filter khusus untuk oil dan tidak perlu water based oil untuk menjadikannya diffuser.
harganya ? 129 ribu rupiah di Shopee.
langsung hari itu juga saya checkout dengan memanfaatkan voucher gratis ongkir.
ketika barangnya datang, saya cukup amazed dengan volume airnya yang mencapai 500 ml (setengah liter) untuk pemakaian enam jam non stop. produk ini juga akan mati secara otomatis ketika airnya habis.
untuk oil, saya beli merk Breathe di Ace Hardware. waktu itu saya beli varian Win dan Lemongrass. saya lebih suka varian Win. menurut saya ini harumnya harum - harum kemenangan.
sebenarnya ini adalah minyak aroma terapi bakar. bukan untuk humidifier. tapi melihat volume dan harganya yang sangat masuk akal, serta mendengar penjelasan mas - mas Ace Hardware, saya pun yakin membeli oil ini untuk Kova Vabel Humidifier saya.
benar saja, saya hanya perlu meneteskan oil ini ke air di humidifier saya. sekejab setelah humidifier menyala, kamar saya menjadi penuh aroma kemenangan.
rasanya sudah sejak Maret 2021 humidifier dan oil dengan harum kemenangan ini menemani hari - hari saya. ketika menulis ini pun saya masih diliputi rasa penuh syukur. dengan bantuan Kova Vabel Humidifier yang juga berfungsi sebagai Diffuser, saya bisa menvalidasi diri bahwa saya tidak sedang menderita anosmia di masa pandemi ini.
Kova Vabel Humidifier - Breathe Oil Ace Hardware. sejoli pembentuk bahagia di situasi yang menyedot kebahagiaan seperti saat ini.
Balikpapan, 5 Agustus 2021
Riffat Akhsan -- yang masih berkutat dengan refocusing anggaran proyek.
04 August
hari itu benar - benar tidak disengaja. saya yang suntuk pulang kantor di hari Selasa menantang diri menyusuri Jalan Sepinggan Lama dan berakhir pada pagar Bandara Aji Muhammad Sulaiman di depan saya dan lapangan sepak bola Trakindo Lama di sebelah kanan.
saya tidak menyangka di balik riuhnya lintas harian kendaraan di Jalan Sudirman menuju bandara, saya bertemu dengan keriuhan menyenangkan menonton sepak bola di pinggir pantai eksotis. saya bukan pecinta sepak bola, tapi saya tau kedua tim dengan warna jersey mencolok ini memiliki kemampuan mumpuni urusan olahraga satu ini.
dibanding Pantai Belakang Bandara (sesuai apa kata google maps), saya lebih suka menyebut pantai ini dengan sebutan Pantai Sepinggan. karena memang berada di ujung Jalan Sepinggan Lama, dan berbatasan dengan Bandara Sepinggan Balikpapan. sebelum namanya berubah menjadi Bandara Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan.
selayaknya pantai kampung seperti Pantai Kampung Manggar, mengunjungi pantai ini pun tidak dipungut biaya apapun. bahkan parkir sekalipun. namun sebagai konsekuensi, jangan harapkan ada fasilitas umum dan warung layaknya pantai wisata. sejauh yang saya lihat, hanya ada satu penjual bakso bersepeda motor dan satu penjual salome (semacam cemilan pentol rebus). beberapa rumah warga menuju pantai ini membuka lapak seadanya untuk mengharap rezeki wisatawan lokal Balikpapan pengunjung pantai ini.
pasir berwarna coklat di bawah tindihan sampah menyadarkan saya. ada lagi pantai kampung yang gratis saya kunjungi untuk berdiam diri dan mendengar suara ombak. jika tidak bisa melakukan perjalanan jauh ke Kampung Manggar, saya tetap bisa berlari ke pantai ini yang jaraknya selemparan kerikil dari kantor saya. cukup sepuluh menit sampai.
berbeda dengan Pantai Kampung Manggar yang memang istimewa karena keberadaannya hanya diketahui warga kampung dan segelintir masyarakat lokal (termasuk saya), Pantai Sepinggan ini sepertinya cukup well known untuk masyarakat area kelurahan Sepinggan, Damai, dan Gunung Bahagia.
dari tempat saya berdiri, terlihat pagar bandara, pos penjagaan, plank nama BUMN pengelola, dan larangan ini itu seputar Kawasan Keamanan Operasional Penerbangan. dari sini saya bisa melihat dari jauh pesawat - pesawat yang terparkir rapi dan Air Traffic Control (ATC)
saya menunggu kiranya ada pesawat yang take off atau landing. ingin sekali saya membekukan momen melihat burung besi tersebut terbang disaat saya selama pandemi ini tidak pernah menaikinya. di posisi dimana saya dan runway sudah sedekat nadi.
namun, sepertinya hari itu belum menjadi keberuntungan saya.
tapi saya mendapat keberuntungan lain.
saya melihat wajah asli masyarakat Balikpapan. adik - adik yang membentuk kelompok - kelompok kecil untuk berjalan jauh mengejar ombak. para remaja awal yang nyawanya ada lebih dari satu yang menaiki dinding penahan tanah bandara dan menikmati pemandangan dengan perspektif sejajar runway. mas - mas suntuk yang duduk di bawah pohon akasia. sepertinya baru pulang kantor dan ingin mendapat asupan vitamin sea seperti saya. remaja tanggung yang mulai mengenal cinta. dewasa awal yang niat sekali membawa bekal jajanan kekinian sebagai penganan menikmati pemandangan. hingga ayah - ayah dan anak balitanya yang berlari tanpa henti sambil tertawa.
Pantai Sepinggan membuat saya menemukan sanctuary baru mendampingi Pantai Kampung Manggar. Pantai eksotis yang membuat pikiran saya rehat sekaligus membuat saya merasa menjadi bagian dari Kota Balikpapan.
Pantai Sepinggan, yang bahkan bisa saya kunjungi setiap hari.
ah rasanya setelah pulang kantor hari ini saya jadi ingin berlari ke pantai.
Balikpapan, 4 Agustus 2021
Riffat Akhsan -- yang lagi - lagi kena amuk Dewa Pembangunan karena kelakuan salah satu kid fruit nya.
Subscribe to:
Posts (Atom)
Search