07 January

 

meski rajin ke pantai selama di Balikpapan, saya bukanlah pecinta alam sejati. ketika sangat stress, apalagi cuaca Balikpapan luar biasa nggak jelas sebentar panas banget sebentar hujan deras, maka pantai bukan tujuan saya melakukan rehat pikiran.

saya pasti mencari cafe atau restoran yang menjual makanan Jepang.

Nasi dengan Beef Belly dan Chicken Katsu adalah favorit saya, tidak peduli itu tersaji dalam bentuk apa. sushi boleh, bento oke, rice bowl pun saya tidak masalah.

 

selama di Balikpapan, sudah beberapa restoran/cafe Jejepangan yang saya kunjungi. baik yang di mall maupun yang di pinggir jalan. semua dengan satu tujuan : harga reasonable, porsi mengenyangkan, rasa menyenangkan.

bagi saya, untuk urusan cafe/restoran pinggir jalan. Tukang Sushi lah juaranya. 


terletak cukup jauh dari kantor saya, jadi satu dengan ruko franchise kopi. Tukang Sushi Balikpapan memukau saya dengan kemilau ide mereka : minumnya kopi, makannya sushi.


bagi saya yang penyendiri, waktu terbaik mengunjungi tukang sushi ada di hari kerja sepulang kantor menjelang malam. di lantai satu ruangan full AC berkaca bening itu, rasanya syahdu menyaksikan perubahan rona langit di waktu itu.


Bento Bowl (Type) 2


saya pesan bento bowl tipe 2. terdiri dari nasi, beef belly dan chicken katsu. favorit saya semua ini mah. beef belly dimasak khas Jepang dengan bawang bombay dan saus Jepang. chicken katsu nya luar biasa kriuk : dada ayam ditepung panir, digoreng dan diberi mayonais di atasnya. 


Dragon Volcano Roll 



ini adalah sushi dengan keju, abon ayam, potongan udang, dan mayonais di atasnya, dilengkapi dengan kecap asin. dari komposisi bahan penyusunnya, bisa dibayangkan betapa perpaduan karakter rasa makanan berpadu dalam harmoni dan membentuk balance yang memanjakan lidah saya.

aduh ngetik ini aja saya laper ~
 

Harganya ?

untuk kota termahal di Indonesia, budget saya untuk makan kuliner Jepang di Balikpapan ada di angka 150 sampai 200 ribu (untuk saya sendirian). itupun terkadang masih kurang. makanya, ketika sampai di kasir dan membayar pesanan saya, saya kaget dengan harga kurang dari seratus ribu rupiah yang mereka banderol atas dua pesanan saya.


Tukang Sushi Balikpapan benar - benar membekas di hati saya. kelak, ketika saya sudah tidak lagi tinggal di Balikpapan, ia akan menjadi bagian dari memori manis pengalaman saya di sini.




Balikpapan, Januari 2022





Riffat Akhsan - yang ingin sekali ganti HP 

04 January


 
skin care ini sudah saya coba di tahun 2021, namun karena kehadirannya yang better late than never, akhirnya saya baru bisa menulis produk ini di tahun ini.

oke teman - teman, kulit saya tipikal normal - to oily tapi kalau kena produk nggak cocok langsung breakout. kalau pas fase menstruasi saya jerawatan banget. jadi pastikan dulu tipe kulitmu sebelum mencoba produk yang saya review. karena apa yang saya alami belum tentu kamu alami begitu juga sebaliknya. review saya buat sejujur mungkin karena prinsip saya adalah saya tidak ingin menukar rupiah nggak seberapa untuk sebuah kebohongan. kalau mau duit banyak, mending saya kejar lemburan proyek aja. sekian. 

Safi White Expert 2 in 1 Cleanser & Toner

bentuk botolnya mengingatkan saya dengan botol cuci piring milik mama saya. teksturnya mengingatkan saya dengan scarlett facial wash. harganya mengingatkan saya dengan indomaret.

mari kita bahas.... 

review setelah satu bulan pemakaian

seperti Klinsen yang juga memberi sensasi dingin, sabun muka ini juga memiliki kandungan menthol di dalamnya. namun jujurly saya ngerasa produk ini adalah sabun muka paling adem yang pernah saya coba. 

I'm sorry Klinsen, thank you next ~
 
beberapa orang bilang scrub nya ngefek banget di wajah dan (katanya) mencerahkan. namun hal ini nggak terjadi di muka saya. entah karena muka saya badak ataukah memang masalah kulit saya yang kurang cocok sehingga efek itu nggak saya rasain.

di saya efek setelah mengaplikasikan sabun ini di wajah adalah segar banget dan kulit wajah saya nggak ketarik. klaim beberapa orang yang bilang sabun muka ini susah banget dibilas dan banyak busa saya rasain juga, namun hanya kalau saya pakenya kebanyakan.

untuk klaim mereka yang memberikan efek hidrasi dan calming, hal ini lebih karena sabun muka ini juga memiliki kandungan toner. beneran segitunya dia menghidrasi wajah saya. trus bikin lembut kulit juga setelah pemakaian.

namun....

berharap menghemat budget skin care dengan skip toner ? wohoo tunggu dulu

benar memang sabun muka ini terasa lebih segar dibanding sabun muka lain yang pernah saya coba karena kandungan toner dan teknologi o2 nya. tapi untuk night routine saya tetap sarankan untuk dilayer lagi dengan toner kesayanganmu. karena menurut hemat saya, single function tetap masih lebih optimal dibandingkan dengan beberapa fungsi yang dipaksakan ada dalam satu produk.

saya, ketika mengalami fase mager skin care pun juga skip toner dan langsung hajar ke moisturizer setelah memakai sabun muka ini. namun, kerasa sekali kalau kurang layer di step toner. makanya, saya akalin dengan memakai moisturizer yang beneran kuat banget.

sehingga, bagi saya lebih mudah sabar dengan tetap melakukan step toner setelah memakai sabun muka ini alih - alih mengaplikasikan moisturizer maha lembab untuk back up. karena apa ? karena moisturizer maha lembab itu harganya agak mahal di kantong saya.

jadi rasa - rasanya menghemat toner dengan berharap pada toner milik sabun muka ini rasanya kurang bijaksana ~

tapi kalau untuk coba - coba menguji moisturizer mana yang lebih moist rasanya sabun muka ini lebih cocok. 

jadi seperti itu teman - teman pengalaman saya menggunakan sabun muka Safi White Expert 2 in 1 Cleanser & Toner ini. beberapa klaim nya memang saya rasakan meski ada juga efek yang orang lain rasakan namun tidak terjadi di kulit wajah saya. 

terima kasih sudah membaca, semoga tulisan ini bisa membantu kamu dalam proses konsiderasi dalam membeli skin care kebutuhanmu.

dadah ~




Balikpapan, Januari 2022




Riffat Akhsan -- yang lagi batuk pilek parah korban cuaca

02 January

 


bangun di pagi hari pertama 2022, badan saya tumbang karena demam, nyeri telan, pilek dan batuk.

bukan, bukan karena saya tertular penyakit pandemi yang diharapkan menjadi endemi itu. ya, saya kecapekan aja dengan semua yang terjadi.

entah mengapa saya begitu menyukai tahun genap. katakanlah ini kebetulan, namun hal - hal besar saya raih di tahun genap (biasanya) meskipun beberapa kenangan manis juga tercipta di tahun ganjil. itulah mengapa, saya memiliki optimisme akan tahun baru ini

2022 secara otomatis membuat ingatan saya terlempar ke satu dekade lalu. tahun 2012, dimana saya mulai bekerja, berkuliah, dan belajar mencari jawaban atas pertanyaan siapa saya dan apa sebenarnya yang saya mau. 

meski masih banyak mimpi yang belum terwujud, saya belajar selama 10 tahun ini bahwa proses adalah progress itu sendiri. saya belajar merelakan apa yang menjadi takdir saya, di saat yang sama belajar menerima dengan penuh keridhoan apa yang menjadi takdir saya.

pandemi membuat saya menjadi lebih grounded, mindful, dan merasakan kedamaian sesungguhnya. saya sudah melupakan rancangan resolusi yang mendaki - daki. kini mencoba membuat rencana yang mendamaikan hati. saya banyak belajar bahwa salah satu cara termudah untuk bertumbuh adalah dengan jujur pada diri sendiri.

inilah hal - hal yang coba saya tawarkan kepada 2022

tetap memiliki resolusi kebendaan



saya harus jujur, bahwa saya merupakan manusia matrealis yang memiliki resolusi kebendaan setiap tahun. saya memiliki minat dan ketertarikan yang lebih pada teknologi futuristik yang dimiliki oleh perusahaan milik almarhum Steve Jobs.

saya baru sadar bahwa setiap tahun saya selalu membeli produk pabrik ini. saya membeli barang bekas, good quality, dengan harga sesuai kantong saya. prosesnya tidak mudah, karena melibatkan riset dan berbagai pertimbangan dalam konsiderasi. untuk tahun ini, saya berdoa untuk bisa membeli dan memiliki satu lagu produk dari pabrik Apple.

mencoba lebih banyak nge-blog dibanding ber-media sosial


menulis blog membuat saya berpikir ribuan kali sebelum posting. proses reflect-revise-edit ini membuat saya menyadari benar bahwa media adalah sarana pembentukan persona sebagaimana si creator ingin dilihat. hal ini yang di shortcut oleh media sosial. sehingga, pikiran spontan yang terupload menjadi konten di sosial media menjadi jejak digital selamanya.

ini yang saya pelajari di 2021 : media sosial juga merupakan manifestasi ruang publik. penting untuk bertanggungjawab atas apa - apa yang sudah saya tumpahkan di sana.

karenanya, saya memilih blog. karena menurut saya, pengunjung blog adalah kalangan yang cukup niche dan mayoritas dari mereka memiliki perspektif komprehensif.

journalling and meditating 


saya berhasil menemukan kebahagiaan ketika menulis kesyukuran dan berbagai emosi yang muncul dalam diri saya : datang dan pergi selama pandemi. tahun - tahun dimana saya berada di bawah ketakutan karena sektor dimana saya bekerja merupakan sektor kritikal sehingga nyaris tidak pernah WFH. periode dimana saya harus tetap mobile memastikan pekerjaan infrastruktur jalan tetap terlaksana sesuai mutu, waktu, dan biaya akar konektivitas tetap berjalan baik.

di masa itu, saya mencoba journalling. untuk kepentingan well-being dan membuat saya tetap waras. dari kegiatan ini juga saya belajar untuk mengupas berbagai emosi yang saya miliki. berusaha untuk mencari akar dan berakhir pada identifikasi penyebab. menyadari apa hal yang benar saya inginkan, apa yang saya lakukan di bawah tekanan, dan tindakan apa yang ternyata saya lakukan atas dasar ketakutan.

di tahun ini saya ingin mempertahankan itu, memiliki jangkar agar tidak mudah oleng dalam semua ketidakpastian ini. 

dalam upaya mencari titik jangkar yang tepat, saya mencoba untuk melakukan meditasi. bagi beberapa orang, proses ini terbatas pada latihan nafas dan membentuk pose tubuh tertentu. bagi saya, meditasi saya melibatkan proses spiritual yang dalam sebagaimana agama saya ajarkan.

saya bangun di sepertiga malam, sembahyang malam dan berdoa, setelah sebelumnya berkontemplasi lewat puluhan fatihah. saya berdoa dan memusatkan energi hanya tentang saya dan tuhan sang pencipta. kemudian ritual ini dilanjutkan dengan membaca surat Al-Waqiah hingga tiba waktu subuh.

meditasi dimulai dari merasa whole and content, hal ini hanya bisa saya dapat di pagi hari hingga fajar menyingsing. karenanya, menempatkan jangkar sangat penting bagi saya berdamai dengan diri sendiri. dan saya ingin tetap melakukan ini.


Photo by Storiès on Unsplash


jika saya meneruskan nafsu menulis, mungkin masih banyak yang akan tercurah. namun sepertinya tiga hal itu saja esensi yang saya inginkan atas nama resolusi. 

terima kasih sudah membaca, semoga kita bertemu di tulisan selanjutnya.

cheers for the better year ahead





Bontang, 2 Januari 2022




Riffat Akhsan -- yang saat ini merasa sangat damai di halaman belakang rumahnya, kolam air tanah, suara bird chriping, dan semilir angin.

 

Hai Guys, apa kabar ?

hehe lama yak saya nggak nge-blog. iya nih semua bermula dari kesibukan meraih mimpi yang sampai hari ini hilal-nya belum ada sebenernya. it makes me really exhausted sampai akhirnya saya lupa kalau domain blog saya harus diperpanjang .___.

anyways, kembali lagi kita ke urusan per-skincare-an duniawi. dimana lagi - lagi saya tekankan kalau  kulit saya tipikal normal - to oily tapi kalau kena produk nggak cocok langsung breakout. kalau pas fase menstruasi saya jerawatan banget. jadi pastikan dulu tipe kulitmu sebelum mencoba produk yang saya review. karena apa yang saya alami belum tentu kamu alami begitu juga sebaliknya. review saya buat sejujur mungkin karena prinsip saya adalah saya tidak ingin menukar rupiah nggak seberapa untuk sebuah kebohongan. kalau mau duit banyak, mending saya kejar lemburan proyek aja. sekian. 

dalam kesempatan kali ini mari kita bahas serum fenomenal sejagat dunia maya yang bener - bener hoki mengambil segmen pasar mbak - mbak skin care korea di masa pandemi : Implora.

peeling serum. saya nggak pernah pakai serum jenis ini sebelumnya. selama ini saya fokus ke acne serum atau serum - serum dengan fokus untuk mencerahkan dan menghidrasi kulit. serum untuk tujuan eksfoliasi ? hehe baru kali ini.

dalam hemat saya, urusan eksfoliasi haruslah melibatkan serangkaian aksi masokis yang menimbulkan rasa satisfying. inilah mengapa hobi saya urusan melibas komedo dan sel kulit mati adalah dengan peel-off mask atau jenis physical exfoliator lain. 


namun, serum ini mengajarkan saya bahwa menyingkirkan tidak harus menyakiti.

selama hampir satu tahun, saya rutin memakai serum ini. cara pakai nya pun bener - bener baru bagi saya : double cleansing - pakai serumnya - diamkan 10 - 30 menit - kemudian bilas. saya pakai rutin dua hingga tiga kali seminggu. melihat kandungan bahan aktifnya,  AHA-BHA-PHA ini bikin saya lagi - lagi teringat dengan exfoliating toner varian tea tree milik Some by Mi.  

motivasi saya memakai serum ini bener - bener untuk menyelami sensasi baru cara pakai skin care yang produk ini tawarkan. sehingga saya set the bar low urusan hasil karena tidak adanya aksi masokis nan satisfying itu. 

namun setelah dua bulan, tiba - tiba saya ngaca dan terkaget - kaget karena blackhead di hidung saya yang selalu gemes mau saya pencet pencet itu hilang. ya nggak hilang seluruhnya sih. tapi beneran jadi halus dan blackhead saya berkurang sampai 70% dari skala 100%.

untuk harga 20 ribu sebotol di marketplace, serum ini benar - benar lebih dari yang saya bayar. meski memang perlu waktu hingga dua bulan untuk melihat efeknya ya. namun saya rasa itu worth it sih. secara ini dunia, bukan surga.

jadi begitulah teman - teman pengalaman saya memakai Implora Peeling Serum ini. semoga bisa menjadi bahan pertimbangan teman - teman dalam proses konsiderasi memilih produk eksfoliasi.

terima kasih sudah membaca ~




Bontang, 2 Januari 2022




Riffat Akhsan -- yang balik ke domain lama di tahun macan air ini


25 October



one thing that makes me so astonished in this class is : this class makes me realized that after all this time surprisingly i did not answer the IELTS exam in a proper way. i fail to answer like the way the exam maker expects me to do.  

but this is a common mistake for the IELTS taker. a particular trap to make sure that someone is deserved certain score of the IELTS result.

before we talk that far, please allow me to explain what notorious means. notorious is a term to symbolize a well known someone or something with a bad terminology. a cruel one. like you watch a superhero movie, the boss of the boss of the villain. yup, that character is notorious. an antagonist part of the movie who causes the drawbacks at its best.

in IELTS, the notorious questions are on the reading test. 

in short : this trap scattered properly in four locations : true/yes false/no not given, multiple choice, matching heading/information, and completing summary.

in my journey, completing summary is my best friend. following with T/F/NG. but my real enemy is multiple choice and my notorious character is matching/heading information question type. 

outside my class, i told Betari several times that i always got trapped in question type which containing a choice. i have a constrain to choose the best answer because every choice seems like true answer. everytime i express my frustation, Betari, with her wise smile always reminds me to be patient with myself and trust the process. 

the light will come as long as i stay with this journey.

finally in this meeting lights come to me. as i said in the beginning of this post. i have been getting lost to find the best answer because i don't have the strategy. for the question type with a multiple choice, please do not focus on the passage or question. focus on the choices first. eliminate the incoherence choice that not match with the context of passage, then look what the question wants, finally search it on the passage.

do not answer a multiple choice question type in the IELTS reading like the way you did it on your national exam. it's an entirely different game. 

oh wow, it's exactly what i do all this time. i read the question, search on passage, then deciding the answer by considering all the choices. gotcha, it's understandable why i always get wrong answer in this section.

oke, let me take a breath about my foollies, i personally didn't know where is my brain at that time.

now this is the time to face my personal notorious part : matching/heading information question type. previously, in this question i look at the question first, then try to resume the passage, and deciding which one is the suitable answer.

exactly the same way like i did in my national exam. and i have the same result : none of them is true.

for this kind of question, first thing first is i must understand all the heading/information provided in the box (usually). scan the passage, then answer the question. this kind of question is a little bit trickier than the multiple choice part. in the multiple choice, the challenge is to eliminate incoherence information with the context of the passage, meanwhile in heading/matching the exam point is to find an appropriate heading/sentence who sums up the resume of the passage that asking for. 

literally two parts with different strategy, but i do it like answering the national exam.

the other two parts that are my best friend is quite good, but i keep concentrate while answering the question in order to avoid slipped who leads to wrong answers because of my lack of accuracy.

finally, that is my experience in order to introspect, analyze, and evaluate my IELTS reading strategy. i hope the benefit of this meeting really helps me and i can implement it through my real test.

please, give me an ameeen.




Balikpapan, 25 October 2021




Riffat Akhsan -- who did not finish her IELTS reading homework yet 


 

 



thank you for waiting. your patient really matters. usually i write my experience of my IELTS journey with Betari Aisah in the same week as the class held. but, due to my hectic work - related activity makes this post got some delayed.

but, i still remember how incredible the experience to crack the speaking test. first, i told you again about the philosophy behind IELTS test. the test is not just a score, it's about a metric to measure how deep your English language acquisition skill. a great framework to help you deliver the idea in your head into an understandable way of communication ; speaking and writing. also encourages you to understanding the English language content appropriately through listening and reading.

this speaking topic is the end of foundation class. the next agenda of this private lesson is about how to implement a good strategy in order to gain a higher score than my previous result. 

let me tell you about the class. first, Betari gives me a basic formula to structure a good sentence in order to answer the examiner's question. the next stages are, Betari convince me to enjoy with the speaking test ambiance. she makes an analogy that the speaking test is pretty similar to coffee shop conversation. you know, a set up meeting talking with a light conversation at the beginning and often end up with a mind blowing conversation at the end. a two way informal communication rather than a formal interview. the speaking test it is. 

one highlighted key takeaways that i want to share is : Betari shows me a video about how the IELTS band score 9 candidate do the test. one thing that i never dare to watch. in my assumptions a perfect score IELTS taker is so natural yet have a bunch of rare vocabularies and deliver it into well flow sentence in the conversation. 

but i was wrong.

through the video i get enlightenment that a great score of speaking test is not about the vocab. but about how far you can show your natural english conversation during the test. hence, the vocabulary is quite basic but very well structured, straightforward, and understandable. like a coffee shop conversation. there is no pretending or nervous gesture. no confusing yet complex explanation. everything in the conversation seems smooth and very natural. none of these people who involve in the test look like have a constrains to understand the content of the conversation.

after some contemplation after the class, i have a conclusion that the IELTS speaking test makes me learn about new mentality : just do my best and try to communicate my idea with a sentence that i am comfortable to say. do not intend to give some impression just to hope a higher score. just be confident and trust myself that i can face the speaking test.

thank you so much Betari for the amazing structure of my IELTS class syllabus. i am such a lucky girl who have a diamond chance be one of your students.




Balikpapan, 25 October 2021





Riffat Akhsan -- who can't stop saying a gratitudes witnessing her dream is getting closer day by day 
  

  


11 October


after my pain from hell because of period, finally I attend to this class. in the middle of our schedule, this is a whole new skill that i must cracking it : IELTS Writing Task 1.

in my opinion, completing IELTS Writing Task 1 is harder than Task 2. because this is about data interpretation. i do not allow to put any other opinion on this task. just pure understanding the visual data shown by chart, graph, multiple chart, map, table, pie bar, or cycle. the shape of a question is a quiet board to predict.

here the challenge. i do not transcribe the data. i must "translate" the data into a narrative passage in my answer sheet. for some people, this is really a piece of cake because all of the material already provides. but, for me. this is the difficult one ; i am on intersection to sort which is the my interpretation and which one is my opinion.

my first step is, i must understand what the question trying to instruct. what must i do with this visual data ? this part contains identifying the superlative, column, bar, percentages, group of process, if there is a map i must implement the compass language (Naughty, Elephant, Splash, Water), 

writing task 1 is really pushing my limits, and Betari shows me that i'm not in the wrong room. because i can identify which one that i must comprehend more and whic aspect i did well.

until today, my IELTS journey is still full of frustating moments because my score is not stable yet. but, i wish i could grit in this process until my exam day.

please, pray for me.





Balikpapan, 11 of October 2021




Faizah Riffat -- still, an IELTS fighter
Faizah and Her Enchanting Journey | Designed by Oddthemes | Distributed by Gooyaabi