24 July
meski tidak niat belanja, rasanya ada yang kurang jika ke Singapura tidak mampir untuk melihat - lihat keramaian Orchard Road yang digadang-gadang menjadi "kampung" nya orang Indonesia.
niat hati ingin mengunjungi Library@Orchard di Orchard Gateway Mall, apa daya salah arah. lucunya, kami tidak tau kalau salah arah.
saya dan Fatimah yang keluar dari ION Orchard (MRT Station) gagal menuju arah yang tepat. harusnya ke utara, tapi kami malah berjalan terus ke selatan. poor us.
namun rencana tuhan selalu baik, saya dan Fatimah justru berkesempatan mengunjungi kedai kopi pertama di Singapura milik jaringan Starbucks. what a lovely historical place !
kami juga memiliki kesempatan untuk melihat store tas branded merk hermes untuk pertama kali.
akhirnya setelah jauh berjalan, saya tersadar kami salah arah, KARENA KOK YA NGGAK NYAMPE NYAMPE KE MALL ORCHARD GATEWAY !
di depan Plaza Singapura, kami putar balik melalui jalan yang sama untuk menuju Orchard Gateway. sesampainya di mall dimana ada Don Donki 24 Jam dan Uniqlo Flasgship store itu, barulah kami tau BAHWA SEHARUSNYA KAMI TURUN DI STATION MRT SOMERSET SAJA karena stasiun MRT itu berada tepat di bawah mall 313 Somerset yang mana nyambung sama mall Orchard Gateway.
HAHAHAHAHA *menertawakan diri sendiri*
perut saya kelaparan meminta makan, namun saya waktu itu belum tau kalau burger shake shack itu halal berinisiatif untuk mengganjal perut dengan kafein sajalah di gerai % arabica.
antrian ular naga panjangnya tidak menyurutkan tekad saya untuk ikut antri kopi yang lagi hits diminum anak Bontang tiap mereka ke Jakarta itu.
setelah sampai di cashier, mas mas ganteng yang juga merangkap barista itu ngasih saya disclaimer bahwa due to long queue of orders, estimasi saya akan menerima kopi paling cepat 30 menit sejak order saya diinput. saya dengan pasrah lalu bertanya apakah saya boleh skip aja tanpa memesan apapun, yang dijawab "sure" oleh si mas - mas dengan senyum permohonan maaf.
saya lalu berjalan dengan tatapan sinis para bule - bule yang suudzon bahwa saya nyelak antrian kopi disaat mereka lagi nunggu pesenan.
HIH, MAU DI PENGGILINGAN PASAR RAWA INDAH, MAU DI KAWASAN PUSAT BELANJA ORCHARD HAWA SUUDZON KEPADA OKNUM TERSANGKA NYELAK ANTRIAN TERNYATA SAMA AJA
alhasil saya lalu memesan kopi di kedai Coffee Smith dan tanpa drama langsung bisa mengganjal perut dengan kafein.
saya lalu lanjut naik ke lantai 3 Mall Orchard Gateway untuk menikmati oase ilmu super cozy Library@Orchard. saya sudah pernah bikin tulisan tentang itu secara terpisah.
all in all, perjalanan saya strolling Orchard Road dengan drama salah arah dan jalan kaki kesana kemari cukup mengukir memori tentang kawasan ini di kepala saya. setelah perjalanan ini, setiap saya mengingat Orchard Road hati dan pikiran saya terasa penuh tanpa perasaan 'what if I stay longer" .
in resume, saya sangat menikmati strolling around orchard road kemarin, next time insya Allah saya nggak akan salah arah lagi (karena udah tau stasiun MRT yang tepat) dan kedepan saya akan coba untuk shalat di masjid Al - falah.
terima kasih sudah membaca, sampai ketemu di tulisan selanjutnya !
Bontang, 21 Juli 2023
Faizah - yang berusaha menurunkan berat badan agar bisa jalan kaki lebih jauh di Orchard Road
26 June
kemarin waktu ke Singapore, saya dan Fatimah menginap di jaringan hotel Fragrance yang berada di area Balestier, Novena.
keputusan tentang hotel mana yang akan kami tempati menjadi topik yang sangat panjang proses deliberasinya. awalnya, saya dan Fatimah super kekeuh ingin menginap di jaringan hotel bintang tiga Lion Peak yang berlokasi di Raffles : Lion Peak Raffles.
pilihan Lion Peak Raffles dilatarbelakangi saya yang hanya mengandalkan traveloka sebagai Online Travel Agent perjalanan mandiri saya dan Fatimah. karena saya nyaman dengan UI dan UX nya. sebelumnya saya sudah membandingkan berbagai OTA lain seperti tiket, agoda, booking, bahkan tripscout namun pada akhirnya saya ambil kesimpulan harga yang dipasang masing-masing OTA tidak jauh berbeda satu sama lain.
ada kriteria utama yang saya sepakati bersama saudara kembar saya dalam proses pemilihan hotel kami di singapore : pertama lokasi hotel tidak di red district, kedua harga yang dibawah satu setengah juta per malam untuk dua orang, keberadaan bidet/closet shower, terakhir view and vibes. iya yang terakhir memang unik, karena saya dan Fatimah sama sama memiliki insting kuat.
proses pemilihan hotel kemudian saya lakukan lewat traveloka. singkat cerita, saya dan Fatimah "hampir berjodoh" dengan Lion Peak Raffles. selain karena faktor yang sudah saya ceritakan, lokasi hotel sesuai dengan itenerary kami dan memungkinkan kami untuk banyak jalan kaki.
tapi kemudian di hari - hari terakhir menjelang keberangkatan kami, Lion Peak Hotel Raffles mendadak mengalami kenaikan harga lumayan. saya menduga karena tiba - tiba hotel ini viral di TikTok. kenaikan harga ini melampaui budget yang saya dan Fatimah tetapkan. jadilah akhirnya kami harus mengulang dari awal proses konsiderasi hotel di Singapura.
namun pada akhirnya saya dan Fatimah sepakat untuk memilih hotel di area yang didominasi oleh penduduk lokal. dekat dengan hawker centre, cukup jauh dari area turis, namun cukup strategis. hotel - hotel yang biasa dikunjungi oleh mereka yang berobat ke Singapura. yang harga per malam nya murah karena biasanya ditempati untuk waktu yang lama.
karena kesepakatan terbaru ini pula saya dan Fatimah sadar bahwa kami ingin membaur untuk kenal lebih dekat dengan para Singaporean. melihat bagaimana cara mereka hidup. karena kami percaya Singapura lebih dari sekedar foto wisata estetik.
doa saya dikabulkan tuhan melalui pertemuan sambil makan di Whampoa Makan Place. warga area sini cenderung sudah memasuki usia pensiun, sehingga memiliki dinamika kehidupan yang lebih selow. disini saya banyak diajak mengobrol oleh mereka.
pembicaraan awal pasti tentang Indonesia, karena mereka bilang jarang bertemu turis. pembicaraan kemudian berlanjut kepada relasi personal mereka tentang Indonesia. ada yang anaknya tinggal, menikah, dan bekerja di Bandung. ada yang sering aja dulu urusan ke Jakarta saat masih bekerja. ada pula yang mengajak diskusi tentang Indonesia's New Capital Region (IKN) yang mana memang berada di provinsi tempat tinggal saya.
seperti pada umumnya, seringkali hawker centre bersebelahan dengan pasar. kesempatan ini juga saya manfaatkan dengan berkeliling pasar dan melihat - lihat aktivitas domestik warga Whampoa.
puas berkeliling, saya lalu melangkah menuju bus station terdekat. menjangkau area ini memang lebih mudah dengan bus. mencapai stasiun MRT terdekat pun harus diakses dengan satu - dua bus stop dulu. MRT Bugis, EW Line (jalur hijau), MRT Toa Payoh atau MRT Novena yang keduanya berada di NS Line (jalur merah). namun saya optimis, dengan masifnya pembangunan di Singapore, cepat atau lambat di area ini akan dibangun stasiun MRT baru.
jika ditanya satu kata tentang Whampoa Drive, maka jawaban saya adalah pemukiman. iya, area ini benar - benar pemukiman kelas menengah dimana tidak ada atraksi turis selain hawker centre dan taman (itu juga kalau dianggap tujuan wisata)
di pinggir jalan ada kantong - kantong parkir yang menampung mobil warga. saya beruntung bisa melihat mobil jenis toyota prius dengan mata kepala sendiri di area ini.
Whampoa area yang berada di jalan Balestier adalah area tenang dekat pusat Singapura. saya bersyukur bisa menghabiskan waktu di sini untuk bergerak bersama denyut lokal warga Novena.
untuk kamu yang ingin merasakan suasana Singapura yang "local banget" Whampoa Area bisa banget menjadi pertimbangan. kalau saya sendiri, next ke Singapura saya mau eksplor daerah lain seperti East Coast.
jadi, kapan nih mau ke Singapura ?
Bontang, 26 Juni 2023
Riffat Akhsan - yang rencananya mau coba konsep di Co-Living Hotel Area Jalan Besar
07 March
alasan saya ke Singapore tanpa bosan setidaknya ada karena tiga hal : membaca buku di perpustakaan, menonton orchestra, dan melihat lukisan.
satu lagi sih : santai di taman tanpa khawatir ditawarin kerupuk palembang.
sebagai mbak-mbak yang masih berjuang mengumpulkan valas biar bisa apply MBA, saya seneng banget tiap ke perpustakaan yang ada di Singapore. pertama karena vibe semangat lifelong-learning dari pengunjungnya kerasa banget. kedua, ambiance antusiasme yang menghangatkan hati. ketiga dan yang terpenting: nggak berhantu.
berbeda dengan perpustakaan yang pernah saya kunjungi di Indo, perpustakaan di Singapore tuh seringkali menawarkan akses super gampang. bahkan sering menyatu dengan tempat wisata. sebenarnya sih konsep ini pernah saya temukan implementasinya di taman-taman kota seantero Surabaya. tapi gimana yah, koleksi buku disana kebanyakan buku anak. jadi bagi saya, ya nggak resonate aja.
selebihnya, hampir semua perpustakaan di Indo yang saya kunjungi tampil dengan "gahar", serius, dan mencekam. ini lho kenapa saya tuh kalau ke perpustakaan jadinya sering merinding sendiri.
tapi nggak untuk perpustakaan yang terletak di mall orchard gateway lantai 3 ini. perpustakaan ini cantik, hangat, terang, dan artistik. library @ orchard hadir di jantung pusat belanja. anomali yang lucu bagi saya. di tengah hiruk-pikuk pusat belanja, hadir oase yang ditujukan untuk para pecinta ilmu.
memasuki library @ orchard membuat saya lupa bahwa saya sedang berada di mall. nuance yang dibangun begitu syahdu. keheningan yang menenangkan dari berbagai kursi yang tersedia memanggil manggil saya untuk duduk sejenak dan membaca buku-buku langka yang selama ini saya cari kesana kemari.
beberapa bagian di sisi depan (pintu masuk) dibuat ala gallery kontemporer dengan tata pajang dan pencahayaan kelas dunia. membuat pecinta seni juga memiliki alasan untuk berkunjung. namun tentu saja, pecinta buku lah yang menjadi jodoh bagi sanctuary ilmu di perpustakaan ini.
akses menuju Library @ Orchard paling mudah adalah via MRT Somerset dan langsung saja jalan menuju mall Orchard Gateway. makanan dan minuman tidak diperbolehkan dibawa masuk ke perpustakaan. namun tepat di depan perpustakaan tersedia beberapa vending machine dengan berbagai minuman kemasan sampai vending machine jeruk peras segar juga ada.
terima kasih Library @ Orchard. karenamu, aku percaya bahwa buku dan ilmu sama kerennya dengan baju dan fashion di jajaran etalase mall Orchard Road.
06 March
one day in August 2022, someone that I think would be my spouse cheats on me. he was at a dinner with someone-another girl at the food court. known by one of my colleague. since that day, I hate every food court around my hometown.
Then on my last day in Singapore recently, Fatimah insists that she wants to go to Lau Pa Sat so badly. I really don't have any idea about Lau Pa Sat other than a misty memory scene in the Crazy Rich Asian film.
I went to Lau Pa Sat by bus and the bus stop right beside the intersection. then I and Fatimah just cross the street and we already there.
Lau Pa Sat is a historical building that used to be a hawker center for white-collar worker around Raffles area. one of the busiest business district in Singapore.
the building automatically is a focal point in this area. with its unique architecture and clock at its roof. Lau Pa Sat really stole the attention at this skyscraper jungle.
there are two sections at Lau Pa Sat. Indoor and Outdoor dining area. both sections offer fantastic scenery. inside this Hawker Center, you will be amazed with its very detail yet beautiful green structure. I can't stop myself from looking up at the ceiling and adoring this building's architecture.
at the outdoor area, I can feel the unity in harmony. between business heartbeat activity and the dynamics for serving and dine food and beverages.
outdoor area of Lau Pa Sat stands more cheerful and expressive. this is because the stalls can decorate their exterior depend on their theme of the dish. I found vibrant and various stands that please my eyes. even tough most of them are barbeque stalls.
Lau Pa Sat also halal-friendly Hawker Center. I can see the commitment from management to serve and treats halal stall according to MUIS Singapore.

the stall that sell halal dish tell themselves by using the green tray, which is very different than non-halal dish who served by the brown tray. they (the management) also separate tray return and wash area.

my favorites one at Lau Pa Sat are Ipoh Hainanese Chicken Rice. halal, authentic, delicious. located at the drinks area, the heart of Lau Pa Sat.

I buy the Millo C with ice for accompanying my mouth-watering Hainanese Chicken Rice.
by visiting Lau Pa Sat, I realize that my heartbreak are healed. I don't hate food court again. but still, I never visit any other food court if the standard is Singapore's Hawker Center. especially Lau Pa Sat.
before Lau Pa Sat, I don't believe that travelling can heal my soul. muffled my angryness. and rejuvenate my perspective. turns out, I was wrong. Lau Pa Sat is a prove that by widening up my horizon I can gain new insight and broaden my inner soul. and finally heal compeletely.
Thank You Lau Pa Sat. I Left My Heart on You.
Subscribe to:
Posts (Atom)
Search