01 August
bulan mei kemarin, saya dan Fatimah sempat transit di Singapore selama 8 jam dalam perjalanan dari Surabaya menuju Kuala Lumpur.
sengaja memang, karena saya cinta mati dengan negara ini. our second home.
tujuan pertama kami adalah makan di Lau Pa Sat. bulir - bulir sugar cane dingin dan orange juice seharga 5 dollar terus membayang bersama dengan gurihnya Hainan Chicken Rice Halal. namun sebelum itu, mari keluar dari Raffles MRT Station dengan aman.
bagi saya, Raffles MRT Station adalah stasiun MRT paling rumit setelah Dhoby Ghaut. karena banyaknya pintu keluar yang ia miliki. oleh karena itu, saya berdiri cukup lama di depan papan penunjuk informasi exit directory untuk memastikan saya tidak salah pintu keluar yang bisa membuat saya berputar sangat jauh.
Alhamdulillah, kami keluar dari pintu I dengan selamat tanpa tersesat. selanjutnya kami melewati koridor pencakar langit Singapore CBD hingga akhirnya sampai di Lau Pa Sat.
berjalan di area perkantoran yang menjadi jantung finansial Asia memungkinkan saya berpapasan dengan para eksekutif muda cerdas, mapan, berwajah oriental. wajah - wajah yang memancarkan aura bertahan dari kerasnya tekanan pekerjaan.
yang somehow, sering membuat saya melihat cerminan diri saya.
saya selalu senang dengan area Singapore CBD ini. karena pemandangannya yang berbeda dengan hari - hari saya di Kota Bontang.
iya, Bontang tidak memiliki kawasan CBD dengan gedung - gedung pencakar langit.
***
Lau Pa Sat. bentuknya hingga detail ornamen strukturnya masih persis seperti ingatan saya. berikut hawa dan "panas" nya bangunan ini. tidak lupa, bentuk kipas anginnya yang saya yakin itu dibuat secara khusus.
tapi ternyata stall sugar cane favorit saya yang berada tepat di tengah Lau Pa Sat sedang under construction. ya sudahlah, akhirnya saya beli di stall lain yang dekat dengan lokasi saya makan.
saya makan tepat di depan Stall milik Chinese Mualaf asal Ipoh (Malaysia) yang menjual Hainan Chicken Rice halal. rasanya enak dan authentic. meski Hainan Chicken Rice Encik Tjiang Staff Canteen Changi Terminal 1 masih juara di hati saya.
kelar makan, saya dan Fatimah rencana langsung ke area olympic walk nya MBS buat liat - liat Apple Store yang iconic itu.
namun, ternyata lagi - lagi saya salah membaca arah. sehingga kami tersasar dulu ke Shenton Way Terminal.
Ya Allah....
beruntung, kemudian bus yang tepat membawa kami ke bus stop MBS (thanks to uncle driver yang kasih saya brosur bus no 133 dan 145 yang mana saya nobatkan sebagai trayek bus favorit saya.
ternyata "kesesatan" di Shenton Way membuat saya melewati gedung Capital Land dimana kantor idola saya, GIC berada.
tuhan memang maha baik.
Olympic walk di pelataran The Shoppes by Marina By Sands dipenuhi para turis yang tidak peduli panasnya singapura di jam 2 siang. saya, yang juga baru kali ini mengunjungi Bay Area sebelah sini (saya lebih suka daerah Fullerton Boat House dan Esplanade) cukup menikmati vibes yang cukup berbeda dibanding area Merlion Park.
setelah kelar foto - foto di pelataran Art Science Museum, kami memutuskan take a bus aja buat mampir ke Bugis Street Market.
namun, ternyata sepertinya seluruh Singapura sedang berada di Bugis Street hari itu. akhirnya saya dan Fatimah memutuskan langsung balik ke Changi Airport via Bugis MRT Station.
Eunos, Kembangan, dan Tanah Merah. adalah tiga MRT Station di EW Line (Jalur Hijau) dengan pemandangan menarik karena letaknya yang "melayang", tidak seperti stasiun lain yang umumnya berada di bawah tanah.
tiba di Changi cukup awal dari rencana, ke mana lagi kita kalau tidak nongki cantik di Jewel. saya dan Fatimah memilih duduk - duduk di Shisheido Forest Valley yang ijo royo - royo nan full AC itu sembari melihat lihat HSBC Rain Vortex dan berbagai instalasi bertema Marvel Cinematic Universe yang menjadi tema kala waktu itu.
dalam perjalanan menuju gate pesawat yang akan membawa saya ke KLIA 2, saya mampir ke WHSmith dan menemukan buku bagus ini dengan harga 15 dollar saja. maklum, last stock sih kayaknya.
saya happy banget dengan waktu - waktu saya di Changi sampai akhirnya saya melihat flight crew dan cabin crew pesawat yang akan saya tumpangi bersiap masuk departure room bersama dengan tenggelamnya matahari di barat Singapura.
pertama kali melihat pemandangan Changi di malam hari, pertama kali pula menjalani penerbangan Singapura - Kuala Lumpur dimana pesawat terbang rendah menampilkan kemilau lampu sepanjang perjalanan. fix, saya ketagihan dengan pemandangan rute ini di malam hari.
perjalanan terasa sekejab ketika saya mendengar pengumuman dari kapten bahwa penerbangan saya akan mendarat di KLIA2.
selamat datang wahai toilet dengan bidet.
all in all, saya sangat menikmati waktu transit saya di Singapura. makin fix harapan saya menjadikan Singapura pilihan pertama dan Kuala Lumpur untuk pilihan kedua transit hub untuk perjalanan jarak jauh saya keluar negeri.
sekian cerita saya, terima kasih sudah membaca. sampai ketemu di tulisan selanjutnya.
Bontang, 1 Agustus 2023
Faizah, - yang udah beli tiket berangkat ke Singapore tapi belum beli tiket pulang wkwkwk
24 July
meski tidak niat belanja, rasanya ada yang kurang jika ke Singapura tidak mampir untuk melihat - lihat keramaian Orchard Road yang digadang-gadang menjadi "kampung" nya orang Indonesia.
niat hati ingin mengunjungi Library@Orchard di Orchard Gateway Mall, apa daya salah arah. lucunya, kami tidak tau kalau salah arah.
saya dan Fatimah yang keluar dari ION Orchard (MRT Station) gagal menuju arah yang tepat. harusnya ke utara, tapi kami malah berjalan terus ke selatan. poor us.
namun rencana tuhan selalu baik, saya dan Fatimah justru berkesempatan mengunjungi kedai kopi pertama di Singapura milik jaringan Starbucks. what a lovely historical place !
kami juga memiliki kesempatan untuk melihat store tas branded merk hermes untuk pertama kali.
akhirnya setelah jauh berjalan, saya tersadar kami salah arah, KARENA KOK YA NGGAK NYAMPE NYAMPE KE MALL ORCHARD GATEWAY !
di depan Plaza Singapura, kami putar balik melalui jalan yang sama untuk menuju Orchard Gateway. sesampainya di mall dimana ada Don Donki 24 Jam dan Uniqlo Flasgship store itu, barulah kami tau BAHWA SEHARUSNYA KAMI TURUN DI STATION MRT SOMERSET SAJA karena stasiun MRT itu berada tepat di bawah mall 313 Somerset yang mana nyambung sama mall Orchard Gateway.
HAHAHAHAHA *menertawakan diri sendiri*
perut saya kelaparan meminta makan, namun saya waktu itu belum tau kalau burger shake shack itu halal berinisiatif untuk mengganjal perut dengan kafein sajalah di gerai % arabica.
antrian ular naga panjangnya tidak menyurutkan tekad saya untuk ikut antri kopi yang lagi hits diminum anak Bontang tiap mereka ke Jakarta itu.
setelah sampai di cashier, mas mas ganteng yang juga merangkap barista itu ngasih saya disclaimer bahwa due to long queue of orders, estimasi saya akan menerima kopi paling cepat 30 menit sejak order saya diinput. saya dengan pasrah lalu bertanya apakah saya boleh skip aja tanpa memesan apapun, yang dijawab "sure" oleh si mas - mas dengan senyum permohonan maaf.
saya lalu berjalan dengan tatapan sinis para bule - bule yang suudzon bahwa saya nyelak antrian kopi disaat mereka lagi nunggu pesenan.
HIH, MAU DI PENGGILINGAN PASAR RAWA INDAH, MAU DI KAWASAN PUSAT BELANJA ORCHARD HAWA SUUDZON KEPADA OKNUM TERSANGKA NYELAK ANTRIAN TERNYATA SAMA AJA
alhasil saya lalu memesan kopi di kedai Coffee Smith dan tanpa drama langsung bisa mengganjal perut dengan kafein.
saya lalu lanjut naik ke lantai 3 Mall Orchard Gateway untuk menikmati oase ilmu super cozy Library@Orchard. saya sudah pernah bikin tulisan tentang itu secara terpisah.
all in all, perjalanan saya strolling Orchard Road dengan drama salah arah dan jalan kaki kesana kemari cukup mengukir memori tentang kawasan ini di kepala saya. setelah perjalanan ini, setiap saya mengingat Orchard Road hati dan pikiran saya terasa penuh tanpa perasaan 'what if I stay longer" .
in resume, saya sangat menikmati strolling around orchard road kemarin, next time insya Allah saya nggak akan salah arah lagi (karena udah tau stasiun MRT yang tepat) dan kedepan saya akan coba untuk shalat di masjid Al - falah.
terima kasih sudah membaca, sampai ketemu di tulisan selanjutnya !
Bontang, 21 Juli 2023
Faizah - yang berusaha menurunkan berat badan agar bisa jalan kaki lebih jauh di Orchard Road
26 June
kemarin waktu ke Singapore, saya dan Fatimah menginap di jaringan hotel Fragrance yang berada di area Balestier, Novena.
keputusan tentang hotel mana yang akan kami tempati menjadi topik yang sangat panjang proses deliberasinya. awalnya, saya dan Fatimah super kekeuh ingin menginap di jaringan hotel bintang tiga Lion Peak yang berlokasi di Raffles : Lion Peak Raffles.
pilihan Lion Peak Raffles dilatarbelakangi saya yang hanya mengandalkan traveloka sebagai Online Travel Agent perjalanan mandiri saya dan Fatimah. karena saya nyaman dengan UI dan UX nya. sebelumnya saya sudah membandingkan berbagai OTA lain seperti tiket, agoda, booking, bahkan tripscout namun pada akhirnya saya ambil kesimpulan harga yang dipasang masing-masing OTA tidak jauh berbeda satu sama lain.
ada kriteria utama yang saya sepakati bersama saudara kembar saya dalam proses pemilihan hotel kami di singapore : pertama lokasi hotel tidak di red district, kedua harga yang dibawah satu setengah juta per malam untuk dua orang, keberadaan bidet/closet shower, terakhir view and vibes. iya yang terakhir memang unik, karena saya dan Fatimah sama sama memiliki insting kuat.
proses pemilihan hotel kemudian saya lakukan lewat traveloka. singkat cerita, saya dan Fatimah "hampir berjodoh" dengan Lion Peak Raffles. selain karena faktor yang sudah saya ceritakan, lokasi hotel sesuai dengan itenerary kami dan memungkinkan kami untuk banyak jalan kaki.
tapi kemudian di hari - hari terakhir menjelang keberangkatan kami, Lion Peak Hotel Raffles mendadak mengalami kenaikan harga lumayan. saya menduga karena tiba - tiba hotel ini viral di TikTok. kenaikan harga ini melampaui budget yang saya dan Fatimah tetapkan. jadilah akhirnya kami harus mengulang dari awal proses konsiderasi hotel di Singapura.
namun pada akhirnya saya dan Fatimah sepakat untuk memilih hotel di area yang didominasi oleh penduduk lokal. dekat dengan hawker centre, cukup jauh dari area turis, namun cukup strategis. hotel - hotel yang biasa dikunjungi oleh mereka yang berobat ke Singapura. yang harga per malam nya murah karena biasanya ditempati untuk waktu yang lama.
karena kesepakatan terbaru ini pula saya dan Fatimah sadar bahwa kami ingin membaur untuk kenal lebih dekat dengan para Singaporean. melihat bagaimana cara mereka hidup. karena kami percaya Singapura lebih dari sekedar foto wisata estetik.
doa saya dikabulkan tuhan melalui pertemuan sambil makan di Whampoa Makan Place. warga area sini cenderung sudah memasuki usia pensiun, sehingga memiliki dinamika kehidupan yang lebih selow. disini saya banyak diajak mengobrol oleh mereka.
pembicaraan awal pasti tentang Indonesia, karena mereka bilang jarang bertemu turis. pembicaraan kemudian berlanjut kepada relasi personal mereka tentang Indonesia. ada yang anaknya tinggal, menikah, dan bekerja di Bandung. ada yang sering aja dulu urusan ke Jakarta saat masih bekerja. ada pula yang mengajak diskusi tentang Indonesia's New Capital Region (IKN) yang mana memang berada di provinsi tempat tinggal saya.
seperti pada umumnya, seringkali hawker centre bersebelahan dengan pasar. kesempatan ini juga saya manfaatkan dengan berkeliling pasar dan melihat - lihat aktivitas domestik warga Whampoa.
puas berkeliling, saya lalu melangkah menuju bus station terdekat. menjangkau area ini memang lebih mudah dengan bus. mencapai stasiun MRT terdekat pun harus diakses dengan satu - dua bus stop dulu. MRT Bugis, EW Line (jalur hijau), MRT Toa Payoh atau MRT Novena yang keduanya berada di NS Line (jalur merah). namun saya optimis, dengan masifnya pembangunan di Singapore, cepat atau lambat di area ini akan dibangun stasiun MRT baru.
jika ditanya satu kata tentang Whampoa Drive, maka jawaban saya adalah pemukiman. iya, area ini benar - benar pemukiman kelas menengah dimana tidak ada atraksi turis selain hawker centre dan taman (itu juga kalau dianggap tujuan wisata)
di pinggir jalan ada kantong - kantong parkir yang menampung mobil warga. saya beruntung bisa melihat mobil jenis toyota prius dengan mata kepala sendiri di area ini.
Whampoa area yang berada di jalan Balestier adalah area tenang dekat pusat Singapura. saya bersyukur bisa menghabiskan waktu di sini untuk bergerak bersama denyut lokal warga Novena.
untuk kamu yang ingin merasakan suasana Singapura yang "local banget" Whampoa Area bisa banget menjadi pertimbangan. kalau saya sendiri, next ke Singapura saya mau eksplor daerah lain seperti East Coast.
jadi, kapan nih mau ke Singapura ?
Bontang, 26 Juni 2023
Riffat Akhsan - yang rencananya mau coba konsep di Co-Living Hotel Area Jalan Besar
Subscribe to:
Posts (Atom)
Search