30 December

Sumber Gambar

seperti tahun kemarin, saya menuliskan review akhir tahun sebagai bentuk refleksi how awesome my destiny.

tahun kemarin saya menuliskan catatan akhir tahun urut berdasarkan bulan, namun tahun ini catatan saya  saya tulis dalam bentuk award dengan embel embel "of the year" penilaiannya berdasarkan frekuensi dan suka suka saya.

here we go !

books
nominee : 

Critical Eleven -- Ika Natassa. buku ini mengajarkan saya tentang arti dari memaafkan.

Startup pedia   -- Anis Uzzaman. buku ini banyak bercerita tentang potensi teknologi berbasis industri kreatif Indonesia sangat berpotensi menjadi the next facebook dan google.

8 Wajah Kelas Menengah -- Yuswohady dan Kemal E. Gani. buku ini sangat menarik untuk mengetahui pola konsumsi para kelas menengah ngehek  dan menyesuaikan dengan target dari bisnis kita.

book of the year :  Startup pedia   -- Anis Uzzaman, era digitalisasi ekonomi mulai menunjukkan taringnya di beberapa sektor. menarik untuk segera menyadarkan diri untuk melek teknologi melalui pola bisnis yang dibahas di buku ini.

mall 
nominee : 

Darmo Trade Centre -- ada satu toko yang menjual "harta karun" baju sifon dengan swarovski dibanderol dengan harga yang sangat terjangkau

Hitech Mall -- ada satu apple store yang pemiliknya memiliki akses langsung ke pabrik apple dan kenal baik dengan bos apple regional asia pasific. jadi kamu bisa custom apple stuff kamu dengan permintaan khusus dan langsung dikontak ke pabrik, dengan harga yang jauh lebih murah dibandingkan apple store yang sudah punya nama.

jembatan merah plaza --- surga belanja songket, ada satu toko yang menjual songket palembang asli dengan harga di bawah satu juta

galaxy mall -- mall sejuta umat yang barang branded nya memberikan penghargaan atas apa yang kamu perjuangkan selama ini

mall of the year : hi tech mall. percaya nggak percaya, saya ke mall ini bisa sampe lima kali dalam sebulan untuk berbagai keperluan, entah beli tinta, entah upgrade RAM, entah benerin printer, entah beli sparepart komputer, wah pokoknya saya ketergantungan banget deh sama mall ini.

book store
nominee : 

kampung ilmu jalan Semarang -- banyak buku karya sastra legendaris dan buku buku keren langka sering saya temukan di sini.

petra togamas pucang -- toko buku ini memberikan banyak sekali diskon.

gramedia manyar -- banyak sekali novel terjemahan yang sangat keren bisa saya temukan dengan harga relatif murah.

book store of the year : gramedia manyar. penataan buku yang memudahkan saya membuat saya betah berlama lama di toko buku ini dan berakhir dengan rekening saya yang langsung kempes.

library
nominee : 

perpustakaan pemkot belakang Surabaya Tourism Centre -- koleksinya tidak terlalu banyak, namun lengkap di hampir semua kategori

perpustakaan taman ekspresi -- sebenarnya suasana sejuk pinggir sungai ini yang lebih dicari di perpustakaan ini, bukan koleksi bukunya.

perpustakaan bank indonesia -- perpustakaan ini memiliki suasana yang luar biasa tenang dan hommy, kalau ada masalah dan main ke perpustakaan ini saya sering merasa tidak berada di Surabaya.

library of the year : perpustakaan bank Indonesia. lokasi yang strategis, parkir gratis, suasana menyenangkan, koleksi novel yang wah, dan akses internet cepat disertai perangkat komputer canggih tanpa mouse ala Bank Indonesia membuat berlama lama di perpustakaan ini sangat menyenangkan.

film
nominee : 
surga yang tak dirindukan -- film ini sukses menguras air mata saya dan jalan cerita yang luar biasa membuat saya nggak keberatan merekomendasikan ke mereka yang tanya ke saya apa film Indonesia yang bagus.

supernova : ksatria, putri, dan bintang jatuh -- film yang berat di satu sisi dan ringan di sisi yang lain, sehingga percampuran keduanya menjadikan suatu konten visual yang fantastis.

5 cm -- dokumentasi pendakian semeru yang begitu luar biasa (meskipun ada adegan mereka berenang di Ranu Kumbolo yang jelas jelas merupakan larangan keras dari pihak pengelola TNBTS) membuat siapapun yang menonton langsung jatuh cinta pada Indonesia.

film of the year : supernova ; ksatria, putri, dan bintang jatuh. setiap nonton selalu ada pemahaman baru yang saya dapatkan.

game
nominee : 

duel otak -- game adu kekuatan pengetahuan berdasarkan kategori ini nagih, tapi bikin sebel juga lama lama.

neko atsume -- game piara kucing ini mengingatkan saya sama game tamagochi jaman dulu

temple run -- game sejuta fanboy ini kadang kadang bikin saya tanya, ini kok nggak ada garis finish nya sih ?

game of the year : neko atsume. game ini asyik diikuti untuk saya dan kamu kamu yang selow xixixi.

Instant Messaging
nominee : 

WhatsApp Messenger -- aplikasi chatting yang nggak pernah pending ini layak mendapat apresiasi karena kemudahan berbasis nomor hp yang ia berikan.

Blackberry Messenger -- meskipun selalu pending saya sangat berterima kasih kepada recent update nya yang sering menyelamatkan jadwal kuliah saya.

Line Messenger -- sticker line yang lucu lucu dan timeline yang ramai membuat aplikasi ini menjadi menarik.

iMessage -- aplikasi perpesanan andalan fanboy yang nggak punya pulsa sms ini sangat efektif dan gratis.

Slack Messenger -- saya pake aplikasi ini ketika ada meeting online yang diadakan oleh kantor saya. aplikasi ini punya kelebihan mengumpulkan beberapa format file (dokumen, foto, mp3, lagu, video, dll) dalam satu wadah.

Edmodo -- saya pake aplikasi ini ketika salah satu dosen memindahkan kuliahnya dikarenakan beliau sedang di luar kota. sepintas mirip facebook sih.

instant messaging of the year : WhatsApp Messenger. hahaha aplikasi ini bisa diandalkan setiap saat di segala situasi dan kondisi selama ada signal dan paketan internet.

Social Media,
Nominee : 

twitter -- meskipun sering diwarnai twitwar, namun kebijaksanaan yang dibagi oleh following saya seringkali enlighten me.

facebook -- saya sering dapat kerjaan di startup paling sukses sekaligus sosial media sejuta umat ini.

instagram -- cara para following saya berbagi momen di hidup mereka membuat saya semakin yakin bahwa dunia ini memang penuh warna.

pinterest -- inspirasi yang dihadirkan di platform ini asyik, tapi entah kenapa kurang cocok di saya

social media of the year : twitter. saya bisa menjadi seperti sekarang ini salah satunya karena twitter.

online media
nominee :

mojok.co -- opini kritis harcep yang ditulis sering banget membukakan mata saya atas persoalan negeri yang carut marut ini.

maknews.id -- opini khas suroboyoan yang hadir di tengah gempuran budaya hedon membuat media ini memiliki tempat tersendiri bagi saya dan insan kreatif Surabaya, ditambah lokasi kantornya yang di rumah teman saya membuat saya makin memiliki kedekatan emosional dengan media ini.

craftincraft.com -- ini platform kantor saya, saya makan dari sini. sekian.

online media of the year : mojok.co. harus ada mereka yang selow untuk melihat apa yang salah dari negeri ini kemudian menuliskannya disaat yang lain sibuk berkontribusi untuk pertumbuhan GDP per kapita ekonomi nasional.






selamat menyongsong tahun baru,
salam hangat,





Rifa Akhsan

22 December


saya begini karena doa ibu saya, ibu saya yang ngotot saya harus melanjutkan sekolah di jawa timur selepas SD. yang waktu itu banyak sekali cibiran "kan sekolah di amuntai (kalimantan selatan) sama di jawa sama aja ilmunya, beda harga aja"

ilmu boleh sama, tapi pengalaman hidup jelas beda. di Jombang saya benar benar tau arti dari menjadi minoritas dalam bermasyarakat dan bertahan hidup selama enam tahun di tengah segala keterbatasan, dan saya berhasil, karena doa ibu saya. sampai hari ini kalau saya mengingat masa lalu enam tahun di Darul Ulum saya sering bertanya pada diri sendiri "kok bisa ya aku dulu bertahan ?" kembali, karena doa ibu saya yang yakin dan percaya bahwa Allah yang menciptakan saya, Allah pula yang memelihara saya dimanapun saya berada. kembali doa yang terlantun tanpa henti yang membuat saya bisa bertahan dan akhirnya lulus.

lulus di Jombang, lanjut ke Surabaya. tiga tahun sudah saya di kota pelabuhan ini. disaat banyak teman teman saya memutuskan ke Malang, Bandung, Jogja, untuk berkuliah dengan pertimbangan biaya hidup yang lebih murah, saya memutuskan untuk melanjutkan di Surabaya. saya tidak memusingkan biaya hidup selama kuliah, akses transportasi, dan lain lainnya ketika memilih Surabaya. pikiran saya sesederhana : di Surabaya ada wali Allah yang makamnya bisa saya kunjungi kapan saja karena relatif dekat dengan wilayah kampus.

lagi lagi ini karena doa ibu saya, saya benar benar dibawa pada satu kesempatan besar ke kesempatan besar lain. Surabaya benar benar memberi gambaran how to face the global business world straightly. Surabaya memberi gambaran nyata setiap lapisan kelas sosial manusia dengan segala permasalahannya dan menyodorkan pertanyaan pada saya : which one do you want ?.

saya pikir saya di Surabaya akan menjadi full time mahasiswa, mengerjakan tugas dengan baik, IPK menjulang, berorganisasi di lingkungan kampus, dan siap siap balik kucing ke kalimantan. tapi ternyata saya salah, percepatan teknologi informasi dan era ekonomi digital disusul dengan masyarakat ekonomi ASEAN membuat warga Surabaya dituntut untuk bertransformasi menjadi penduduk masyarakat global : kamu yang menjadi tuan dan nyonya di Surabaya atau kamu menjadi babu di kotamu sendiri.

desakan untuk berubah itu yang membuat saya yang strict to the construction as the one and only way to build a business empire mulai goyah, i must move rapidly if i want to catch my dream : get the financial freedom.

lagi lagi karena doa ibu saya, saya kemudian bertemu dengan si jenius Bos Y dan diajak menjadi salah satu jajaran direksi di perusahaan yang ia bangun. life laugh at me loudly. idealisme saya hancur karena berpikir there is one way to get a financial freedom. life prove me that Allah have sooo many way to make me get financial freedom, not only from construction sector.

doa ibu saya itu luar biasa mandhi. terkabulnya sangat cepat bahkan hanya dalam hitungan detik dalam beberapa kasus. jadi saya sih cuma bisa ketawa sama CEO salah satu (calon) unicorn yang meragukan orangtuanya untuk bisa memberi proffessional advice. toh ibu saya dengan doanya membuat semua proffessional advice menjadi bapuk karena doa beliau yang nyatanya lebih sering menyelesaikan masalah saya :))

selamat hari ibu, malaikat tuhan yang rela mati hanya untuk melahirkan saya. umi Rusmiati Indrayani.




Surabaya, 22 Desember 2015




Riffat Akhsan

12 December

Sumber Gambar
sebagai seorang pemalas, menulis di blog ini secara konsisten sejak tiga tahun lalu merupakan salah satu rekor yang wah untuk saya. saya juga nggak ngerti kenapa bisa sekonsisten ini.

ada hal yang selalu dialami oleh para penulis blog (mungkin penulis di media lain juga) : yaitu jenuh dan hilang mood buat nulis. kenapa ? ya sekedar stuck aja. saya juga sering merasakan hal itu, ditambah saya yang pemalas tambah sip ae kemalasan saya menulis.

kadang kadang kalau saya gemes banget sama diri saya sendiri dan super on fire mau nulis tapi nggak tau mau nulis apa, saya mencari cari cara memanggil mood buat nulis, berikut diantaranya :

1. nggak ngebet mengejar apapun
dulu saya pernah menetapkan target one day one post demi kunjungan blog sekian unique visitor per hari. dan hasilnya ? saya tiga minggu nggak bisa nulis sama sekali. saya bukan lagi blogger amplopan yang harus pencitraan sana sini demi postingan biar dilirik oleh advertiser demi beberapa lembar seratusan ribu. menjadi blogger amplopan atau tidak itu pilihan, kalau saya sih lebih seneng jadi copywriter atau content writer di media online lebih mudah aja memetakan mood tulisan karena ada separasi nyata antara hobi dan pekerjaan meskipun masih dalam bidang yang sama.

2. menulis dalam keadaan emosi stabil
saya pernah mengalami fase dimana pelampiasan paling asyik dari sebuah emosi yang tak tersalurkan adalah dengan menulis di blog ini, tapi ketika makin kesini makin banyak blogger yang mengalami fase seperti saya dulu. kini saya paham bahwa ada beberapa pembaca yang bisa melihat jauh ke dalam jiwa seseorang hanya dari tulisannya dan sangat mudah untuk tau bahwa si penulis sedang "sakit"

3. banyak merenung
tulisan tulisan di blog ini adalah resume dari dialog saya dengan diri saya sendiri. melegakan rasanya buah pemikiran keluar menjadi sebuah rangkaian nyata yang (semoga) bisa bermanfaat bagi yang lain. menulis tanpa merenung terlebih dahulu menghasilkan sindiran yang nyata bagi masyarakat baper.

4. banyak rileks, banyak membaca, banyak tertawa.
menulis nggak boleh dalam keadaan under pressure, setidaknya itu menurut saya. itu pula yang membuat saya pensiun dari blogger amplopan, tekanan dan deadline plus bayaran yang miris semakin kesini semakin memantapkan saya untuk menolak tawaran job review. kondisi psikologi pengelola media online yang orientasinya memang profit berbeda dengan psikologi pengelola blog seneng senengan yang disusupi pesanan sponsor.

5. pengunjung blog akan meningkat seiring berjalannya waktu
ini prinsip yang saya pegang, kini untuk blog yang murni untuk seneng senengan pengunjung blog saya ada di angka 200 - 300 ketika saya tidak upload postingan baru, dan meningkat hingga angka 500 ketika saya upload. saya juga nggak ngerti ini pengunjung blog dapat darimana. pagerank, domain authority dan page authority saya juga lumayan tinggi. entahlah mungkin ini buah konsistensi menulis angin anginan saya hahahahha.



saya begini juga karena proses, sebelum seperti sekarang saya pernah kok postingan blog yang liat cuma saya. intinya semua kembali ke proses.

tulisan ini adalah bentuk keprihatinan saya pada obrolan dengan teman beberapa waktu lalu yang menyayangkan segelintir oknum blogger yang berpacu satu sama lain, banyak banyakan visitor demi beberapa ratus ribu dari advertiser. ya terserahlah, kita kan juga butuh uang untuk hidup, tapi membaca tulisan tulisan mereka yang saling sindir satu sama lain perkara hal sepele ditambah kualitas tulisan yang menurun seiring waktu dan berakhir pada titik nadir dimana mood menulis hilang akibat kelelahan berlari membuat saya tergerak untuk bertanya : inikah yang akan dibaca oleh anak cucumu kelak ketika mereka sudah bisa mengakses blog ?





Surabaya, 12 desember 2015




Riffat Akhsan

08 December

Sumber Gambar

kemarin, di acara kantor saya bertemu dengan seorang teman yang sangat luar biasa. si teman ini adalah seorang internet marketer berpenghasilan ratusan ribu dollar dari internet maketing and advertising. karena posisi rupiah yang megap megap, penghasilan si teman makin fantastis.

yah, ada banyak sekali profesi di jagat dunia digital yang membuat profesi blogger dan pendiri startup bagaikan titik kecil di luasnya galaksi bimasakti. sungkan rasanya sombong hanya karena menjadi blogger yang sering dapat undangan atau amplopan. malu pula rasanya merasa diri bisa menggenggam dunia hanya karena menjadi pendiri sebuah startup yang bahkan marketing aja baru jalan.

kami berdiskusi banyak hal, tentang iklim dunia digital di masa depan, tentang era masyarakat ekonomi asean (yang berakhir dengan tawa meledak karena para internet marketer sudah bersaing dengan warga internasional demi sesuap nasi dari jaman dahulu kala) sampai pada mereka mereka yang nyinyir dengan apa apa yang ia punya.

saya tau era kejatuhan si teman, ketika untuk makan sekali saja susahnya minta ampun hingga ia mampu bangkit dan menjadi milyuner muda di umur yang hanya terpaut empat tahun di atas saya.

ada satu perkataan dia yang membuat saya tercenung dan kemudian kembali termotivasi untuk tidak peduli dengan semua komentar nyinyir mereka yang iri dan dengki dengan hidup saya.

si teman berkata kadang mereka yang nyinyir tuh lupa bahwa mereka hanya tidak tau apa yang sudah tuhan ambil dari hidup kita. kamu (maksudnya saya) misalnya, di umur 22 tahun sudah harus berjibaku dengan para kompetitor, internal perusahaan, bahkan dengan waktu demi tambahan uang agar bisa membayar kuliah. ketika mereka marah dengan apa yang kamu capai, mereka lupa bahwa tuhan mengambil masa mudamu. masa muda menjadi mahasiswa yang harusnya penuh tawa, kerja kelompok dilanjut jalan jalan ke mall, dan kesulitan hidup hanya sebatas berhadapan dengan dosen killer atau kiriman uang yang telat. tuhan ambil itu dari hidup kamu....


jangan pernah marah dengan apa yang tuhan kasih ke salah satu hambanya, karena kamu tidak tau apa yang sudah tuhan ambil darinya. ingat, tuhan tidak pernah salah dalam menaruh keadilan....

sedikit renungan di awal minggu,





Surabaya, 8 Desember 2015




Riffat Akhsan

04 December

Sumber Gambar

dari saya mengenal internet sampai sekarang, saya selalu terobsesi untuk menjadi internet marketer. sebagai mana yang ditulis di artikel ini pekerjaan sebagai internet marketer menempati salah satu dari lima pekerjaan termahal di dunia.

kemudian saya mendapat kesempatan bekerja di perusahaan media agency ini, bisa dibilang menjadi internet marketer adalah alter ego saya dari kehidupan konstruksi yang melelahkan dan (terkadang) memuakkan.

menjadi internet marketer bisa dilakukan secara freelance ataupun dengan cara bergabung di suatu perusahaan seperti saya. kebetulan perusahaan saya memiliki jam kantor mulai jam 10 pagi dan kami mulai bekerja setelah jam makan siang, kemudian pekerjaan datang bak air bah dan semakin chaos ketika ada brief turun dari langit setelah jam lima sore yang menyebabkan saya pulang kuliah harus lembur sampe pagi untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut, meskipun tidak harus selalu berada di kantor.

bekerja sebagai internet marketer dalam era ledakan digital seperti sekarang ini begitu menyenangkan, penghasilan tinggi (bahkan salah satu rekanan saya memiliki penghasilan milyaran rupiah), jam kerja yang suka suka gue (karena tidak terikat jam kantor), bisa bekerja dimana saja selama ada koneksi internet (nggak harus di kantor). (meskipun deadline yang kadang terlalu mepet dan kecerewetan klien yang sering membuat para internet marketer harus menegak obat sakit kepala serta minum obat insomnia setelah tiga hari lembur.)

beberapa internet marketer lebih nyaman untuk bekerja sebagai freelance dibandingkan bergabung di perusahaan karena terkadang ada sandungan berupa etika kerja yang agak sungkan menerima order pekerjaan secara direct (tidak melalui kantor).

pekerjaan para internet marketer sangat beragam, seperti content writer, admin social media, copywriter, infographic maker, SEO specialist, web developer, social media specialist, youtube specialist, etc

pekerjaan pekerjaan di atas tidak menuntut sebuah kualifikasi pendidikan khusus, lulusan mana saja bisa berprofesi sebagai internet marketer asalkan ulet, memiliki dedikasi, tepat waktu dan mampu memberikan hasil sesuai ekspektasi.

ada beberapa bursa freelancer di jagat digital, seperti www.sribulancer.com dan www.freelancer.com prinsipnya sederhana, ada tawaran pekerjaan, dan anda bisa melamar untuk posisi tersebut, disebutkan pula persyaratan dan periode waktu kerja serta bayaran yang diberikan. if you have a good competency and a bit luck, then you are the lucky person who occupcy the position.

namun ada hal yang saya perhatikan dalam bursa freelancer ini : bayaran yang miris.

saya bukan desperate people yang menuntut gaji tinggi pada satu institusi, saya memiliki pekerjaan yang alhamdulillah memberikan jalan rezeki pada saya. namun kadang saya berempati pada para internet marketer yang terpaksa harus menerima pekerjaan dengan bayaran yang susah dinego seperti itu. (mereka bilang ke saya, "meskipun agak nyekek itu juga uang fat...")

kadang pengguna jasa itu curang, duit ondel ondel mintanya patung liberty. itu pula yang membuat mereka tidak kunjung mendapatkan pelamar untuk posisi yang mereka tawarkan.

jujur saya memiliki akun di website website tersebut untuk mengetahui "pasaran" harga dari jasa yang ditawarkan para internet marketer sekalian untuk ancang ancang mengumpulkan kandidat freelancer untuk beberapa posisi yang kami butuhkan di project project kedepan.

kalau project project yang berhubungan dengan web dan apps developing memang harga dari jasa yang diberikan sudah sesuai dengan kesulitan yang dihadapi, kalau pekerjaan yang berhubungan dengan desain akan lebih baik kalau harga dinaikin seratus dua ratus ribu untuk membuat pekerjaan itu lebih diminati para freelancer. 

yang miris ada pada posisi content writer, saya tidak mengerti di mana logika pengguna jasa content writer tersebut : untuk 100 artikel minimal 550 kata mereka (pengguna jasa) hanya memberi bayaran sebesar lima ratus ribu rupiah saja. bayangkan, lima ratus ribu rupiah. sekedar informasi, dalam situs bursa freelancer, para freelancer hanya menerima biaya sekitar 87% dari nilai yang tertera. ini dikarenakan ada potongan 10% untuk situs bursa freelancer (sebagai mediator) dan 3% untuk biaya administrasi.

kalau saja lima ratus ribu rupiah tersebut dibagi 100 (artikel). maka satu artikel minimal 550 kata tersebut hanya bernilai lima ribu rupiah. ketika dipotong biaya administrasi dan potongan dari situs bursa freelancer, maka harga yang dibayarkan tiap artikel adalah sebesar 4.350 IDR. bahkan untuk membayar paketan internet saja uang segitu tidak cukup
  
hal hal seperti itu banyak sekali di situs bursa freelancer, miris rasanya sebuah artikel yang harus dibuat dengan full mood, tenaga, pikiran, dan koneksi internet hanya dibayar dengan harga yang sangat murah. 

para pengguna jasa seperti ini yang sering sekali mengeluh para pemilik jasa "jual mahal" ketika posisi yang mereka tawarkan menjadi last choice dari para freelancer. bukan kita pak yang jual mahal, anda yang tidak bisa menghargai....

semoga ini menjadi renungan untuk para pengguna jasa freelancer professional. amin.





Surabaya, 4 Desember 2015




Riffat Akhsan

01 December

Sumber Gambar

sorry gaes, yang nulis postingan ini adalah Team Gale. jadi untuk yang merasa Team Peeta silahkan tahan hati sampai postingan berakhir.

saya adalah seorang yang sangat menunggu nunggu akhir dari kisah trilogi The Hunger Games ini. dari awal cerita The Hunger Games yang kemudian berlanjut ke Catching The Fire, Quarter Quell, dan Mockingay part 1 & 2. saya selalu bertanya tanya : intrik politik seperti apakah yang akan mendalangi pemberontakan untuk menjatuhkan Presiden Snow ? dan bagaimana konflik terbangun dengan pola bertahan menyerang antar kubu yang berkepentingan ?

ya, trilogi The Hunger Games adalah tentang politik, not about the game.

kemarin saya berkesempatan nonton akhir cerita dari The Hunger Games di IMAX 3D tunjungan plaza. seperti yang dijanjikan, saya memang merasa masuk ke dalam film saking kerennya teknologi tersebut. sayang ada beberapa cacat dari film mockingjay part 2 ini yang bikin saya kecewa, seperti twist yang polanya tetap. jadi ketika scene super senyap, hitung aja satu sampai sepuluh, di hitungan ke lima atau enam pasti kita langsung disuguhkan adegan penuh tembakan, bom, atau mutan. meskipun syuting filmnya sudah menggunakan kamera berteknologi IMAX, film ini tetap saja masih harus bawa tangga untuk kecanggihan sekelas IMAX.

tapi terlepas dari kepentingan presiden Coin dan presiden Snow yang gontok gontokan mau jadi presiden Panem dengan cara mainan intrik dan membuat kematian menjadi hal yang lumrah dan murah, kita disuguhkan pergulatan yang lebih seru dari sekedar politik yang menunggangi perang.

cocokan mana Katniss sama Gale atau Katniss sama Peeta.

Sumber Gambar

coba kalian perhatikan, malaikat juga tau kan siapa yang lebih ganteng :))))

jadi friendzone yang dilakukan mbak Katniss Everdeen ini udah memasuki level dewa. dia bebas ciuman sama Gale atau sama Peeta dengan tetap stay cool dengan frienzone ala dia tanpa mendapat predikat cewek kurang ajar.

di awal cerita The Hunger Games sebelum akhirnya Prim (adik Katniss) terpilih untuk berangkat ikut Hunger Games (yang kemudian digantikan oleh Katniss). kita bisa lihat bahwa Gale adalah tipe cowok yang selalu ada, dia mendorong dan mendukung Katniss tanpa menekan. ini terlihat dari adegan mereka main main ke hutan cari cari binatang buruan. waktu Katniss memutuskan untuk ikut Hunger Games, Gale pula yang mendukung dan berjanji akan menjaga keluarga Katniss.

mas Gale juga bertindak sebagai bodyguard mbak Katniss waktu mas Peeta ditahan Capitol dan dicuci otaknya.

setidaknya menurut saya tindakan Gale ini lebih gentleman daripada terus bilang "aku mutan, aku monster" dan "this is real or not real ?" sepanjang film. #EhMaap

saya nggak paham jalan pikiran Katniss Everdeen, kenapa kok santai santai aja menjalani friendzone model ini. apa dia nggak tau bahwa mas Gale dan mas Peeta sama sama mencintai dia dengan cara mereka sendiri ? ah nggak mungkin mbak Katniss nggak tau.

mas Gale itu cara pendekatannya smooth dan cenderung hati hati, nggak main gradak kayak mas Peeta. meskipun saya nya juga gregetan juga sih kok kayaknya mas Gale nggak mau battle secara terang terangan gitu lho sama mas Peeta.

saya kecewa sama Katniss (juga Suzanne Collins) yang akhirnya memilih menikah, punya anak dan hidup di district 12 sama Peeta.

mbak Katniss, saya kasih tau ya : pilih yang ganteng itu sifatnya mutlak. soalnya seumur hidup cuma itu yang diliat.

waktu adegan Gale omong omongan berdua sama Peeta, dan Gale bilang kalau dia give up karena dia tau Katniss lebih mencintai Peeta daripada dia.... sumpah saya nahan hati banget, OMG OMG OMG

Peeta adalah dandelion bagi Katniss, dan endingnya ia merasa Peeta lah yang melengkapi hidupnya, bukan Gale yang desire-able plus nikah-able.

Sumber Gambar

pokoknya team Gale kecewa dengan ending dari Trilogi ini, terlepas dari pengorbanan Peeta, Team Gale merasa bahwa sekuat kuatnya perempuan, ia harus memiliki seseorang yang lebih kuat untuk ia bersandar.....

seperti Gale Hawthorne.

jadi, kamu team Gale atau team Peeta ? atau berminat mencoba friendzone ala Katniss Everdeen ?







Surabaya, 1 Desember 2015




Riffat Akhsan


Faizah and Her Enchanting Journey | Designed by Oddthemes | Distributed by Gooyaabi