bontang
23 March

semua berawal dari saya yang main ke rumah teman saya di Singapore. waktu itu mesin cuci dan dryer di rumahnya rusak sehingga dia mengajak saya ke self service laundry untuk mencuci baju saya yang rencananya mau dicuci di rumah dia.
rumah teman saya, a classic HDB flatdi sana, untuk pertama kali saya melihat laundry coin service secara nyata. teman saya juga yang mengajari saya menggunakan jasa layanan cuci kering itu. setelah loading cucian memasukkan koin sebagai alat pembayaran, kami lalu berjalan jalan dan akan kembali lagi dua jam kemudian ketika cucian saya sudah selesai.
sekitar dua jam kemudian cucian saya selesai dan saya lalu pulang ke hotel tempat saya menginap untuk bersiap untuk itinerary selanjutnya di hari itu.
pengalaman mencuci baju tanpa melibatkan sinar matahari di Singapura itu amat berkesan di hati saya. tidak perlu menunggu lama untuk menyelesaikan pekerjaan domestik rumah tangga ini. tidak harus repot angkat jemuran apalagi khawatir hujan. mencuci dengan dryer amat jauh dengan keseharian saya karena biasanya mesin dryer memakan listrik super besar. tidak lazim di lingkungan saya memiliki dryer di rumah. alternatif lain adalah mesin dryer dengan bahan bakar gas. mesin ini biasa dimiliki oleh jasa laundry kiloan yang tidak memberikan opsi kepada saya untuk self-service.
semenjak hari cuci baju di Singapore itu, saya berdoa semoga suatu hari saya diberi tuhan keberuntungan self-service laundry di Bontang.
***
suatu hari ketika dalam perjalanan ke pasar rawa indah, saya melihat usaha laundry ini. lokasinya di pinggir jalan besar dan menarik perhatian saya dengan deretan mesin cuci dan mesin dryer berjejer. di balik dinding kaca.
saya lalu mengabari saudara kembar saya dan berangkat untuk menjajal layanan laundry seperti apa yang ditawarkan oleh Famous Laundry Bontang.
doa saya terkabul, Famous Laundry menawarkan jasa "sewa mesin" seharga 25 ribu per mesin dengan tambahan empat ribu rupiah untuk sabun dan pewangi. konsep self-service laundry dengan mesin berkapasitas maksimal 7 kg.
ruang tunggunya nyaman, dilengkapi dengan pendingin udara. dibandingkan dengan yang di Singapura, pengalaman mencuci di Famous Laundry lebih terasa seperti di Korea.
benar saja, ketika saya bertanya kepada mbak pemilik Famous Laundry Bontang ia mengaku usaha barunya ini terinspirasi dari Drama Korea yang sering ditonton beliau.
well, semenjak hari itu Famous Laundry menjadi langganan saya urusan cucian. mereka juga memiliki layanan laundry kiloan yang juga selalu saya gunakan karena saya juga sering malas setrika baju.
Famous Laundry Bontang
Jl. Ir. H Juanda No 9 Bontang Selatan
Kota Bontang
Bontang, 23 Maret 2024
Faizah -- yang belum ambil cucian
21 December
Bang Heri, pemilik kedai kopi estiqomah yang legendaris.
dulunya bekerja sebagai staff non-medis di salah satu Rumah Sakit swasta di Kota Bontang. kemudian memutuskan untuk mengejar passion nya dalam urusan minuman (kopi dan minuman fermentasi) yang 100% halal. tentunya setelah terkumpul cukup modal dan dana darurat.
tahun ini Bang Heri melebarkan sayapnya. tidak hanya sebatas mencampur kopi dan mocktail di belakang bar. kini, Bang Heri merambah manufaktur kopi (coffee roastery) dan membuka slowbar yang memungkinkan pengunjungnya bisa bercakap dan mengenal lebih jauh tentang kopi dan minuman fermentasi.
ketika berkunjung dan bertemu Bang Heri, alih-alih berkontemplasi bersama kopi, saya lebih suka mencoba berbagai minuman fermentasi eksperimen Bang Heri.
yang kita sebut saja wine. karena prosesnya begitu.
sebelum mencicip manisnya wine belimbing, saya sudah pernah mencoba wine kulit nanas dan wine anggur tentunya.
namun, si Belimbing menjadi favorit saya.
bagi saya, belimbing bukanlah buah yang bisa "dinaikkan" kelasnya selain untuk rujak. namun, Bang Heri berhasil membukakan mata saya bahwa ternyata, belimbing memiliki kemurnian rasa manis yang unik.
manis yang menyegarkan.
namun kembali ke namanya Kopi Estiqomah Slowbar Roastery. jadi memang pemandangan tempat ini adalah coffee manufacture. tempat yang cozy dan full AC membuat kamu bisa bebas membaca atau bertanya kepada Bang Heri tentang kopi dan proses fermentasi.
jika kamu ada waktu, cobalah sekali-kali mengunjungi tempat ini. niscaya, kamu akan pulang membawa ilmu dan relasi baru.
Bontang, 21 Desember 2022
Riffat Akhsan
22 September
Kita Tau Rasanya Apa, Tapi Kita Susah Menjelaskan Bagaimana.....
adalah jawaban yang diberikan Ismail Putra Panggua ketika saya bertanya kepadanya apa perasaan terdalamnya tentang kopi.
Putra, sebagaimana saya memanggilnya, adalah seorang Q Arabica Grader yang terdaftar resmi di Specialty Coffee Association. Bagi saya, Putra yang usianya sebaya adik bungsu saya ini adalah demystified yang menjelma jadi nyata.
sulit menemukan penilai kopi: yang dari ujung pulpennya nasib harga kopi per gram nya ditentukan. dan Putra adalah satu dari dua Q Arabica Grader di Kalimantan. saya harus bangga pada Kota Bontang yang memiliki Putra Pangguan.
Kopi Terenak: Arabika Cianjur
di Laborative Roaster miliknya yang terletak di dekat simpang Bukit Sekatup Damai PKT, saya diajak untuk mencicipi Kopi Arabika Asal Petani Cianjur yang di grind manual sendiri oleh Putra dan disajikan dengan metode V60.
saya yang agak-agak kagok tapi kepo banget soal kopi belajar mencecap rasa dengan ketajaman indra seadanya ini. Putra lalu bertanya apa aftertaste dan rasa yang paling dominan dari mutiara hitam yang ditanam ini.
saya jawab: madu.
bukan madu kak, ini rasa nektar. kakak tau kan jaman kita kecil dulu suka "makan" bunga Asoka karena rasanya manis ? nah itu nektar.
saya terperangah dengan jawaban Putra. dari sana diskusi tentang rasa mengalir. sebenarnya agak sulit menjawab bagaimana cara Q Grader bekerja. karena basicly kopi adalah makhluk tuhan. namun, tuhan memberikan ilmu mencecap indra (cupping) untuk membantu kita meraba kopi.
saya yang awam hanya tau kopi arabica itu manis dan kopi robusta itu pahit. ternyata, kopi tidak sesederhana itu. unsur penyusun kopi adalah pahit dan asam. namun, rasa manis "keluar" dari kopi jenis arabica adalah karena lokasi dimana ia ditanam tergolong tinggi. sehingga less hama. sementara robusta bertempur dengan berbagai tempaan sehingga menciptakan pahit yang kuat, namun menjadi bahan terbaik untuk barista mencurahkan keterampilannya meracik kopi.
Jatuh Cinta dengan Liberika
di sini, saya mengenal Kopi Jenis Liberika: lebih manis dari Arabica namun tidak sepahit Robusta.
berbatang kuat dan berdaun lebar. Liberika mampu tumbuh bahkan di level 0 mdpl. namun, kopi adalah makhluk tuhan paling sensitif. Liberika pun tidak terkecuali.
Putra bercerita, Liberika pertama yang dicicipinya memiliki rasa lumpur. Liberika lainnya asin karena ditanam di pinggir pantai. sampai akhirnya ada Borneo Liberika dari Berau yang menguarkan rasa nangka dengan sempurna.
saya jatuh cinta dengan Liberika. kopi murah terlupakan di jaman dulu yang kini merangsek menjadi primadona dunia kopi dua tahun terakhir.
saya semakin jatuh cinta dengan Liberika setelah menonton video penjelasan dari Dr. Steffen Schwarz. seorang Coffee Consulate in Germany that has more than 20 years of experience in the industry. sayang, beliau meng-highlight Liberica milik Malaysia. karena negeri jiran duluan lah yang mencoba mempopulerkan kopi jenis ini.
try me. at least once in a lifetime cobalah kopi susu Liberika.
All in All, I Love Coffee More..
mengenal kopi lebih jauh menyalakan mimpi saya yang sempat redup: saya ingin memiliki resort di tengah perkebunan kopi.
namun, pertemanan dengan Putra dan kunjungan (nyaris) rutin ke Laborative Roaster membuat saya semakin mencintai kopi karena menemukan berbagai anomali.
saya kini lagi hobi sekali menyeduh kopi Robusta Agropuro dengan metode Vietnam Drip kesukaan saya. kenapa ? karena kopi ini begitu manis meskipun jenisnya robusta. lebih jauh, ia aman untuk asam lambung saya.
well, karena liberika begitu sulit dicari.
belajar tentang kopi bukanlah seperti narasi indi senja kopi dan mentari. tapi lebih kepada morfologi tumbuhan, karakteristik biologis, dan lingkungan hidup.
kopi tanpa filosofi, lebih nikmat untuk dipelajari.
Bontang, 22 September 2022
Riffat Akhsan, -- yang ngantuk sekali dan ingin minum kopi
22 July

masih jelas di ingatan saya, 12 tahun lalu ketika mengunjungi pemukiman atas laut ini. kala itu, pulau ini tak ubahnya perkampungan biasa tanpa ada yang melirik potensinya. saat itu, masih jelas teringat beningnya air laut kala surut yang memberikan pemandangan serupa kaca tentang indahnya aquarium ciptaan tuhan. bintang laut, algae, bulu babi, dan berbagai karang penjaga laut bisa dilihat dengan mata telanjang effortlessly.
20 Juli 2022, saya kembali ke Malahing. berwisata dengan niat mencelupkan kaki di hangatnya air laut, ditemani sejuknya angin laut, menyerap slow-pace living yang menjadi healing bagi penatnya tugas kantor. sembari berpikir kapan kiranya saya mahir berenang.
wajah Malahing sudah sangat berubah. pemerintah sudah masuk dan mengimplementasikan solar cell sebagai sumber pasokan listrik area ini. kemudian perusahaan negara juga mengucurkan dana CSR nya dengan strategis dan penuh komitmen dalam membangun amenitas di area ini sehingga layak menjadi destinasi wisata.
namun bagi saya, Malahing masih menjadi tempat terbaik untuk healing dan menepikan diri. untuk sejenak bersyukur akan kehidupan progresif yang tuhan beri ke hidup saya.
kini masyarakat Malahing sudah siap menerima kunjungan wisatawan. hasil pembinaan secara kontinu sudah termanifestasi menjadi atraksi membatik, makan sajian ikan segar di restoran apung, menginap di homestay berbasis kearifan lokal, dan pulang membawa buah tangan amplang dan sabun rumput laut.
sudah banyak gazebo dan spot-spot foto yang "kekinian" hadir di ruang-ruang bebas Malahing. namun bagi saya, keramahan warga yang bersedia dibina dan bersikap open-minded serta kecantikan berbalut kesederhanaan kehidupan pesisir Malahing masih menjadi visual terbaik.
langit terang menjadi hadiah istimewa tuhan untuk semakin menikmati Malahing. ketika mentari beranjak turun dan malam mulai membayang, saya mengosongkan memori di otak khusus untuk menyimpan visual indahnya sunset di Malahing.
tidak sulit mengunjungi Malahing. cukup ke Bontang Kuala dan Hubungi Pak Nasir (Ketua RT) di nomor seluler dan whatsapp 6285249335155. beliau bersedia melakukan antar-jemput dengan kapalnya dan mengubungkan wisatawan dengan Kelompok Sadar Wisata (pokdarwis) Malahing yang siap memberikan informasi terkait berbagai paket wisata di Malahing.
Percayalah, Malahing memiliki candu. dimana saya selalu diajak kembali bertemu.
Bontang, 22 Juli 2022
Riffat Akhsan- better healing in Malahing with his warm hug and mind-blowing conversation
Subscribe to:
Posts (Atom)
Search