konstruksi
18 August
hari ini sedih sekali saya membaca DM instagram seorang mahasiswa teknik sipil yang pindah ke jurusan akuntansi karena tidak tahan dibully "teknik sipil adalah sekolah tukang".
Life After Graduation : Being Civil Engineer
rasanya sudah lama saya tidak menulis tentang teknik sipil. maka Direct Message hari ini rasanya cukup untuk memancing saya bercerita karir setelah mendapatkan gelar ST / B.Eng dari program studi teknik sipil.
karir teknik sipil saya bagi menjadi tiga. Kantor, Lapangan, dan Lainnya.
sebagai informasi, kantor saya bergerak di bidang consulting. jadi mungkin penjelasan saya akan lebih cenderung ke sana.
Teknik Sipil yang Berkarir di Kantor
karir ini berfokus pada pengendalian biaya dan administrasi kontrak proyek konstruksi.
saya adalah salah satu insan konstruksi yang berkarir di sini.
karir saya dimulai dari menjadi tenaga administrasi lapangan (ketika masih belum lulus kuliah). kemudian tepat setelah ijazah sarjana teknik sipil saya keluar, saya naik menjadi Project Office Manager (menangani satu paket pekerjaan dengan lima ruas jalan, termasuk jalan tol), dan kini menjadi Project Manager Wilayah (menangani seluruh proyek dalam wilayah bumi etam)
dari awal, saya memang ditakdirkan untuk menangani administrasi kayaknya.
di kantor sendiri saya punya satu staff dan satu helper yang juga bertugas membantu Project Manager wilayah lain.
berada di posisi ini hampir tidak pernah turun ke lapangan. biasanya kami turun hanya pada saat penyerahan lapangan, provisional hand over, final hand over, terdapat eskalasi proyek, atau ketika proyek mengalami contract change order yang mengarah pada kemungkinan terjadinya addendum.
Teknik Sipil yang Berkarir di Lapangan / Project Site Operation
karir ini berfokus pada pengendalian mutu dan waktu proyek konstruksi.
karir jenis ini adalah karir dengan pendapatan tertinggi bahkan untuk mereka yang baru lulus. tidak seperti karir di kantor yang harus jadi manager dulu untuk bisa foya - foya, gaji berkarir di proyek bagi sarjana teknik sipil sudah bisa membuat mereka ngelamar anak orang padahal belum setahun kerja.
jabatan mereka apa ? untuk mereka yang baru lulus umumnya ada tiga : inspector (pengawas teknik), surveyor (pengawas kuantitas), dan lab technician (pengawas kualitas).
jika sudah memiliki pengalaman konsisten selama lima tahun (dibuktikan dengan surat referensi proyek dan perhitungan evaluasi personil) maka kamu bisa mengajukan Sertifikasi Keterangan Ahli dari asosiasi terakreditasi. jika memiliki ini, maka SKA mu akan menaikkan taraf hidupmu dengan gaji menyentuh double digit dan tanggungjawab problem solving. umumnya jabatan di level madya ini adalah Chief Inspector (punya asisten bernama inspector). Quality Engineer (punya asisten bernama inspector dan lab technician). Inspection Engineer/Quantity Engineer (punya asisten bernama inspector dan surveyor). serta Health Safety Environment (Ahli K3 Konstruksi dan Lingkungan). jabatan HSE ini memang tidak memiliki asisten, tapi ia punya kewenangan untuk mengeluarkan surat teguran yang sering kita sebut dengan istilah Site Instruction.
jabatan madya dengan SKA ini seperti anggur, makin banyak umur karir maka makin tinggi value mereka dalam proses pemilihan proyek. karena nama mereka sudah dimasukkan ke dalam struktur organisasi proyek bahkan sejak proses tender. sehingga keberadaan mereka selalu dicari. apalagi data menunjukkan kalau Indonesia masih sangat kekurangan tenaga ahli konstruksi tersertifikasi.
terakhir, puncak tertinggi karir di lapangan : Supervision Engineer/Site Engineer/Site Manager/General Superintendent.
butuh setidaknya pengalaman minimal sepuluh tahun berada di level madya untuk ada di posisi ini. mereka yang berada di titik ini adalah para tenaga ahli utama yang bergaji dua kali lipat jabatan madya. mereka ini adalah presiden nya project site. mereka sudah tidak sering lagi ke lapangan. karena fokus mengurus laporan, jadwal, dan komunikasi dengan pihak - pihak terkait. mereka baru turun ke lapangan ketika monitoring bulanan atau ketika proyek berada dalam situasi kritis. mereka hadir untuk menyelesaikan masalah yang tidak bisa diselesaikan para ahli madya.
Teknik Sipil yang Berkarir di Laboratorium / Kampus
yang begini contohnya sahabat saya : Fey. dia berangkat dari asisten lab tanah. trus naik jadi kepala lab. trus sekarang lagi siapin beasiswa lanjut sekolah. karena evidence based cases yang dia dapat selama kerja di lab ngebantu banget memperkaya essay nya dia sehingga dia bisa lanjut sekolah dan karirnya menjadi dosen / staf khusus bupati/ staf ahli pemerintah jadi terbuka lebar.
Teknik Sipil yang Berkarir di Sektor Lainnya
pilihan karir di sektor lain selain konstruksi itu banyak. mulai dari yang masih "dekat" seperti survey, pertanahan, supplier bahan teknologi konstruksi, perencanaan wilayah dan kota, tim rancang pembangunan daerah. sampai yang agak jauh seperti kerja di bank sebagai petugas appraisal kredit rumah, kerja di kejaksaan sebagai tim pengawas konstruksi, kerja di BPKP sebagai auditor pembangunan, sampai menjadi gamer pro the sims.
***
tidak mungkin kamu sekolah mahal - mahal susah - susah nangis - nangis kalau ternyata lulus bukan jadi kalangan terdidik dengan skill spesifik. jadi, jangan gampang termakan dengan stigma atas jurusan teknik sipil ya !
sampai di sini dulu tulisan saya, terima kasih sudah membaca.
Balikpapan, 18 Agustus 2021
Riffat Akhsan -- yang sudah menyiapkan diri dengan skenario turun ke lapangan kalau hasil test seluruh anggota timnya positif COVID-19
11 August
Photo by Green Chameleon on Unsplash
sudah jadi rahasia umum, bahwa yang daftar kuliah teknik sipil dan yang berhasil lulus benar - benar signifikan bedanya. saya berani bilang ada tiga golongan dalam jurusan teknik sipil. pertama, golongan mundur tanpa berita ; alias menyerah berkuliah di jurusan ini. entah mundur dan memutuskan pindah jurusan. atau mundur karena jurusan teknik sipil membuat ia trauma berkuliah. kedua, golongan yang lulus karena sudah terima surat cinta dari kampus berupa ancaman drop out. golongan ini bercirikan mapala ; mahasiswa paling lama. berusia senior namun tidak pernah ada batang hidunya di kampus. sekalinya muncul gedabruk gubrak mencari literatur dan bimbingan untuk tugas akhirnya.
golongan ketiga, mereka yang berhasil lulus tanpa drama. bukan, maksudnya bukan artinya lulus tepat waktu. tapi lulus tanpa ancaman, karena hasil ketabahan dan doa yang dikabulkan.
saya bukan mahasiswa yang kuliahnya mulus. otak saya juga bukan yang encer - encer banget. kuliah saya juga cukup berliku. kuliah di ITATS Surabaya sampai enam semester. kemudian tuhan mentakdirkan saya pindah dan melanjutkan kuliah di UNTAG Samarinda. kuliah yang seharusnya bisa selesai dalam empat semester di Samarinda, baru bisa saya selesaikan dalam tujuh semester.
ada banyak faktor terkait molornya kuliah saya. hampir menyerah, jelas. namun mundur bukan pilihan karena saat itu saya sudah bekerja di Construction Site Operation. menyelesaikan kuliah adalah jalan terjal yang harus saya hadapi untuk mempertahankan pekerjaan saya.
akhirnya jalan panjang itu berakhir juga. saya lulus kuliah teknik sipil. menyandang gelar sarjana. dan ada di titik sekarang.
saya yakin kamu yang membaca tulisan ini, sedang berada di titik berjuang menyelesaikan kuliah teknik sipil. saya paham sekali bagaimana resah dan beratnya beban di pundakmu saat ini. semoga tips berikut bisa sedikit membantu perjuanganmu menyelesaikan kuliah teknik sipil.
1. Berdoa dan Minta Doa Orang Tua
Photo by Sincerely Media on Unsplash
memberi pengertian kepada orang tua bahwa jurusan teknik sipil merupakan satu dari sedikit jurusan tersulit di dunia sangat penting. saya beruntung memiliki abah yang berkuliah di jurusan sama. namun, itu tidak membebaskan saya dari umi yang drama ketika saya tidak keluar kamar selama liburan karena belajar untuk ujian.
saya tahu rasanya, pusing belajar. eh, begitu keluar kamar malah kena omel karena dianggap tidak bersosialisasi selama liburan. di situasi ini biasanya saya diam, menarik nafas panjang. dan meminta doa beliau saja. tidak menanggapi konten apapun dari mulut beliau. karena saya paham, beliau tidak berada di kaki saya.
meskipun rasanya sulit sekali, tapi saya memaksa diri saya untuk berprasangka baik atas perhatian umi saya. saya berdoa semoga kesabaran saya mendengarkan omelan umi berbuah kemudahan terhadap perjalanan saya berkuliah teknik sipil.
selain minta doa orangtua, penting juga untuk berdoa sendiri. jujur kepada tuhan bahwa ini tidak mudah, berat, dan kamu butuh pertolongan-NYA.
apapun yang kamu hadapi, sampaikan pada tuhan dalam rintihan doa. berkuliah teknik sipil merupakan fardu kifayah. menuntut ilmu merupakan ibadah yang setara seperti berjihad di jalan-NYA.
2. Sekuat Tenaga Cari Resource yang Mendukung Tugasmu
Photo by Siora Photography on Unsplash
saya tau, mahal dan sulitnya mencari textbook mata kuliah di teknik sipil. saya pun tidak mendukung kegiatan pembajakan. namun, uang saku yang terbatas sementara tuntutan sumber daya kuliah teknik sipil amat keras, mau tidak mau memaksa saya memutar otak untuk mendapatkan resource untuk mendukung kuliah saya.
ke perpustakaan kampus ? oh semua mahasiswa pasti ke sana dan jumlah buku yang disyaratkan dosen jumlahnya terbatas.
saran saya : pertama, kunjungi perpustakaan daerah. belajar dan pinjam buku di sana. biasanya resource nya lebih banyak di sana. meskipun memang perjuangan menyusuri rak - rak untuk menemukan buku yang kamu cari tidak mudah. saya biasanya mengunjungi Perpustakaan Daerah Kalimantan Timur ketika masih di Samarinda dulu.
kedua, mencari kakak kelas yang sibuk. bukan, bukan jenis kakak kelas yang sibuk organisasi. tapi kakak kelas yang jarang muncul di kampus tapi dosen - dosen hapal sama dia. tipe kakak - kakak kuliah - pulang, rajin, dan ramah. kakak seperti ini tidak keberatan mewariskan resource yang dia miliki di satu mata kuliah yang sudah lewat dan kebetulan merupakan mata kuliah yang kamu tempuh.
terakhir, ini jalan paling akhir ya. download resource mata kuliah berupa pdf yang bertebaran di internet.
3. Belajarlah Sampai Tuhan Kasihan dan Akhirnya Mengabulkan Doamu
Photo by Siora Photography on Unsplash
kalau tuhan nggak kasihan, maka dosenmu yang kasihan.
saya bicara begini berdasarkan pengalaman nyata. saat saya mengerjakan tugas akhir, dosen pembimbing saya susah sekali ditelpon dan hanya bisa ditemui selepas isya. rumahnya jauh sekali di daerah Sambutan (dekat jembatan mahkota Samarinda) sementara tempat tinggal saya di Samarinda ada di daerah Islamic Centre Kalimantan Timur.
saya bersyukur dulu saat mengerjakan tugas akhir, berdua dengan saudara kembar saya. jadi meski judul Tugas Akhir kami berbeda, namun kami memiliki dosen pembimbing yang sama.
kami benar - benar tabah kala itu (ketika memanggil memori tersebut saat menulis ini, air mata saya menghangat betapa gigihnya kami saat itu). tepat ketika adzan maghrib, kami langsung shalat dan langsung berangkat ke rumah dosen pembimbing. menyusuri jalan panjang berkelok di dinginnya malam, yang kiri kanan masih hutan. sampai di sana biasanya masjid dekat rumah dosen sudah mengumandangkan adzan isya. kami menunggu di teras sampai beliau pulang dari jama'ah shalat isya.
waktu yang ada kami manfaatkan untuk sepuasnya menunjukkan kebodohan kami. merendah di depan tingginya ilmu milik beliau. kadang beliau berceramah, kadang beliau mengintegorasi kami seakan beliau adalah dosen penguji, kadang beliau menugaskan kami mencari lebih banyak resource lagi untuk tugas akhir ini.
tidak jarang kami pulang hampir tengah malam. bahkan pernah di daerah kami ribut ada hantu kuyang, teman - teman pada sibuk tanya di whatsapp. warga kampung katanya heboh. namun, kami malah baru baca whatsapp besok paginya karena kecapekan pulang bimbingan langsung nyalakan AC, tidur tanpa tau apa - apa.
bahkan kuyang saja pulang duluan ke rumahnya daripada kami.
besok paginya, langsung kami bersiap follow up hasil bimbingan malam sebelumnya. seharian menyelesaikan semua tugas, permintaan, dan koreksian dari dosen pembimbing. sore, kami pakai untuk jalan - jalan refreshing menonton riak air sungai mahakam sampai menjelang maghrib.
adzan maghrib, siklus berulang. shalat dan langsung berangkat ke rumah dosen. begitu setiap hari tanpa libur. hari libur kami adalah pernyataan dari dosen pembimbing kalau beliau tidak bisa ditemui beberapa hari kedepan karena ada acara/ada pekerjaan/ada keperluan ke luar rumah.
iya, seekstrim itu kegigihan saya dan saudara kembar saya dalam perjalanan kami berkuliah teknik sipil. karena mengerjakan Tugas Akhir adalah tahap terakhir dan tersulit dari rangkaian syarat kami menguasasi bidang ini. kami tidak ingin gagal, ini sudah sangat dekat dengan garis akhir. semangat sudah pudar, kemauan sudah luntur, passion tinggal angan. bertahan sedikit lagi dan ini akan selesai.
Teknik Sipil adalah Tempaan Nyata Kepasrahan, Kegigihan, dan Doa......
jika ditanya apa rasanya berhasil lulus kuliah teknik sipil, maka jawabannya adalah saya mengerti esensi kepasrahan, kegigihan, dan doa. yang menjadi bekal saya menghadapi kerasnya kehidupan. ada banyak hal yang saya hadapi di teknik sipil sekuat apapun saya berusaha tidak tembus. sekalinya saya menangis dalam doa, langsung jalan terbuka. begitu juga di lain hari, doa - doa saya tidak menemukan tanda akan dikabulkan. namun satu hal sepele yang tidak sengaja saya lakukan justru menjadi titik masuk terkabulnya doa saya.
pada akhirnya, berkuliah teknik sipil mengajarkan bahwa hidup ada tentang doa dan kegigihan berusaha yang dijembatani oleh kepasrahan. kita tidak tau yang mana awal yang mana akhir. tapi mereka berdua (doa dan kegigihan berusaha) hanya saling bertukar tempat.
terima kasih sudah membaca, have a nice day !
Balikpapan, 11 Agustus 2021
Riffat Akhsan -- yang lagi sarapan kue favoritnya
27 July
Astaghfirullah.
kaget saya waktu liat terakhir posting blog bulan januari tahun ini. sekarang udah bulan juli, yang berarti *hitung jari* LIMA BULAN SUDAH SAYA NGGAK NYAMPAH DI SINI.
uh la la ~
jadi, sebenarnya kemana aja saya selama ini ? jawabannya adalah KERJA. karena saya masih mbak mbak proyek yang butuh makan dan skin care.
kemarin saya main fitur ask me di instagram. itu lho fitur colongan instagram dari ask fm. yah semacam itulah, nah kebanyakan pada nanyain soal kerjaan saya dan suka duka di proyek konstruksi. saya jadi kepikir buat nulis itu di blog ini. mayan lah, daripada berdebu lebih lama yekan ?
so, di postingan ini saya mau cerita salah satu proyek yang saya kerjakan. dan proyek ini adalah proyek paling indah sepanjang karir saya di dunia konstruksi.
foto diambil jam 6 pagi. no filter, no make up, cuma pake skin care.
jadi, pekerjaan saya di kantor mengharuskan saya untuk berada di kantor atau turun ke lapangan. kalau di kantor jadwal saya lebih pasti. masuk jam 10 pagi, pulang 12 jam kemudian. bukan hal yang aneh mengingat budaya kerja ala korea di kantor saya. outfit ngantor standar lah, blouse - celana bahan atau blazer - celana bahan kalau lagi ada rapat. kalau di lapangan biasanya jadwal saya lebih pagi, tapi justru nggak pasti jam berapa. saya harus kontakan dulu sama yang di lapangan untuk tau masuk proyek jam berapa dan kira - kira keluar jam berapa. outfit ngantor bebas semi formal. jadi lebih santai.
di kantor atau di lapangan sama sama ada untung ruginya. kalau di kantor untungnya dalam ruangan, adem, gampang fokus. jam istirahat/makan nggak keganggu, kalau pas selow bebas internetan atau nonton korea, semua fasilitas tersedia. kalau di lapangan untungnya bisa pulang lebih cepat, misal saya masuk jam 6 pagi, pulang kantor masih liat matahari :)), trus berasa piknik juga karena ((( menyatu dengan alam ))), dan agenda kerja yang lebih fleksibel.
kalau nggak enaknya di kantor tuh ya sudah pasti merupakan kelebihan di proyek, begitupun selebihnya. nggak enaknya di proyek adalah kelebihan di kantor.
nggak enaknya di kantor itu pulang nggak bisa liat matahari, tru juga kalau pas lagi PMS bisa disaster banget. karena kerjaan saya kan tensi tinggi, eh ketemu sama hormon monster cem PMS ya jadinya world war III gitu lah, asli bisa bad mood banget saya. kalau nggak enaknya di proyek tuh kadang saking fleksibelnya jadinya agenda molor atau nggak nemu titik sepakat, trus ngantuknya itu lho. angin sepoi sepoi pepohonan itu bawaannya ngajak tidur doang :((. cuaca juga kadang bisa nggak bersahabat banget di proyek.
saya jarang sih full 12 jam di proyek kecuali kalau pekerjaan itu masuk critical path atau punch line kayak pekerjaan pengecoran. sering - sering saya dalam 12 jam sehari itu full di kantor atau kombinasi kantor - lapangan.
nah yang saya ceritain kali ini juga gitu, saya 6 jam di lapangan, 6 jam nya di kantor.
rasa - rasa nya ini pertama kalinya saya dapat proyek di kawasan wisata. jadi proyek saya ini adalah jembatan kayu. nah lokasinya di taman mangrove gitu. karena lokasinya di atas laut, jadi semua material se tukang - tukang nya dinaikin kapal. seru sih.
materialnya mostly kayu ulin dengan berbagai dimensi, di drop oleh supplier di pelabuhan terdekat. nah, kapal seperti foto di atas ini yang angkut materialnya bolak balik pelabuhan - lokasi.
tak terkecuali, saya juga naik kapal :)
saya beruntung bisa sekalian menikmati pemandangan Kota Bontang dan juga MATAHARI di project visit saya kali ini. sesuatu yang mungkin satu bulan sekali aja belum tentu bisa saya dapatkan.
well, kerjaan di dunia konstruksi nggak melulu gersang kok. yang hijau - hijau juga ada ~
materialnya mostly kayu ulin dengan berbagai dimensi, di drop oleh supplier di pelabuhan terdekat. nah, kapal seperti foto di atas ini yang angkut materialnya bolak balik pelabuhan - lokasi.
tak terkecuali, saya juga naik kapal :)
well, kerjaan di dunia konstruksi nggak melulu gersang kok. yang hijau - hijau juga ada ~
Kantor, Bontang. 27 Juli 2018
Riffat Akhsan
01 October
berkuliah di dua kampus yang berbeda, ya saya dulu berkuliah teknik sipil di salah satu institut di Surabaya dan kini saya pindah kuliah di salah satu universitas di Samarinda memberikan pengalaman yang nggak jauh jauh beda tentang jurusan teknik sipil pada umumnya.
kebeneran masih musim mahasiswa baru (saya juga mahasiswa baru kok, tapi saya mahasiswa pindahan dengan segala drama konversi transkip nilai saya nggak kelar kelar)
O - Week ? OSPEK ? apaan tuh ? nggak ngerti deh *smirk*
jadi dimanapun kalian kuliah, setidaknya kalian akan banyak sependapat dengan saya, saya mencoba menjawab pertanyaan cepat tentang 10 hal apa yang terlintas di pikiran saya ketika mendengar kata "teknik Sipil" apa saja itu ?
ayo atuh scroll ke bawah....
1. tugas
setiap jurusan pasti ngasih tugas, ya secara lah ya kuliah dua sks dosen ngoceh satu setengah jam itu pasti menghasilkan berlembar lembar tugas yang menyita waktu tidur, nge-mall, hingga waktu nonton drama korea. sungguhlah luar biasa tugas tugas di teknik sipil itu menguras tenaga pikiran, uang buat fotocopy an tanpa akhir, dan waktu.
kamu kamu maba teknik sipil, yang kuat ya ! atcha atcha FIGHTING !
2. hitungan
teknik sipil adalah tentang hitungan, hitungan adalah teknik sipil dan teknik sipil adalah hitungan.
inti dari teknik sipil dalam perhitungan distribusi gaya dari beban dari seluruh arah yang mengenai konstruksi bangunan. entah itu beton, baja, atau kayu.
selain itu teknik sipil dalam tentang perencanaan, pelaksanaan, pemodelan simulasi, dan pengendalian.
dan setiap aspek memiliki hitungan nya sendiri sendiri.
jadi kalau kamu masuk teknik sipil harap pahami bahwa kamu memang harus kuat menghitung, melogika, dan membaca pola.
untuk kelancaran kuliahmu dan pastinya kesehatan jiwa raga.
banyak anak teknik sipil yang saya lihat memaksakan untuk kuliah di major ini padahal dia nggak kuat hitungan, alhasil dia lebih sering berada di kantor himpunan mahasiswa untuk bikin perencanaan nge-bully mahasiswa baru daripada masuk kuliah. alhasil dia baru lulus setelah puluhan semester dengan tugas akhir apa adanya atau malah ada yang drop out
di teknik sipil ada kok mata kuliah teori, tapi teori ini adalah tentang pemahaman konsep.
ya ujung ujung nya hitungan juga sih ~
3. begadang
begadang jangan begadang ~
begadang kalau tiada artinya ~
kalau di teknik sipil satu malam begadang mampu menghasilkan bab terakhir tugas besar.
sebenarnya begadang tuh nggak sering sering juga. tergantung bagaimana kalian memanage waktu dan perasaan aja.
pengalaman saya sih paling enggak dalam satu semester ada hari dimana kita memang harus begadang. biasanya kalau mendekati ujian akhir semester dimana kamu disuruh revisi sama dosen asisten di detik detik terakhir sebelum ujian.
dan dosen asisten yang begitu nggak cuma satu tugas besar aja.
4. proyek
tempat paling afdol penerapan ilmu teknik sipil adalah di proyek. makanya dedek dedek gemes nan menyebalkan sering sekali menolak tawaran mengambil jurusan kuliah di teknik sipil dengan alasan "aku nggak mau kerja panas panas, kerja kasar kasar, jadi tukang"
HEH NGANA PIKIR KITA KITA NGGAK PUNYA KANTOR ADMINISTRASI BER AC ? NGANA PIKIR KITA KULIAH BEGINI SUSAH BUAT JADI TUKANG ? SORRY COY NGANA HARUSNYA CARI INFORMASI DULU SEBELUM DITAWUR SAMA SEANTERO MAKHLUK TEKNIK SIPIL
di proyek memang panas, tapi selalu ada pilihan untuk berteduh atau ngendon di kantor proyek.
atau kalau emang beneran alergi sama panas matahari lulusan teknik sipil bisa kok kerja jadi dosen, kerja jadi PNS di dinas dan kementerian pekerjaan umum, atau agak melenceng dikit bisa juga kerja di bank.
tapi ya kalau mau bener bener ngerti pure nya teknik sipil sih emang harus sering main ke proyek ya ~
5. dosen killer
wah ini mah pasti ada, karena kadang seseorang punya caranya sendiri mengekspresikan kebahagiannya menjadi pengajar mata kuliah dari satu dari beberapa jurusan kuliah tersulit di dunia. dosen killer ? pasti ada, pasti.
di kampus saya di Surabaya dulu ada *ngitung* lima dosen killer, di kampus saya di Samarinda sekarang ada empat dosen killer.
clue nya dosen killer ini nggak jauh dari : analisa struktur, air, tanah, beton.
6. cewek yang sedikit
persoalan tidak seimbangnya perbandingan mahasiswa dengan mahasiswi kayaknya udah jadi rahasia umum deh di jurusan teknik sipil. jangan heran ketika kamu menjadi satu satu nya perempuan di kelas atau satu kelas nggak ada mahasiswi sama sekali. di teknik sipil itu sudah biasa ~
buat ciwi ciwi kece bermental Hermione Jane Granger ini adalah chance membalap prestasi di tengah mayoritas cowok cowok malas namun menjadi penyebab jatuhnya air mata ketika sadar diri bahwa memang laki laki ditakdirkan memiliki 9 akal sementara kalian hanya 1 akal.
kabar bahagianya, cowok cowok ketjeh idola fakultas sebelah (i mean yang non eksakta) bisa kalian temukan padanannya secara cuma cuma bahkan terkesan berceceran di kampus.
tapi jangan salah sangka, kadang ada juga mahasiswi salah jurusan yang sebenarnya dia nggak kuat hitungan tapi memaksakan diri kuliah di jurusan ini yang menyebabkan menentukan mix and match baju buat ke kampus terasa lebih membahagiakan dibandingkan mengerjakan tugas besar mata kuliah.
7. galau skripsi
8. sempat mikir mau pindah jurusan
hidup kadang terasa sulit ya, begitu juga kuliah teknik sipil. saya juga pernah mikir jangan jangan saya ini salah jurusan.
"ah enakan kuliah jurusan _____ (insert a type of major) kayaknya, buktinya mereka selalu cerah ceria gitu wajahnya setiap perkuliahan. nggak kayak anak anak teknik sipil yang wajahnya surem sumpek mikirin tugas besar yang nggak kelar kelar"
beberapa teman teman yang persis meyakini sepertinya akurasi dia salah jurusan mencapai 70% biasanya terlihat menyibukkan diri di bidang organisasi kemahasiswaan, sehingga ada aja alasan nggak masuk kuliah dengan sangkut paut tabrakan jadwal kegiatan.
padahal mah organisasi mahasiswa (harusnya) dirancang tidak menganggu perkuliahan ya, tapi selalu ada jalan bagi mereka yang sudah mulai putus asa di jurusan ini.
bagi yang meyakini dia salah jurusan dengan tingkat akurasi 80% - 90% biasanya MUNTABER a.k.a mundur tanpa berita, di kampus nggak muncul, di tongkrongan nggak muncul, di manapun nggak muncul, dihubungi juga nggak bisa.
ya semacam menghilang ditelan bumi aja gitu ~
bagi yang merasa 100% salah jurusan, kami biasanya menemui mereka sudah resmi menjadi mahasiswa jurusan lain.
sebut saja jurusan arsitektur, jurusan ekonomi, dan fakultas ilmu sosial dan politik ~
9. jadi kontraktor
banyak sekali yang terobsesi pengen cepat kaya dengan jalan menjadi kontraktor sehingga mereka mantap memilih jurusan teknik sipil agar menjadi kontraktor yang resmi dan berfaedah serta sesuai dengan idealisme konstruksi.
tapi kan, teknik sipil bukan hanya tentang menjadi kontraktor ~
banyak banget mereka yang salah kaprah dan berpikir satu satunya jalan karier pengusaha seorang lulusan teknik sipil adalah menjadi kontraktor.
padahal sejatinya lulusan teknik sipil adalah seorang insinyur ahli konstruksi bangunan yang beberapa keahlian nya meliputi merancang, memperhitungkan biaya, serta mengawal pembangunan di lapangan.
lagian, kontraktor juga kalau nggak bener bener teliti dalam perhitungan penawaran juga bisa rugi lho ~
10. ilmu lapangan
yep, ilmu di kampus dengan ilmu di lapangan harus berjalan beriringan karena sifatnya yang melengkapi satu sama lain.
jangan terlalu teoretis juga, jangan terlalu apa kata lapangan juga. as i said before teknik sipil ilmu pasti, proyek konstruksi ilmu hidup
saya menulis ini agar kelyan kelyan semua memahami pandangan utuh dari jurusan ini, instead of apa kata orang orang teknik sipil selayaknya semua hal di dunia hadir dalam keseimbangan.
jadi dengan 10 hal tentang teknik sipil yang saya ceritakan tadi, masih mau kan kuliah di teknik sipil ?
Samarinda, 1 Oktober 2016
Riffat Akhsan
Subscribe to:
Posts (Atom)
Search