teknik sipil

18 August

 

hari ini sedih sekali saya membaca DM instagram seorang mahasiswa teknik sipil yang pindah ke jurusan akuntansi karena tidak tahan dibully "teknik sipil adalah sekolah tukang". 

Life After Graduation : Being Civil Engineer

rasanya sudah lama saya tidak menulis tentang teknik sipil. maka Direct Message hari ini rasanya cukup untuk memancing saya bercerita karir setelah mendapatkan gelar ST / B.Eng dari program studi teknik sipil.

karir teknik sipil saya bagi menjadi tiga. Kantor, Lapangan, dan Lainnya.

sebagai informasi, kantor saya bergerak di bidang consulting. jadi mungkin penjelasan saya akan lebih cenderung ke sana.

Teknik Sipil yang Berkarir di Kantor

karir ini berfokus pada pengendalian biaya dan administrasi kontrak proyek konstruksi.

saya adalah salah satu insan konstruksi yang berkarir di sini.

karir saya dimulai dari menjadi tenaga administrasi lapangan (ketika masih belum lulus kuliah). kemudian tepat setelah ijazah sarjana teknik sipil saya keluar, saya naik menjadi Project Office Manager (menangani satu paket pekerjaan dengan lima ruas jalan, termasuk jalan tol), dan kini menjadi Project Manager Wilayah (menangani seluruh proyek dalam wilayah bumi etam)

dari awal, saya memang ditakdirkan untuk menangani administrasi kayaknya.

di kantor sendiri saya punya satu staff dan satu helper yang juga bertugas membantu Project Manager wilayah lain.

berada di posisi ini hampir tidak pernah turun ke lapangan. biasanya kami turun hanya pada saat penyerahan lapangan, provisional hand over, final hand over, terdapat eskalasi proyek, atau ketika proyek mengalami contract change order yang mengarah pada kemungkinan terjadinya addendum.

Teknik Sipil yang Berkarir di Lapangan / Project Site Operation

karir ini berfokus pada pengendalian mutu dan waktu proyek konstruksi.

karir jenis ini adalah karir dengan pendapatan tertinggi bahkan untuk mereka yang baru lulus. tidak seperti karir di kantor yang harus jadi manager dulu untuk bisa foya - foya, gaji berkarir di proyek bagi sarjana teknik sipil sudah bisa membuat mereka ngelamar anak orang padahal belum setahun kerja.

jabatan mereka apa ? untuk mereka yang baru lulus umumnya ada tiga : inspector (pengawas teknik),  surveyor (pengawas kuantitas), dan lab technician (pengawas kualitas). 

jika sudah memiliki pengalaman konsisten selama lima tahun (dibuktikan dengan surat referensi proyek dan perhitungan evaluasi personil) maka kamu bisa mengajukan Sertifikasi Keterangan Ahli dari asosiasi terakreditasi. jika memiliki ini, maka SKA mu akan menaikkan taraf hidupmu dengan gaji menyentuh double digit dan tanggungjawab problem solving. umumnya jabatan di level madya ini adalah Chief Inspector (punya asisten bernama inspector). Quality Engineer (punya asisten bernama inspector dan lab technician). Inspection Engineer/Quantity Engineer (punya asisten bernama inspector dan surveyor). serta Health Safety Environment (Ahli K3 Konstruksi dan Lingkungan). jabatan HSE ini memang tidak memiliki asisten, tapi ia punya kewenangan untuk mengeluarkan surat teguran yang sering kita sebut dengan istilah Site Instruction. 

jabatan madya dengan SKA ini seperti anggur, makin banyak umur karir maka makin tinggi value mereka dalam proses pemilihan proyek. karena nama mereka sudah dimasukkan ke dalam struktur organisasi proyek bahkan sejak proses tender. sehingga keberadaan mereka selalu dicari. apalagi data menunjukkan kalau Indonesia masih sangat kekurangan tenaga ahli konstruksi tersertifikasi.

terakhir, puncak tertinggi karir di lapangan : Supervision Engineer/Site Engineer/Site Manager/General Superintendent.

butuh setidaknya pengalaman minimal sepuluh tahun berada di level madya untuk ada di posisi ini. mereka yang berada di titik ini adalah para tenaga ahli utama yang bergaji dua kali lipat jabatan madya. mereka ini adalah presiden nya project site. mereka sudah tidak sering lagi ke lapangan. karena fokus mengurus laporan, jadwal, dan komunikasi dengan pihak - pihak terkait. mereka baru turun ke lapangan ketika monitoring bulanan atau ketika proyek berada dalam situasi kritis. mereka hadir untuk menyelesaikan masalah yang tidak bisa diselesaikan para ahli madya.

Teknik Sipil yang Berkarir di Laboratorium / Kampus


yang begini contohnya sahabat saya : Fey. dia berangkat dari asisten lab tanah. trus naik jadi kepala lab. trus sekarang lagi siapin beasiswa lanjut sekolah. karena evidence based cases yang dia dapat selama kerja di lab ngebantu banget memperkaya essay nya dia sehingga dia bisa lanjut sekolah dan karirnya menjadi dosen / staf khusus bupati/ staf ahli pemerintah jadi terbuka lebar.

Teknik Sipil yang Berkarir di Sektor Lainnya


pilihan karir di sektor lain selain konstruksi itu banyak. mulai dari yang masih "dekat" seperti survey, pertanahan, supplier bahan teknologi konstruksi, perencanaan wilayah dan kota, tim rancang pembangunan daerah. sampai yang agak jauh seperti kerja di bank sebagai petugas appraisal kredit rumah, kerja di kejaksaan sebagai tim pengawas konstruksi, kerja di BPKP sebagai auditor pembangunan, sampai menjadi gamer pro the sims.


***

tidak mungkin kamu sekolah mahal - mahal susah - susah nangis - nangis kalau ternyata lulus bukan jadi kalangan terdidik dengan skill spesifik. jadi, jangan gampang termakan dengan stigma atas jurusan teknik sipil ya !

sampai di sini dulu tulisan saya, terima kasih sudah membaca.





Balikpapan, 18 Agustus 2021




Riffat Akhsan -- yang sudah menyiapkan diri dengan skenario turun ke lapangan kalau hasil test seluruh anggota timnya positif COVID-19









13 July

builder (dot) mn

postingan ini sebenarnya postingan menghibur hati menyusul kabar penempatan saya untuk suatu proyek multi years salah satu infrastruktur di pedalaman Kalimantan Timur.

berbicara tentang perempuan selalu menarik, proyek juga begitu. kalau saja subjek dalam tulisan ini adalah seorang Adam, maka semua jadi "ya sudahlah ya, kan sudah seharusnya". tapi lain dengan perempuan. butuh dedikasi, konsistensi, dan persistensi untuk bertahan dan memimpin dalam jagad konstruksi.

kita inspiratif, karena kita perempuan.

berikut perempuan perempuan konstruksi inspirasi saya.


1. tante wati
beliau adalah insinyur teknik sipil perempuan pertama dalam hidup saya. waktu itu saya masih umur 4 tahun rasanya. saya main ke kantor abah saya karena penasaran kata abah di kantor abah ngitung pasir sama batu tapi yang saya lihat hanya kertas bertebaran dan meja serta staff yang sibuk.

tante Wati ini usil banget sama saya. tapi waktu saya perhatikan beliau kerja, kelihatan serius dan profesional sekali. mungkin tante Wati sedikit banyak mempengaruhi alam bawah sadar saya tentang menjadi workaholic dan profesional bekerja meskipun cewek sendirian.

2. Bu Rani
bu Rani ini dosen saya waktu saya kuliah di ITATS Surabaya. beliau ini langganan jadi team leader pengaspalan jalan arteri primer di Surabaya - Sidoarjo. tau sendiri kan ya ramainya jalan arteri di kedua kota itu kayak gimana. nah berdasarkan peraturan menteri PU yang menyebutkan bahwa untuk jalan arteri primer hanya boleh dilakukan pelaksanaan proyek terkait jalan mulai dari jam 10 malam sampai jam 4 pagi.

nah bu Rani ini seringkali harus nongkrongin pengaspalan jalan di jam segitu, begadang biar nggak ada yang nakal nyolong best cost tebal perkerasan jalan.

beliau ini dosen paling supel yang pernah saya temui, di awal awal kuliah teknik sipil saya kan pernah down sama cowok cowok yang kadang suka curang soal tugas. saya kan jadinya sedih banget huhuhu.

bu Rani ini ibu anak 1, anak beliau cewek. dan saya perhatikan beliau selalu punya cara untuk quality time kayak ciwi ciwi stuff gitulah dengan anak beliau sesibuk apapun beliau.

3. Mbak Kiki
mbak Kiki ini kakak kelas saya di kampus. tapi udah lulus. nah mbak Kiki ini satu satunya surveyor perempuan di kantornya. nah kantor mbak Kiki ini spesialis pelaksanaan pekerjaan jalan raya. tapi jalan rayanya pure yang buka hutan. bukan ngelanjut jalan lingkungan gitu. jadi ya gitu, keluar masuk hutan yang katanya kerjaan cowok cowok dikerjakannya sama mbak Kiki.

jadi kan sebelum proyek dilaksanakan, harus ada team yang ke lokasi proyek untuk ngecek kondisi real lapangan. team ini terdiri dari drafter, surveyor deskripsi, surveyor pemetaan lahan, koordinator logistik, operator alat, pimpinan proyek dll

team ini bertugas untuk merancang teknis proyek, mulai dari alat apa saja yang dibawa ke proyek (jenis, type, kapasitas, sampai skema mobilisasi demobilisasi), berapa tukang dan bahan yang bisa dibawa (skema mobilisasi bahan dan tenaga), bagaimana skema on site (dimana direksi keet, dimana tempat tidur karyawan, dimana naroh bahan, dimana alat parkir dll), dan memutuskan hal hal non teknis penunjang kelancaran proyek (dimana mak warung belanja ke pasar terdekat, termasuk kalau ada hal hal ghaib apa yang harus dilakukan, bertemu dengan kepala kampung, dll)

satu team tuh terdiri dari 10 - 15 an orang. di hutan mereka bisa sampe sebulan kalau emang proyek jalannya diatas 10 km.

jadi ya, mbak Kiki bareng sama mereka.

4. Bu Musrifah
nah, kalau Bu Musrifah ini dosen saya di Untag Samarinda. beliau ini tenaga ahli struktur beton. selain ngelab di sebuah batching plant beliau juga seringkali harus memastikan pengecoran berjalan lancar dan kuat tekan beton memenuhi spesifikasi sampai umur beton genap 28 hari.

jadi ya nggak heran lah kalau bu Musrifah sering banget nongkrong di pinggir mahakam semalaman suntuk nungguin cor site pile dan pilar jembatan yang sistemnya kadang sampe nutup jalur dengan 20 truk ready mix antri karena emang proses pengengecoran kan nggak boleh berhenti.

naik kapal ponton bareng sama crawler crane, truk ready mix lengkap dengan concrete pump menjadi imajinasi masa kecil mereka yang bercita cita menjadi insinyur. bu Musrifah udah khatam pengalaman itu. seorang perempuan.  

bu Musrifah juga pasti menjalani peran ganda. sebagai ibu dari 2 anak laki laki yang beranjak remaja adalah takdir beliau saat ini. saya salut banget dengan cara beliau memberi pengertian kepada anaknya ketika harus meninggalkan rumah demi proyek malam malam. nggak jarang juga beliau membawa anaknya kalau pas bener bener anak beliau rewel banget dan pengen ikut.

luar biasa.

jadi itulah perempuan perempuan luar biasa yang harus menjalani tanggungjawab profesi tanpa melupakan peran ganda sebagai ibu dan istri. saya yakin meskipun tidak mudah, pasti ada jalan untuk perempuan perempuan konstruksi diluar sana.

magna-system (dot) net

anyway, saya sekalian mau share pandangan saya ah.

saya nggak menutup mata tentang sentimen bahwa perempuan konstruksi susah jodoh dan melupakan keluarga. tapi saya perhatikan mereka yang nyinyir tingkat akherat kayak gitu biasanya berasal dari mereka yang bukan dari sektor konstruksi. tapi yes, cukup dekat dengan dunia konstruksi. (i don't blame that sector, but the reality scream that)

saya akui banyak perempuan teknik sipil yang nikah tidak pada umur ideal, saya rasa itu pilihan. bukan artinya kita berhak mengeneralisir bahwa perempuan kontruksi susah jodoh. toh banyak juga kok ukhti dan akhwat diluar sana yang nggak kunjung menikah karena proses ta'aruf via proposal belum mempertemukan sama yang cocok.

see ? it's about destiny, not profession.

banyak perempuan yang dulu kuliah teknik sipil setelah menikah lantas jadi ibu rumah tangga. banyak. yang lulus lantas jadi pegawai bank juga banyak. yang jadi PNS apalagi. yang dinyinyiri ilmunya nggak kepake juga lebih banyak lagi.

kemudian agar nyinyiran lebih berimbang dan hawt, ternyata fakta membuktikan bahwa perempuan yang dulu kuliah teknik sipil setelah menikah lantas menjadi pengusaha juga banyak, yang menjadi tenaga ahli sampai ke pelosok negeri juga banyak, yang ekspansi menjadi bos perumahan juga nggak kalah banyak.

memang ya pujian dan nyinyiran pada akhirnya berujung pada fakta yang sama.

saya percaya bahwa apapun yang telah tuhan gariskan pada kita untuk kita jalani tidak ada yang sia sia. pun menjadi perempuan konstruksi, tenaga ahli, lulusan teknik sipil. untuk itu, tegakkan kepalamu, afirmasi, visualisasi, dan rasakan energi kasih sayang tuhan, yakinlah tuhan selalu menyiapkan cerita terbaik untuk hidupmu.

jadilah luar biasa, karena kita perempuan.


Samarinda, 13 Juli 2017




Riffat Akhsan

25 March


kenapa ya kok rata rata mas mas dan mbak mbak insinyur di proyek konstruksi rata rata tas nya besar dan berjenis ransel ? apa apa aja sih yang mereka bawa ?

sebelumnya terima kasih sudah (kembali) mampir ke blog ini, maafkan saya yang jarang ngepost. tolong salahkan jam tidur berantakan, tugas riset tanpa henti, revisi yang datang bagai badai, asistensi yang suka mendadak, serta ujian yang menguras separuh beban hati saya atas segala kudet postingan blog ini.

anyway, kali ini saya mau berbagi what's inside by bag kalau saya lagi ke proyek.

kalau ke proyek tuh tas saya mirip mirip dora yah, soalnya jumlah cewek yang sangat terbatas dan ekpektasi saya yang sangat rendah tentang hal hal kecil namun sangat saya butuhkan akan disediakan oleh kantor saya membuat saya memilih membawa banyak sekali barang di tas saya ke proyek konstruksi yang bahasa kerennya construction site.

apa saja itu ????

1. hand sanitizer dan hand lotion 

believe it or not, proyek konstruksi itu sarang kuman banget. bayangkan kamu harus pegang pegang besi yang ntah ada berapa juta kuman di dalamnya atau ketika harus survei kerusakan jalan dan mengukur lubang lubang kerusakan jalan yang sudah terisi oleh air comberan.

bayangkan.....

ya saya masuk jurusan ini nggak boleh sok higienis juga dengan nggak mau sentuhan sama yang kotor kotor padahal hal hal yang kotor, berdebu, dan rumahnya kuman harus dihadapin tiap harinya.

jadi demi menjaga kesehatan tanpa terlihat menye - menye saya selalu pake handsanitizer sebagai ganti cuci tangan pakai sabun yang selalu didengungkan oleh praktisi kesehatan.

tapi pernah lho saya ditanyain "kalau kamu habis kena lumpur, cuci tangannya pake hand sanitizer juga?

ya enggak lah, cuci tangan normal pake air kerja proyek dulu baru habis gitu pake hand sanitizer.

kalau ciwi ciwi hobby dandan selalu pake hand lotion biar tetep lembut kulitnya saya pake hand lotion biar kulit saya nggak terlalu kering jadinya lebih sehat aja gitu.

2. sunblock dan sabun muka

beuh panasnya proyek konstruksi itu bikin kamu belang sebelang zebra (oke ini lebay) tapi seriusan deh mencolok banget ya ampun belang hasil panasan di proyek itu....

trus kulit wajah saya suka perih gitu kalau terus terpapar sinar matahari jadinya sunblock itu selain mencegah belang juga berfungsi biar kulit muka saya nggak perih juga kelamaan terpapar matahari.

kalau sabun muka ini sekalian buat bersihin wajah saya yang emang pabrik minyak juga sekalian buat mendinginkan wajah gitu lho, kadang kan panasnya proyek suka bikin emosi tuh jadinya yaudah saya pake sabun muka biar tensi agak turun dikit.

3. tissue basah dan kering
ini wajib, buat keperluan makan. trus juga buat keringin tangan habis pake hand sanitizer, kadang buat ngelap ingus kalau lagi flu tapi harus tetep ke proyek (huekkkksss)

tissue basah juga berguna kalau kalau partner saya (mas mas engineer yang ganteng ganteng oriental itu) habis ngecek besi trus tangannya kotor dan deseu males cuci tangan.

kadang tissue kering jadi pengganti yang ampuh buat pembungkus gorengan yang higienis.    



4. lip balm + pembalut
hal paling susah dan hampir nggak mungkin kamu dapatkan di proyek konstruksi yang berisi mas mas dan bapak adalah pembalut, even mak mak warung adalah perempuan yang saya yakin belum menopause, ya gengsi lah saya mau minta pembalut kalau lagi "dapet" karena mak mak warung pasti dikerubutin sama tukang tukang maupun engineer yang tidak pernah merasa kenyang itu.

tentang lip balm, saya juga nggak yakin mak mak warung proyek bawa lip balm karena beliau kan always on pake gincu merah merona mempesona para tukang dan mandor. karena cuaca proyek yang super panas ( atau karena bibir saya yang sensitif ya ) saya nggak bisa ninggalin lip balm ini kalo lagi di proyek. so, dia selalu ada di tas saya :))

5. meteran tukang
meskipun di kantor pasti ada meteran tukang, tapi kadang meteran tukang kantor tuh kotor dan (dalam beberapa kasus) angkanya udah kabur nggak jelas gitu. jadi saya prefer bawa sendiri aja.

well diluar fakta saya males rebutan meteran sama engineer lain juga sih.

6. pulpen minimal 3 buah, alas kertas, berkas proyek, kalkulator scientific, penggaris besi, milimeter block, jangka sorong.
yak, kotak pensil saya tuh udah ngalah ngalahin ATK kantor saking lengkapnya. pulpen saya pasti bawa minimal 3 buah karena di direksi keet pulpen tuh berasa dimakan, sekali ada yang pinjem pulpen saya maka saya tak harap kembali.

alas kertas biar penulisan angka angka yang ditulis secara manual jelas, seperti yang kita tau sedikit aja pembacaan kita salah di lapangan akan berakibat besar pada perhitungan opname dalam progress report.

berkas proyek oh jelas lah ya harus dibawa, ya gimana mau kerja kalau berkasnya ketinggalan -__-

kalkulator scientific berperan kalau ternyata dalam dokumen perencanaan ada kesalahan penulisan dimensi, yang artinya saya harus ngecek ke hitungan volume yang ada di dokumen MC. kesalahan seperti ini jarang sekali terjadi tapi nggak menutup kemungkinan hal itu terjadi. selain itu kalkulator scientific juga berperan kalau tiba tiba ada rapat proyek yang mengharuskan kita mengukur ulang struktur bangunan yang berbeda dengan perencanaan karena suatu hal di luar dugaan terjadi.

penggaris besi saya pakai untuk mengukur beberapa bagian struktur kalau saya males pake meteran tukang. kalau jangka sorong saya pakai untuk ngecek diameter besi sebelum besi dipotong. dan milimeter block saya bawa untuk kepentingan kalendering dalam proses pemancangan pondasi.   

7.  mukena + jilbab ganti
meskipun ada masjid/mushala di sekitar lokasi proyek, saya belum pernah menemukan mukena yang nyaman untuk beribadah. terlebih jika lokasi proyek jauh dari masjid/mushala saya seringkali harus shalat di direksi keet sehingga ya mau nggak mau saya harus bawa sendiri.

kadang, lembur sampe bermalam malam di proyek datang tanpa rencana, sehingga mood saya seringkali hancur karena itu. jilbab ganti selalu menjadi pahlawan untuk mengembalikan mood saya yang hancur untuk kembali semangat lembur.

8. air minum 1 liter
saya punya botol minum awet banget yang saya beli dari pertama banget masuk kuliah sampe sekarang, ya memang sih harga botol minumnya cukup lumayan tapi awetnya itu lho sampe sekarang. botol minum itu ukurannya tepat satu liter yang selalu saya bawa kemanapun saya pergi, termasuk ke proyek. jadi satu liter itu ukuran yang pas sih menurut saya, kalau ukuran 600 ml terlalu sedikit dan ukuran 1.5 liter kebanyakan.

9. Handphone + charger + headset + powerbank
kalau ini sih, bukan mbak mbak proyek juga selalu ada di tas sih.

10. flashdisk
untuk berkas proyek yang sifatnya soft file, flashdisk sangat berjasa untuk menyimpan perubahan perubahan yang saya kerjakan maupun yang dikerjakan pihak lain. kalau mendadap harus kerja ya cukup bawa flashdisk satu saya langsung bisa kerja pinjem komputer kantor.

11.  jaket hoodie
jaket hoodie ini sifatnya hybird hehehe. kalau panas dia mendinginkan, kalau dingin  dia menghangatkan. kayak pacar ya .....

12. Helm proyek (stand by di mobil) 
helm proyek menjadi salah satu standar keselamatan dan kesehatan kerja dalam proyek konstruksi, tapi kadang juga berat banget kepala saya kalau pake helm ini. jadi nggak tiap kesempatan sih saya pake helm.



13. kamera
setiap tahap metode pelaksanaan butuh dokumentasi terperinci sampai ke hal hal terkecil, karena ini erat hubungannya kalau kalau di kemudian hari kami harus addendum atau ada complaint dari masyarakat (misal yang rumahnya retak akibat proses pemancangan pondasi dan kemudian meminta ganti rugi). foto juga menjadi satu satunya bukti terkuat jika di belakang hari perusahaan konstruksi harus melakukan arbitrase karena hal yang terjadi selama kegiatan proyek. kamera nggak selalu saya bawa sih, biasanya untuk pekerjaan pekerjaan yang masuk dalam lintasan kritis, kalau lagi santai saya cenderung pake kamera iPhone saja.

jadi, nggak heran kan se-Dora apa tasnya mbak mbak proyek ?





Samarinda, 25 Maret 2017



Riffat Akhsan

20 February


beberapa waktu yang lalu, saya dimintai tolong oleh orang yang malang melintang pentantang petenteng mengerjakan pekerjaan konstruksi tanpa latar belakang ilmu konstruksi yang mumpuni. bertahun tahun iya nyinyir dengan usia muda saya yang menempati jabatan penanggungjawab teknis sementara kemampuannya sudah diakui oleh tukang tukangnya dari banyaknya bangunan yang ia kerjakan.

heran saya, kenapa kok ya minta tolong ke saya.

rupanya berdasarkan lobby lobby unyu si bapak karena pengalaman konstruksinya yang malang melintang di daerah saya beliau diberi rezeki oleh tuhan berupa proyek mandiri pembangunan saluran irigasi yang nilai fisiknya lumayan.

sayangnya si bapak lupa kalau selama kariernya di dunia konstruksi beliau selalu melaksanakan pembangunan proyek konstruksi yang sudah terlebih dahulu memiliki berkas lengkap seperti (detail engineering design) yang mana tertera jelas dimensi penampang konstruksi sampai ke berapa buah besi tulangan hingga jarak antar tulangan.

sepintas saluran irigasi terlihat hanya seperti "parit" yang biasa dikerjakan oleh si bapak, singkat cerita diambillah proyek mandiri pembangunan irigasi ini.

belakangan si bapak baru sadar bahwa proyek mandiri merupakan proyek swakelola yang mana nilai kontrak meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan pemeliharaan bangunan konstruksi. sangat jauh berbeda dengan proyek proyek yang biasa "dipercayakan" oleh site engineer, site manager, dan project manager, dimana si bapak hanya bertugas melaksanakan sesuai arahan para penanggungjawab proyek.

di titik inilah si bapak menghubungi sekaligus minta tolong ke saya.

jadi beliau minta rumus penentuan dimensi saluran irigasi untuk mulai "merencanakan" proyek yang didapatnya sehingga beliau hanya cukup merubah rubah harga satuan proyek sebelum pengajuan guna validasi dan verifikasi pemenang. (sebagai informasi biasanya proyek seperti ini tidak melalui mekanisme tender)

proyek yang beliau miliki merupakan perencanaan, pelaksanaan, dan pemeliharaan irigasi untuk mengairi sekitar 20 hektar lahan pertanian dengan kala ulang 25 tahun di hulu mahakam

"aku pontang panting cari rumus ini mbak, tolong ya bikinkan excelnya hitung volume itu gimana jadi aku tinggal ganti ganti harga aja. ada fee untuk mbak. tapi nggak besar. tapi lumayanlah. tolong lho mbak"

ketika saya tanya apakah sudah ada shop drawing sehingga saya bisa membayangkan berapa volume galian timbunan dan perhitungan pasangan batu beliau lantas mengirimkan foto lahan kosong. iya saudara saudara anda tidak salah baca, LAHAN KOSONG. katanya mau bangun saluran irigasi disana.

oke disini hati saya udah mulai gemas.

ketika saya tanya apakah sudah ada saluran irigasi eksisting disana beliau mengirimkan foto saluran irigasi dan menyuruh saya menghitung kira kira berapa dimensi saluran dari foto yang ia kirimkan.

pelan pelan saya jelaskan bahwa untuk menentukan dimensi irigasi dengan kala ulang 25 tahun saya harus survei ke lapangan dulu, memetakan lahan pertanian dan persimpangan irigasi, mengetahui berapa curah hujan daerah sana untuk kemudian menghitung debit andalan sehingga akan ketemu berapa dimensi saluran irigasi yang menampung. saya juga butuh tau keberadaan pintu air, bendungan (jika ada), serta sumber air baku terdekat yang akan mengairi lahan tersebut dengan sistem irigasi. lebih jauh saya juga ingin memperjelas irigasi apakah yang akan saya rencanakan (primer, sekunder, atau tersier).

mudahnya saya mundur dari permintaan si bapak karena saya nggak bisa ke mahakam ulu untuk survei proyek lain tanpa seizin kantor saya dan saya males dengan risiko kalau gagal panen akibat banjir pasti perencana irigasinya yang dicari.

rupanya si bapak makin gemas sama saya karena dianggap mempersulit hal yang mudah lantas membentak "mbaknya kok ribet banget sih, saya cuma perlu gimana caranya hitung volume jadi saya tinggal rubah harga kok repot. saya minta file perencanaan irigasi nya mbak aja biar saya pelajari sendiri. saya bangun irigasi ikut proyek juga sudah bertahun tahun kok. mbak masih muda sih jadi nggak tau seberapa banyak pengalaman saya"

karena males cari ribut saya kirimlah salah satu file perencanaan irigasi tersier paling simpel yang saya punya yang kemudian direspon oleh si bapak dengan "mbak, saya nggak butuh perencanaan super ribet kayak punya mbak. saya cuma butuh yang sederhana yang tinggal saya rubah rubah harganya"

dan kemudian saya sudahi percakapan itu dengan menawarkan solusi silahkan bapak mencari orang lain yang bisa memberikan apa yang bapak minta karena saya cuma bisa bantu sampai memberikan salah satu contoh file perencanaan yang pernah saya kerjakan. saya percaya diluar sana (semoga) ada engineer yang lebih handal dari saya yang mampu memberikan bantuan sesuai keinginan si bapak.    

Kuliah adalah tentang menyelami cara berpikir profesional.

banyak sekali diluar sana yang terjun dalam bidang konstruksi (dan beberapa) sukses berbisnis konstruksi tanpa harus susah payah menempuh pendidikan teknik sipil. ntah itu lewat sekolah menengah kejuruan, melalui kursus - kursus, ataupun melalui proses trial - error dimana dalam proses ini ungkapan "pengalaman merupakan guru yang amat berharga" benar adanya. ya seperti bapak yang saya ceritakan di atas.

disisi lain, banyak saya temui sarjana teori, mereka yang lulus dengan nilai mengagumkan namun jawaban dari satu  meter kubik kayu ulin terdiri dari berapa buah papan saja tidak tahu jawabannya. (ini adalah salah satu pengalaman memalukan yang menjadi bahan tertawaan bos saya dan membuat logistik kantor yang pendidikan terakhirnya SMK pembangunan semakin yakin bahwa kuliah teknik sipil itu tidak penting)

teknik sipil merupakan salah satu dari sedikit program studi paling tua di Indonesia, namun sampai hari ini masih saja banyak perdebatan tentang seberapa besar peran seorang civil engineer dalam proyek pembangunan rumah tipe 36, pembangunan parit plengsengan batu kali, atau dalam proyek pengecoran gang sempit dengan panjang 200 meter yang notabene mereka modal pengalaman mampu mengerjakan itu tanpa gelar insinyur di depan namanya.

banyak ilmu lapangan yang mampu berdiri congkak menampar air mata pengorbanan kuliah teknik sipil.

selamanya lapangan akan butuh para insyinyur sipil, dan selamanya lapangan akan butuh dipimpin oleh insinyur teknik sipil dalam kaitannya dengan tanggung jawab manajemen risiko selama perencanaan, pelaksanaan, dan pemeliharaan proyek konstruksi.

karena kuliah mendidik kita untuk berpikir sesuai keahlian, namun ahli saja tidak akan terbukti bila tidak diuji di lapangan.

hai para insinyur sipil, turunlah ke lapangan untuuk membuktikan "sarjana teori" hanyalah mitos.







Samarinda, 20 Februari 2017




Riffat Akhsan
Faizah and Her Enchanting Journey | Designed by Oddthemes | Distributed by Gooyaabi