27 September
di postingan kali ini, masih bercerita tentang kehidupan perkuliahan saya. masih dalam proses saya menguak hikmah kenapa tuhan menempatkan saya di kampus ini.
fyi aja, saya mengambil jam kuliah malam. sekitar habis maghrib sampai jam 9 atau 10 malam. setiap senin sampai jum'at. pingin beda aja, itu alasan saya. logika saya gini, kalo aku kuliah malam, sangat mungkin aku bertemu dengan orang-orang yang latar belakang pendidikan nya lebih beragam. yah, orang kan normalnya kuliah dari pagi sampai sore, kalo ada yang kuliah malam, pasti ada maksud tertentu.
guess what ? benar saja. teman teman saya beragam, mayoritas dari mereka adalah lulusan SMK bangunan dan sudah bekerja, jadi pagi sampai sore mereka kerja, malamnya lanjut kuliah. ada yang ambil kuliah malam karena paginya ngantuk, ada yang kuliah malam karena jenuh dengan rutinitas dari jaman SD yang selalu berangkat pagi,dll
dari segi umur juga beragam, saya punya teman sekelas seorang bapak anak 1, saya juga punya teman sekelas fresh graduate sarjana komputer.
mereka semua (teman-teman saya) membuat mata saya lebih terbuka dalam melihat dunia. mereka, mengajarkan saya bahwa hidup itu tidak sesimpel yang ada di kepala anak lulus SMA (kuliah ,kerja, nikah, punya anak, hidup bahagia, mati masuk surga)
mereka benar benar mengajarkan saya bahwa "hidup adalah perjuangan" itu 100% benar. mungkin saya hanyalah seorang anak manja yang (kebetulan) memiliki fasilitas cukup untuk pendidikan saya, sehingga saya tidak harus menyambi sembari kuliah.
saya sangat menaruh hormat kepada teman sekelas saya yang sudah menikah dan punya 1 anak, seandainya beliau mementingkan ego, tidak akan beliau berkumpul bersama saya dalam satu kelas.
seandainya teman teman saya yang sudah bekerja tidak memiliki semangat untuk terus menuntut ilmu, mungkin saya juga tidak akan bertemu mereka dalam satu kelas.
seandainya teman saya yang fresh graduate itu begitu stricht masalah senioritas, mungkin saya juga ga akan satu kelas sama dia.
teman teman saya di kelas malam ini membuat sebaris kata, yang lazim ditemui di institusi pendidikan lain. hanya menjadi suara cicit tak bergaung.
kata AROGANSI
di kampus saya, sepertinya kami tidak mengenal apa itu arogansi. bukan maksud kami untuk tidak cinta almamater, tapi jauh dari itu. saya dan teman teman saya sepakat bahwa arogansi hanyalah noda yang mencemari esensi dari disiplin ilmu yang kita pelajari.
senioritas ? saya hanya bisa tertawa, saya lulusan SMA tahun 2012, teman saya rata-rata lulusan tahun 2013, namun ada beberapa teman kami yang lulusan tahun 2009, bahkan ada yang lulusan tahun 2003.
senioritas yang seperti apa yang bisa dibentuk dengan keadaan seperti itu ?
at least, saya hanya bisa berucap Alhamdulillahi rabbil 'alamin. atas pilihan tuhan menempatkan saya berkuliah di sini, mengingat ketakutan saya akan dibentak-bentak senior, plonco,dll sangat mengganggu fisik saya. saya pernah sakit panas habis dibentak oleh salah satu kakak kelas saya waktu SMP kelas 1 dengan ketakutan yang sangat hebat. sampai sampai setiap beberapa menit, tiba tiba aja badan saya gemeteran parah dikarenakan trauma yang super hebat.
di akhir postingan ini, saya cuma bisa bilang "keputusan tuhan selalu indah, pahit atau manis penerimaan hambanya"
Surabaya, 27 September 2013
Best Regards,
Riffat Akhsan
this song talk about the trial, and talk about forgiveness. this song has a very magical power on my self, it's lyrics is so stong. and i realize, now i am the actress of story on this song.
Broken Vow - Lara Fabian
Tell me
her name
I want to know
The way she looks
And where you go
I need to see her face
I need to understand
Why you and I came to an end
Tell me again
I want to hear
Who broke my faith in all these years
Who lays with you at night
While I'm here all alone
Remembering when I was your own
I let you go
I let you fly
Why do I keep on asking why
I let you go
Now that I found
A way to keep somehow
More than a broken vow
Tell me the words I never said
Show me the tears you never shed
Give me the touch
That one you promised to be mine
Or has it vanished for all time
I want to know
The way she looks
And where you go
I need to see her face
I need to understand
Why you and I came to an end
Tell me again
I want to hear
Who broke my faith in all these years
Who lays with you at night
While I'm here all alone
Remembering when I was your own
I let you go
I let you fly
Why do I keep on asking why
I let you go
Now that I found
A way to keep somehow
More than a broken vow
Tell me the words I never said
Show me the tears you never shed
Give me the touch
That one you promised to be mine
Or has it vanished for all time
I let you
go
I let you fly
Why do I keep on asking why
I let you go
Now that I found
A way to keep somehow
More than a broken vow
I let you fly
Why do I keep on asking why
I let you go
Now that I found
A way to keep somehow
More than a broken vow
I let you
go
I let you fly
Why do I keep on asking why
I let you go
Now that I found
A way to keep somehow
More than a broken vow
I close my eyes
And dream of you and I
And then I realize
There's more to love than only bitterness and lies
I close my eyes
I'd give away my soul
To hold you once again
And never let this promise end
I let you fly
Why do I keep on asking why
I let you go
Now that I found
A way to keep somehow
More than a broken vow
I close my eyes
And dream of you and I
And then I realize
There's more to love than only bitterness and lies
I close my eyes
I'd give away my soul
To hold you once again
And never let this promise end
I let you go
I let you fly
Now that I know I’m asking why
I let you go
Now that I found
A way to keep somehow
More than a broken vow
I let you fly
Now that I know I’m asking why
I let you go
Now that I found
A way to keep somehow
More than a broken vow
Surabaya, 27 September 2013
Love,
Riffat Akhsan
26 September
Saya pernah bercerita kalau saya berkuliah di jurusan mayoritas cowok di postingan ini dan saya bercerita apa yang saya alami.
di postingan itu saya bercerita bahwa saya jadi lebih mengerti tentang pemikiran seorang laki laki.
sampai akhirnya beberapa hari ini saya melihat satu fenomena, yang sering terjadi namun mungkin sering kita remehkan.
Fenomena Merasa jadi Korban PHP (Pemberi Harapan Palsu)
postingan ini berlaku buat cowok dan cewek kok, tapi saya lebih menekankan sama cewek sih, cewek kan lebih sering jadi korban PHP *senyum manis* *manis banget*
banyak banget saya dicurhatin sama temen temen (cewek maupun cowok) yang benang merahnya kira kira gini "gue kecewa fat sama dia, gue pikir hubungan ini udah berlevel level lebih tinggi dari "hanya" sekedar temen biasa. nyatanya dia jadian sama cewek/cowok lain. padahal kita udah deket banget"
*sigh*
emang sih quote ini ada benarnya "Kita Memang Tidak Bisa Melawan Takdir, Tapi Mencintaimu Adalah Sebaik-Baik Perencanaan"
*batuk*
sebagai bagian dari fakultas teknik sipil dan perencanaan, saya belajar dalam membuat perencanaan kita harus survey dulu. kalo memang memungkinkan untuk perencanaan itu memiliki tingkat keberhasilan diatas 70%. maka kita baru bisa melakukan eksekusi berdasarkan perencanaan. biar ga rugi nantinya, atau patah hati. (eits jangan salah, banyak loh yang patah hati parah gara-gara ga dapat proyek, padahal rencananya keuntungan proyek mau dipake buat dana nikah)
masa' mencintai harus pake survey dulu sih fat ?
ya enggak, tapi setidaknya kalian harus bisa membedakan. yang mana yang memang mencintai/menyukai kamu, yang mana yang "hanya" memperlakukan kamu dengan baik.
dalam memperlakukan seseorang dengan baik, setiap orang punya standard yang beda. disini biasanya para korban PHP sering terjebak.
simple nya sih, gini. ga usah GR (gede rasa) duluan a.k.a punya ekspektasi kalo dia suka sama kamu.
ada banyak hal yang mempengaruhi bagaimana seseorang memperlakukan kamu dengan baik, bisa karena mereka/dia kagum dengan kamu, bisa karena memang suka, atau bisa jadi karena mereka tendensius dengan kamu a.k.a mereka/dia punya kepentingan yang bersangkutan dengan wewenang/kemampuan kamu, yah bisa disebut bagian dari lobby sih.
yang harus kalian tau, untuk para cowok (berdasarkan pengalaman saya). para cewek seringkali bersikap bertolak belakang dengan maksud kalau mereka memiliki "rasa" dengan lawan jenis. ini karena sifat dasar cewek, adalah seorang yang pemalu. please jangan GR kalo ada seorang cewek yang (tampak) agresif ke kamu, sms/bbm kamu duluan, pake perhatian lebih segala, selalu yang menjadi inisiator, dll besar kemungkinan mereka tidak menyukai kamu, tapi hanya memperlakukan kamu dengan baik (biasanya hal ini sering terjadi terkait pekerjaan, apalagi kalo kalian satu team)
cewek kalo suka sama cowok, cenderung diam, bersikap biasa di depan kamu, tapi heboh kalo udah sama teman-teman ceweknya. yah buat kamu yang naksir dengan cewek dari jurusan ramah (jurusan yang banyak cewek) ada baiknya kamu memperhatikan reaksi temen temen dia kalo ada kamu.
biasanya lagi, kalo emang cewek itu suka sama kamu, seandainya kalian satu team, maka dia (cewek) cenderung bersikap lebih dingin ke kamu dibandingkan dengan teman teman cowok kamu, di level suka yang lebih parah malah ada yang judes. karena sebenernya para cewek bingung harus bersikap bagaimana dengan cowok yang dia suka.
intinya, semua cewek ketika punya rasa dengan cowok mereka akan balik ke sifat dasar mereka, pemalu dan menunggu.
sebaliknya untuk para cewek. para cowok sangat jarang yang blak-blak an kalo mereka mau deketin kamu, mereka cenderung bersikap biasa juga, tapi kadang sms/bbm atau pura pura bikin keperluan sama kamu,. mereka (para cowok) adalah pribadi yang sangat memperhitungkan probabilitas kalau (seandainya) mereka suka sama kamu, kira kira kamu nolak atau nerima. jadi biasanya para cowok sering bersikap misterius atau terkesan tarik ulur kalo mereka suka sama kamu, itu disebabkan karena mereka mempertimbangkan reaksi kamu setiap mereka habis melakukan PDKT (biasanya cewek ga sadar ini)
trus bedain nya gimana fat ? gini, misal kamu diajak jalan sama cowok, kelar jalan kamu pulang dan dia ga hubungi kamu sama sekali sampai berhari hari, ga usah terlalu mikir yang aneh-aneh, soalnya fix dia ga tertarik sama kamu. kalo emang dia tertarik sama kamu, sebisa mungkin dia akan berusaha buat hubungi kamu karena dia merasa respon kamu selama jalan sama dia tadi bagus banget.
buat cewek juga, ga usah berinisiatif buat ngejar cowok, karena cowok yang beneran suka sama kamu, ga usah dikejar dia juga bakal ngejar kamu kok *emangnya lu main kejar-kejaran fat?*
jangan berharap sama cowok yang ga pernah sms kamu duluan, hanya menanggapi kalo kamu duluan yang sms dengan alasan takut ganggu, it's a big liar GIRLS
jadi buat temen-temen saya, yang pernah curhat atau para pembaca blog saya yang mengalami masalah serupa. identifikasi dulu mana yang beneran suka sama kamu, mana yang hanya memperlakukan kamu dengan baik, jangan sakiti diri kamu dengan merasa kalo "dia" suka sama kamu padahal ternyata itu hanyalah kesalah pahaman kamu atas sikap "dia" ke kamu.
Surabaya, 26 September 2013
Cheers,
Faizah R. Akhsan
25 September
Rasanya Kuliah di Teknik Sipil itu.. FUN :)
yah berkuliah di jurusan yang menangani realisasi dari perencanaan pembangunan. simple nya jurusan yang menghitung kemungkinan bisa tidaknya sebuah rencana bangunan dibangun, atau lebih gampangnya lagi adalah jurusan tukang. adalah jurusan yang 90% peminatnya adalah cowok.
dan saya adalah bagian dari jurusan ini.
kalian bisa bayangkan, kelas saya. kelas H teknik sipil berjumlah 45 mahasiswa dengan komposisi mahasiswa cowok 43 orang dan mahasiswa cewek 3 orang (termasuk saya). kalau kelas kita dicampur, maksimal cewek dalam satu kelas adalah 9 orang. itu sudah paling banyak.
keadaan seperti itu, setiap hari senin-jum'at.
di awal awal masa perkuliahan membuat saya berpikir kayaknya-saya-salah-jurusan-deh.
bagi seorang mahasiswa yang selama SMP dan SMA selalu berada di ruang kelas yang satu kelas cewek semua, hal ini sangat baru bagi saya.
tapi ini harus saya jalani.
dari segi materi, di teknik sipil kamu tidak akan pernah bertemu dengan mata kuliah yang memakai ilmu biologi dan kimia sebagai dasarnya. semua muni berdasar dari matematika dan fisika.
sebagai seseorang yang sangat takut dengan pelajaran matematika dan fisika, teknik sipil bisa dibilang neraka.
tapi setelah menjalani perkuliahan, saya sadar bahwa AKHIRNYA SAYA BISA MENGATASI KETAKUTAN SAYA
oke, ini hal baru. mengingat saya adalah seseorang yang penakut.
semua orang pasti berusaha untuk menghindari, bahkan menolak jika hal baru datang ke hidup mereka. saya pun begitu.
tapi akhirnya saya sampai pada satu kesimpulan, "seberapapun kita berusaha untuk menghindar bahkan menolak, hidup tidak pernah mau peduli apa yang kita rasakan"
saya mencoba berdamai dengan perbedaan, saya jalani semua kegiatan perkuliahan dengan optimis "ini pasti ada hikmahnya"
dan benar, saya menemukan lebih banyak lagi hal baru. diantaranya.
1. saya jadi lebih paham bagaimana seorang laki laki berpikir dalam proses pemecahan masalah. ini terlihat dari cara mereka (para cowok) menyelesaikan soal latihan, maupun ketika kita sedang berdiskusi. mungkin rumus sama, tapi eksekusinya sangat jauh berbeda antara cowok dan cewek.
2. saya jadi lebih arif dalam menilai profesi seseorang, siapa sih yang ga mau kerja di gedung tinggi. bawa mobil, tinggal di apartemen di daerah prestis atau tinggal di cluster dengan pengembang nasional ? semua mau, tapi hidup ga kasih itu untuk semua orang. tuhan sudah mengatur pembagian profesi di dunia ini dengan seadil adilnya. kuliah di jurusan ini membuat saya banyak terlibat dengan para tukang, kuli bangunan, pengangkut material,dll dari mereka lah saya benar benar sadar bahwa "Kerja Banting Tulang" itu memang benar benar ada
3. jurusan ini mengajarkan saya untuk jangan sampai sombong. teknik sipil = proyek. proyek=sikut-sikutan. seberapa pintar kamu, dari universitas sekaliber apapun kamu. kamu ga akan bisa unggul hanya dengan mengandalkan arogansi alamamater dan nilai IPK saja, yah simpel nya sih yang saya liat mereka yang lebih dekat dengan tuhan sih yang (biasanya) jalan karirnya (agak) mulus dalam dunia konstruksi ini. balik lagi ke prinsip "berapapun IPK mu, dari universitas sehebat apapun kamu, rezeki tetap tuhan yang atur"
apa lagi yah ? banyak sih sebenernya...
kapan kapan saya bahas lagi deh, kalo lanjut ntar takut kepanjangan postingan nya.
*PS: postingan ini tidak bermaksud untuk menyindir pihak manapun, ini murni refleksi pemikiran dan perasaan saya, seorang mahasiswa teknik sipil.
Surabaya, 25 September 2013
Cheers,
Riffat Akhsan
yah berkuliah di jurusan yang menangani realisasi dari perencanaan pembangunan. simple nya jurusan yang menghitung kemungkinan bisa tidaknya sebuah rencana bangunan dibangun, atau lebih gampangnya lagi adalah jurusan tukang. adalah jurusan yang 90% peminatnya adalah cowok.
dan saya adalah bagian dari jurusan ini.
kalian bisa bayangkan, kelas saya. kelas H teknik sipil berjumlah 45 mahasiswa dengan komposisi mahasiswa cowok 43 orang dan mahasiswa cewek 3 orang (termasuk saya). kalau kelas kita dicampur, maksimal cewek dalam satu kelas adalah 9 orang. itu sudah paling banyak.
keadaan seperti itu, setiap hari senin-jum'at.
di awal awal masa perkuliahan membuat saya berpikir kayaknya-saya-salah-jurusan-deh.
bagi seorang mahasiswa yang selama SMP dan SMA selalu berada di ruang kelas yang satu kelas cewek semua, hal ini sangat baru bagi saya.
tapi ini harus saya jalani.
dari segi materi, di teknik sipil kamu tidak akan pernah bertemu dengan mata kuliah yang memakai ilmu biologi dan kimia sebagai dasarnya. semua muni berdasar dari matematika dan fisika.
sebagai seseorang yang sangat takut dengan pelajaran matematika dan fisika, teknik sipil bisa dibilang neraka.
tapi setelah menjalani perkuliahan, saya sadar bahwa AKHIRNYA SAYA BISA MENGATASI KETAKUTAN SAYA
oke, ini hal baru. mengingat saya adalah seseorang yang penakut.
semua orang pasti berusaha untuk menghindari, bahkan menolak jika hal baru datang ke hidup mereka. saya pun begitu.
tapi akhirnya saya sampai pada satu kesimpulan, "seberapapun kita berusaha untuk menghindar bahkan menolak, hidup tidak pernah mau peduli apa yang kita rasakan"
saya mencoba berdamai dengan perbedaan, saya jalani semua kegiatan perkuliahan dengan optimis "ini pasti ada hikmahnya"
dan benar, saya menemukan lebih banyak lagi hal baru. diantaranya.
1. saya jadi lebih paham bagaimana seorang laki laki berpikir dalam proses pemecahan masalah. ini terlihat dari cara mereka (para cowok) menyelesaikan soal latihan, maupun ketika kita sedang berdiskusi. mungkin rumus sama, tapi eksekusinya sangat jauh berbeda antara cowok dan cewek.
2. saya jadi lebih arif dalam menilai profesi seseorang, siapa sih yang ga mau kerja di gedung tinggi. bawa mobil, tinggal di apartemen di daerah prestis atau tinggal di cluster dengan pengembang nasional ? semua mau, tapi hidup ga kasih itu untuk semua orang. tuhan sudah mengatur pembagian profesi di dunia ini dengan seadil adilnya. kuliah di jurusan ini membuat saya banyak terlibat dengan para tukang, kuli bangunan, pengangkut material,dll dari mereka lah saya benar benar sadar bahwa "Kerja Banting Tulang" itu memang benar benar ada
3. jurusan ini mengajarkan saya untuk jangan sampai sombong. teknik sipil = proyek. proyek=sikut-sikutan. seberapa pintar kamu, dari universitas sekaliber apapun kamu. kamu ga akan bisa unggul hanya dengan mengandalkan arogansi alamamater dan nilai IPK saja, yah simpel nya sih yang saya liat mereka yang lebih dekat dengan tuhan sih yang (biasanya) jalan karirnya (agak) mulus dalam dunia konstruksi ini. balik lagi ke prinsip "berapapun IPK mu, dari universitas sehebat apapun kamu, rezeki tetap tuhan yang atur"
apa lagi yah ? banyak sih sebenernya...
kapan kapan saya bahas lagi deh, kalo lanjut ntar takut kepanjangan postingan nya.
*PS: postingan ini tidak bermaksud untuk menyindir pihak manapun, ini murni refleksi pemikiran dan perasaan saya, seorang mahasiswa teknik sipil.
Surabaya, 25 September 2013
Cheers,
Riffat Akhsan
kemarin, minggu 22 september 2013 saya resmi berumur 20 tahun.
sama sekali ga ada yang istimewa, hanya orang tua, sahabat dekat yang benar benar tulus bersahabat dengan saya yang mengucapkan, dan beberapa murid yang saya ajar memberi kejutan lucu.
arti 20 bagi saya adalah..
terlalu dini untuk dibilang dewasa, saya sepenuhnya sadar kalo sifat childish masih banyak menguasai saya
terlalu tua untuk dibilang remaja, karena sedikir banyak saya sudah bisa diberi tanggung jawab
intinya bagi saya, umur 20 adalah umur yang.. tanggung
tapi diluar itu semua, saya punya banyak harapan untuk umur baru ini :
1. saya pengen lebih bisa berkomitmen dengan janji yang saya buat untuk diri saya sendiri
2. saya pengen bisa fokus terhadap hal hal yang menjadi tanggung jawab saya, dan tegas menolak untukhal hal yang bukan urusan saya
3. saya pengen kuliah saya lancar, lulus dengan waktu sewajarnya mahasiswa sarjana
4. bijaksana dalam memanage keuangan (termasuk dalam menentukan skala prioritas
5. bersyukur dan menghargai setulus-tulusnya orang orang yang mencintai saya dan mengabaikan who doesn't treat me right
6. lebih berusaha untuk nurut apa kata abah umi, sekalipun itu bertolak belakang dengan pendapat dan pemikiran saya, toh semua keputusan bisa dibicarakan asal timingnya tepat.
7. dan yang terpenting... saya mau untuk lebih dekat dengan tuhan, lebih banyak merenung untuk memahami semua yang tersurat dan tersirat yang telah tuhan torehkan di seluruh aspek kehipuan saya.
di sini saya ga cantumkan soal JODOH dalam harapan saya, saya yakin jodoh itu pada prisipnya saling memantaskan. kita gatau siapa yang benar benar pantas untuk kita karena pada dasanya tuhan lah pemilik kehidupan. saya yakin "dia" yang pantas akan datang disaat yang tepat.
Surabaya, 25 September 2013
Riffat Akhsan
sama sekali ga ada yang istimewa, hanya orang tua, sahabat dekat yang benar benar tulus bersahabat dengan saya yang mengucapkan, dan beberapa murid yang saya ajar memberi kejutan lucu.
arti 20 bagi saya adalah..
terlalu dini untuk dibilang dewasa, saya sepenuhnya sadar kalo sifat childish masih banyak menguasai saya
terlalu tua untuk dibilang remaja, karena sedikir banyak saya sudah bisa diberi tanggung jawab
intinya bagi saya, umur 20 adalah umur yang.. tanggung
tapi diluar itu semua, saya punya banyak harapan untuk umur baru ini :
1. saya pengen lebih bisa berkomitmen dengan janji yang saya buat untuk diri saya sendiri
2. saya pengen bisa fokus terhadap hal hal yang menjadi tanggung jawab saya, dan tegas menolak untukhal hal yang bukan urusan saya
3. saya pengen kuliah saya lancar, lulus dengan waktu sewajarnya mahasiswa sarjana
4. bijaksana dalam memanage keuangan (termasuk dalam menentukan skala prioritas
5. bersyukur dan menghargai setulus-tulusnya orang orang yang mencintai saya dan mengabaikan who doesn't treat me right
6. lebih berusaha untuk nurut apa kata abah umi, sekalipun itu bertolak belakang dengan pendapat dan pemikiran saya, toh semua keputusan bisa dibicarakan asal timingnya tepat.
7. dan yang terpenting... saya mau untuk lebih dekat dengan tuhan, lebih banyak merenung untuk memahami semua yang tersurat dan tersirat yang telah tuhan torehkan di seluruh aspek kehipuan saya.
di sini saya ga cantumkan soal JODOH dalam harapan saya, saya yakin jodoh itu pada prisipnya saling memantaskan. kita gatau siapa yang benar benar pantas untuk kita karena pada dasanya tuhan lah pemilik kehidupan. saya yakin "dia" yang pantas akan datang disaat yang tepat.
Surabaya, 25 September 2013
Riffat Akhsan
17 September
main blog kan lebih berbicara soal pemikiran, sementara daily blog lebih bercerita soal perasaan
saya merasa lebih bebas ya kalo nulis di daily blog, daily blog biasanya postingan nya pendek. cenderung kayak diary, ga asyik kalo dibaca. suka random juga yang ditulis apaan. *senyum manis*
main blog lebih untuk mensharing topik topik yang menarik menurut hemat saya, yang diposting (biasanya) menjadi beratus ratus kata, sharing pengalaman, tips and trik, dll
dengan punya 2 blog, saya jadi lebih bisa memisahkan yang mana tulisan pake otak, yang mana tulisan pake hati :)
it's me, what about you ?
Cheers,
Riffat Akhsan
saya merasa lebih bebas ya kalo nulis di daily blog, daily blog biasanya postingan nya pendek. cenderung kayak diary, ga asyik kalo dibaca. suka random juga yang ditulis apaan. *senyum manis*
main blog lebih untuk mensharing topik topik yang menarik menurut hemat saya, yang diposting (biasanya) menjadi beratus ratus kata, sharing pengalaman, tips and trik, dll
dengan punya 2 blog, saya jadi lebih bisa memisahkan yang mana tulisan pake otak, yang mana tulisan pake hati :)
it's me, what about you ?
Cheers,
Riffat Akhsan
12 September
Pablo Neruda
Sonnet XVII (100 Love Sonnets, 1960)
I don’t love you as if you were the salt-rose, topaz
or arrow of carnations that propagate fire:
I love you as certain dark things are loved,
secretly, between the shadow and the soul.
I love you as the plant that doesn’t bloom and carries
hidden within itself the light of those flowers,
and thanks to your love, darkly in my body
lives the dense fragrance that rises from the earth.
I love you without knowing how, or when, or from where,
I love you simply, without problems or pride:
I love you in this way because I don’t know any other way of loving
but this, in which there is no I or you,
so intimate that your hand upon my chest is my hand,
so intimate that when I fall asleep it is your eyes that close.
or arrow of carnations that propagate fire:
I love you as certain dark things are loved,
secretly, between the shadow and the soul.
I love you as the plant that doesn’t bloom and carries
hidden within itself the light of those flowers,
and thanks to your love, darkly in my body
lives the dense fragrance that rises from the earth.
I love you without knowing how, or when, or from where,
I love you simply, without problems or pride:
I love you in this way because I don’t know any other way of loving
but this, in which there is no I or you,
so intimate that your hand upon my chest is my hand,
so intimate that when I fall asleep it is your eyes that close.
Sumber : Re-Blog dari Blog tante Yessy :yessymuchtar.wordpress.com
Subscribe to:
Posts (Atom)
Search