21 February
sumber gambar : bintang(dot)com
begitu dikabarin kalau film ini dikomen cabe banget (jelek) sama salah satu reseacher di bidang gender saya langsung buru buru cari waktu untuk nonton film ini. yah selain untuk mengukur sejelek apa, saya juga penasaran segagal apa mbak Asma Nadia mendeliver peran istri solehah pasti masuk surga dalam diri mbak Arini.
karena ini blog saya, saya boleh dong ya bilang kalau film Surga Yang Tak Dirindukan 2 ini mendingan ganti judul jadi Surga Patriarkis yang Mau Nggak Mau Harus Dirindukan -- untuk kemudian kita singkat menjadi surga patriarkis.
sinopsis cerita
cerita ini berkisah tentang Arini yang diundang oleh komunitas muslim eropa ke Hungaria untuk menjalani tour karena ketenaran buku dongeng "istana bintang" yang menjadi hits bagi anak anak di sana dan banyak permintaan untuk bertemu dengan penulisnya. yang dengan sangat kebetulan bertepatan dengan rencana meeting Prasetya dengan Mr.George di Hungaria tentang proyek mbuh apaan yang detail engineering desainnya dikerjakan oleh perusahaan Pras (DED adalah kesimpulan yang saya ambil sendiri karena sepanjang film prasetya hanya ribut soal RAB yang sejatinya itu bisa banget dikerjakan oleh anak SMK, oh setelah engineer estimate kelar tentunya).
kebetulan banget kan ? enggak. ini bukti dari seorang penulis yang nggak belajar, memaksakan "takdir" untuk setiap cerita.
suratan takdir semakin berpihak kepada Arini ketika ternyata Meirose juga hidup di Hungaria, memiliki properti berupa rumah dan toko peninggalan sang Ayah yang meninggal satu tahun sebelumnya.
singkat cerita Arini tiba tiba pingsan di jalan dan kemudian ketahuan kalau dia menderita kanker stadium 4. dokter Syarief yang menangani Arini adalah "pacar" Meirose dalam upayanya melanjutkan hidup dan membangun romansa.
kebetulan banget ? yah begitulah.
singkat cerita Arini tau kalau umurnya tidak akan lama lagi dan berupaya memaksa Meirose untuk kembali ke Prasetya karena status Meirose memang masih istri sah dari Pras (ingat sinopsis surga yang tak dirindukan 1)
kebimbangan hati Meirose juga yang menjadi dasar ia menggantungkan lamaran Syarief (seorang mualaf yang menurut Meirose harus lebih lagi dalam belajar agama karena sejatinya dia lah yang harus menjadi imam bagi Meirose). kalau saya lihat sih sebenarnya Meirose sudah move on dari Prasetya dengan kehidupan barunya di Hungaria (juga dengan kehadiran dokter Syarief) hanya saja ia masih bimbang untuk menggugat cerai. ustad dan ustadzah yang dimintai pendapat oleh Meirose juga tetap kekeuh untuk Meirose jangan bercerai padahal Meirose sudah menegaskan bahwa pernikahannya berdiri di atas penderitaan orang lain.
endingnya tentu saja bisa ditebak, setelah Arini meninggal Meirose dan Pras menggelar resepsi pernikahan di resort mewah. tentu dengan ikhlas hati seorang dokter Syarief.
ALLLAHU AKBAR MBAK ARINI, BAHKAN SETELAH BERKALANG TANAH PUN KAMU MASIH BISA BERLAKU EGOIS ATAS HIDUP ORANG LAIN. SAMPEAN ANCEN DAEBAK MBAK
egoisnya mbak Arini dalam pandangan tasawuf
dalam pandangan tasawuf saya (yang cetek ini) saya bertanya kenapa bisa seorang Arini yang dalam film itu digambarkan luar biasa sholehah dengan pembawaan lembut, berbakti pada suami, penyayang, menutup aurat, memiliki pekerjaan yang nggak akan pernah menyenggol ego laki laki sampai hari kiamat, dan sangat feminim. bisa bisa nya tidak mampu meyakini bahwa tuhan yang mengatur segala urusan sampai sampai sebelum mati dengan sangat egois menghancurkan hidup Meirose yang sudah pasti tidak mudah untuk dia jalani pasca tragedi SYTD 1 hanya karena ingin mencarikan istri untuk suami dan ibu untuk Nadia.
tidakkah mbak Arini percaya bahwa urusan hidup mas Pras dan Nadia merupakan tanggungjawab tuhan bukan tanggungjawab mbak Arini ?
tidakkah lebih baik mbak Arini menyiapkan dzikir dan mental ketika bertemu malaikat nungkar dan nangkir dan memastikan semuanya membimbing syahadat mbak Arini ketika sakaratul maut dan mendoakan agar seluruh keluarga ikhlas dengan kepergian mbak Arini bertemu dengan sang maha kasih ? ketimbang terus memaksa keadaan dan meyakinkan semua orang bahwa tindakan mbak Arini benar.
mbak Arini, hidup mas Pras, Nadia, Meirose, bahkan dokter Syarief itu sudah diatur Allah. bukan diatur sampean sebagaimana yang sampean bilang ke dokter Syarief ketika menolak pengobatan dengan dalih "umur sudah diatur Allah".
masa seorang perempuan se solehah mbak Arini nggak tau bahwa ikhtiar menjalani pengobatan dan ikhlas selama sakit juga dihitung tuhan sebagai salah satu pahala dan rahmat ? saya aja yang nggak gitu solehah dalam pandangan duniawi aja ngerti kok, padahal mah saya jauh kalau dibandingkan sama mbak Arini. kalau ngomong keras sama tukang saya, suka ngotot sama site manager, selalu pake celana jeans kalau kemana mana, dan menjalani kehidupan sebagai mbak mbak proyek yang membuat para ukhti ukhti berjilbab lebar dan gamis menyapu jalan raya hanya bisa berkata "astaghfirullah ukhti, mana gamismu ? tidakkah kamu tau kalau laknat bagi perempuan yang mengaku islam pergi tanpa mahram ? mengerjakan pekerjaan laki laki, berpakaian seperti orang kafir. kafir kamu ukhti !!"
gitu lho mbak.
mbak Arini mungkin berpikir kalau semua yang mbak Arini lakukan adalah bukti bakti mbak Arini pada suami demi mendapatkan surga. tapi mbak Arini kayaknya perlu ngaji kitab nashaihul ibad deh untuk benar benar paham bahwa surga tidak menyakitkan itu untuk diraih. tuhan itu mau semua hambanya bahagia, berpikir bahwa hidup dan mati adalah kenikmatan. korban perasaan, korban hati, bahkan korban suami bukan cara meraih surga yang diridhoi tuhan mbak.
bukankah diatas segalanya mbak Arini hanya mengharap ridho Tuhan ?
mbak, daripada mbak sibuk mengatur dunia setelah kematian mbak saya sarankan mbak untuk belajar membersihkan hati dari perasaan perasaan yang mungkin ditimbulkan setan adalah dengan yakin dan percaya bahwa tuhan berkuasa atas segala sesuatu. termasuk untuk berkuasa mengatur hidup orang orang yang mbak tinggalkan.
egoisnya mbak Arini dalam pandangan sufistik pernikahan
sebagai mbak mbak kering romansa seperti saya, jujur film surga patriarkis ini lebih seperti film komedi bagi saya ketimbang film drama. di mata saya Arini dan Pras adalah dua orang dari negeri dongeng yang hidup dalam dongengnya sendiri. banyak adegan dan dialog romantis yang sejatinya menguras air mata tak dinyana malah mengundang tawa terbahak bahak saya dan beberapa rekanan lain. oh betapa hidup seperti mereka hanya ada dalam dongeng. apa mungkin karena film surga patriarkis merupakan dongeng laris yang difilmkan ?
menurut saya yang belum menikah, penikahan adalah kerjasama antara dua orang. pun keputusan cerai adalah keputusan sadar yang diambil oleh dua orang yang sebelumnya sama sama dengan sadar mengucap janji setia sehidup semati. meskipun dalam prosesnya talak adalah proses paling akhir yang diambil dua orang yang sepakat untuk berpisah, dengan bantuan hakim pengadilan agama.
pernikahan adalah tentang membahagiakan satu sama lain, bukan membenarkan tindakan atau pendapat salah satu dengan dalih untuk kebahagiaan mereka berdua.
yang saya lihat, mas Pras dan Mbak Meirose itu sudah sama sama pengen cerai lho mbak. Meirose sudah punya dokter Syarief dan mas Pras yang juga berpikir bahwa lebih baik ia melepas mbak Mei untuk kebahagiaannya.
tapi apa yang mbak Arini lakukan ? atas dasar untuk kebahagiaan mas Pras sampean juga ikutan membuat mbak Meirose yang sudah bimbang jadi tambah bimbang.
kalau mbak memang mau berbakti buat mas Pras, sebagai istri yang baik mbok ya membiarkan dan percaya apapun keputusan yang mas Pras ambil atas pernikahannya dengan mbak Meirose. bukannya atur atur semau dewe bahkan bikin wasiat untuk Meirose jadi ibunya Nadia dengan alasan kebahagiaan mas Pras untuk membenarkan tindakan egois.
lha sampean itu siapa dalam pernikahan Mas Pras dan Mbak Meirose ?
mbak Meirose lho ndak pernah ikut campur dalam pernikahan sampean sama mas Pras, di SYTD 1 mbak Mei yo lapang dada ae jadi istri kedua. didatangin mas Pras ayo, nggak yo dia berusaha lapang tau diri.
lha sampean ae sing umek dewe.
sampean juga tau sendiri kan kalau pernikahan mas Pras sama mbak Meirose itu bukan karena emang mas Pras yang slengki tapi pure karena kejadian tak terduga ?
saran saya sih sebagai istri yang bijak, kurang kurangi lah ngatur ngatur suami sampe ke masalah kehidupan setelah kematian sampean. lebih baik ikhlas dan lepaskan mas Pras untuk mengambil keputusan tentang pernikahannya dengan mbak Meirose, juga ibu untuk Nadia setelah kematian mbak Arini. jangan lupa terus doakan supaya suami sampean selalu dibimbing oleh tuhan dan dimudahkan dalam setiap urusannya.
bagi saya, romansa kering it's ok. tapi esensi pernikahan juga harus dilogikakan agar mudah untuk dijalani oleh kedua belah pihak. agama mengatur bukan untuk mempersulit, agama mengatur agar segala sesuatunya mudah. dengan catatan si pemeluk agama cukup ilmu untuk memahami ajaran agama itu sendiri.
dalam pernikahan memang ada hak dan kewajiban suami atas istri, yang tujuannya adalah menciptakan hubungan yang menyamankan, menyenangkan dan membahagiakan bagi satu sama lain. satu yang saya highlight bahwa sejatinya suami adalah pengganti ayah bagi sang istri dimana pada akhirnya keputusan, izin, dan tanggungjawab menjadi perhitungan dalam urusannya dengan tuhan.
dalam hal ini saya melihat bahwa keputusan keputusan yang diambil oleh mas Pras didasari paksaan dari sang istri.
apakah istri yang begitu akan mendapat ridho suaminya ?
pasti dapat karena hati mas Pras seluas samudera dan mereka hidup dalam negeri dongeng.
akhir kata, saya cuma mau bilang untuk para Arini Arini di luar sana : selami lebih dalam perasaan suamimu. jangan sampai suami kamu nggak ridho karena kedangkalan pemahamaan kamu atas esensi teguh sebuah pernikahan.
dan untuk mbak mbak belum nikah (seperti saya) di luar sana : semoga kita segera dapat suami dari dunia nyata, bukan negeri dongeng. amin.
Samarinda, 21 Februari 2017
Riffat Akhsan
20 February
beberapa waktu yang lalu, saya dimintai tolong oleh orang yang malang melintang pentantang petenteng mengerjakan pekerjaan konstruksi tanpa latar belakang ilmu konstruksi yang mumpuni. bertahun tahun iya nyinyir dengan usia muda saya yang menempati jabatan penanggungjawab teknis sementara kemampuannya sudah diakui oleh tukang tukangnya dari banyaknya bangunan yang ia kerjakan.
heran saya, kenapa kok ya minta tolong ke saya.
rupanya berdasarkan lobby lobby unyu si bapak karena pengalaman konstruksinya yang malang melintang di daerah saya beliau diberi rezeki oleh tuhan berupa proyek mandiri pembangunan saluran irigasi yang nilai fisiknya lumayan.
sayangnya si bapak lupa kalau selama kariernya di dunia konstruksi beliau selalu melaksanakan pembangunan proyek konstruksi yang sudah terlebih dahulu memiliki berkas lengkap seperti (detail engineering design) yang mana tertera jelas dimensi penampang konstruksi sampai ke berapa buah besi tulangan hingga jarak antar tulangan.
sepintas saluran irigasi terlihat hanya seperti "parit" yang biasa dikerjakan oleh si bapak, singkat cerita diambillah proyek mandiri pembangunan irigasi ini.
belakangan si bapak baru sadar bahwa proyek mandiri merupakan proyek swakelola yang mana nilai kontrak meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan pemeliharaan bangunan konstruksi. sangat jauh berbeda dengan proyek proyek yang biasa "dipercayakan" oleh site engineer, site manager, dan project manager, dimana si bapak hanya bertugas melaksanakan sesuai arahan para penanggungjawab proyek.
di titik inilah si bapak menghubungi sekaligus minta tolong ke saya.
jadi beliau minta rumus penentuan dimensi saluran irigasi untuk mulai "merencanakan" proyek yang didapatnya sehingga beliau hanya cukup merubah rubah harga satuan proyek sebelum pengajuan guna validasi dan verifikasi pemenang. (sebagai informasi biasanya proyek seperti ini tidak melalui mekanisme tender)
proyek yang beliau miliki merupakan perencanaan, pelaksanaan, dan pemeliharaan irigasi untuk mengairi sekitar 20 hektar lahan pertanian dengan kala ulang 25 tahun di hulu mahakam
"aku pontang panting cari rumus ini mbak, tolong ya bikinkan excelnya hitung volume itu gimana jadi aku tinggal ganti ganti harga aja. ada fee untuk mbak. tapi nggak besar. tapi lumayanlah. tolong lho mbak"
ketika saya tanya apakah sudah ada shop drawing sehingga saya bisa membayangkan berapa volume galian timbunan dan perhitungan pasangan batu beliau lantas mengirimkan foto lahan kosong. iya saudara saudara anda tidak salah baca, LAHAN KOSONG. katanya mau bangun saluran irigasi disana.
oke disini hati saya udah mulai gemas.
ketika saya tanya apakah sudah ada saluran irigasi eksisting disana beliau mengirimkan foto saluran irigasi dan menyuruh saya menghitung kira kira berapa dimensi saluran dari foto yang ia kirimkan.
pelan pelan saya jelaskan bahwa untuk menentukan dimensi irigasi dengan kala ulang 25 tahun saya harus survei ke lapangan dulu, memetakan lahan pertanian dan persimpangan irigasi, mengetahui berapa curah hujan daerah sana untuk kemudian menghitung debit andalan sehingga akan ketemu berapa dimensi saluran irigasi yang menampung. saya juga butuh tau keberadaan pintu air, bendungan (jika ada), serta sumber air baku terdekat yang akan mengairi lahan tersebut dengan sistem irigasi. lebih jauh saya juga ingin memperjelas irigasi apakah yang akan saya rencanakan (primer, sekunder, atau tersier).
mudahnya saya mundur dari permintaan si bapak karena saya nggak bisa ke mahakam ulu untuk survei proyek lain tanpa seizin kantor saya dan saya males dengan risiko kalau gagal panen akibat banjir pasti perencana irigasinya yang dicari.
rupanya si bapak makin gemas sama saya karena dianggap mempersulit hal yang mudah lantas membentak "mbaknya kok ribet banget sih, saya cuma perlu gimana caranya hitung volume jadi saya tinggal rubah harga kok repot. saya minta file perencanaan irigasi nya mbak aja biar saya pelajari sendiri. saya bangun irigasi ikut proyek juga sudah bertahun tahun kok. mbak masih muda sih jadi nggak tau seberapa banyak pengalaman saya"
karena males cari ribut saya kirimlah salah satu file perencanaan irigasi tersier paling simpel yang saya punya yang kemudian direspon oleh si bapak dengan "mbak, saya nggak butuh perencanaan super ribet kayak punya mbak. saya cuma butuh yang sederhana yang tinggal saya rubah rubah harganya"
dan kemudian saya sudahi percakapan itu dengan menawarkan solusi silahkan bapak mencari orang lain yang bisa memberikan apa yang bapak minta karena saya cuma bisa bantu sampai memberikan salah satu contoh file perencanaan yang pernah saya kerjakan. saya percaya diluar sana (semoga) ada engineer yang lebih handal dari saya yang mampu memberikan bantuan sesuai keinginan si bapak.
Kuliah adalah tentang menyelami cara berpikir profesional.
banyak sekali diluar sana yang terjun dalam bidang konstruksi (dan beberapa) sukses berbisnis konstruksi tanpa harus susah payah menempuh pendidikan teknik sipil. ntah itu lewat sekolah menengah kejuruan, melalui kursus - kursus, ataupun melalui proses trial - error dimana dalam proses ini ungkapan "pengalaman merupakan guru yang amat berharga" benar adanya. ya seperti bapak yang saya ceritakan di atas.
disisi lain, banyak saya temui sarjana teori, mereka yang lulus dengan nilai mengagumkan namun jawaban dari satu meter kubik kayu ulin terdiri dari berapa buah papan saja tidak tahu jawabannya. (ini adalah salah satu pengalaman memalukan yang menjadi bahan tertawaan bos saya dan membuat logistik kantor yang pendidikan terakhirnya SMK pembangunan semakin yakin bahwa kuliah teknik sipil itu tidak penting)
teknik sipil merupakan salah satu dari sedikit program studi paling tua di Indonesia, namun sampai hari ini masih saja banyak perdebatan tentang seberapa besar peran seorang civil engineer dalam proyek pembangunan rumah tipe 36, pembangunan parit plengsengan batu kali, atau dalam proyek pengecoran gang sempit dengan panjang 200 meter yang notabene mereka modal pengalaman mampu mengerjakan itu tanpa gelar insinyur di depan namanya.
banyak ilmu lapangan yang mampu berdiri congkak menampar air mata pengorbanan kuliah teknik sipil.
selamanya lapangan akan butuh para insyinyur sipil, dan selamanya lapangan akan butuh dipimpin oleh insinyur teknik sipil dalam kaitannya dengan tanggung jawab manajemen risiko selama perencanaan, pelaksanaan, dan pemeliharaan proyek konstruksi.
karena kuliah mendidik kita untuk berpikir sesuai keahlian, namun ahli saja tidak akan terbukti bila tidak diuji di lapangan.
hai para insinyur sipil, turunlah ke lapangan untuuk membuktikan "sarjana teori" hanyalah mitos.
Samarinda, 20 Februari 2017
Riffat Akhsan
09 February
Photo by ian dooley on Unsplash
saya tertarik sama adik perempuan salah satu dari 4 cowok pemeran utama drama ini. namanya Im Me Ah Ri, kakaknya namanya Im Tae San. seorang (yang digambarkan ) arsitek proyek gedung gedung prestisius di Korea. (meskipun menurut saya dari alur cerita dan deskripsi tokoh Im Tae San lebih terlihat seperti Desain Engineering Detail Specialist dari posisi dia di lokasi proyek)
balik soal Im Me Ah Ri, atau sebut saja Ah Ri. jadi Ah Ri ini lulusan fashion design di USA gitu. nah suatu kali Im Me Ah Ri setelah lulus kuliah dan balik ke Korea dia ketemu sama salah satu istri dari 4 cowok tokoh utama. (well bisa dibilang satu satunya istri, karena ketiga cowok lain adalah duda dan single) nah si istri ini adalah hartawan pemilik properti sepanjang ruas jalan prestisius di Seoul.
nah singkat cerita si Ah Ri ini ditanyain apa udah dapat kerjaan part time sama si istri ini, trus dijawab belum trus ditawarin deh kerjaan jadi waiter atau barista gitu di cafe salah satu tokoh utama.
nah trus yang menarik bagi saya, si istri ini nanya sama Ah Ri "kenapa kok kamu mau kerja part time ? kan secara materi kamu cukup cukup aja dari kakak dan orangtuamu" (kebetulan orang tua Ah ri adalah pemilik supermarket khusus kain dan pabrik tekstil gitu)
jawaban si Ah Ri ini yang kemudian bikin saya pengen nulis postingan ini, gini jawaban Ah Ri "aku butuh untuk menjadi normal, merasakan proses, kegagalan, kemudian akhirnya aku menjadi tau susahnya cari uang jadi aku bisa jadi seorang yang bijak dan bisa menghargai segala sesuatu meskipun sesuatu itu kecil"
cari uang itu nggak gampang, dan proses dari bawah harus dijalani. even kamu adalah seorang pewaris perusahaan.
adalah sesuatu yang saya tangkap dari perkataan Ah Ri.
banyak orang mengira dalam bisnis mereka bisa melangkahi proses belajar dengan menjadi wirausaha. mereka berpikir wirausaha sama dengan pengusaha. hmmm i think that's so big no. there's soooooo many differences between pengusaha dengan wirausaha.
nah banyak mereka (khususnya anak muda) di luar sana yang menganggap bahwa memiliki atau membuka usaha sendiri berarti mereka sah menjadi pengusaha/pemimpin/entrepreneur or whaterver it is tanpa benar benar memahami risiko dan tantangan yang akan dihadapi di depan. meminta hasil cepat, dan tidak jarang akhirnya gulung tikar.
i think kok "mencari jalan pintas" like membuka usaha tertentu to avoid learn a process a such a lazyness initiative -___- saya jadi berpikir pemalas adalah mereka yang tidak mau mematangkan bisnis plan mereka dan terburu buru ingin eksekusi. even seorang pewaris pun mereka ditaro di posisi bawah dulu sebelum orangtuanya yakin untuk memberikan kepercayaan atas posisi prestis di perusahaan.
membuka usaha adalah menghadapi dunia bisnis sebenarnya, dimana ada intrik, politik bisnis, dan keharusan untuk dewasa memahami orang lain. perlu perjuangan gigih untuk membuktikan dan meyakinkan dunia bahwa kamu capable untuk menggawangi lini bisnis tertentu. gagal, kemudian bangkit dan belajar bahwa bisnis tidak selalu tentang faktor teknis.
cari duit itu nggak gampang, oleh karenanya sukses tidak datang untuk mereka yang tidak bisa memimpin dirinya sendiri.butuh mereka yang benar benar tangguh digembleng keadaan sehingga memiliki kecerdasan untuk memimpin dirinya sendiri dan orang lain.
semoga kamu yang membaca postingan ini adalah satu dari mereka.
Bontang, 9 Februari 2017
Riffat Akhsan
31 January
Hai kak Rifat 
Apa kabar?
Alhamdulillah, tahun ini aku berhasil diterima di Universitas. Pastinya dengan jurusanTeknik Sipil. 
Mohon doanya ya kak, semoga bisa menjalani dengan penuh rasa tanggung jawab serta keikhlasan. Mengingat jurusan T.S buat aku dag dig dug.
Ada yang mau aku Tanya kak.
Berhubung kakak Sudah berkecimpung di dunia T.S berikut lap.kerjanya juga. Kira2 berapa persen perbandingan mata kuliah yg memang berguna. ( pastinya berguna ya
)
Mksdku yang terealisasikan.
Sorry ya kak kalau pertanyaannya membingungkan.
Terimakasih.
email tersebut masuk kira kira enam bulan yang lalu, pengirimnya bernama Rizky Amalia. sudah saya jawab sih, tapi kayaknya menarik buat saya ulas disini ya.
seberapa berguna ilmu teori teknik sipil di perkuliahan dalam aplikasinya di lapangan ?
jawaban nya : semuanya. selama itu memang mata kuliah madya - sarjana (maksudnya bukan mata kuliah dasar seperti kalkulus, fisika, kimia, statistika, dll)
kayak contohnya mata kuliah perencanaan lapangan terbang yah, dalam mata kuliah itu kita diajarin gimana caranya bikin bandara mulai dari pesawat apa yang mau landing sampai seberapa panjang dan tebal perkerasan runway, clearway, taxiway, stopway, dan apron pesawat. pastinya ilmu ini baru bisa dipahami kalau kamu udah khatam mata kuliah dasar pendukung mata kuliah ini.
tentang aplikasi di lapangan, saya bilang tergantung nasib. maksudnya gini kamu nggak mungkin bisa aplikasikan ilmu dari mata kuliah pelabuhan kalau proyek yang kamu tangani adalah proyek jalan raya dengan perkerasan lentur.
begitu pula mata kuliah gedung nggak akan bisa kamu aplikasikan kalau kamu terlibat dalam peroyek pembangunan jembatan beton prategang.
kita memang nggak tau nasib, tapi namanya teknik sipil adalah bagian dari ilmu terapan ya pastinya semua yang kita pelajari penerapannya di lapangan akan sama meskipun kadang beda skala beda cara :)
semoga menjawab pertanyaan kamu ya :)
Bontang, 31 Januari 2017
Riffat Akhsan
30 January
berbicara tentang 2017, it means a new me. ya tahun ini saya merasakan banyak sekali hal hal yang harus dieliminasi kalau saya mau maju dan banyak juga hal hal yang mau nggak mau harus saya lakukan untuk mendukung tujuan saya dan itu semua merupakan hasil kontemplasi sama diri saya sendiri dan beberapa masukan dari paman guru dan keluarga.
2017 adalah tentang berani mengambil langkah besar dalam hidup, konsekuen dan persisten dalam perjalanannya.
saya berjanji sama diri saya untuk nulis setidaknya dua postingan dalam satu bulan untuk riffat-akhsan.blogspot.co.id dan satu postingan dalam satu bulan untuk riffattravelstories.blogspot.co.id
nggak papa sedikit isi tulisannya, yang penting disiplin buat uploadnya.
terus saya juga mulai nabung buat nulis paper ilmiah di bidang water management (bidang yang saya pilih sendiri) kalau mau kredit karier teknik sipil saya naik yang otomatis akan memiliki impact signifikan buat karier dan masa depan saya.
nggak lupa mimpi untuk naikin skor IELTS juga masih ada meskipun saya masih belum terlalu fokus kesana tapi semoga ada peningkatan sedikit lah di tahun ini.
saya pun mulai merancang perjalanan yang (semoga) terwujud di tahun ini beserta list item yang (kalau takdir) bisa menjadi milik saya dengan membayar sejumlah dollar.
selain itu ada amalan yang harus saya tambah disamping istiqomah dengan amalan yang sudah berjalan selama ini.
selebihnya adalah tentang semakin belajar untuk tunduk hati sama orangtua, dewasa dalam bersikap, dan tidak gampang menyimpulkan sesuatu sebelum segala sesuatunya jelas.
kalau tahun kemarin janji dengan diri sendiri di awal tahun (beberapa orang menyebutnya resolusi) saya ogah ogahan untuk menepatinya, tahun ini janji terhadap diri sendiri di awal tahun saya jadikan tanggungjawab yang harus saya lakukan seperti saya melakukan tanggungjawab atas pekerjaan dan hidup saya.
2017 memberikan kesempatan untuk berubah, atau tidak berubah. 2017 menantang saya untuk keluar dari keragu-raguan dan mencoba untuk berjalan terhadap apa yang saya yakini dan saya perjuangkan.
2017 adalah kesempatan yang diberikan tuhan untuk saya untuk saya manfaatkan sebaik-baiknya.
selamat tahun baru 2017 :)
Bontang, 30 Januari 2017
Riffat Akhsan
NB : semua gambar bersumber dari weheartit.com
06 December
sumber gambar : zimosy.com
saya nulis ini di tengah tengah stuck ngerjain tugas besar beton prategang dengan metode presstension. ya stuck adalah bahasa paling halus, kalau mau bahasa sebenarnya sih kepala saya udah mulai migrain ~
anyways seperti tahun tahun kemarin, saya bikin catatan tentang apa apa yang terjadi di hidup seya selama satu tahun kebelakang. tentunya dengan format yang suka suka saya setiap tahunnya.
2016 menjadi tahun titik balik bagi saya, dimana banyak sekali mimpi mimpi dan harapan yang terkubur kemudian muncul lagi dengan cara yang fantastis. saya sepenuhnya menyadari bahwa di dunia ini yang berlaku itu aturan tuhan, bukan aturan saya. hehehe
catatan 2016 saya tuliskan menurut highlight apa apa saja yang terpancang kuat dalam ingatan saya, apa saja itu ?
1. tote bag super besar punya Accesorize London yang selalu setia menemani saya
saya baru inget kalau saya beli tas ini bulan desember tahun kemarin dengan harga sekitar $100 yang nggak usah saya sebutin lah ya di store mana, di semua store Accesorize ada kok.
jadi tuh ya tas ini bener bener saya pake in every day use WITHOUT exception, kemana aja saya pake kecuali mungkin ke proyek yang medannya terlalu sangar jadinya saya harus bawa ransel.
tas ini membawakan barang bawaan saya mulai dari laptop, mukenah, botol minum 1 liter saya, buku manual kapasitas jalan Indonesia yang setebal bantal, dan barang barang dengan bobot diatas 1 kg lainnya tanpa ada cerita konstruksi tasnya rapuh atau putus.
tas ini juga dengan rela saya taro di lantai kelas, di lantai rumah dosen, digantung di kamar kosan, dan di tempat tempat yang mungkin sayang banget naro tas seharga gitu tapi apa daya saya nggak punya pilihan karena dia harus selalu saya bawa karena space nya yang sangat besar dan saya nggak punya tas lain selain itu yang masuk di setiap kesempatan tanpa kehilangan unsur branded dan ketangguhannya.
banyak banget yang gemes sama saya kenapa kok tas yang cukup premium gitu dipake dengan sangat sadis oleh pemiliknya. ya mau gimana lagi kan dunia mahasiswa teknik sipil beserta kegiatan proyek konstruksi itu ampun ampun kerasnya sehingga memakai tas yang aman dan akomodatif harus dibayar dengan harga yang cukup lumayan.....
jadi sampai hari ini tas saya tetap kokoh tanpa lecet ataupun rusak sedikitpun. tas ini sangat rekomen pokoknya.
2. pindah kuliah ke Samarinda
saya sudah pernah cerita di sini kronologi saya pindah ke Samarinda. apa yah, pindah kuliah di Samarinda benar benar membalik pandangan saya tentang tanah kelahiran saya ini. sepuluh tahun di tanah Jawa cukup bagi saya untuk mencecap rasa budaya daerah lain dan menjadi minoritas, tentang berpikiran terbuka, nggak menjadi katak dalam tempurung, menjadi bijaksana dalam menghadapi perbedaan, untuk tetap teguh dengan kepercayaan diri tentang apa yang saya yakini benar, serta berani mengambil keputusan dengan konsekuensi yang luar biasa besar.
pindah kuliah ke Samarinda berarti menjejak lembaran baru dalam hidup dengan rasa baru, dimana saya kembali dengan pribadi yang berbeda seperti saya sepuluh tahun lalu. menjadi pribadi yang bangga berbudaya Kalimantan dan bangga berbangsa Indonesia.
3. tidak menjadikan blog dan internet sebagai salah satu lahan cari uang
sosial media, internet, creativepreneur, dan startup menjamur sebagai lahan baru peruntungan kesejahteraan hidup. profesi profesi seperti "selebtwit, influencer, digital strategist, social media specialist, youtuber, founder startup" menjadi angin segar baru bagi generasi platinum dan millenium sebagai salah satu profesi yang mampu mengantarkan seseorang menjadi jutawan bahkan milyuner dalam waktu singkat.
kalau dulu cita cita profesi menjadi "dokter dan polisi" menjadi hegemoni kehidupan mapan, saat ini pekerjaan berbasis internet lah yang menjadi bintang panggung janji janji kemapanan hidup super nyaman. menjadi the next Mark Zuckerberg, the next couple of Achmad Zaky and Diajeng Lestari who are billionaire couple from their own startup, menjadi the next awkarin, bang rando, or so on lah yang menjadi cita cita generasi "menunduk" dengan smartphone di tangan kiri, tablet di tangan kanan, token internet banking + action kamera di tas, dan laptop (tentunya dengan koneksi internet) di hadapan.
saya pernah "menyicip" pekerjaan pekerjaan itu (walau nggak sempat jadi milyuner juga), mendapat sejumlah dana dari hasil paid review, post promote dalam kegiatan ngeblog saya, menjadi buzzer twitter untuk beberapa produk tertentu dengan bayaran per twit, hingga menjadi karyawan perusahaan startup.
pada akhirnya saya menyadari, bahwa sama halnya seperti menjadi dokter atau polisi, pekerjaan pekerjaan "keren" berbasis internet juga memiliki risiko dan pengorbanan. sayangnya risiko ini tidak terblow up karena saking silaunya exposure "wah" yang diperlihatkan.
kalau dulu untuk menjadi dokter dan polisi harus sekolah yang pintar, sekarang untuk menjadi "whatever that professional internet basic" harus pintar menyadarkan diri sendiri bahwa kita masih menginjak bumi oleh karena itu jangan melangit dengan terus berada di awang awang.
rasanya sangat canggung ketika pekerjaan masuk ke ranah hobby, ketika bayaran dengan nominal tertentu membuat sesuatu yang harusnya menjadi refreshment ternyata membawa beban yang sama seperti pekerjaan asli saya.
dan saya memutuskan untuk sepenuhnya menjadikan blog dan internet sebagai sarana "senang - senang" untuk mengatasi sumpek pekerjaan di dunia nyata.
4. kembali membangun mimpi seperti 10 tahun lalu dalam versi lebih spesifik
10 tahun lalu saya punya mimpi yang sayangnya mimpi itu terkubur 4 tahun lalu karena berbagai hal.
tapi perlahan mimpi itu di (hampir) akhir tahun ini mulai muncul dengan cara yang sangat dramatis, saya jadi rajin latihan buat lolos test dengan nilai yang (hampir) sempurna, jadi rajin penelitian, rajin kuliah, rajin nugas demi outstanding achievement, mulai puasa sunnah lagi buat tirakat, wah pokoknya saya jadi lebih siap deh untuk kembali meraih mimpi !
5. (akhirnya) punya crush anak teknik sipil
sebenernya poin ini bisa dikatakan penting, tapi ya nggak penting juga sebenernya. tapi nggak papa lah ya buat manis manis in postingan ini.
saya selalu menganggap cowok teknik sipil itu biasa aja soalnya mau gimana yah, cari cowok teknik sipil yang beneran pinter dan nggak cari cewek yang bisanya cuma dandan dan pompa ego itu susah. lah gimana dong rata rata cowok teknik sipil yang pinter tuh nggak mau bantu saya ngerjain tugas atau ada yang malah ngandelin saya buat tugasnya.
ada yang biasa aja, tapi huh minder banget sama cewek cewek teknik sipil karena dianggap terlalu maskulin jadinya cari cewek ke jurusan kelebihan cewek yang pastinya akan membumbungkan egonya ketika dia cerita bahwa dia anak teknik sipil bla bla bla sementara si cewek memandang kagum sambil dengerin padahal ngerti juga enggak.
kalau boleh jujur, seperti halnya jurusan lain nggak semua anak teknik sipil itu pinter, yang berjuang lulus sampai mau drop out atau lulus dengan nilai seadanya hasil rasa kasihan dosen mah ribuan jumlahnya.
jadi sebenernya ini nggak penting banget sumpah, tapi crush saya ini cerdas banget dan nggak banyak ngomong. sorot matanya fokus, dia tau apa yang dia mau, dedikasinya di bidang konstruksi tinggi, dan sangat nyaman dengan dirinya sendiri.
TAPI DIA NGGAK KENAL SAYA.
saya cuma ketemu dia pas asistensi perencanaan jembatan, pokoknya tuh ya golongan dia selalu asistensi duluan dengan langsung acc sementara berkloter kloter berikutnya baru golongan saya yang maju itupun pas asistensi harus berjuang mempertahankan hitungan dulu baru dapat acc.
untuk penyemangat tugas perencanaan jembatan biar saya nya nggak depresi boleh lah ya ~
akhirnya, saya punya crush anak teknik sipil juga !
sekian catatan akhir tahun saya, selamat tahun baru 2017 semoga mimpi dan resolusi kita tercapai di tahun depan dan kita menjadi pribadi yang lebih baik lagi :)
Samarinda, 6 Desember 2016
Riffat Akhsan
04 December

soal banjir Samarinda, jadi kan kapan hari itu (tepatnya hari selasa 29 November 2016) ada banjir yang ampun ampun parah merendam hampir keseluruhan kota Samarinda dengan kadalaman fantatis. nah, masyarakat menyalahkan pemerintah karena gagal tanggap dengan bencana banjir, pemerintah menyalahkan para praktisi dan (dinas) yang terkait dengan konstruksi kenapa tidak membangun sistem pengendalian banjir yang memungkinkan agar tidak terjadi bencana banjir.
nah praktisi konstruksi nggak terima dong yah dipojokkan, salah satunya di kampus saya. kita kita orang sipil ya males dong yah disalahkan gegara banjir. karena banjir di Samarinda merupakan hal yang kompleks dan terkait banyak pihak.
jadi banjir Samarinda kemarin terjadi karena beberapa hal, yaitu :
1. posisi air sungai mahakam sedang pasang
kata siapa yang punya pasang surut cuma air laut ? air sungai juga punya kali. tapi yes hanya sungai sungai besar cem sungai mahakam, sungai musi, sungai indragiri, sungai barito, dan sungai sungai sejenis aja yang punya pasang surut air sungai.
nah kebetulan akhir bulan november itu pas waktunya air mahakam pasang sementara air dari hulu sungai dan catchment area melebihi debit banjir jadinya ya gitu deh airnya terkurung di Kota.
2. folder di jalan A.W. Syahranie nggak bisa ditutup
jadi di badan sungai di jalan lingkar AWS itu kan ada folder, tau dong ya fungsi folder adalah untuk mengatur tinggi muka air sungai. sejauh ini pengendalian banjir di Samarinda disandarkan pada dua solusi : mengalirkan air secepat cepatnya ke sungai mahakam atau mengunci air ke berbagai bangunan air seperti bendungan, bendung, kolam retensi, folder, embung, nah waktu hari banjir itu debit volume air di folder AWS sudah maksimal karena hujan yang mengguyur kota Samarinda lebih dari 12 jam, ketika opsi mengunci air di folder mau diambil, kelebihan air yang dialirkan ke sungai mahakam berada pada titik yang cukup tinggi sehingga pintu folder nggak bisa ditutup jadinya air semua luber ke sungai dan jalanan.
dan membuat orang orang rumah pompa lembur berhari hari.
3. hak nya air untuk mengalir ke tempat yang lebih rendah
ini merupakan statement kepala jurusan teknik sipil di kampus saya, air menggenangi pemukiman itu hak nya, karena air nggak pernah memilih mau mengalir kemana. azas air sesederhana ia akan selalu mengalir ke tempat yang lebih rendah. nah persoalan nya adalah apakah memang masyarakat tinggal di "tempat yang lebih rendah" tersebut ataukah memang gagalnya pengendalian banjir dalam rekayasa jalur aliran air ?
4. masyarakat yang memperjualbelikan tanah sampai zona hijau sehingga tidak bisa dibangun jalan inspeksi untuk treatment sungai
kalau ada proyek pengendalian banjir, sudah bisa dipastikan masyarakat awam tidak akan bisa melihat pelaksanaan nya. karena kalau kita berbicara banjir, maka yang di treatment adalah sungai nya. pengendalian banjir ini banyak melibatkan survei, pemetaan, perhitungan statistik debit banjir dan debit andalan, serta perencanaan bangunan air yang (hampir selalu) berada di tengah hutan atau di tengah sawah.
salah satu bentuk perawatan sungai dalam upaya pengendalian banjir adalah membangun jalan inspeksi di sepanjang sisi sungai sehingga memudahkan dalam praktisi konstruksi menjalankan tugasnya. yang terjadi di lapangan adalah pemerintah harus melakukan pembebasan lahan atas sempadan sungai karena adanya klaim dari masyarakat akibat jual beli tanah sampai zona hijau bibir sungai.
padahal di peraturan menteri PU berdasarkan UU sungai menyebutkan bahwa air dan udara merupakan milik negara untuk dimanfaatkan sebaik baiknya untuk kepentingan rakyat. pemerintah (daerah) (disarankan atau diwajibkan saya lupa) untuk membangun jalan inspeksi mulai dari bibir sungai sampai sempadan sungai selebar tertentu dengan pengukuran bibir dan sempadan sungai didasarkan pada status sungai. (saya lupa detailnya gimana, tapi intinya kurang lebih gitu)
tapi yah kita tau lah ya kenyataan kadang tak seindah konsep.
5. masyakarakat yang memperjualbelikan tanah (kaplingan) maupun borongan untuk dibangun pemukiman di zona catchment area.
setiap daerah selalu memiliki zona tangkapan hujan yang biasa disebut catchment area yang mana merupakan daerah resapan air hujan sekaligus sumber air tanah dalam upaya pemenuhan konsumsi air baku masyakarat.
nah salah satu fakta di Samarinda adalah catchment area saat ini didominasi oleh rumah, bukan nya pepohonan. lahan yang harusnya merupakan resapan hujan bergeser fungsi menjadi resapan pemukinan masyarakat. sehingga air dari hulu/dataran yang lebih tinggi langsung aja gitu kayak jalan tol menuju ke area yang lebih rendah tanpa ada hambatan.
peraturan walikota yang mensyaratkan boleh membangun rumah di zona catchment area dengan catatan 60% area terbuka hijau (taman) dan 40% bangunan rumah juga terasa hampir nggak masuk akal untuk dilakukan. yailah cyn tanah sudah mahal, beli cuman sedikit, eh masih diatur juga yang boleh dibangun cuma 40% nya karena aturan walikota. itu mah sama aja kamu dikasih uang 100 juta tapi 60 juta nya berupa harapan palsu. SAKIT HATI.
6. defisit anggaran dan nol nya jatah anggaran dinas PU
nah ini juga fakta sedih kita kita di Kalimantan Timur, Kota Samarinda itu pendapatan asli daerah nya cuma 20% dari keseluruhan APBD kota, yang mana 80% nya merupakan subsidi patungan pemerintah pusat + pemerintah provinsi.
sementara pendapatan asli daerah Kalimantan Timur berasal dari penjualan Batubara dan Migas yang dua tahunan ini terkena imbas devaluasi yuan plus naiknya suku bunga The Fed sehingga harga batubara jadi nyungsep plus pesanan yang tiarap yang berimbas pada PHK ribuan pegawai tambang.
sehingga gampangnya Samarinda nggak dikasih banyak uang sama emak (pemerintah provinsi) dan bapak (pemerintah pusat).
uang yang dikasih sedikit, tapi kebutuhan tetap banyak. hasilnya adalah pemberian anggaran kepaa sektor prioritas seperti pendidikan dan kesehatan.
sisanya kayak dinas PU menjadi salah satu yang nangis merana karena dikasih uang super sedikit hasil bantuan keuangan provinsi.
nggak ada duit, ya trus gimana mau ngendalikan banjir ?
oh ada sih cara lain, berdoa.
7. jaringan drainase yang buruk
banyak yang belum tau bahwa drainase itu haram hukumnya ditutup (kecuali yang merupakan kasus spesial). tapi pada kenyataan nya kita kita lihat kan drainase di Samarinda kebanyakan ditutup buat jualan dan buat halaman rumah orang.
trus habis gitu sampahnya dibuang di drainase pula, trus nggak ada uang buat normalisasi drainase pula.
KELAR.
8. kadar sedimentasi sungai yang tinggi (terutama sungai ordo 2 dan 3 )
sungai ordo 2 dan 3 adalah sungai sungai yang semakn dekat dengan laut. di Samarinda sungai ordo 2 adalah Mahakam dan ordo 3 adalah karang mumus + karang asam. nah daerah ini seringkali mengalami pendangkalan karena tinggi nya bawaan dari hulu sehingga kadar sedimentasinya tinggi.
sungai sungai seperti ini harus segera dikeruk sebagai bagian dari normalisasi sungai.
kita balik ke poin 6, nggak ada duit.
KELAR.
9. pola hidup masyarakat yang buruk
membuang sampah ke sungai menjadi sikap hidup mayoritas warga Samarinda. pola hidup seperti ini juga turut mempengaruhi tersendatnya aliran air dari drainase ke sungai terdekat yang sayangnya masih belum disadari masyarakat.
jadi kalau besok besok jalanan samarinda sebelas dua belas tinggi muka airnya kayak sungai karang mumus, karang asam, atau mahakam besar jangan langsung salahin pemerintah apalagi praktisi konstruksi ya, karena masyarakat juga berperan dalam pengendalian banjir di Samarinda.
![]() |
Banjir juga menggenangi RSUD A.W.Syahranie |
Samarinda, 4 Desember 2016
Riffat Akhsan
Subscribe to:
Posts (Atom)
Search