15 January
sumber: bu.edu
semua bermula dari saudara kembar saya, Fatimah. kala itu, setelah lebaran Idul Fitri 2022 ia mudik ke rumah nenek bersama adik saya Fuad dan Abah saya. saya sengaja tidak ikut karena akan menemani umi yang ujian proposal disertasi di waktu yang sama.
di rumah nenek, Fatimah melakukan video call dengan kakak sepupu kami. kakak Azmi, yang ibunya merupakan kakak dari Abah. percakapan berlangsung hangat melalui iPhone mama haji. begitu kami memanggil ibu dari kakak Ami. cerita berlanjut ke kakak Ami yang mendoakan agar saya dan Fatimah bisa lanjut master di negeri Paman Sam. doa kakak Ami diaminkan Fatimah dengan jawaban bahwa ia ingin sekali kuliah di Boston.
tak dinyana, terkuak bahwa kakak Ami yang merupakan dosen tetap di University of Saskatchewan dan telah menjadi Permanent Resident di Canada lebih dari satu dekade itu baru saja menyelesaikan Post Doctoral nya di Harvard Law School. almamater yang diincar oleh saudara kembar saya.
ya, Fatimah sangat ingin berkuliah di Harvard Extension School dengan mengambil konsentrasi Industrial-Organizational Psychology Master's Degree Program.
lalu, mengapa tiba-tiba Boston University ?
sudah lama saya ingin kuliah di Boston. namun terus terang, terkendala jarak karena saya inginnya 100% Full Online dan hanya ke Boston saat Graduation Ceremony saja. saya sadar pekerjaan saya tidak bisa di-hold. apalagi beberapa perusahaan masih seumur jagung sehingga tidak ada pilihan untuk pergi.
masih segar di ingatan saya; Massey University, Auckland University of Technology, dan University of Canterbury, serta University of Birmingham menawarkan full offer untuk posisi master pada saya yang dengan menyesal harus saya tolak. alasannya apa lagi kalau bukan karena posisi saya yang tidak bisa meninggalkan Bontang.
***
lama saya terpekur dalam duka gagal berangkat sekolah ini. sampai akhirnya Fatimah bercerita pulang mudik. yang cerita tersebut membangkitkan lagi semangat dan mimpi saya untuk lanjut sekolah master.
sumber: bu.edu
saya lalu kembali membuka akun edX saya yang berdebu. rutin mengikuti course dengan topik yang saya sukai. lalu suatu hari di Minggu pagi saya terpana. Boston University Questrom School of Business menawarkan program Online MBA yang sangat terjangkau untuk ukuran top school.
sumber: edX
kekhawatiran saya selanjutnya adalah tentang GMAT/GRE. namun ternyata syarat ini opsional bagi program yang saya pilih. karena kebetulan, latar belakang pendidikan sarjana saya adalah Teknik Sipil. saya rasa hal ini sudah cukup menunjukkan qualitative aptitude saya.
sumber: edX
hal selanjutnya yang membuat saya yakin adalah: program yang saya pilih memberikan kepastian untuk bisa menghadiri wisuda di Boston. satu kemewahan yang menjawab mimpi saya ingin wisuda di "taman".
lantas saat ini Faizah berada di tahap mana ?
seseorang bercerita pada saya pengalamannya apply master di Boston University memakan waktu selama tiga tahun (karena program dia offline dan dia ikut beasiswa LPDP). saya berharap saya memiliki persiapan antara 1 - 2 tahun dari saya menulis postingan ini.
saat ini saya masih menyiapkan uang kuliah karena saya bayar sendiri. kemudian saya juga sedang riset untuk menyiapkan essay yang mungkin butuh waktu 6 bulan sendiri. selanjutnya saya mungkin harus mengambil re-take IELTS. sisanya adalah saya harus re-polishing berkas-berkas admissions.
untuk berjalan lebih dekat ke mimpi saya, saat ini saya fokus melecut diri saya untuk menyelesaikan berbagai course gratis di edX untuk membangun habbit ketika nantinya saya sudah mulai kuliah. sekalian juga untuk memberikan foundation knowledge biar nanti pas kuliah saya nggak kaget-kaget amat.
anyway, jalan saya masih panjang. semoga tulisan ini menjadi doa dan afirmasi nyata atas mimpi lanjut master di Negeri Paman Sam. semoga Allah takdirkan mimpi saya tercapai. juga Allah berikan keberkahan dalam menjalani sebelum, sesaat, dan sesudah kuliah.
terima kasih sudah membaca. semoga bermanfaat.
Bontang, 15 Januari 2023
Faizah Marifah
21 December
di awal Desember tahun ini, saya nggak bisa keluar kota karena beban pekerjaan. jadi opsi yang saya miliki hanyalah liburan di area Bontang.
Bontang memiliki wisata yang (sebenarnya lengkap) : mall, hotel, taman, pantai, danau, laut, cafe, sampai wisata pesisir.
bicara liburan di area Bontang, saya memutuskan untuk memilih wisata pesisir. karena, wisata ini sedikit "berjarak" dari riuh ramai kota. sebagai pecinta laut, saya cukup senang dengan experience naik kapal kayu menelusuri laut Bontang yang indah.
ada beberapa pilihan wisata pesisir di Kota Bontang: pulau beras basah dengan pantainya yang indah. Pulau Gusung yang sekilas mirip Pulau Pramuka di Kepulauan Seribu. ada pula perkampungan atas laut yang oleh masyarakat disebut "Pulau" meski tidak memiliki daratan : Pulau Malahing, Pulau Selangan, dan Pulau Tihi - Tihi.
dan pilihan saya jatuh ke Pulau Malahing.
Malahing menjadi pilihan saya karena warganya sudah siap menjadi pelaku pariwisata, disana ada overwater villa yang cukup secluded dari pemukiman warga (sehingga saya memiliki cukup privasi), serta lokasinya yang paling dekat dengan Kota Bontang.
cukup berlayar dari pelabuhan Cafe Kapal Bontang Kuala selama 15 menit maka sampailah saya di Pulau ini.
Cottage NPK Pelangi, Villa yang Saya Tempati
saya menginap di Cottage NPK Pelangi yang dibangun oleh PT. Pupuk Kalimantan Timur sebagai CSR. villa ini menghadap ke arah Bontang Kuala. jadi, meskipun laut luas menjadi pemandangan utama, saya masih merasa di "Bontang".
ada 3 Villa yang disewakan di ini. NPK Pelangi, Pelangi Joss, dan Villa Nipah. jika ingin pilihan lain, disewakan 4 buah homestay di tengah-tengah pemukiman warga dengan harga lebih bersahabat.
Villa Pelangi JossJaring Ala-Ala Maldives untuk Bersantai dengan Bean Bag di Pelangi Joss
Villa Nipah, yang Dibangun oleh Pemerintah Kota Bontang
sinyal di pulau ini sudah 4G dengan kecepatan internet yang stabil. meski, saat online meeting beberapa kali harus terjeda karena ada suara kapal lewat.
Cottage NPK Pelangi
Balkon Depan Cottage NPK Pelangi
terdiri dari dua kamar yang masing - masing memiliki kipas angin. kamar utama berupa ranjang spring bed dan (sepertinya) kamar anak memiliki spring bed lesehan. ada juga meja makan yang kemarin saya jadikan meja kerja dadakan (karena ada online meeting). serta tidak adanya dapur.
merupakan satu-satunya overwater villa yang kamar mandinya dilengkapi fasilitas kloset duduk (penting !). juga kran air bersih untuk wudhu di balkon. ya Allah seneng banget tau wudhu with a view begini.
wudhu with a view
kamar ini juga dilengkapi dermaga yang sangat memudahkan untuk berenang. berenang pun terjaga privasinya, meski saya tidak memakai jilbab.
terdapat dua balkon dengan pintu geser full kaca yang memberikan kesan mewah khas Overwater Villa Experience. ada dua buah bean bag, satu kasur lipat, dan selimut untuk melengkapi kegiatan bersantai.
balkon depan
balkon samping
bengong
karena niatnya mau healing, tidak banyak aktivitas yang saya lakukan di pulau ini. tentunya agenda utama adalah menikmati ratusan ribu yang sudah saya bayar untuk Overwater Villa selama 2 malam (saya menginap selama 3 hari 2 malam).
melihat langit dan laut adalah menu utama liburan di pulau ini. berkontemplasi, deep talk (saya liburan berdua dengan saudara kembar saya), journaling, adalah aktivitas yang saya lakukan selama staycation di sini.
jika kamu pengamat humanisme, mungkin akan tertarik memperhatikan aktivitas atas laut warga Pulau Malahing. warga di sini sebagian besar berprofesi sebagai nelayan dan petani rumput laut. karena itulah sektor pariwisata merupakan durian runtuh bagi mereka. karena setiap wisatawan pasti datang ke Malahing membawa sejumlah uang.
perjalanan pulang dari melaut
memanen rumput laut
untuk makanan, saya memilih diantarkan ke kamar setiap jam makan tiba. jika kamu ingin merasakan pengalaman baru, cobalah untuk makan di restoran apung yang masih berada di komplek villa Pulau Malahing.
Resto Apung Pulau Malahing
Laut yang Kerap Berubah Warna Sesuai Kehendak Alam
satu hal yang membuat liburan ke Pulau Malahing are worth ever penny adalah jernihnya air laut serupa kaca. kejernihan ini akan berubah warna seiring waktu sesuai kehendak alam,
ada satu keindahan yang membuat saya berteriak histeris yang dimiliki oleh pulau ini: lautnya terang di malam hari.
kamera handphone saya tidak mampu menangkap keindahan itu. namun saya bersumpah kalian akan sangat rugi jika tidak menginap di pulau ini dan melewatkan terangnya laut di malam hari.
saya benar-benar tidak menyangka bahwa laut seterang itu di bawah sinar bulan. hal baru yang membuat saya mengerti mengapa nenek moyang kita yang seorang pelaut itu tidak pernah tersesat dan selalu tau jalan pulang. sejauh apapun mereka berlayar.
Bulu Babi, Bintang Laut, Ikan Warna-Warni, berbagai macam hewan laut bisa saya lihat di laut Malahing yang jernih. hanya ubur-ubur saja yang tidak saya temukan.
All in all, Malahing bisa jadi salah satu opsi destinasi untuk kamu escape dari penatnya beban kerja. dekat, indah, tidak harus keluar Bontang.
Kisaran Biaya Wisata ke Pulau Malahing:
Biaya Kapal Pulang - Pergi dari Pelabuhan Bontang Kuala - Malahing = Rp. 50.000, 00 / orang
Biaya Menginap di Cottage NPK Pelangi : Rp. 700.000, 00 / Malam
Biaya Makan : Rp. 25.000, 00 / Makan Untuk Menu Ayam dan Ikan
Listrik hanya Menyala 12 Jam (18:00 WITA sd 06:00 WITA) Sudah Include Biaya Menginap
Boleh Request Air Minum Galon 19 Liter (Include Biaya Menginap)
Info Paket Wisata di Malahing Bisa Hubungi Pak Nasir : 0852 - 4933 - 5155
Bang Heri, pemilik kedai kopi estiqomah yang legendaris.
dulunya bekerja sebagai staff non-medis di salah satu Rumah Sakit swasta di Kota Bontang. kemudian memutuskan untuk mengejar passion nya dalam urusan minuman (kopi dan minuman fermentasi) yang 100% halal. tentunya setelah terkumpul cukup modal dan dana darurat.
tahun ini Bang Heri melebarkan sayapnya. tidak hanya sebatas mencampur kopi dan mocktail di belakang bar. kini, Bang Heri merambah manufaktur kopi (coffee roastery) dan membuka slowbar yang memungkinkan pengunjungnya bisa bercakap dan mengenal lebih jauh tentang kopi dan minuman fermentasi.
ketika berkunjung dan bertemu Bang Heri, alih-alih berkontemplasi bersama kopi, saya lebih suka mencoba berbagai minuman fermentasi eksperimen Bang Heri.
yang kita sebut saja wine. karena prosesnya begitu.
sebelum mencicip manisnya wine belimbing, saya sudah pernah mencoba wine kulit nanas dan wine anggur tentunya.
namun, si Belimbing menjadi favorit saya.
bagi saya, belimbing bukanlah buah yang bisa "dinaikkan" kelasnya selain untuk rujak. namun, Bang Heri berhasil membukakan mata saya bahwa ternyata, belimbing memiliki kemurnian rasa manis yang unik.
manis yang menyegarkan.
namun kembali ke namanya Kopi Estiqomah Slowbar Roastery. jadi memang pemandangan tempat ini adalah coffee manufacture. tempat yang cozy dan full AC membuat kamu bisa bebas membaca atau bertanya kepada Bang Heri tentang kopi dan proses fermentasi.
jika kamu ada waktu, cobalah sekali-kali mengunjungi tempat ini. niscaya, kamu akan pulang membawa ilmu dan relasi baru.
Bontang, 21 Desember 2022
Riffat Akhsan
selamat datang 2023. ini adalah tulisan pertama saya di tahun ini. tolong doa ya teman-teman agar saya bisa lebih rajin menulis di tahun ini. di tahun ke - 11 usia blog saya ini, saya makin menyadari menulis adalah salah satu terapi saya untuk rehat pikir dari lelahnya menjalani hidup. tentu saja, saya akan terus mengedepankan asas manfaat karena saya sangat berharap blog ini bisa memberikan impact untuk siapapun pembaca yang ditakdirkan tuhan mampir ke blog ini.
dari jutaan blog di semesta internet, dan kamu bisa baca tulisan ini. saya percaya ini karena takdir.
***
bicara 2023, tahun ini adalah tahun dimana saya akan berumur 30 tahun. selamat datang wahai 30's club.
kali ini, kita kembali ke edisi review skincare. berhubung saya sudah mau kepala 3 di tahun ini, sepertinya tepat untuk saya mulai membahas dan mengulik lebih dalam produk - produk anti-aging.
kenapa penting bagi saya untuk merawat kulit agar terhindar dari penuaan (dini) ? jawabannya karena saya lebih nyaman dipanggil "kak" dibanding dipanggil "Ibu".
***
sebelum melanjutkan membaca, kembali saya mengingatkan teman - teman bahwa kulit saya tipikal normal - to oily tapi kalau kena produk nggak cocok langsung breakout. kalau pas fase menstruasi (PMS) saya jerawatan banget. jadi pastikan dulu tipe kulitmu sebelum mencoba produk yang saya review. karena apa yang saya alami belum tentu kamu alami begitu juga sebaliknya. review saya buat sejujur mungkin karena prinsip saya adalah saya tidak ingin menukar rupiah nggak seberapa untuk sebuah kebohongan.
Scarlett Phyto Biotics Renewing Moisturizer
ini adalah skincare anti-aging pertama yang saya coba. terus terang, ekspektasi saya tinggi dengan brand Scarlett. karena produk acne essence toner nya yang juara banget di saya. baik secara harga, fungsi, packaging, semuanya oke.
karena klaim produk ini adalah Age-Delay, saya sengaja tidak memakai skincare apapun (selain face wash) selama seminggu penuh sebelum memakai moisturizer ini. saya benar-benar ingin membuktikan secara utuh bagaimana cream ini bekerja di wajah saya tanpa intervensi produk lain.
saya juga sengaja memakai moisturizer ini tepat saat masa mestruasi (PMS) sehingga saya sangat anticipate dengan bagaimana cara produk ini "melawan" jerawat hormon yang rutin muncul setiap bulan di wajah saya.
Packaging
sebelum masuk ke isinya, mari kita bahas packagingnya.
jadi ceritanya waktu moisturizer ini sampai di meja kantor saya, saya sedang cuti mendadak (healing di Malahing, sudah pernah saya tulis juga ceritanya di blog ini. nah, namanya orang lagi cuti trus sama anak kantor dikabarin kalau ada paket buat saya, saya lantas nggak ngeh paket apa yang dimaksud karena saya merasa tidak sedang belanja online. akhirnya, saya minta anak kantor buat buka isi paket buat saya dan difotokanlah sama dia produk ini.
wow.
itulah kesan pertama saya saat melihat foto moisturizer ini dari layar kamera anak kantor saya. kemewahan kemasan moisturizer ini menghipnotis saya. sulit rasanya percaya harganya hanya Rp. 75.000, 00 melihat impresi kemasan produk ini setara produk seharga ratusan ribu.
Textures
setelah pulang dari short gateway, saya tidak sabar untuk merasakan tekstur moisturizer ini. ekspektasi saya moisturizer di segmen anti-aging umumnya memiliki karakter: thick, rich, dan berwarna putih dan creamy.
namun ternyata saya salah. moisturizer ini memiliki tekstur light, berwarna bening, dan tidak terlalu thick. saya rasa ini hal yang bagus untuk kamu yang sudah berumur akhir 20-an seperti saya. produk dengan karakter seperti ini mirip dengan moisturizer yang dipakai segmen mid-20 sehingga transisi ke produk anti-aging nya bisa smooth secara tekstur.
Age Delay Series, Jawaban Untuk Kebutuhan Anti Aging
saya masih belum bisa bicara jauh terkait klaim dari moisturizer ini yang bisa menghilangkan garis dan kerutan halus. namun, yang saya alami dan rasakan betul adalah kekuatan moisturizer ini untuk menahan dan mengatasi jerawat yang muncul di wajah saya. pikir saya ini karena kandungan Jeju Aloe Vera Extracts yang memang berfungsi untuk itu selain untuk melembabkan kulit wajah saya.
selain itu, kandungan Lactobacillus Ferment memberikan efek kenyal dan plumpy di wajah saya. hidrasi dan cara kandungan ini dalam menyejukkan kulit saya benar saya rasakan dan saya puas dengan hal ini.
untuk saat ini saya hanya bisa bicara mengenai dua kandungan tersebut: Jeju Aloe Vera Extracts dan Lactobacillus Ferment. namun saya percaya efek yang saya rasakan ini adalah awal yang positif untuk proses pencegahan penuaan dini yang merupakan misi dari moisturizer ini.
mungkin kulit wajah saya membutuhkan waktu sedikit lebih lama untuk bisa merasakan efek hilangnya garis dan kerutan halus. namun, bisa jadi kulit kamu tidak seperti kulit saya. sehingga tidak menutup kemungkinan di waktu yang sama dengan saya, kamu sudah merasakan efek maksimal dari moisturizer ini.
***
Scarlett Phyto Biotics Renewing Moisturizer ini dibanderol dengan harga Rp.75.000,00. mengingat harganya, saya angkat topi dengan Scarlett. tidak mudah menciptakan produk moisturizer anti-aging dengan kemasan premium dan kualitas yang bersaing. saya masih belum menemukan produk anti-aging lain yang harganya sama atau bahkan di bawah Scarlett Phyto Biotics Renewing Moisturizer.
opini pribadi saya: Scarlett Phyto Biotics Renewing Moisturizer masih menjadi yang termurah di kelas anti-aging.
karenanya, saya cukup memaklumi mengapa moisturizer ini cepat sekali habis. produk ini habis dalam satu bulan. mungkin karena saya makenya nggak dihemat kali ya. tapi gimana dong, saya suka banget sama produk moisturizer 30-an rasa 20-an ini. mana harganya murah pula, jadi saya nya nggak pake mikir waktu mengaplikasikan moisturizer ini di wajah saya.
quote-unquote ya, saya rasa it's fair enough, karena secara logika segmen anti-aging memang masuk di segmen premium yang konsumennya memang mereka yang sudah mapan secara finansial.
again, harga Rp.75.000, 00 itu sangat murah lho di segmen ini. bisa beli lewat sini https://linktr.ee/scarlett_whitening . mengingat banyak beredar produk palsu, jika kamu ragu dengan kualitas produk yang kamu beli, kamu bisa cek lewat link ini yah https://verify.scarlettwhitening.com/
All in All, I Will Repurchase This Product
saya optimis dengan kekuatan Scarlett Phyto Biotics Renewing Moisturizer ini dalam menahan penuaan dini, kerutan, serta garis halus pada kulit. karena efek hidrasi, elastis, anti-acne, dan sejuk di kulit benar saya rasakan.
sehingga, saya putuskan akan terus beli dan pakai moisturizer ini. karena saya yakin, produk ini akan menjadi sahabat anti-aging kecintaan saya.
thank you Scarlett for creating this brilliant product.
***
akhir kata, have a nice 2023 ahead Fellas, bersama Scarlett yuk kita rawat kulit kita untuk stay young and healthy!
Bontang, 13 Januari 2022
Riffat Akhsan
22 September
Kita Tau Rasanya Apa, Tapi Kita Susah Menjelaskan Bagaimana.....
adalah jawaban yang diberikan Ismail Putra Panggua ketika saya bertanya kepadanya apa perasaan terdalamnya tentang kopi.
Putra, sebagaimana saya memanggilnya, adalah seorang Q Arabica Grader yang terdaftar resmi di Specialty Coffee Association. Bagi saya, Putra yang usianya sebaya adik bungsu saya ini adalah demystified yang menjelma jadi nyata.
sulit menemukan penilai kopi: yang dari ujung pulpennya nasib harga kopi per gram nya ditentukan. dan Putra adalah satu dari dua Q Arabica Grader di Kalimantan. saya harus bangga pada Kota Bontang yang memiliki Putra Pangguan.
Kopi Terenak: Arabika Cianjur
di Laborative Roaster miliknya yang terletak di dekat simpang Bukit Sekatup Damai PKT, saya diajak untuk mencicipi Kopi Arabika Asal Petani Cianjur yang di grind manual sendiri oleh Putra dan disajikan dengan metode V60.
saya yang agak-agak kagok tapi kepo banget soal kopi belajar mencecap rasa dengan ketajaman indra seadanya ini. Putra lalu bertanya apa aftertaste dan rasa yang paling dominan dari mutiara hitam yang ditanam ini.
saya jawab: madu.
bukan madu kak, ini rasa nektar. kakak tau kan jaman kita kecil dulu suka "makan" bunga Asoka karena rasanya manis ? nah itu nektar.
saya terperangah dengan jawaban Putra. dari sana diskusi tentang rasa mengalir. sebenarnya agak sulit menjawab bagaimana cara Q Grader bekerja. karena basicly kopi adalah makhluk tuhan. namun, tuhan memberikan ilmu mencecap indra (cupping) untuk membantu kita meraba kopi.
saya yang awam hanya tau kopi arabica itu manis dan kopi robusta itu pahit. ternyata, kopi tidak sesederhana itu. unsur penyusun kopi adalah pahit dan asam. namun, rasa manis "keluar" dari kopi jenis arabica adalah karena lokasi dimana ia ditanam tergolong tinggi. sehingga less hama. sementara robusta bertempur dengan berbagai tempaan sehingga menciptakan pahit yang kuat, namun menjadi bahan terbaik untuk barista mencurahkan keterampilannya meracik kopi.
Jatuh Cinta dengan Liberika
di sini, saya mengenal Kopi Jenis Liberika: lebih manis dari Arabica namun tidak sepahit Robusta.
berbatang kuat dan berdaun lebar. Liberika mampu tumbuh bahkan di level 0 mdpl. namun, kopi adalah makhluk tuhan paling sensitif. Liberika pun tidak terkecuali.
Putra bercerita, Liberika pertama yang dicicipinya memiliki rasa lumpur. Liberika lainnya asin karena ditanam di pinggir pantai. sampai akhirnya ada Borneo Liberika dari Berau yang menguarkan rasa nangka dengan sempurna.
saya jatuh cinta dengan Liberika. kopi murah terlupakan di jaman dulu yang kini merangsek menjadi primadona dunia kopi dua tahun terakhir.
saya semakin jatuh cinta dengan Liberika setelah menonton video penjelasan dari Dr. Steffen Schwarz. seorang Coffee Consulate in Germany that has more than 20 years of experience in the industry. sayang, beliau meng-highlight Liberica milik Malaysia. karena negeri jiran duluan lah yang mencoba mempopulerkan kopi jenis ini.
try me. at least once in a lifetime cobalah kopi susu Liberika.
All in All, I Love Coffee More..
mengenal kopi lebih jauh menyalakan mimpi saya yang sempat redup: saya ingin memiliki resort di tengah perkebunan kopi.
namun, pertemanan dengan Putra dan kunjungan (nyaris) rutin ke Laborative Roaster membuat saya semakin mencintai kopi karena menemukan berbagai anomali.
saya kini lagi hobi sekali menyeduh kopi Robusta Agropuro dengan metode Vietnam Drip kesukaan saya. kenapa ? karena kopi ini begitu manis meskipun jenisnya robusta. lebih jauh, ia aman untuk asam lambung saya.
well, karena liberika begitu sulit dicari.
belajar tentang kopi bukanlah seperti narasi indi senja kopi dan mentari. tapi lebih kepada morfologi tumbuhan, karakteristik biologis, dan lingkungan hidup.
kopi tanpa filosofi, lebih nikmat untuk dipelajari.
Bontang, 22 September 2022
Riffat Akhsan, -- yang ngantuk sekali dan ingin minum kopi
My Birthday Cake Today
Finally, I'm on My Last Stages of Twenties
pagi ini saya terbangun dengan satu fakta baru: hari ini saya memasuki babak akhir dari usia 20an. usia dimana mulai tahun depan saya akan join 30 club. tahun-tahun yang saya harapkan menjadi masa yang menyenangkan dengan kelebihan penghasilan.
tidak ada yang bisa saya ungkapkan selain kesyukuran di hari ini. terima kasih Allah untuk mental yang lebih sehat. saya kini mengerti tentang penyebab luka batin diri ini dan kini masih terus belajar untuk bisa berdamai. untuk kantor saya, perusahaan konsultan dimana saya sudah terjun di sini sejak berusia 20 tahun. untuk perusahaan-perusahaan baru yang seumur jagung namun sudah memberikan grafik yang membahagiakan. serta untuk kehidupan dan relasi yang semoga mengarah kepada kebahagiaan.
harapan saya di umur baru ini adalah agar saya memiliki lebih banyak lagi piranti mutakhir, pengalaman traveling, serta makin bijaksana dalam mengemban amanah perusahaan.
again, Happy Birthday !
Photo by Nick Fewings on Unsplash
Bontang, 22 September 2022
Riffat Akhsan
Subscribe to:
Posts (Atom)
Search