21 September


lama banget saya mau ganti judul blog, setelah judul "world of word" sudah  terasa tidak lagi pas.

setelah cukup mikir mikir benang merah apa aja sih yang sudah saya tulis di blog ini selama empat tahun kebelakang, tercetuslah judul "Glance of Destiny"

"glance" dalam bahasa inggris diartikan sebagai : sekilas, pandangan cepat, penglihatan, dan kilau

saya sering menemukan kata "glance" ini di puisi puisi klasik Inggris terbitan tahun 1920 an

dimata saya kata "glance" itu indah dengan caranya sendiri.

sementara destiny berarti : takdir, pinta dan untung.

saya sukaaa sekali dengan kalimat "destiny" ini, but sorry guys  kita disini tidak berbicara tentang Destiny ikan paus temannya Nemo di Film Finding Dory ya. tolonglah.

bagi saya "Glance of Destiny" berarti kemilau (atau kilau) takdir. karena ternyata apa apa yang saya tulis di sini tuh tentang takdir yang tuhan anugerahkan sama saya.

kalau kalian ikutin blog saya dari 2012 sampai hari ini, banyaaak sekali kejadian yang tidak pernah saya sangka hadir dalam hidup saya dan kemudian kalian saksikan dalam iluminasi rangkaian kata.

takdir kadang mengagetkan, tapi entah kenapa menurut saya takdir selalu datang dengan kilaunya sendiri, dan saya mendapat kebahagiaan ketika menuliskannya.

harapan saya untuk "glance of destiny" adalah saya jadi makin rajin ngeblog, kalian kalian yang mampir kesini mendapat manfaat dan pencerahan yang positif, dan semoga blog ini menjadi saksi betapa keajaiban sering datang ketika kita mulai berdoa dan percaya.

as i write at description blog : miracle happen when you start pray and believe.




Samarinda, 21 September 2016



Riffat Akhsan



Aku masih disini ~
menjalani hidup ini ~
terkadang tak begitu mudah ~
namun aku trus percaya ~

hari esok kan cerah ~
cobalah untuk berserah ~
terkadang tak begitu indah ~
namun aku trus percaya ~

simfoni ~
satu tanda cinta ~
setetes air mata tak mungkin, menghentikanku dari langkahku ~

simfoni ~
satu tanda cinta ~
aku kan slalu ada di sini, berjuang untuk kebahagiaan ~
kasih ~

sucikan hati ini, dari ~
s'gala hambatan yang terfikir ~
ku akan menyaksikan semua, sampai akhir ~

hidup ini hanya sekali, ku akan mengajakmu terbangun ~
dengan sayapmu ~

satu tanda cinta ~
setetes air mata tak mungkin, menghentikanku dari langkahku ~

simfoni ~
satu tanda cinta ~
aku kan slalu ada di sini, berjuang untuk kebahagiaan ~
kasih ~

di hari hari terakhir saya di Surabaya, saya menyempatkan diri menonton film yang sudah hampir turun layar. sebelum film dimulai diputar beberapa trailer film film yang berstatus coming soon dan now playing.

salah satunya adalah film Simfoni Satu Tanda, saya tidak tertarik dengan cerita inspiratif yang diusung, yang saya ingat hanyalah kalimat

"SEMESTA LIHAT AKU ! AKU PASTI BISA JADI SARJANA" 

sebaris kalimat yang membuat saya menangis mengingat beratnya kuliah teknik sipil yang saya jalani.

bentar, elap air mata dulu.

dalam cuplikan adegan itu dinyanyikan sebait lagu pengisi soundtrack yang membuat saya terhipnotis secara otomatis.

saya adalah pecinta music aliran orchestra dan bossanova garis (sangat) keras. mimpi terabsurd saya selain ingin menjadi kontraktor resort with outstanding infinity private pool adalah keliling dunia untuk menonton pertunjukan orchestra.

saya terhipnotis dengan lagu Simfoni Satu Tanda yang dinyanyikan oleh tante Memes feat abang ganteng Kevin Aprilio karena selain liriknya yang manis dan positif, lagu ini .......

indah.

biola, harpa, saxophone, dengan dominasi piano bersatu dalam harmoni, ditambah dengan suara merdu tante Memes semakin membuat 3 menit 4 detik saya sangat bernilai.

liriknya manis positif dan jujur menggambarkan keresahan kuliah saya yang nggak lulus lulus dan disinyalir salah jurusan segmentasi penonton film dengan judul yang sama : yaitu kadang hidup tak begitu indah namun bagaimana cara terbaik dan terbijak keluar dari tekanan saat hidup terasa tak adil.

tidak banyak lagu Indonesia yang mampu membuat saya terus memutar berulang kali tanpa bosan, tapi lagu ini mampu.

lagu ini memberi energi pada saya untuk terus optimis menatap tujuan dan masa depan, lagu ini mengerti saya, dan ia memberi bonus relaksasi atas kehausan saya mendengarkan musik aliran orchestra dari Indonesia.

kalau kamu, adakah lagu yang membuat kamu begitu terhipnotis seperti yang saya rasakan ?



Samarinda, 21 September 2016



Riffat Akhsan 


17 September



beberapa minggu terakhir hidup saya berlalu dengan sangat cepat, lompatan antar kejadian terjadi secepat angin hingga rasanya saya tidak bisa benar benar merunut, apa yang sedang terjadi di hidup saya sekarang ?

sabar dulu, sabar. biarkan saya inhale and exhale sambil merunut kejadian pindahan saya satu persatu.

saya resign dari perusahaan IT
yak, berawal dari saya resign dari perusahaan IT yang ituh dan kemudian dua bulan saya di rumah Bontang dengan kegiatan makan-tidur-shalat-internetan-nonton korea-jalan jalan ke Bontang kuala

dengan gratis, alias dengan sokongan dana penuh dari orang tua saya....

tawaran untuk kembali ke perusahaan di Kaltim dan menangani proyek konstruksi
umi saya waktu itu sempat nyelatu "kak kamu ngantor kek ke proyek gitu daripada tidur tiduran nonton korea gitu"

tidak lama setelah itu abah saya tanya tanya kalau ada kesempatan ngawasin proyek Bendungan di daerah Kutai Timur kira kira mau nggak ? ya nggak harus tiap hari stand by di proyek, paling nggak seminggu sekali lah ngecek laporan mingguan.

ya contoh kayak di Rantau Pulung, sebuah kecamatan nun jauh di utara Kota Sangatta yang dari Bontang hanya bisa ditempuh dengan perjalanan darat paling singkat tiga hari perjalanan.

trus saya mikir mikir, ya emang passion saya di konstruksi sih. saya juga masih muda, belum kepikiran buat nikah pula. menghandle proyek konstruksi di Kalimantan Timur kayak lebih ngasih value aja gitu rasanya di hidup saya. sebuah personal achievement yang saya sendiri nggak bisa ungkapin persisnya bagaimana. ini soal rasa.

kartu AS yang membuat saya mantap mencoba hal baru adalah statement orang tua saya "kak,  kamu sudah sepuluh tahun lho di Jawa Timur nggak kangen deket deket rumah aja ?"

ditambah dengan statement mutlak dari guru spiritual keluarga kami "kembar pindah aja, pindah kuliah di Samarinda. sekalian bantu perusahaan di sini. dekat rumah, nggak terlalu khawatir lagi orang tua"

dan kemudian di akhir agustus saya resmi pindah kuliah dari Surabaya ke Samarinda
saya cuma dikasih waktu satu minggu untuk urus berkas pindahan, ngepack barang, sekalian bertemu dengan beberapa teman dekat untuk pamitan.

satu minggu terhectic sepanjang hidup saya, ke kampus urus berkas - ke kopertis ngajukan berkas - ke pasar wonokromo cari kardus dan plastik pak pak an - di rumah misahin barang mana yang harus dilego mana yang harus dinaikin kargo dan mana yang harus dibawa secepatnya masuk dalam bagasi pesawat dengan risiko seefisien mungkin biar nggak overweight - balik lagi ke kampus minta tanda tangan pejabat rektorat - ketemuan sama temen temen sekalian makan bareng - pulang ke rumah ngepack barang - ngelego barang - jual kendaraan - cek cek in perusahaan kargo teraman termurah yang bisa nganterin barang saya sampe rumah - nangis karena udah banyak banget kenangan di surabaya - nyempatin makan dan datang ke tempat tempat yang kemungkinan besar nggak akan lagi saya datengin sebagai turis di waktu mendatang

dan akhirnya mendarat dengan selamat di Balikpapan setelah sebelumnya ketahuan overweight bagasi yang saya dan Fatimah akalin dengan nawarin check in kan penumpang pesawat yang sama yang kebetulan nggak bawa bagasi.

bolak balik Samarinda - Bontang udah kayak setrikaan untuk akomodir persiapan kuliah 
saya kayaknya udah qualified deh jadi supir travel Samarinda - Bontang PP karena saya yang sudah hapal segala lobang dan jalan amblas serta bagaimana caranya tetap tenang mengendalikan setir di daerah gunung menangis yang mana terkenal dengan jalur neraka karena elevasi gunung tersebut yang sangat curam, 85 derajat.

nggak tau deh energi dan stamina darimana saya sanggup menempuh 120 kilometer jalur Samarinda - Bontang. dua hari di Samarinda, empat hari di Bontang, trus ke Samarinda lagi seminggu, trus balik lagi ke Bontang tiga hari.

gitu aja terus sampe air sungai mahakam kering.

kalau ditanya, punya dopping atau apa gitu kok kuat jalanin kenyataan ini ?

jawabannya cuma satu : tolak angin yang warna kuning.

terima kasih Sidomuncul, telah mempersembahkan tolak angin untuk dunia.

orang pintar minum tolak angin, bukan yang lain.

*tsaaah* sungguh ini bukan postingan berbayar.

apakah ritme PJKA a.k.a pulang jum'at kembali ahad adalah gaya hidup baru saya ?

menurut ngana ? kayaknya enggak deh. remuk badan urang.

dan urusan kampus di Samarinda masih berlanjut dengan konversi dan segala dramanya
akhirnya orangtua saya mengeluarkan warning "udah sebulan sekali aja pulang ke Bontang. stay aja sudah di Samarinda"

dengan segala pertimbangan, saya memutuskan sudah waktunya saya mengenal dan explore tempat baru dimana saya kuliah dan bekerja saat ini.

kesasar sasar sampe ntah kemana, mengenal dimana saya harus fotocopy bahan kuliah, dimana tempat makan murah enak dan nyaman, dimana ngemall yang asyik, dimana diskonan barang branded super murah.

yang akhirnya menginspirasi saya untuk mulai menuliskan seri : KALAU KE SAMARINDA MAU KEMANA ?

soon, saya janji untuk lebih banyak menulis tentang bumi etam, bumi dimana saya lahir dan besar. bumi dimana saya kembali meresapi rasa bahasa banjar yang memang menjadi identitas kesukuan saya, kembali mencecap asa "bubuhan dan kakawalan" yang hilang selama sepuluh tahun kebelakang.

dan menyadari sepenuhnya : bahwa saya putri kaltim yang kembali dan akan mengabdi ke pelukan bumi etam.

lembaran baru kisah hidup saya dimulai disini dan saya berjanji blog ini akan menjadi saksi tulisan tulisan saya tentang apa yang saya lihat dengar dan rasa di bumi etam ini.

pindahan saya memang mendadak, tapi saya yakin tuhan mau saya kembali untuk kembali bersinar dengan identitas asli rasa budaya saya.

selamat menikmati tulisan tulisan baru saya tentang Kalimatan Timur ya :)



Samarinda, 17 September 2016



Riffat Akhsan

08 August

sumber gambar : dokumentasi pribadi

Kalimantan Timur. Daerah yang membesarkan saya ini,  tidak habis kata menggambarkannya. geografis pegunungan  maha luas,  membuat setiap jengkal tanahnya menggoda ditanami karet, sawit, maupun tanaman pertanian seperti pisang, padi, jagung, dan kacang panjang.

kini daerah "manis" penarik semut pekerja dengan incaran harta karun batubara, migas, dan sawitnya ini mulai mengarahkan potensi daerahnya ke sektor pariwisata dan pelabuhan barang dan jasa. sedari saya kecil, hidup bersama konstruksi membuat saya bermimpi akan kemapanan infrastruktur di bumi etam. 

Pola pembangunan berkelanjutan dibidang  infrastruktur perlu digarap serius. Cakupan wilayah luas membutuhkan perencanaan tata ruang jangka panjang yang mendukung pembangunan infrastruktur berkelanjutan, terintegrasi dan strategis memajukan Kalimantan Timur.

contoh, satu kabupaten Kutai Timur saja, luas cakupan daerahnya setara Provinsi Jawa Barat ditambah Banten. itu baru Kutai Timur, apa kabar Kutai Kartanegara yang memekarkan daerah menjadi Kota Bontang, Kabupaten Kutai Barat, dan Kabupaten Kutai Timur ?

Cakupan wilayah yang sama, saat  Banten dan Jawa Barat dipimpin oleh dua gubernur. Kutai Timur ini dipimpin satu bupati saja ditambah dengan geografis Kalimantan Timur yang berupa hutan dengan persoalan pembebasan lahan yang alot serta proses mobilisasi dan demobilisasi alat yang terkendala akses jalan, infrastruktur tidak akan secepat yang diharapkan. maka perhatian khusus pemerintah pusat perlu, guna mewujudkan pemerataan pembangunan di negeri ini.

presiden Joko Widodo dalam pidato tentang RAPBN 2016 menyatakan tiga pilar ekonomi sejatinya tentang tiga hal : energi, pangan, dan infrastruktur. suplai dan distribusi energi dan pangan lebih cepat merata dengan perbaikan infrastruktur.  berikut tujuh gagasan renyah, untuk pelaksana pembangunan infrastruktur negeri ini : Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

TEKNOLOGI BETON
beton andalan infrastruktur. sifatnya  tahan tekan dan tarik, serta mutu yang bisa disesuaikan dengan biaya. yang terpikir adalah  metode pelaksanaan  berupa Set Mix dan truk Ready Mix. truk Ready Mix yang lebih dikenal masyarakat dengan istilah "truk molen" mengangkut beton segar dengan tambahan additive dari batching plant. truck ready mix yang berkapasitas tiga sampai lima kubik dan jarak yang jauh tidak menjawab kebutuhan beton super tinggi yang dibutuhkan infrastruktur di pedalaman Kalimantan Timur, set mix juga tidak menjawab masalah yang terjadi. kapasitas set mix yang cenderung kecil dan proses pengadukan beton yang cukup lama juga menghambat proses pengadaan beton fresh di lapangan. saya memimpikan mega set mix dengan kapasitas cukup besar untuk setidaknya mampu memenuhi kebutuhan beton minimal untuk sekali pengecoran pelat standar dan pengecoran jalan beton.

PENAMBAHAN TRASE JALAN
sejauh ini, jalan antar kota di Kalimantan Timur hanya terdiri dari satu jalur dua lajur. kalau saja ditambah trase jalan menjadi dua jalur empat lajur mungkin proses distribusi pangan dan energi serta pertukaran barang dan jasa akan semakin cepat. mungkin terasa tidak terlalu urgent saat ini mengingat jumlah dan kepadatan penduduk Kalimantan Timur yang rendah, namun dengan potensi pertumbuhan penduduk kedepan, kebutuhan akses jalan akan urgent seiring ledakan jumah penduduk Kalimantan Timur

PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN DENGAN PERBEDAAN ELEVASI YANG TIDAK TERLALU JAUH 
saya sering mendengar komentar mereka yang baru pertama kali ke Kalimantan Timur dan harus melakukan perjalanan darat, mereka sepakat perjalanan darat antar kota di Kalimantan Timur bak roller coaster, naik turun gunung, menanjak, menikung dengan ekstrim. jangankan mereka, saya yang asli Kalimantan Timur saja selalu muntah setiap melakukan perjalanan antar kota. kedepan dalam perencanaan geometrik jalan, saya berharap adanya perhatian dalam hal ini, mungkin bisa diatasi dengan pemotongan gunung atau pebuatan terowongan untuk menyelesaikan persoalan "roller coaster" akibat beda elevasi jalan yang terlampau jauh.

METODE PERBAIKAN TANAH DALAM PEMBANGUNAN JALAN
tambal sulam jalan berlubang menjadi hal yang lumrah di Kalimantan Timur, bukan selalu karena muatan kendaraan karena statistik selalu melaporkan berapa LHR (lintas harian rata rata) kendaraan per periode waktu,  mungkin kedepan bisa dipertimbangkan kontur tanah Kalimantan Timur yang bergerak dan penerapan metode perbaikan tanah dalam proses pematangan lahan sebelum pembangunan jalan dilaksanakan.

PEMBANGUNAN AKSES JEMBATAN KE PULAU PULAU KECIL
Kalimantan Timur terdiri dari beberapa pulau kecil yang mengelilinginya, pulau pulau kecil ini memiliki ketergantungan akan pemenuhan kebutuhan dasar kepada pulau utama, pembangunan jembatan menjadi penting karena akan memudahkan akses mereka mendapatkan suplai energi dan pangan.

PELABUHAN BARANG SKALA KECIL
dibandingkan angkutan dengan truk trailer, tentu skema tol laut yang digadang presiden kita akan lebih mudah terintegrasi jika titik titik strategis di Kalimntan Timur memiliki pelabuhan barang skala kecil, ini akan menekan harga barang dan jasa menjadi lebih murah. harapan saya kapal kapal kecil akan mendatangi kapal besar dalam jalur tol laut, kemudian kapal kecil tersebut yang akan sandar di pelabuhan strategis ini.

PEMBANGUNAN JALAN LINGKAR NON TOL 
mulai dari Kabupaten Paser, lanjut Kabupaten Penajam Pasir Utara, terus ke Kota Balikpapan, kabupaten Kutai Kartanegara, Kota Bontang, Kabupaten Kutai Timur sampai berakhir di Kabupaten Berau. jalan ini akan diintegrasikan memutar lewat perbatasan Kalimantan Timur - Kalimantan Utara, Kabupaten Kutai Timur, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kabupaten Mahakam Ulu melewati perbatasan Kalimantan timur - Kalimantan Barat, lanjut Kabupaten Kutai Barat melewati perbatasan Kalimantan Timur - Kalimantan Tengah sampai akhirnya kembali ke Kabupaten Paser melewati perbatasan Kalimantan Timur - Kalimantan Selatan. sehingga para penyedia barang dan jasa hanya perlu melewati jalan tersebut untuk mendistribusikan barang dan jasa kepada masyarakat. ini juga akan sangat mendukung sektor pariwisata di setiap kabupaten di Kalimantan Timur

infrastruktur merupakan kerjasama jangka panjang dengan biaya besar, semoga tujuh gagasan "mimpi" renyah saya ini dapat memberikan kabar baik akan impian Kalimantan Timur lebih mapan secara infrastruktur. kabar baik nyata, bukan sekedar pepesan kosong bak mimpi di siang bolong.

26 July


Juni 2006. sepuluh tahun lalu, saya berangkat ke Jawa Timur untuk melanjutkan pendidikan SMP dan dan SMA di Pondok Pesantren Darul Ulum Jombang selama enam tahun, kemudian lanjut berkuliah di Teknik Sipil ITATS Surabaya.

sepuluh tahun bukan waktu yang sebentar, sudah banyak pengalaman dan pengajaran yang saya terima. kini, setelah sepuluh tahun, ketika kuliah saya selangkah lagi menuju gerbang kelulusan, saya resmi menerima tawaran pekerjaan di banua etam.

saya kembali ke haribaan banua etam, di dunia yang menjadi passion saya sejak kecil. konstruksi.

saya kembali menjadi blogger dan mbak mbak proyek yang ribet dengan drama korea dan kuliahnya. kembali menjadi bagian di industri digital dari sisi content tulisan.

sudah cukup pengalaman saya manuver ke bidang baru, kini saatnya kembali fokus menatap masa depan dengan konstruksi sebagai runway-nya.

jangan bosan bosan dengan tulisan saya tentang proyek konstruksi ya :))




Bontang, 26 Juli 2016



Riffat Akhsan

20 July



saya tiba tiba teringat pengalaman saya terjun ke lapangan (dunia proyek konstruksi) untuk pertama kali sekitar tahun 2013. wah nggak kerasa sudah berjalan tiga tahun saya terjun sebagai tenaga professional di bidang ini.

waktu itu satu kantor cuekin saya, mereka masih belum yakin bahwa saya serius di bidang ini. dipikir saya cuma main main aja di salah satu perusahaan orang tua saya.

oh sungguh terlalu.

awal awal saya gabung, saya dianggap nggak ada, saya bengong di kantor selama tiga hari padahal kantor lagi hectic, di hari keempat akhirnya saya dikasih kerjaan ngitung struktur dan volume, jam setengah lima sore, tepat tiga puluh menit sebelum jam kantor bubar. kerjaan diminta selesai besok paginya jam 9 - 10 an. terpaksa saya harus lembur pelan pelan mengerjakan yang dimaksud.

keesokan harinya kerjaan saya dikoreksi dan salah semua, kemudian saya (baru) diajarin gimana cara ngitung yang benar sesuai standart kantor (bukan standar anak kuliahan) sambil dimaki maki.

saya masih ingat makian (saya lebih suka menganggap nasihat) yang dilontarkan atasan saya "KAMU TUH MASA NGITUNG PERHITUNGAN DASAR ALA ANAK SD AJA NGGAK BISA, YANG KAMU HITUNG INI KAN TERAPAN AJA.. KUNCINYA YA DI MATEMATIKA DASAR, KAMU NIH GIMANA SIH. BELAJAR MELOGIKA, BELAJAR UNTUK MENJEMBATANI TEORI DI PERKULIAHAN DENGAN KEADAAN DI LAPANGAN, LOGIKA TUH DIPAKE"

keesokan harinya setelah saya sukses mengerjakan tugas kantor dengan benar saya kemudian diajak untuk ikut survey pengukuran lahan, jangan bayangkan survey kami sore sore disaat matahari cerah ceria dengan suasana sejuk. saya stand by sama team udah dari kelar makan siang dan kami baru benar benar berangkat jam 2 siang disaat matahari lagi panas panasnya.

lokasi survey berada di semak semak yang sebagian merupakan rawa, senior saya memilih posisi pengukuran yang agak mending sementara saya jauh masuk ke dalam semak dan rawa sambil nenteng roll meter, pulpen dan kertas untuk menggambar posisi existing dan site plan.

pulang pulang badan saya gatel gatel luar biasa.

di lain kesempatan untuk pertama kalinya saya diajak ke proyek yang sudah selesai proses pematangan lahannya dan siap untuk dibangun. saya diajak untuk ngecek besi apakah sudah sesuai SNI atau belum, plus menghitung kebutuhan besi per section.

saya kagok pake jangka sorong, secara terakhir pake itu di lab fisika jaman SMA. di kampus seingat saya nggak ada ngukur ngukur besi pake jangka sorong karena di lab semua sudah sesuai standart.

lagi lagi saya dimaki "KAMU DULU BISA LULUS SMP GIMANA ? PAKE JANGKA SORONG AJA NGGAK BISA. NGGAK MUNGKIN DULU DI SMP NGGAK DIAJARIN"



ketika sudah berjalan setahun saya di kantor, saya kemudian mulai sering ke proyek untuk lihat metode pelaksanaan, udah bisa kalendering, counting pukulan pancang dan lain sebagainya.

satu hal yang saya perhatikan, ketika pengecoran seringkali sesama pekerja konstruksi berkata kasar satu sama lain, kosakata kebun binatang dan dunia lain menjadi hal yang tidak asing di telinga saya. nggak jarang saya juga kena damprat.

pengecoran merupakan salah satu momen paling menegangkan di proyek konstruksi karena ketika kami gagal cor maka bisa dipastikan seberapa besar kerugian waktu, uang, dan tenaga.

komunikasi di dunia konstruksi memang sekejam itu, disini kunci manajemen risiko keributan di proyek sangat dibutuhkan, cuaca yang sangat panas. pekerjaan yang mendekati deadline, tekanan dari banyak pihak, masalah di lapangan seringkali menjadi pemicu, mengerti bahasa, mengerti teknis, dan menyepakati tenggat adalah wajib hukumnya.

termasuk tidak baper (bawa perasaan) dengan kata kata kasar yang terjadi.

lain dunia konstruksi, lain dunia hospitality yang penuh kata kata manis.

di dunia ini (hospitality) kata kata kasar merupakan pertanda dan ajang baper karena menunjukkan citra diri.

saya masih ingat ketika saya terjun di dunia ini, seorang pelaku UMKM dengan valuasi puluhan juta per bulan hobby sekali nyinyir dan menyindir di status facebook miliknya karena ketidakmampuan ia mengelola manajemen emosi diri sendiri.

"salam jari tengah untuk si kembar, Riffat dan Rusma"

begitu ia pernah menulis di laman status facebook miliknya, status facebook yang mendapat likes dan komen puluhan dari pendukung seakan melegalkan tindakan bak pelaku konstruksi di dunia hospitality.

di lain kesempatan, sindir dan nyinyir keluar dari akun seorang doktor yang juga dosen perguruan tinggi ternama di  Surabaya.

di dunia informasi teknologi, pernah ada makian "kalau perusahaan ini nggak maju itu salah kamu". (setahu saya perusahaan nggak maju itu salah team, bukan salah satu atau dua orang)

di dunia sosial media lebih lucu lagi, acapkali tindakan cyber bullying menjadi lumrah dilakukan, tentu diiringi dengan kosakata kebun binatang.

saya jadi bertanya, ini bahasa yang salah atau saya yang baper ya ?

kadang ada perkara berbahasa yang pada tingkat tertentu menjadi dimaklumi seiring dengan situasi dan kondisi, namun pada kenyataan bermasyarakat kita cenderung difensif dengan mengkotak kotakkan sesuatu menurut sisi yang membuat kita terlihat benar.

"halah, gitu aja baper, LEMAH"

adalah salah satu ungkapan difensif karena ketidakmampuan mengatasi baper.

menurut saya baper karena bahasa atau perkataan itu bagus lho, kita jadi mengerti bagaimana harus mengelola perasaan dan memahami bahasa berdasar tingkatannya. dunia konstruksi dengan komunikasi kejamnya, okelah kita maklum dan nggak baper karena (setau pengalaman saya) setelah saling memaki dan tensi proyek sudah turun kami kembali tertawa bersama. namun saya rasa di dunia hospitality, informasi teknologi, dan sosial media. kok ya kurang pantes ngomong kasar begitu, karena hal ini berbeda dengan dunia konstruksi yang kemudian tertawa bersama, dunia ini berlanjut kepada bisik bisik dan saling menghasut serta menjatuhkan.

artinya kata kata kasar merupakan peringatan untuk "perang".

kecerdasan memahami bahasa, satu hal yang saya garisbawahi.

dunia konstruksi mencetak makhluk logika dengan kehati hatian tinggi, yang sayangnya kurang bisa menyampaikan maksud dengan sempurna karena kekurangan kemampuan untuk luwes dalam pergaulan bermasyarakat. jangan baper dengan makhluk ini, ntar rugi sendiri.

dunia hospitality, akademik, dan informasi teknologi. kata kata kasar beserta makian menjadi "sesuatu", disini baper harus banget karena akan membantu kita untuk menilik lagi tentang citra diri, situasi dan kondisi yang terjadi.

dunia berbahasa emang sawang sinawang, harus ada kemampuan manajemen baper dan manajemen emosi serta pengendalian diri yang baik, agar setidaknya kita mampu memahami apa makna tersirat yang sebenarnya mau disampaikan.

mungkin ada juga yang nyinyir dengan tulisan ini seraya berkata "lemah, baperan, gitu aja curhat di blog"

lha memangnya kamu tidak ?





Bontang, 20 Juli 2016



Riffat Akhsan

19 July


pagi ini Bontang hujan lagi, tidak seperti di Surabaya yang setiap hujan selalu membuat mood saya hancur karena harus mereschedule meeting diluar akibat jalan yang derajat macetnya naik, hujan di Bontang tidak begitu. dengan santai saya bisa bengong di teras belakang rumah menghadap derasnya hujan di halaman belakang.

kata umi, kalau diperhatikan hujan yang jatuh melewati bilang pohon jati serupa jarum, kemudian jatuh ke tanah serupa air mata.

hujan dan air mata.

tuhan memberikan hujan berjuta makna, ada yang langsung puitis karena roman roman dingin mancing yang diciptakan hujan, ada yang baper mantan (kalau saya sih baper habis kelar nonton drama korea oh my venus sih, jadi baper se ada ada liat mbak shin min ah sama akang so ji sub), ada yang mellow karena jomblo (duh kayak nggak penting, tapi percayalah di luar sana ini banyak terjadi),

jadi, apakah benar hujan adalah air mata alam ? atau pancingan untuk air mata jatuh ?




Bontang, 19 Juli 2016



Riffat Akhsan
Faizah and Her Enchanting Journey | Designed by Oddthemes | Distributed by Gooyaabi