06 December

Image result

sumber gambar : zimosy.com

saya nulis ini di tengah tengah stuck ngerjain tugas besar beton prategang dengan metode presstension. ya stuck adalah bahasa paling halus, kalau mau bahasa sebenarnya sih kepala saya udah mulai migrain ~

anyways seperti tahun tahun kemarin, saya bikin catatan tentang apa apa yang terjadi di hidup seya selama satu tahun kebelakang. tentunya dengan format yang suka suka saya setiap tahunnya.

2016 menjadi tahun titik balik bagi saya, dimana banyak sekali mimpi mimpi dan harapan yang terkubur kemudian muncul lagi dengan cara yang fantastis. saya sepenuhnya menyadari bahwa di dunia ini yang berlaku itu aturan tuhan, bukan aturan saya. hehehe

catatan 2016 saya tuliskan menurut highlight apa apa saja yang terpancang kuat dalam ingatan saya, apa saja itu ?

1. tote bag super besar punya Accesorize London yang selalu setia menemani saya

saya baru inget kalau saya beli tas ini bulan desember tahun kemarin dengan harga sekitar $100 yang nggak usah saya sebutin lah ya di store mana, di semua store Accesorize ada kok.

jadi tuh ya tas ini bener bener saya pake in every day use WITHOUT exception, kemana aja saya pake kecuali mungkin ke proyek yang medannya terlalu sangar jadinya saya harus bawa ransel.

tas ini membawakan barang bawaan saya mulai dari laptop, mukenah, botol minum 1 liter saya, buku manual kapasitas jalan Indonesia yang setebal bantal, dan barang barang dengan bobot diatas 1 kg lainnya tanpa ada cerita konstruksi tasnya rapuh atau putus.

tas ini juga dengan rela saya taro di lantai kelas, di lantai rumah dosen, digantung di kamar kosan, dan di tempat tempat yang mungkin sayang banget naro tas seharga gitu tapi apa daya saya nggak punya pilihan karena dia harus selalu saya bawa karena space nya yang sangat besar dan saya nggak punya tas lain selain itu yang masuk di setiap kesempatan tanpa kehilangan unsur branded dan ketangguhannya.

banyak banget yang gemes sama saya kenapa kok tas yang cukup premium gitu dipake dengan sangat sadis oleh pemiliknya. ya mau gimana lagi kan dunia mahasiswa teknik sipil beserta kegiatan proyek konstruksi itu ampun ampun kerasnya sehingga memakai tas yang aman dan akomodatif harus dibayar dengan harga yang cukup lumayan.....

jadi sampai hari ini tas saya tetap kokoh tanpa lecet ataupun rusak sedikitpun. tas ini sangat rekomen pokoknya.


2. pindah kuliah ke Samarinda

saya sudah pernah cerita di sini kronologi saya pindah ke Samarinda. apa yah, pindah kuliah di Samarinda benar benar membalik pandangan saya tentang tanah kelahiran saya ini. sepuluh tahun di tanah Jawa cukup bagi saya untuk mencecap rasa budaya daerah lain dan menjadi minoritas, tentang berpikiran terbuka, nggak menjadi katak dalam tempurung, menjadi bijaksana dalam menghadapi perbedaan, untuk tetap teguh dengan kepercayaan diri tentang apa yang saya yakini benar, serta berani mengambil keputusan dengan konsekuensi yang luar biasa besar.

pindah kuliah ke Samarinda berarti menjejak lembaran baru dalam hidup dengan rasa baru, dimana saya kembali dengan pribadi yang berbeda seperti saya sepuluh tahun lalu. menjadi pribadi yang bangga berbudaya Kalimantan dan bangga berbangsa Indonesia.


3. tidak menjadikan blog dan internet sebagai salah satu lahan cari uang

sosial media, internet, creativepreneur, dan startup menjamur sebagai lahan baru peruntungan kesejahteraan hidup. profesi profesi seperti "selebtwit, influencer, digital strategist, social media specialist, youtuber, founder startup" menjadi angin segar baru bagi generasi platinum dan millenium sebagai salah satu profesi yang mampu mengantarkan seseorang menjadi jutawan bahkan milyuner dalam waktu singkat.

kalau dulu cita cita profesi menjadi "dokter dan polisi" menjadi hegemoni kehidupan mapan, saat ini pekerjaan berbasis internet lah yang menjadi bintang panggung janji janji kemapanan hidup super nyaman. menjadi the next Mark Zuckerberg, the next couple of Achmad Zaky and Diajeng Lestari who are billionaire couple from their own startup, menjadi the next awkarin, bang rando, or so on lah yang menjadi cita cita generasi "menunduk" dengan smartphone di tangan kiri, tablet di tangan kanan, token internet banking + action kamera  di tas, dan laptop (tentunya dengan koneksi internet) di hadapan.

saya pernah "menyicip" pekerjaan pekerjaan itu (walau nggak sempat jadi milyuner juga), mendapat sejumlah dana dari hasil paid review, post promote dalam kegiatan ngeblog saya, menjadi buzzer twitter untuk beberapa produk tertentu dengan bayaran per twit, hingga menjadi karyawan perusahaan startup.

pada akhirnya saya menyadari, bahwa sama halnya seperti menjadi dokter atau polisi, pekerjaan pekerjaan "keren" berbasis internet juga memiliki risiko dan pengorbanan. sayangnya risiko ini tidak terblow up karena saking silaunya exposure "wah" yang diperlihatkan.

kalau dulu untuk menjadi dokter dan polisi harus sekolah yang pintar, sekarang untuk menjadi "whatever that professional internet basic" harus pintar menyadarkan diri sendiri bahwa kita masih menginjak bumi oleh karena itu jangan melangit dengan terus berada di awang awang.

rasanya sangat canggung ketika pekerjaan masuk ke ranah hobby, ketika bayaran dengan nominal tertentu membuat sesuatu yang harusnya menjadi refreshment ternyata membawa beban yang sama seperti pekerjaan asli saya.

dan saya memutuskan untuk sepenuhnya menjadikan blog dan internet sebagai sarana "senang - senang" untuk mengatasi sumpek pekerjaan di dunia nyata.


4.  kembali membangun mimpi seperti 10 tahun lalu dalam versi lebih spesifik

10 tahun lalu saya punya mimpi yang sayangnya mimpi itu terkubur 4 tahun lalu karena berbagai hal.

tapi perlahan mimpi itu di (hampir) akhir tahun ini mulai muncul dengan cara yang sangat dramatis, saya jadi rajin latihan buat lolos test dengan nilai yang (hampir) sempurna, jadi rajin penelitian, rajin kuliah, rajin nugas demi outstanding achievement, mulai puasa sunnah lagi buat tirakat, wah pokoknya saya jadi lebih siap deh untuk kembali meraih mimpi !

5. (akhirnya) punya crush anak teknik sipil

sebenernya poin ini bisa dikatakan penting, tapi ya nggak penting juga sebenernya. tapi nggak papa lah ya buat manis manis in postingan ini.

saya selalu menganggap cowok teknik sipil itu biasa aja soalnya mau gimana yah, cari cowok teknik sipil yang beneran pinter dan nggak cari cewek yang bisanya cuma dandan dan pompa ego itu susah. lah gimana dong rata rata cowok teknik sipil yang pinter tuh nggak mau bantu saya ngerjain tugas atau ada yang malah ngandelin saya buat tugasnya.

ada yang biasa aja, tapi huh minder banget sama cewek cewek teknik sipil karena dianggap terlalu maskulin jadinya cari cewek ke jurusan kelebihan cewek yang pastinya akan membumbungkan egonya ketika dia cerita bahwa dia anak teknik sipil bla bla bla sementara si cewek memandang kagum sambil dengerin padahal ngerti juga enggak.

kalau boleh jujur, seperti halnya jurusan lain nggak semua anak teknik sipil itu pinter, yang berjuang lulus sampai mau drop out atau lulus dengan nilai seadanya hasil rasa kasihan dosen mah ribuan jumlahnya.

jadi sebenernya ini nggak penting banget sumpah, tapi crush saya ini cerdas banget dan nggak banyak ngomong. sorot matanya fokus, dia tau apa yang dia mau, dedikasinya di bidang konstruksi tinggi, dan sangat nyaman dengan dirinya sendiri.

TAPI DIA NGGAK KENAL SAYA.

saya cuma ketemu dia pas asistensi perencanaan jembatan, pokoknya tuh ya golongan dia selalu asistensi duluan dengan langsung acc sementara berkloter kloter berikutnya baru golongan saya yang maju itupun pas asistensi harus berjuang mempertahankan hitungan dulu baru dapat acc.

untuk penyemangat tugas perencanaan jembatan biar saya nya nggak depresi boleh lah ya ~

akhirnya, saya punya crush anak teknik sipil juga !


sekian catatan akhir tahun saya, selamat tahun baru 2017 semoga mimpi dan resolusi kita tercapai di tahun depan dan kita menjadi pribadi yang lebih baik lagi :)




Samarinda, 6 Desember 2016




Riffat Akhsan

04 December


soal banjir Samarinda, jadi kan kapan hari itu (tepatnya hari selasa 29 November 2016) ada banjir yang ampun ampun parah merendam hampir keseluruhan kota Samarinda dengan kadalaman fantatis. nah, masyarakat menyalahkan pemerintah karena gagal tanggap dengan bencana banjir, pemerintah menyalahkan para praktisi dan (dinas) yang terkait dengan konstruksi kenapa tidak membangun sistem pengendalian banjir yang memungkinkan agar tidak terjadi bencana banjir.

nah praktisi konstruksi nggak terima dong yah dipojokkan, salah satunya di kampus saya. kita kita orang sipil ya males dong yah disalahkan gegara banjir. karena banjir di Samarinda merupakan hal yang kompleks dan terkait banyak pihak.

jadi banjir Samarinda kemarin terjadi karena beberapa hal, yaitu :

1. posisi air sungai mahakam sedang pasang
kata siapa yang punya pasang surut cuma air laut ? air sungai juga punya kali. tapi yes hanya sungai sungai besar cem sungai mahakam, sungai musi, sungai indragiri, sungai barito, dan sungai sungai sejenis aja yang punya pasang surut air sungai.

nah kebetulan akhir bulan november itu pas waktunya air mahakam pasang sementara air dari hulu sungai dan catchment area melebihi debit banjir jadinya ya gitu deh airnya terkurung di Kota.

2. folder di jalan A.W. Syahranie nggak bisa ditutup
jadi di badan sungai di jalan lingkar AWS itu kan ada folder, tau dong ya fungsi folder adalah untuk mengatur tinggi muka air sungai. sejauh ini pengendalian banjir di Samarinda disandarkan pada dua solusi : mengalirkan air secepat cepatnya ke sungai mahakam atau mengunci air ke berbagai bangunan air seperti bendungan, bendung, kolam retensi, folder, embung, nah waktu hari banjir itu debit volume air di folder AWS sudah maksimal karena hujan yang mengguyur kota Samarinda lebih dari 12 jam, ketika opsi mengunci air di folder mau diambil, kelebihan air yang dialirkan ke sungai mahakam berada pada titik yang cukup tinggi sehingga pintu folder nggak bisa ditutup jadinya air semua luber ke sungai dan jalanan.

dan membuat orang orang rumah pompa lembur berhari hari.

3. hak nya air untuk mengalir ke tempat yang lebih rendah
ini merupakan statement kepala jurusan teknik sipil di kampus saya, air menggenangi pemukiman itu hak nya, karena air nggak pernah memilih mau mengalir kemana. azas air sesederhana ia akan selalu mengalir ke tempat yang lebih rendah. nah persoalan nya adalah apakah memang masyarakat tinggal di "tempat yang lebih rendah" tersebut ataukah memang gagalnya pengendalian banjir dalam rekayasa jalur aliran air ?

4. masyarakat yang memperjualbelikan tanah sampai zona hijau sehingga tidak bisa dibangun jalan inspeksi untuk treatment sungai
kalau ada proyek pengendalian banjir, sudah bisa dipastikan masyarakat awam tidak akan bisa melihat pelaksanaan nya. karena kalau kita berbicara banjir, maka yang di treatment adalah sungai nya. pengendalian banjir ini banyak melibatkan survei, pemetaan, perhitungan statistik debit banjir dan debit andalan, serta perencanaan bangunan air yang (hampir selalu) berada di tengah hutan atau di tengah sawah.

salah satu bentuk perawatan sungai dalam upaya pengendalian banjir adalah membangun jalan inspeksi di sepanjang sisi sungai sehingga memudahkan dalam praktisi konstruksi menjalankan tugasnya. yang terjadi di lapangan adalah pemerintah harus melakukan pembebasan lahan atas sempadan sungai karena adanya klaim dari masyarakat akibat jual beli tanah sampai zona hijau bibir sungai.

padahal di peraturan menteri PU berdasarkan UU sungai menyebutkan bahwa air dan udara merupakan milik negara untuk dimanfaatkan sebaik baiknya untuk kepentingan rakyat. pemerintah (daerah) (disarankan atau diwajibkan saya lupa) untuk membangun jalan inspeksi mulai dari bibir sungai sampai sempadan sungai selebar tertentu dengan pengukuran bibir dan sempadan sungai didasarkan pada status sungai. (saya lupa detailnya gimana, tapi intinya kurang lebih gitu)

tapi yah kita tau lah ya kenyataan kadang tak seindah konsep.

5. masyakarakat yang memperjualbelikan tanah (kaplingan) maupun borongan untuk dibangun pemukiman di zona catchment area.
setiap daerah selalu memiliki zona tangkapan hujan yang biasa disebut catchment area yang mana merupakan daerah resapan air hujan sekaligus sumber air tanah dalam upaya pemenuhan konsumsi air baku masyakarat.

nah salah satu fakta di Samarinda adalah catchment area saat ini didominasi oleh rumah, bukan nya pepohonan. lahan yang harusnya merupakan resapan hujan bergeser fungsi menjadi resapan pemukinan masyarakat. sehingga air dari hulu/dataran yang lebih tinggi langsung aja gitu kayak jalan tol menuju ke area yang lebih rendah tanpa ada hambatan.

peraturan walikota yang mensyaratkan boleh membangun rumah di zona catchment area dengan catatan 60% area terbuka hijau (taman) dan 40% bangunan rumah juga terasa hampir nggak masuk akal untuk dilakukan. yailah cyn tanah sudah mahal, beli cuman sedikit, eh masih diatur juga yang boleh dibangun cuma 40% nya karena aturan walikota. itu mah sama aja kamu dikasih uang 100 juta tapi 60 juta nya berupa harapan palsu. SAKIT HATI.

6. defisit anggaran dan nol nya jatah anggaran dinas PU
nah ini juga fakta sedih kita kita di Kalimantan Timur, Kota Samarinda itu pendapatan asli daerah nya cuma 20% dari keseluruhan APBD kota, yang mana 80% nya merupakan subsidi patungan pemerintah pusat + pemerintah provinsi.

sementara pendapatan asli daerah Kalimantan Timur berasal dari penjualan Batubara dan Migas yang dua tahunan ini terkena imbas devaluasi yuan plus naiknya suku bunga The Fed sehingga harga batubara jadi nyungsep plus pesanan yang tiarap yang berimbas pada PHK ribuan pegawai tambang.

sehingga gampangnya Samarinda nggak dikasih banyak uang sama emak (pemerintah provinsi) dan bapak (pemerintah pusat).

uang yang dikasih sedikit, tapi kebutuhan tetap banyak. hasilnya adalah pemberian anggaran kepaa sektor prioritas seperti pendidikan dan kesehatan.

sisanya kayak dinas PU menjadi salah satu yang nangis  merana karena dikasih uang super sedikit hasil bantuan keuangan provinsi.

nggak ada duit, ya trus gimana mau ngendalikan banjir ?

oh ada sih cara lain, berdoa.

7. jaringan drainase yang buruk
banyak yang belum tau bahwa drainase itu haram hukumnya ditutup (kecuali yang merupakan kasus spesial). tapi pada kenyataan nya kita kita lihat kan drainase di Samarinda kebanyakan ditutup buat jualan dan buat halaman rumah orang.

trus habis gitu sampahnya dibuang di drainase pula, trus nggak ada uang buat normalisasi drainase pula.

KELAR.

8. kadar sedimentasi sungai yang tinggi (terutama sungai ordo 2 dan 3 )
sungai ordo 2 dan 3 adalah sungai sungai yang semakn dekat dengan laut. di Samarinda sungai ordo 2 adalah Mahakam dan ordo 3 adalah karang mumus + karang asam. nah daerah ini seringkali mengalami pendangkalan karena tinggi nya bawaan dari hulu sehingga kadar sedimentasinya tinggi.

sungai sungai seperti ini harus segera dikeruk sebagai bagian dari normalisasi sungai.

kita balik ke poin 6, nggak ada duit.

KELAR.

9. pola hidup masyarakat yang buruk
membuang sampah ke sungai menjadi sikap hidup mayoritas warga Samarinda. pola hidup seperti ini juga turut mempengaruhi tersendatnya aliran air dari drainase ke sungai terdekat yang sayangnya masih belum disadari masyarakat.

jadi kalau besok besok jalanan samarinda sebelas dua belas tinggi muka airnya kayak sungai karang mumus, karang asam, atau mahakam besar jangan langsung salahin pemerintah apalagi praktisi konstruksi ya, karena masyarakat juga berperan dalam pengendalian banjir di Samarinda.

Banjir juga menggenangi RSUD A.W.Syahranie
semoga seluruh pihak terkait menyadari dan merealisasikan secara nyata tentang pentingnya pengendalian banjir sehingga Samarinda segera bebas banjir !





Samarinda, 4 Desember 2016





Riffat Akhsan 

15 November


Tripple Chocolate Extra Whipped Cream and Caramel Sauce. manis, tapi meninggalkan bulir pahit yang nyata. 

saya datang tepat satu jam sebelum kedai kopi tutup. dengan lambang hijau dan posisinya yang selalu berada di gedung prestisius kedai kopi favorit saya ini menjadi magnet bagi mereka yang meminta kelas sosial. bahasa tubuh sedikit kikuk, kebingungan ketika menyebutkan pesanan, sedikit canggung dengan cara barista menyapa, dan obrolan yang terlalu keras dengan menyebutkan nominal serta pencapaian sehingga terdengar sampai ke meja tetangga adalah senyatanya teriakan atas ketidaknyamanan bentuk intimidasi dari kedai kopi dimana mereka memanjat ini. 

malam ini langit samarinda mendung, semendung hati mereka dengan bumper rendah terkurung banjir hilir mahakam ditambah hujan yang awet. sedikit marah pada salah alam merenggut independensi mereka.

saya duduk di area terbuka dengan tangan kiri memegang coklat pesanan saya dan tangan kanan memegang gelas air putih. tatapan heran dari mereka yang meminta kelas dari sepetak kedai kopi mengiringi langkah saya : bertanya tanya apakah gelas air putih yang saya pegang berbayar ataukah gratis.

"ini rasa yang aku cari"

celetuk Fatimah pada tegukan pertama kopinya, memancing saya untuk ikut mencicipi "rasa" hati yang tertuang dalam segelas kopi.

cukup tau, ia dalam keadaan pahit elegan yang terbalut manis.

saya ? ah kedai kopi sudah tau jawabannya.





Samarinda, 15 November 2016




Riffat Akhsan     

08 November


saya inget banget waktu masih awal awal mata kuliah rekayasa pondasi kayaknya tuh satu kelas menggerutu kenapa sih dinding penahan tanah atau lebih dikenal dengan turap (yang bentuknya gitu doang) harus dipelajari sampe satu semester ?

buahahahaha kebeneran saya juga barusan ngerjain hitungan perencanaan dinding penahan tanah jadi yah inget masa lalu gitu deh.

sodara sodara, dinding penahan tanah itu adalah bangunan teknik sipil yang nggak kalah pentingnya sama jalan, jembatan, pelabuhan, bendungan dan yang lain.....

kita ambil satu contoh ya : Kalimantan Timur meskipun bukan termasuk zona rawan gempa bukan berarti aman aman saja, justru tanah nya terus bergerak sehingga sering banget jalan tiba tiba bergelombang atau patah.

nah disinilah turap hadir sebagai pahlawan. intinya sih sama persis hitungan turap di lapangan seperti turap yang kalian kerjakan waktu ujian akhir semester, beda nya mungkin di data tanah (sudut geser dalam, jenis tanah) beban, sama dimensinya sajooo.

trus kalau perkuatan nya harus pake tiang pancang, perhitungan dimensi dan kedalaman pancang nya langkahnya sama persis juga, tinggal lihat jenis tanah dan hasil test tanah menunjukkan standar penetrasi tanah keras ada di kedalaman berapa, lapisan tanah nya meliputi apa aja, dan daya dukung tanahnya berapa.

jangan lupakan perencanaan pembesian turap juga langkahnya sama persis kayak ujian ujian kamu.

masih ingat dong pastinya kontrol keamanan turap meliputi apa saja ? yak benar cek geser, cek guling, dan cek keruntuhan.

masalah bentuk turap yang kayak gitu (doang) nggak pernah berubah, yaaaa mau gimana lagi ya memang gitu....

saya doakan deh kamu kamu yang lagi baca postingan ini terpikir ambil materi disertasi pemodelan turap yang lebih kece dan eye catching demi proyek konstruksi yang lebih daebak !

ssssst paket pekerjaan turap itu kalau ditotal total nilainya besar lho, dan setiap tahun selalu ada. jadi tabahkanlah hatimu menerima materi perencanaan turap berbulan bulan lamanya....





Samarinda, 8 November 2016



Riffat Akhsan

01 November



Pariwisata Kota Bontang memasuki babak baru, setelah sebelumnya diakui sebagai spot wisata diving dunia, sekarang yang lumayan hits di Bontang ya wisata trekking liat hutan sama kuliner.

ngomong ngomong soal kuliner salah satu yang kayaknya harus banget dicoba di Bontang tuh masakan Gammi yah, yang terkenal sih gammi bawis, tapi kalau saya lebih suka gammi ayam.

gammi tuh macem macem banget, ada gammi ayam, gammi bawis, gammi cumi, gammi layang, dan gammi gammi yang lain.

pada intinya gammi itu sama aja kayak penyetan di daerah jawa, bedanya ada di bumbu dan cara penyajian. bumbu sambal gammi ini semacam sambal bawang gitu tapi dimasak nya di piring tembikar ditambah dengan minyak goreng.

aroma laut bercampur minyak panas bersatu dengan sambal gammi serta memang merupakan sensasi otentik Kota Bontang yang sulit bahkan tidak saya temukan di daerah lain.

setiap orang punya lokasi rumah makan favorit buat makan gammi, mostly di daerah Bontang Kuala sih. tapi kalau saya prefer masak sendiri soalnya saya orangnya nggak terlalu suka pedas dan saya lebih suka gammi ayam yang sebelumnya ayamnya diungkep dulu sebelum digoreng.

jadi, selamat makan gammi !





Samarinda, 1 November 2016



Riffat Akhsan

sumber gambar : disini

jadi seharian ini saya di PHP sama kenyataan tentang jadwal UTS, katanya jam 8 UTS rekayasa transportasi lanjut rekayasa pondasi dalam.

saya udah siap mental hati jiwa raga buat ujian eh trus ketua kelas bilang kalau si dosen lagi rapat sama rektor trus ujian ditunda jam setengah 10. saya iyain aja deh sambil mikir gimana nasib rekayasa pondasi dalam saya.

mendekati jam setengah sepuluh saya masuk kelas eh dosen nya bilang ujian udah mau kelar karena udah dimulai jam 8 dan saya diharuskan lapor ke jurusan karena salah jadwal -___-

yasudahlah dengan hati hancur duduklah saya nunggu jam ujian rekayasa pondasi dalam mulai, eh trus ujian nya dibatalkan aja dong karena akan lain hal :((((

belum kelar drama ini semua, saya buru buru masuk ke kelas ujian beton prategang karena ujian udah dimulai satu jam sebelumnya dan saya baru dikabarin :((((

alhasil keluar dari ruang ujian dengan tangan kram hasil tulis tangan perencanaan jembatan beton prategang selama empat setengah jam non stop.......

sungguhlah teknik sipil ini luar biasa menguras pikiran, emosi, serta uang buat beli obat sakit kepala.

when the rain is over there are beautiful rainbow, setelah kesulitan pasti ada kemudahan disertai hikmah, tak terkecuali untuk kejadian hari ini.

jadi hari ini saya berkesempatan untuk ngobrol dengan salah satu kandidat doktor di bidang hidro. seorang pemuda asli dayak dengan domisili Samarinda.

kami ngobrol tentang banyak hal, salah satunya kenapa dia ingin mengabdikan diri pada pendidikan teknik sipil di Kalimantan Timur.

jadi si kakak ini bercerita, bahwa Kalimantan Timur selalu menjadi yang ditinggalkan - (mention it "ditinggalkan" is significantly different with "tertinggal"). 

saya jadi tergelitik dengan statement si kakak ini.

well yeah menurut dia Kalimantan Timur adalah daerah kaya yang selalu menarik minat perhatian para semut pekerja. mereka berbondong bondong datang ke Kaltim demi penghidupan yang lebih baik, mengeruk kekayaan nya, kemudian setelah pensiun kembali pulang ke asal dengan peningkatan taraf hidup secara luar biasa.

lalu Kaltim kembali menjadi yang ditinggalkan.

tidak jauh berbeda dengan mayoritas kalangan menengah atas asli Kaltim, mereka menyekolahkan anaknya ke luar daerah kemudian setelah lulus si anak diterima bekerja di perusahaan bonafide nasional milik negara maupun milik asing dengan penempatan di kota besar atau suka suka perusahaan.

disini saya paham akar dari arus urbanisasi sebenarnya bukan dari nonskill worker yang bekerja ala kadarnya, tapi justru mahasiswa yang bersekolah di kota kota pelajar dan kebetulan memiliki uang jajan berlebih sehingga kompor wirausaha atau bahasa keren nya entrepeneur dieksekusi oleh mahasiswa mahasiswa melalui modal yang bisa mereka kumpulkan hanya dengan sedikit berhemat. 

yah jadinya malah bangun kampung orang bukan kampung sendiri :(( 

lalu siapa yang kembali ke Kaltim dan memajukan Kaltim ??

Kaltim memang daerah yang sangat kaya, tapi silau globalisasi atau jawanisasi begitu massive mempengaruhi mindset para pemuda asli Kalimantan Timur.

kembali lagi, lalu siapa yang kembali ke Kaltim dan memajukan Kaltim ?

sementara pekerjaan rumah berupa pembangunan berkelanjutan masih harus dikebut menuju Kaltim yang lebih maju, tapi peran utama bukan pada Pegawai Negeri Sipil melainkan di jiwa jiwa pemuda pemudi asli Kaltim yang setelah selesai menuntut ilmu di luar daerah pulang untuk mengabdikan diri pada bumi etam tercinta.

bangga rasanya ketika ikut mengawasi progress report pembangunan jembatan yang kemudian setelah jembatan tersebut jadi sampai kapanpun kalau kalian lewat jembatan tersebut pasti ingat "aku dulu ikut bangun jembatan itu"

kalau kamu bangun itu di daerah lain yang bukan aslimu, mungkin rasa bangga nya akan jauh berbeda.

begitu pemikiran si kakak yang ngobrol bareng saya sore tadi. itu yang mendasari dia untuk kembali ke Kaltim berkomitmen untuk membangun Kaltim.

gitu aja sih percakapan absurd saya dengan kakak kandidat doktor ini, nggak tau kenapa pengen aja berbagi dengan kalian disini.

kalau kalian ? pernahkan punya percakapan absurd seperti saya ?




Samarinda, 1 November 2016




Riffat Akhsan




31 October


sudah satu bulan lebih saya di Samarinda, hmm as far as i feel, i don't know why its like everything feel appropiate here. semua terasa pas aja gitu, saya mulai menemukan jajanan langganan satu persatu mulai dari cireng, cimol, martabak manis, martabak telur, shushi, nasi padang, sampai zuppa soup dan maccaroni schotel sudah saya dapatkan dimana akang akang jualan dengan rasa dan harga yang pas. saya sudah menemukan print print an dan fotocopy an yang pas (selama kurang dari satu rim dan bukan ukuran A3 keatas. kalau itu sih saya ngeprint nya di Bontang ya), saya juga sudah menemukan rute terbaik keliling Samarinda, juga menemukan mall favorit. saya juga sudah mulai menata hidup dan jadwal how to balancing my riset academic activity with my Bontang's student association.

karena saya tinggal di dorm Himpunan Mahasiswa Bontang, ya you know lah ya nggak ada cerita bisa konsen belajar di dorm sekalipun pintu saya tutup dan headset saya sumpelin ke kuping. nah lama lama saya mikir juga kan enaknya saya belajar dimana supaya tugas besar dan riset saya yang nggak kelar kelar kayak perbaikan jalan di STA gunung menangis itu tetep kelar tepat waktu tapi saya juga nggak ketinggalan sesi gossipin cowok cowok HMB sama ciwi ciwi di dorm. akhirnya ketemulah saya ide brilian : yuk ah mari ngerjain tugas plus numpang wifi di perpusda ajah !

jadi kan dorm HMB itu letaknya pas di tengah, di sebelah selatan itu kampus saya, di sebelah utara itu perpusda. ya ini bener bener anugrah (anugrah dari tuhan ya, bukan M. Anugrah Sakti si HMB's representative handsome boy  yang itu) buat saya yang mulai bener bener merubah cara hidup dari yang dulunya mahasiswa teknik sipil cabutan sekaligus chief operating officer di perusahaan IT (sumpah nggak nyambung banget) menjadi calon tenaga ahli teknik sipil yang (mimpinya) mau jadi kandidat doktor buat masa depan perusahaan yang tersampir di pundaknya, hayah.

nggak susah buat nyari perpusda kaltim, kalau kamu orang kaltim dan lumayan sering ke Samarinda perpusda itu letaknya pas di bawah satu satu nya flyover di kota tepian ini muahahaha, nggak susah nyarinya. sumpah. yang susah itu mempertanyakan kejelasan cinta kamu....

oke lanjut

perpusda kaltim ini terdiri dari tiga lantai, lantai satu ada ruang IT (tempat ngadem plus numpang wifi anak anak galau skripsi). trus ada juga perpustakaan anak, ruangan ini begitu cheerful dengan warna warni yang menghiasi hampir seluruh interior ruangan ini, ada komputer khusus anak juga, pokoknya fun dan nyaman deh buat dedek dedek calon penerus masa depan. sayang di depan perpustakaan anak ini suka ada penjaga nya gitu jadinya kita kita yang (ngakunya) bukan anak anak kayak terlarang gitu lho mau masuk ruangan ini. ya bener juga sih pertimbangan dari perpusda nempatin penjaga di depan perpustakaan anak ini biar dedek dedek lucu yang masih polos dan menggemaskan itu nggak terjajah wilayahnya oleh kakak kakak yang sudah mulai memikirkan dan galau sebenarnya mereka salah jurusan apa enggak.

trus lantai satu bagian belakang ada ruang majalah, nah ini adalah saksi bisu saya ngerjain tugas tugas dan riset teknik sipil selama saya di Samarinda. ruang majalah ini enak, seharian mulai dari perpus buka sampe perpus tutup penghuninya cuma tiga : saya, Fatimah, dan pak satpam merangkap petugas admin. mungkin karena AC nya terlalu banyak dan terlalu dingin, sepi juga jadi emang kurang cocok buat pencitraan mahasiswa rajin yang pada kenyataan nya ke perpustakaan cuma buat cari suasana nongkrong baru. selain itu di lantai ini ada sudut buat jajan jajan lucu di sebelah ruang IT, ada pusat informasi, locker, layanan perpanjangan dan pendaftaran member, dan ruang serbaguna.

lantai dua perpusda adalah pusat kebisingan dan kegiatan utama mereka mereka yang mau diskusi, belajar, ngerjain tugas, numpang wifi, galau, cari tongkrongan dengan suasana nerdy, ataupun yang lagi pencitraan ke gebetan kalau berwawasan luas. disini pusat literatur kuliah jurusan apapun, ya apapun, sekali lagi saya ulangi : apapun. dengan petugas yang sangat helpful dan koleksi buku yang up to date saya bisa bilang kalau lantai dua perpusda adalah jantung perpustakaan ini. oh iya kamu kalau mau cari informasi apapun tentang kebudayaan Borneo juga bisa di lantai ini.

lantai tiga sebenarnya sebelas dua belas sama lantai dua, meskipun memang nggak seberisik lantai dua tapi untuk saya lantai tiga masih terhitung berisik sih dengan suara suara kayak lebah, mereka yang mencari karya sastra semua genre dan semua angkatan, serta mereka yang mencari koleksi buku langka dan referensi utama (yang pastinya nggak boleh dipinjam). tapi saya lihat mas mas mbak mbak muka suntuk skripsi oke oke aja tuh mojok sambil pake headset ngerjain tugas mereka di lantai ini.

di bangunan terpisah ada mushala dan lapangan parkir serta kantin dengan harga pengertian yang mampu mengakomodir semua keperluan kamu selama di perpustakaan ini. kalau saja perpustakaan ini buka 24 jam dan saya nggak ingat kalau gossipin cowok cowok HMB bersama ciwi ciwi di dorm bukan merupakan kebutuhan primer mungkin saya akan menginap aja lah ya di perpustakaan ini dengan masa tinggal berbanding lurus dengan masa saya ngerjakan paper. ihik.

untuk daerah sekaya Kalimantan Timur saya bangga mereka memiliki perpustakaan semegah dan secanggih perpusda ini dengan koleksi buku yang selalu di up date berkala. layanan iKaltim juga saya lihat sangat informatif dan cukup disesuaikan dengan user experience nya (saya masih ngerti ginian lah, secara bekas bekas IT masih tersisa).

selain itu router wifi di setiap ruangan di setiap lantai di perpustakaan ini memiliki kualitas bagus, jadi meskipun wifi lagi dipakai sama banyak banget user mungkin koneksinya jadi agak lambat tapi tetep oke kok. saya udah nyoba berkali kali soalnya. jadi kalau pas lagi banyak banyaknya yang pake wifi koneksinya lambat iya tapi tetep connect kok.

petugasnya juga sangat helpful di semua lantai, pernah waktu saya awal banget ngendon di ruang majalah. ya namanya juga ruang majalah ya, colokan panjang (harusnya) nggak perlu kan ya. nggak kayak di lantai dua atau lantai tiga yang colokan udah kayak pasir di pantai Lamaru saking banyaknya. trus saya bilang aja dong sama pak satpam penjaga ruang majalah, pak satpamnya bilang di ruang majalah nggak ada colokan panjang tapi saya boleh geser meja ke deket meja admin trus ikutan nyolokin laptop ke colokan komputer admin.

eh trus satu jam kemudian pak satpam nya pergi bentar ninggalin saya sama Fatimah berdua di ruangan majalah, trus nggak lama kemudian beliau menghampiri saya BARENG SAMA KEPALA BAGIAN PENGADAAN. trus ibu kepala bagian pengadaan bilang ke saya kalau beliau janji besok di ruangan majalah bakal dikasih kabel panjang colokan biar saya nyaman di ruang majalah.

eh beneran dong besoknya ada kabel colokan panjang isi enam buat penghuni ruangan majalah :)))))

saya speechless to the max, komitmen "Bangga Membangun Kaltim, Membangun Kaltim Untuk Semua" emang bukan isapan jempol. komitmen itu nyata saya lihat di lingkungan pegawai perpusda Kaltim.

pokoknya kamu kamu yang males belajar tapi tetep pengen dapat GPA bagus harus banget ke perpusda, ya gimana ya se ngobrol ngobrol nya kamu aura belajar dan ilmu di perpusda ini sangat kuat jadi saya yakin meskipun cuma selembar dua lembar ada lah ilmu yang kamu dapat begitu keluar dari perpusda ini.

ya sapa tau kan ya kalian ketemu sama saya sama Fatimah di ruang majalah hehehe, nggak papa. japri japri juga bisa kok. *kode keras* *keras banget*

Perpustakaan Provinsi Kalimantan Timur : Jl. Ir. H. Juanda No 4 Kelurahan Air Hitam Kecamatan Samarinda Ulu, Kota Samarinda

jam buka perpustakaan  :
             Senin - Kamis   : 08.00 - 21.00 WITA
                         Jum'at    :  09.00 - 11.00 WITA  16.00 - 21.00 WITA
                         Sabtu     :  10.00 - 21.00 WITA
                         Minggu :  10.00 - 17.00 WITA


sumber gambar : http://perpustakaan.kaltimprov.go.id/






Samarinda, 31 Oktober 2016




Riffat Akhsan
Faizah and Her Enchanting Journey | Designed by Oddthemes | Distributed by Gooyaabi