07 March
alasan saya ke Singapore tanpa bosan setidaknya ada karena tiga hal : membaca buku di perpustakaan, menonton orchestra, dan melihat lukisan.
satu lagi sih : santai di taman tanpa khawatir ditawarin kerupuk palembang.
sebagai mbak-mbak yang masih berjuang mengumpulkan valas biar bisa apply MBA, saya seneng banget tiap ke perpustakaan yang ada di Singapore. pertama karena vibe semangat lifelong-learning dari pengunjungnya kerasa banget. kedua, ambiance antusiasme yang menghangatkan hati. ketiga dan yang terpenting: nggak berhantu.
berbeda dengan perpustakaan yang pernah saya kunjungi di Indo, perpustakaan di Singapore tuh seringkali menawarkan akses super gampang. bahkan sering menyatu dengan tempat wisata. sebenarnya sih konsep ini pernah saya temukan implementasinya di taman-taman kota seantero Surabaya. tapi gimana yah, koleksi buku disana kebanyakan buku anak. jadi bagi saya, ya nggak resonate aja.
selebihnya, hampir semua perpustakaan di Indo yang saya kunjungi tampil dengan "gahar", serius, dan mencekam. ini lho kenapa saya tuh kalau ke perpustakaan jadinya sering merinding sendiri.
tapi nggak untuk perpustakaan yang terletak di mall orchard gateway lantai 3 ini. perpustakaan ini cantik, hangat, terang, dan artistik. library @ orchard hadir di jantung pusat belanja. anomali yang lucu bagi saya. di tengah hiruk-pikuk pusat belanja, hadir oase yang ditujukan untuk para pecinta ilmu.
memasuki library @ orchard membuat saya lupa bahwa saya sedang berada di mall. nuance yang dibangun begitu syahdu. keheningan yang menenangkan dari berbagai kursi yang tersedia memanggil manggil saya untuk duduk sejenak dan membaca buku-buku langka yang selama ini saya cari kesana kemari.
beberapa bagian di sisi depan (pintu masuk) dibuat ala gallery kontemporer dengan tata pajang dan pencahayaan kelas dunia. membuat pecinta seni juga memiliki alasan untuk berkunjung. namun tentu saja, pecinta buku lah yang menjadi jodoh bagi sanctuary ilmu di perpustakaan ini.
akses menuju Library @ Orchard paling mudah adalah via MRT Somerset dan langsung saja jalan menuju mall Orchard Gateway. makanan dan minuman tidak diperbolehkan dibawa masuk ke perpustakaan. namun tepat di depan perpustakaan tersedia beberapa vending machine dengan berbagai minuman kemasan sampai vending machine jeruk peras segar juga ada.
terima kasih Library @ Orchard. karenamu, aku percaya bahwa buku dan ilmu sama kerennya dengan baju dan fashion di jajaran etalase mall Orchard Road.
06 March
one day in August 2022, someone that I think would be my spouse cheats on me. he was at a dinner with someone-another girl at the food court. known by one of my colleague. since that day, I hate every food court around my hometown.
Then on my last day in Singapore recently, Fatimah insists that she wants to go to Lau Pa Sat so badly. I really don't have any idea about Lau Pa Sat other than a misty memory scene in the Crazy Rich Asian film.
I went to Lau Pa Sat by bus and the bus stop right beside the intersection. then I and Fatimah just cross the street and we already there.
Lau Pa Sat is a historical building that used to be a hawker center for white-collar worker around Raffles area. one of the busiest business district in Singapore.
the building automatically is a focal point in this area. with its unique architecture and clock at its roof. Lau Pa Sat really stole the attention at this skyscraper jungle.
there are two sections at Lau Pa Sat. Indoor and Outdoor dining area. both sections offer fantastic scenery. inside this Hawker Center, you will be amazed with its very detail yet beautiful green structure. I can't stop myself from looking up at the ceiling and adoring this building's architecture.
at the outdoor area, I can feel the unity in harmony. between business heartbeat activity and the dynamics for serving and dine food and beverages.
outdoor area of Lau Pa Sat stands more cheerful and expressive. this is because the stalls can decorate their exterior depend on their theme of the dish. I found vibrant and various stands that please my eyes. even tough most of them are barbeque stalls.
Lau Pa Sat also halal-friendly Hawker Center. I can see the commitment from management to serve and treats halal stall according to MUIS Singapore.

the stall that sell halal dish tell themselves by using the green tray, which is very different than non-halal dish who served by the brown tray. they (the management) also separate tray return and wash area.

my favorites one at Lau Pa Sat are Ipoh Hainanese Chicken Rice. halal, authentic, delicious. located at the drinks area, the heart of Lau Pa Sat.

I buy the Millo C with ice for accompanying my mouth-watering Hainanese Chicken Rice.
by visiting Lau Pa Sat, I realize that my heartbreak are healed. I don't hate food court again. but still, I never visit any other food court if the standard is Singapore's Hawker Center. especially Lau Pa Sat.
before Lau Pa Sat, I don't believe that travelling can heal my soul. muffled my angryness. and rejuvenate my perspective. turns out, I was wrong. Lau Pa Sat is a prove that by widening up my horizon I can gain new insight and broaden my inner soul. and finally heal compeletely.
Thank You Lau Pa Sat. I Left My Heart on You.
15 January
sumber: bu.edu
semua bermula dari saudara kembar saya, Fatimah. kala itu, setelah lebaran Idul Fitri 2022 ia mudik ke rumah nenek bersama adik saya Fuad dan Abah saya. saya sengaja tidak ikut karena akan menemani umi yang ujian proposal disertasi di waktu yang sama.
di rumah nenek, Fatimah melakukan video call dengan kakak sepupu kami. kakak Azmi, yang ibunya merupakan kakak dari Abah. percakapan berlangsung hangat melalui iPhone mama haji. begitu kami memanggil ibu dari kakak Ami. cerita berlanjut ke kakak Ami yang mendoakan agar saya dan Fatimah bisa lanjut master di negeri Paman Sam. doa kakak Ami diaminkan Fatimah dengan jawaban bahwa ia ingin sekali kuliah di Boston.
tak dinyana, terkuak bahwa kakak Ami yang merupakan dosen tetap di University of Saskatchewan dan telah menjadi Permanent Resident di Canada lebih dari satu dekade itu baru saja menyelesaikan Post Doctoral nya di Harvard Law School. almamater yang diincar oleh saudara kembar saya.
ya, Fatimah sangat ingin berkuliah di Harvard Extension School dengan mengambil konsentrasi Industrial-Organizational Psychology Master's Degree Program.
lalu, mengapa tiba-tiba Boston University ?
sudah lama saya ingin kuliah di Boston. namun terus terang, terkendala jarak karena saya inginnya 100% Full Online dan hanya ke Boston saat Graduation Ceremony saja. saya sadar pekerjaan saya tidak bisa di-hold. apalagi beberapa perusahaan masih seumur jagung sehingga tidak ada pilihan untuk pergi.
masih segar di ingatan saya; Massey University, Auckland University of Technology, dan University of Canterbury, serta University of Birmingham menawarkan full offer untuk posisi master pada saya yang dengan menyesal harus saya tolak. alasannya apa lagi kalau bukan karena posisi saya yang tidak bisa meninggalkan Bontang.
***
lama saya terpekur dalam duka gagal berangkat sekolah ini. sampai akhirnya Fatimah bercerita pulang mudik. yang cerita tersebut membangkitkan lagi semangat dan mimpi saya untuk lanjut sekolah master.
sumber: bu.edu
saya lalu kembali membuka akun edX saya yang berdebu. rutin mengikuti course dengan topik yang saya sukai. lalu suatu hari di Minggu pagi saya terpana. Boston University Questrom School of Business menawarkan program Online MBA yang sangat terjangkau untuk ukuran top school.
sumber: edX
kekhawatiran saya selanjutnya adalah tentang GMAT/GRE. namun ternyata syarat ini opsional bagi program yang saya pilih. karena kebetulan, latar belakang pendidikan sarjana saya adalah Teknik Sipil. saya rasa hal ini sudah cukup menunjukkan qualitative aptitude saya.
sumber: edX
hal selanjutnya yang membuat saya yakin adalah: program yang saya pilih memberikan kepastian untuk bisa menghadiri wisuda di Boston. satu kemewahan yang menjawab mimpi saya ingin wisuda di "taman".
lantas saat ini Faizah berada di tahap mana ?
seseorang bercerita pada saya pengalamannya apply master di Boston University memakan waktu selama tiga tahun (karena program dia offline dan dia ikut beasiswa LPDP). saya berharap saya memiliki persiapan antara 1 - 2 tahun dari saya menulis postingan ini.
saat ini saya masih menyiapkan uang kuliah karena saya bayar sendiri. kemudian saya juga sedang riset untuk menyiapkan essay yang mungkin butuh waktu 6 bulan sendiri. selanjutnya saya mungkin harus mengambil re-take IELTS. sisanya adalah saya harus re-polishing berkas-berkas admissions.
untuk berjalan lebih dekat ke mimpi saya, saat ini saya fokus melecut diri saya untuk menyelesaikan berbagai course gratis di edX untuk membangun habbit ketika nantinya saya sudah mulai kuliah. sekalian juga untuk memberikan foundation knowledge biar nanti pas kuliah saya nggak kaget-kaget amat.
anyway, jalan saya masih panjang. semoga tulisan ini menjadi doa dan afirmasi nyata atas mimpi lanjut master di Negeri Paman Sam. semoga Allah takdirkan mimpi saya tercapai. juga Allah berikan keberkahan dalam menjalani sebelum, sesaat, dan sesudah kuliah.
terima kasih sudah membaca. semoga bermanfaat.
Bontang, 15 Januari 2023
Faizah Marifah
21 December
di awal Desember tahun ini, saya nggak bisa keluar kota karena beban pekerjaan. jadi opsi yang saya miliki hanyalah liburan di area Bontang.
Bontang memiliki wisata yang (sebenarnya lengkap) : mall, hotel, taman, pantai, danau, laut, cafe, sampai wisata pesisir.
bicara liburan di area Bontang, saya memutuskan untuk memilih wisata pesisir. karena, wisata ini sedikit "berjarak" dari riuh ramai kota. sebagai pecinta laut, saya cukup senang dengan experience naik kapal kayu menelusuri laut Bontang yang indah.
ada beberapa pilihan wisata pesisir di Kota Bontang: pulau beras basah dengan pantainya yang indah. Pulau Gusung yang sekilas mirip Pulau Pramuka di Kepulauan Seribu. ada pula perkampungan atas laut yang oleh masyarakat disebut "Pulau" meski tidak memiliki daratan : Pulau Malahing, Pulau Selangan, dan Pulau Tihi - Tihi.
dan pilihan saya jatuh ke Pulau Malahing.
Malahing menjadi pilihan saya karena warganya sudah siap menjadi pelaku pariwisata, disana ada overwater villa yang cukup secluded dari pemukiman warga (sehingga saya memiliki cukup privasi), serta lokasinya yang paling dekat dengan Kota Bontang.
cukup berlayar dari pelabuhan Cafe Kapal Bontang Kuala selama 15 menit maka sampailah saya di Pulau ini.
Cottage NPK Pelangi, Villa yang Saya Tempati
saya menginap di Cottage NPK Pelangi yang dibangun oleh PT. Pupuk Kalimantan Timur sebagai CSR. villa ini menghadap ke arah Bontang Kuala. jadi, meskipun laut luas menjadi pemandangan utama, saya masih merasa di "Bontang".
ada 3 Villa yang disewakan di ini. NPK Pelangi, Pelangi Joss, dan Villa Nipah. jika ingin pilihan lain, disewakan 4 buah homestay di tengah-tengah pemukiman warga dengan harga lebih bersahabat.
Villa Pelangi JossJaring Ala-Ala Maldives untuk Bersantai dengan Bean Bag di Pelangi Joss
Villa Nipah, yang Dibangun oleh Pemerintah Kota Bontang
sinyal di pulau ini sudah 4G dengan kecepatan internet yang stabil. meski, saat online meeting beberapa kali harus terjeda karena ada suara kapal lewat.
Cottage NPK Pelangi
Balkon Depan Cottage NPK Pelangi
terdiri dari dua kamar yang masing - masing memiliki kipas angin. kamar utama berupa ranjang spring bed dan (sepertinya) kamar anak memiliki spring bed lesehan. ada juga meja makan yang kemarin saya jadikan meja kerja dadakan (karena ada online meeting). serta tidak adanya dapur.
merupakan satu-satunya overwater villa yang kamar mandinya dilengkapi fasilitas kloset duduk (penting !). juga kran air bersih untuk wudhu di balkon. ya Allah seneng banget tau wudhu with a view begini.
wudhu with a view
kamar ini juga dilengkapi dermaga yang sangat memudahkan untuk berenang. berenang pun terjaga privasinya, meski saya tidak memakai jilbab.
terdapat dua balkon dengan pintu geser full kaca yang memberikan kesan mewah khas Overwater Villa Experience. ada dua buah bean bag, satu kasur lipat, dan selimut untuk melengkapi kegiatan bersantai.
balkon depan
balkon samping
bengong
karena niatnya mau healing, tidak banyak aktivitas yang saya lakukan di pulau ini. tentunya agenda utama adalah menikmati ratusan ribu yang sudah saya bayar untuk Overwater Villa selama 2 malam (saya menginap selama 3 hari 2 malam).
melihat langit dan laut adalah menu utama liburan di pulau ini. berkontemplasi, deep talk (saya liburan berdua dengan saudara kembar saya), journaling, adalah aktivitas yang saya lakukan selama staycation di sini.
jika kamu pengamat humanisme, mungkin akan tertarik memperhatikan aktivitas atas laut warga Pulau Malahing. warga di sini sebagian besar berprofesi sebagai nelayan dan petani rumput laut. karena itulah sektor pariwisata merupakan durian runtuh bagi mereka. karena setiap wisatawan pasti datang ke Malahing membawa sejumlah uang.
perjalanan pulang dari melaut
memanen rumput laut
untuk makanan, saya memilih diantarkan ke kamar setiap jam makan tiba. jika kamu ingin merasakan pengalaman baru, cobalah untuk makan di restoran apung yang masih berada di komplek villa Pulau Malahing.
Resto Apung Pulau Malahing
Laut yang Kerap Berubah Warna Sesuai Kehendak Alam
satu hal yang membuat liburan ke Pulau Malahing are worth ever penny adalah jernihnya air laut serupa kaca. kejernihan ini akan berubah warna seiring waktu sesuai kehendak alam,
ada satu keindahan yang membuat saya berteriak histeris yang dimiliki oleh pulau ini: lautnya terang di malam hari.
kamera handphone saya tidak mampu menangkap keindahan itu. namun saya bersumpah kalian akan sangat rugi jika tidak menginap di pulau ini dan melewatkan terangnya laut di malam hari.
saya benar-benar tidak menyangka bahwa laut seterang itu di bawah sinar bulan. hal baru yang membuat saya mengerti mengapa nenek moyang kita yang seorang pelaut itu tidak pernah tersesat dan selalu tau jalan pulang. sejauh apapun mereka berlayar.
Bulu Babi, Bintang Laut, Ikan Warna-Warni, berbagai macam hewan laut bisa saya lihat di laut Malahing yang jernih. hanya ubur-ubur saja yang tidak saya temukan.
All in all, Malahing bisa jadi salah satu opsi destinasi untuk kamu escape dari penatnya beban kerja. dekat, indah, tidak harus keluar Bontang.
Kisaran Biaya Wisata ke Pulau Malahing:
Biaya Kapal Pulang - Pergi dari Pelabuhan Bontang Kuala - Malahing = Rp. 50.000, 00 / orang
Biaya Menginap di Cottage NPK Pelangi : Rp. 700.000, 00 / Malam
Biaya Makan : Rp. 25.000, 00 / Makan Untuk Menu Ayam dan Ikan
Listrik hanya Menyala 12 Jam (18:00 WITA sd 06:00 WITA) Sudah Include Biaya Menginap
Boleh Request Air Minum Galon 19 Liter (Include Biaya Menginap)
Info Paket Wisata di Malahing Bisa Hubungi Pak Nasir : 0852 - 4933 - 5155
Subscribe to:
Posts (Atom)
Search