balikpapan

01 February

 


tempat ini estetik, dengan caranya sendiri. bukan estetik versi IKEA atau instagram.  berkunjung ke sini membuat saya merasa sedang berkunjung ke rumah teman. teman yang memiliki karakter kuat namun bisa menempatkan diri. tidak banyak tempat di Balikpapan yang membuat saya jatuh hati, dan tempat ini adalah one of my best highlight in Balikpapan.


berada di Jalan PU III daerah Prapatan, sebuah perumahan di Balikpapan lama. berkunjung ke sini benar - benar membuat saya menjadi bagian asli dari kota minyak ini. selama ini hidup saya berkutat di kantor dan mall yang mana keduanya berada di area Central Business District (CBD) nya Balikpapan. sehingga, rute Balikpapan tengah yang saya tempuh untuk mencapai Umak Communal Cafe memberikan sensasi rekreasi dalam kota bagi saya.




tempat ini tampil dengan sangat berbeda. ia tidak memiliki AC, tidak juga ada music kekinian, lampu sophisticated, apalagi parkiran mobil luas. ini adalah sebagian dari lantai satu rumah pemiliknya. berisi mushola, toilet, coffee station, dan perpustakaan. ditata sedemikian rupa dengan beragam furniture yang membuat auranya terasa hommy. aura serupa  aristokrat bersahaja.
  







bagi saya, tempat ini seperti soulmate : ketika kamu menemukannya, yang lain terasa tidak lagi menarik.

 

saya menghabiskan hampir setengah hari di cafe ini. sebuah rekor cukup hebat untuk introvert seperti saya. apalagi, saya sendiri di Balikpapan ini dan amat sangat jarang ke cafe. saya benar - benar merasa betah di tempat ini. menulis blog, journalling, menonton serial, dan menikmati semilir angin sembari bersyukur atas perasaan damai yang tuhan hadirkan ke dalam hati saya.



saya sempat berbicara dengan mas - mas barista di sini. awalnya curiousity saya bermula dari pertanyaan mengapa tempat ini buka pagi sekali di jam 7 pagi tidak seperti cafe pada umumnya yang memulai hari di jam 10 pagi. jawaban mas - mas barista merangkap kasir ini cukup menarik : tempat ini sering dijadikan working place mereka yang lagi pingin cari suasana baru. tempat ini pula menjadi "kantor" para pekerja lepas maupun tenaga ahli dari perusahaan yang terafiliasi oleh beberapa nama besar di industri perminyakan Balikpapan. sehingga mereka (Umak Communal Space) hadir untuk menyesuaikan kebutuhan costumer target. 

hmmm, menarik. tapi masuk akal sih, karena suasana di sini beda banget kayak cafe pada umumnya yang penuh canda tawa bervolume nyaring. di sini tuh beneran cozy dan silent gitu lho. kayak yang sesama pengunjung saling repect satu sama lain bahwa yang ke sini tuh jarang niatnya hang out. waktu saya kesini juga saya bukan satu - satunya pengunjung. namun saya benar - benar bisa berkonsentrasi sampai pekerjaan saya selesai.



sekarang mari bicara menu. tempat ini memiliki menu lengkap mulai dari makanan ringan sampai berat dengan harga per porsi ada di kisaran 30 - 40 ribu dengan porsi cukup banyak. ada banyak kopi (espresso base), teh, dan minuman lain yang worth it antara harga dan rasanya.  harga minuman dibanderol mulai dari 25 - 30 ribu per porsi. karena memang peruntukan tempat ini adalah untuk kerja, saya tidak begitu protes dengan rasanya karena saya sudah memasang ekspektasi makanan dan minuman ini hadir untuk mereka yang bekerja. bukan mereka yang kelaparan.



akhir kata, jika kamu berkesempatan ke Balikpapan dan butuh tempat yang bisa membuat otak buntu karena burnout jadi mengalir lagi karena suasana baru, tempat ini adalah jawabannya. saya sangat merekomendasikan tempat ini untuk menempati ruang memorimu akan Balikpapan yang berbeda.






Balikpapan, 1 Februari 2022





Riffat Akhsan --  yang pesen Nasi Goreng Umak, Matcha, dan Coffee Latte di communal space ini

07 January

 

meski rajin ke pantai selama di Balikpapan, saya bukanlah pecinta alam sejati. ketika sangat stress, apalagi cuaca Balikpapan luar biasa nggak jelas sebentar panas banget sebentar hujan deras, maka pantai bukan tujuan saya melakukan rehat pikiran.

saya pasti mencari cafe atau restoran yang menjual makanan Jepang.

Nasi dengan Beef Belly dan Chicken Katsu adalah favorit saya, tidak peduli itu tersaji dalam bentuk apa. sushi boleh, bento oke, rice bowl pun saya tidak masalah.

 

selama di Balikpapan, sudah beberapa restoran/cafe Jejepangan yang saya kunjungi. baik yang di mall maupun yang di pinggir jalan. semua dengan satu tujuan : harga reasonable, porsi mengenyangkan, rasa menyenangkan.

bagi saya, untuk urusan cafe/restoran pinggir jalan. Tukang Sushi lah juaranya. 


terletak cukup jauh dari kantor saya, jadi satu dengan ruko franchise kopi. Tukang Sushi Balikpapan memukau saya dengan kemilau ide mereka : minumnya kopi, makannya sushi.


bagi saya yang penyendiri, waktu terbaik mengunjungi tukang sushi ada di hari kerja sepulang kantor menjelang malam. di lantai satu ruangan full AC berkaca bening itu, rasanya syahdu menyaksikan perubahan rona langit di waktu itu.


Bento Bowl (Type) 2


saya pesan bento bowl tipe 2. terdiri dari nasi, beef belly dan chicken katsu. favorit saya semua ini mah. beef belly dimasak khas Jepang dengan bawang bombay dan saus Jepang. chicken katsu nya luar biasa kriuk : dada ayam ditepung panir, digoreng dan diberi mayonais di atasnya. 


Dragon Volcano Roll 



ini adalah sushi dengan keju, abon ayam, potongan udang, dan mayonais di atasnya, dilengkapi dengan kecap asin. dari komposisi bahan penyusunnya, bisa dibayangkan betapa perpaduan karakter rasa makanan berpadu dalam harmoni dan membentuk balance yang memanjakan lidah saya.

aduh ngetik ini aja saya laper ~
 

Harganya ?

untuk kota termahal di Indonesia, budget saya untuk makan kuliner Jepang di Balikpapan ada di angka 150 sampai 200 ribu (untuk saya sendirian). itupun terkadang masih kurang. makanya, ketika sampai di kasir dan membayar pesanan saya, saya kaget dengan harga kurang dari seratus ribu rupiah yang mereka banderol atas dua pesanan saya.


Tukang Sushi Balikpapan benar - benar membekas di hati saya. kelak, ketika saya sudah tidak lagi tinggal di Balikpapan, ia akan menjadi bagian dari memori manis pengalaman saya di sini.




Balikpapan, Januari 2022





Riffat Akhsan - yang ingin sekali ganti HP 

05 September

 


ini adalah salah satu pantai yang memiliki bathimetri favorit saya. perbedaan elevasi pantainya hanya ada pada satu garis. sehingga di garis itu sajalah ombak berhenti melajukan kelindannya. 

sudah cukup lama saya tidak ke pantai. ada kali dua minggu. biasanya paling tidak ada satu hari dimana saya lari ke pantai.

jum'at pagi itu, saya sempatkan mampir ke pantai ini sebelum mengambil paspor saya di Kantor Imigrasi Balikpapan. pantai ini tidak jauh dari sana. berada tepat di samping Kantor Kecamatan Balikpapan Kota.



saya datang sangat pagi. karena kalau agak siang sedikit sudah banyak ojek pangkalan dan kang parkir yang menjaga di sana. sehingga hanya pagi hari lah saya bisa menikmati visual birunya laut, damainya suara debur ombak menuju takdir pantainya, dan halus dan lembutnya pasir pantai gratis ini.




Kemudian Saya Melihat Kilat Serupa Blitz Kamera Bercabang Tiga, Tidak Lama Kemudian Terdengar Suara Dentuman Petir





saya sudah lupa kapan terakhir kali melihat kilat yang berlari sangat cepat dengan mata kepala sendiri. yang kemudian diikuti pedihnya suara dentuman petir menghujam langit. sejenak saya lalu teringat berita sehari sebelumnya tentang kuatnya angin yang menghindarkan seluruh garis pantai negara cyprus dari tumpahan minyak yang mencemari seluruh laut Mediterania. saya juga teringat hujan yang memadamkan Semayang lautan api beberapa tahun lalu. bencana nasional yang terjadi karena putusnya kilang minyak Balikpapan milik BUMN Migas yang "digaruk" jangkar kapal asing. kapal pengangkut batu bara super canggih yang baru fresh keluar dari pabrik.  




kilat, petir, angin, dan hujan. saya lalu sadar. betapa kecilnya saya di hadapan sang maha kuasa. apalah saya ini. jika menghindarkan Cyprus dari pencemaran lingkungan terbesar sepanjang sejarah saja tuhan bisa dengan angin nya, apalagi hanya sekedar mengabulkan doa penuh ambisi saya ?




pantai ini indah, dan lebih indah karena kontemplasi yang saya dapatkan dari pantai ini. pulang dari sini, saya belajar untuk tidak akan pernah marah dengan takdir tuhan. karena saya ini hanya seorang hamba powerless di hadapan ia yang powerful.




Balikpapan, 5 September 2021




Riffat Akhsan -- yang hari ini ingin sekali makan siang dengan menu salah satu nikmat tuhan bernama paket bento Marugame Udon.

01 September

 


senin, 30 Agustus kemarin saya perpanjang paspor. yang menarik, ini pertama kalinya saya perpanjang paspor di Kantor Imigrasi Balikpapan. selama ini paspor saya selalu dikeluarkan oleh Kantor Imigrasi Samarinda. agak ragu juga apakah bisa saya perpanjang di sini. ataukah masuk antrean pembuatan paspor baru.



pagi itu, suasana sangat sepi. saya menuju ke bagian resepsionis untuk bertanya masuk antrean manakah saya. saya jelaskan situasi saya, dan si mbak - mbak yang kebetulan waktu itu dibantu sama bapak - bapak eselon satu yang lagi mengobrol ikut membantu menjawab pertanyaan saya. kata si bapak, saya terhitung perpanjangan paspor meski paspor saya sebelumnya bukan dikeluarkan oleh Kantor Imigrasi Balikpapan. karena saat ini data sudah terintegrasi secara nasional sehingga tidak ada lagi peraturan perpanjang paspor harus di Kantor Imigrasi yang sama. inovasi ini juga mencegah duplikasi data.

sama si mbak saya lalu ditanya apakah sudah mendaftar antrian ? saya jawab belum karena keraguan saya tadi. ternyata Kantor Imigrasi sekarang sudah tidak menerapkan walk in queue seperti layaknya kita daftar antrian di bank. saya kemudian diminta mendownload aplikasi APAPO (Layanan Antrian Paspor Online) di google playstore.




saya beruntung, saat ini masa pandemi. berdasarkan kekepoan saya, paling banyak sepuluh orang saja yang melakukan pembuatan paspor baru maupun melakukan perpanjangan. karena di masa pandemi ini hanya mereka yang memiliki kepentingan sangat urgent saja yang melakukan pembuatan paspor baru atau perpanjangan paspor lama. 

saya ditanya akan ke negara mana dan untuk kepentingan apa. karena biasanya masyarakat yang mendominasi Kantor Imigrasi Balikpapan adalah jama'ah umroh. yang mana saat ini perjalanan jama'ah umroh asal negeri ini ke tanah suci masih di hold sama pemerintah setempat karena pandemi.

jadi, saya beruntung dapat nomor antrian modal download dan mendaftar antrian di hari yang sama melalui handphone saya di Kantor Imigrasi Balikpapan. rasa - rasanya kalau bukan pandemi, blessing in disguise ini tidak akan terjadi.

Alhamdulillah.


Saya Mendapat Antrean D-006 dan Diarahkan Menuju Ruangan Costumer Service


di ruangan ini, saya kembali disambut oleh mbak - mbak Duta Pelayanan yang membantu saya mengisi formulir perpanjangan paspor, meminta fotocopy halaman depan paspor lama saya sebanyak satu lembar, fotocopy KTP elektronik saya satu lembar, dan paspor lama saya.

si mbak bertanya apakah saya ingin meminta paspor lama, jika ingin saya diberi formulir tersendiri yang harus diisi dan ditanda tangani bermaterai 10.000.

saya memilih untuk tidak mengambil paspor lama saya, karena selain saya ingin membuka lembaran baru, sudah tidak ada lagi via overseas yang aktif di paspor lama saya.

setelah mengisi formulir dan verifikasi berkas, saya membawa seluruh berkas saya dan duduk mengantri di ruangan costumer service itu.

kemudian nomor antrean saya dipanggil. di sini, petugas berseragam imigrasi mengecek berkas saya dan melakukan berbagai validasi. saya ditanya kenapa saya perpanjang paspor di Balikpapan sementara KTP saya di Bontang. bukankah di Bontang sudah ada kantor imigrasi ? atau lebih dekat ke Samarinda atau Sangatta dibanding ke Balikpapan. saya jelaskan kalau saya di sini ditugaskan kantor saya untuk bekerja di Balikpapan. saya lalu ditanya ingin paspor jenis apa. ada tiga pilihan paspor : paspor biasa 48 lembar (Rp. 350.0000 - tiga hari jadi) e-paspor 48 lembar (Rp. 650.000 - tiga hari jadi) dan layanan paspor sehari jadi (1.000.000) saya memilih yang paling murah. sehingga saya tidak sempat menanyakan layanan paspor satu hari jadi ini untuk paspor jenis apa.

saya juga sempat menanyakan terkait peraturan menteri yang menerangkan bahwa masa berlaku paspor diperpanjang dari yang tadinya lima tahun menjadi sepuluh tahun. si petugas berkacamata ini membenarkan peraturan menteri tersebut. namun, dalam pelaksanaan di lapangan masih belum ada petunjuk teknis yang mengikuti peraturan menteri tersebut. seperti berapa harganya, berapa lembar paspornya, berlaku untuk jenis paspor apa, kalau kepentingannya temporer (seperti umroh) bagaimana, dan lain sebagainya.

kemudian petugas menvalidasi data saya, menanyakan berulang - ulang data diri saya agar tidak salah input. saya lalu diberi map dan kartu akses untuk naik ke lantai tiga guna menjalani proses wawancara dan pengambilan data biometrik.

Naik Ke Lantai Tiga, Wawancara dan Pengambilan Data Biometrik





saya naik ke lantai tiga berbekal kartu akses yang dipinjamkan oleh mas - mas di customer service. setelah lift terbuka, saya disambut oleh mbak - mbak duta pelayanan lagi yang meminta kembali kartu akses saya dan mengarahkan saya ke ruang tunggu.

lagi - lagi saya beruntung. ruang tunggu yang kosong melompong hanya membuat saya menunggu sekitar lima menit sampai nama saya dipanggil untuk wawancara dan pengambilan data biometrik.

di sinilah proses yang paling menentukan.

petugasnya lebih ramah dari pengalaman saya sebelumnya. namun, pertanyaan nya amat sangat jauh lebih detail.

pertama, lagi - lagi ditanya kenapa perpanjang di Balikpapan. ditanya tentang kantor saya. nama kantor, bergerak di bidang apa, bekerja sebagai apa, alamat kantor dimana, alamat tinggal di Balikpapan di mana. 

semua jawaban saya dicatat di sistem dimana saya juga bisa melihat melalui layar yang ditunjukkan ke saya.

kemudian pertanyaan berlanjut ke negara tujuan saya, kenapa negara itu, kenapa kepentingan saya itu,  detail spesifik kepentingan saya juga ditanya, dicounter attack pula kenapa bukan begini kenapa bukan begitu. 

semua jawaban saya, juga dicatat. setelah itu barulah saya diminta pindah duduk menghadap kamera untuk diambil foto dan rekaman seluruh sidik jari tangan saya. untuk pengambilan foto, petugasnya bilang saya beruntung karena jilbab saya warna biru. jadi kontras dengan latar. kalau saja jilbab saya putih, saya mungkin harus melonggarkan jilbab seperti pengalaman saya sebelumnya.

setelah pengambilan data biometrik selesai, saya dikasih invoice untuk dibawa ke kantor pos atau bank BUMN. kantor imigrasi sudah tidak lagi menerima pembayaran tunai di kantor mereka. setelah itu saya disampaikan bahwa paspor saya bisa diambil di hari kamis di loket pengambilan paspor dengan menunjukkan bukti bayar.

setelah itu, proses selesai.

Alhamdulillah proses saya perpanjang paspor kali ini sangat lancar dan has a abundant of blessing. saya sangat bersyukur Allah menakdirkan saya perpanjang paspor di hari itu.

begitulah pengalaman saya perpanjang paspor, terima kasih sudah membaca. semoga bermanfaat.




Balikpapan, 1 September 2021




Riffat Akhsan -- yang hari ini bener bener bahagia 
Faizah and Her Enchanting Journey | Designed by Oddthemes | Distributed by Gooyaabi