21 October



satu minggu yang lalu, saya dan saudara kembar saya Fatimah diajak Syla (teman satu tim riset) untuk main dan nginep di rumah dia di Tenggarong. agenda kami di Tenggarong cuma : city tour, jalan ke Ladaya dan main ke kebunnya Syla.

di tulisan ini saya mau fokus cerita tentang Ladaya. Ladaya ini merupakan singkatan dari Ladang Budaya. sebuah tempat yang awalnya merupakan tempat kumpul para seniman Tenggarong untuk menggelar festival yang kemudian berubah menjadi sebuah tempat dengan konsep eco tourism berbasis alam.

singkatnya yang bisa dilakukan di Ladaya saat nggak ada event adalah ; foto - foto, main paintball, dan menjajal permainan adventure ketinggian seperti high rope, sepeda gantung, flying fox. oh ada satu lagi ; nemenin dedek dedek kecil main di play ground.

begitu parkir, saya disuguhi pemandangan replika kayu horizontal artifisial dari beton sebagai pintu gerbang dengan loket tiket dan toilet. waktu saya kesana harga tiket masuk untuk dewasa sebesar Rp. 11.000,00 rupiah dan anak anak sebesar Rp. 6000,00 rupiah.

itu harga tiket masuk saja. tiket wahana dijual terpisah tergantung wahana apa yang dipilih.


setelah pemeriksaan tiket, saya melewati semacam lorong memanjang yang isinya jualan street food, tampak depan lorong kurang fotogenik menurut saya. saya lebih suka liat sebelah belakang lorong ini yang berupa gerbong kereta api. 



saya kemudian berbelok ke kiri karena kata Syla lebih baik belok kiri karena sejatinya trek kawasan ini memutar sehingga saya lebih bisa nyaman keliling.


disini juga ada semacam kebun binatang mini. lumayan saya jadi bisa liat beruang madu, burung merak, monyet, Alhamdulillah nggak ada binatang buas semacam buaya dan ular di mini zoo ini.

FOTO - FOTO



karena saya memang niatnya mau liat - liat rumah sasak yang berfungsi sebagai penginapan dengan harga Rp. 300.000,00 per malam, maka saya fokus foto  rumah rumah ini. 




di antara rumah rumah ini, beberapa menempati kontur lahan rata sehingga terlihat seperti kompleks cottage. beberapa berada di atas ketinggian (mengingatkan saya dengan rumah pohon) beberapa ada di lereng, dan beberapa di atas air. 










selain rumah rumah itu, ada spot foto yang menarik perhatian saya : jembatan dan gazebo lucu.




PERMAINAN ADVENTURE KETINGGIAN

ini yang menjadi inti dari kawasan ini,  area outbond dengan berbagai permainan ketinggian. 







PAINTBALL AREA



pas lewat area paintball ini kebetulan pas ada yang lagi main disana. seru sekali melihat mereka bermain perang - perangan.





jadi untuk kamu yang sudah bosan dengan mall dan pengen cari sesuatu yang unik dan cukup berbeda, Ladaya ini bisa jadi pilihan.

kamu punya rekomendasi tempat wisata berbasis alam juga kah ? kalau ada share ya di komentar :)




Samarinda, 9 Desember 2018




Riffat Akhsan, preferensi wisatanya cenderung ke arah keindahan bangunan berkonsep alam 

20 October

gambar diambil via blog Dwi Maharani

tulisan ini dibuat sebagai bentuk dukungan atas dimulainya produksi film Dilan 1991 #7JutaPenontonUntukDilan1991

hidup begitu misterius, kita tidak akan pernah benar - benar mengerti mengapa kenyataannya harus berakhir seperti itu. aku harus bisa menerimanya sebagai sebuah kenyataan dan yang kemudian bisa kulakukan adalah mengambil pelajaran dari banyak hal yang sudah aku alami itu, untuk mulai melanjutkan kehidupan menuju yang lebih baik, bahkan meskipun tidak harus saling memiliki, tetapi kita masih bisa saling mendukung.

adalah paragraf yang membuat saya tercenung, di tengah histeria setelah menonton film dilan 1990


entah kenapa di akhir film Dilan 1990 saya menahan air mata mendengar soundtrack yang berjudul "dulu kita masih SMA".  lagunya kayak yang kangen banget pengen balik ke jaman SMA tapi apa daya kenyataan nggak sejalan.


sebuah kisah yang bittersweet.


Dilan ada untuk Lia sebelum Lia bertanya adakah laki - laki yang bisa membuat Lia riang di bumi. Dilan tahu rasa sakit sebelum Lia merasakannya, Dilan memahami Lia. Dilan memahami Lia lebih baik dari Lia sendiri.

waktu Lia takut, Dilan adalah pelindungku. ketika Lia merasa sendirian, Dilan adalah kenyamananku, Dilan menjaga Lia. Dilan menjaga Lia dari bahaya tanpa Lia menyadarinya.

di hatiku ada dia, dengan perasaan hangat yang kumiliki. di kepalaku adalah dia, dengan semua sensasiku dan alam imajinasiku yang melayang.

gambar diambil via Line today


saya yakin semua orang pasti punya "Dilan" nya masing masing. seseorang yang begitu caper, kemudian kalian grown up relationship. dan akhirnya berpisah karena ya sesimpel nggak takdir. mereka yang terkunci di sudut hati. layaknya gudang kecil di belakang rumah yang menjadi pemanis keseluruhan rumah, bukan untuk membayangi kamar utama.






Karena Memang Ada Mereka yang Hanya Bisa Hidup Dalam Kenangan




selamat tinggal, Bandung. selamat tinggal, Dilan. selamat tinggal, Bunda, Disa, Piyan. selamat tinggal, Wati. 



terima kasih !


kemudian adalah air mata.

 gambar diambil via Line today



Samarinda, 20 Oktober 2018




Riffat Akhsan, yang belajar arti kedewasaan lewat novel Dilan 1991

Photo by Anna Pelzer on Unsplash


salah satu resolusi saya yang harus saya capai tahun ini adalah turun berat badan. jadi baby step yang harus saya lakukan dalam satu hari  adalah mengurangi porsi nasi menjadi hanya satu kali sehari plus memakan buah mentah setiap hari.

ya meskipun kopi pagi dan ajakan teman teman untuk kumpul makan ikan bakar kelar proyek jam 10 an malam masih sulit saya tolak sih.....

oke lupakan, kita fokus ke makan nasi hanya satu kali setiap hari. 

nah biasanya saya makan ini di siang hari. jadi you dadah babay sama sate atau nasi goreng yang biasanya hadir untuk makan malam. sorry bro sis, saya nggak bisa makan kalian kalau saya nggak lagi buka puasa.

biasanya sebelum ada upaya turun berat badan ini, ketika saya sudah makan satu menu di siang hari saya akan memakan menu lain yang saya mau di malam hari. nah semenjak makan satu kali sehari saya jadinya harus menunda keinginan saya dengan bilang "besok siang ya".

ucapan "besok siang" ini memberi solusi untuk semuanya. program saya di hari itu nggak rusak, plus hati saya nggak kecewa :))

turun berat badan saya ini bukan bertujuan untuk kurus, tapi untuk saya lebih kuat fisik. secara kan saya kerja di proyek bisa sampai berbelas belas jam, belum kalau harus balik kantor. kasian banget asisten saya kalau saya harus sakit hanya karena saya nggak jaga kesehatan saya.

upaya turun berat badan ini juga sekalian biar saya lebih bisa mencintai diri saya sendiri. gimana tubuh saya udah kerja keras sampai hari ini memastikan saya sehat. yang bisa saya lakukan adalah dengan memberikan apa yang menjadi hak tubuh saya : seperti pencernaan yang harus lancar setiap hari, selalu dipenuhi kebutuhan air putihnya, dan tidak memaksa tubuh saya bekerja keras di jam yang sulit.

karena bukan bertujuan untuk kurus ( jadi nggak pake booster semacam obat kurus, fat burner, atau apalah itu) maka konsistensi yang jadi tantangan saya. saya paham butuh waktu minimal 6 bulan bahkan satu tahun untuk akhirnya saya bisa turun berat badan. 

yup, ini jadi satu pelajaran lagi buat saya. bagaimana saya bisa bertahan dalam komitmen dalam jangka waktu yang lama. karena ini bukan kerjaan yang imbalannya nyata. tapi ini tentang manfaat yang sifatnya linier dengan upaya saya. semakin saya mencintai tubuh saya, semakin dia akan memberi manfaat untuk hidup saya.

jadi, besok siang kayaknya saya mau makan nasi padang deh. karena hari ini sudah makan ayam asam manis.





Samarinda, 20 Oktober 2018





Riffat Akhsan, yang bahagianya sederhana banget. tiba - tiba dibawain sate ayam sama anak proyek buat sahur puasa sunnah misalnya.

gambar diambil via soompi

saya lupa kapan terakhir kali terbaper baper saking manisnya cerita sebuah drama korea. 

drama ini benar - benar bikin saya diabetes saking manisnya.

ceritanya tentang Han Se Gye (Seo Hyun Jin), bintang film yang punya kondisi khusus. jadi setiap bulan doi bakal berubah rupa menjadi orang lain selama sepekan. bentuk rupa nya ini bebas nggak terbatas umur, ras, usia, dan jenis kelamin. bisa jadi nenek tua, anak  kecil, anak laki - laki SMA, bapak bapak paruh baya, ibu - ibu berumur, jadi om om bule, mbak - mbak afro, bebas mah pokoknya.

kelainan ini doi dapat ketika lagi liburan di spanyol kalau nggak salah, doi terlibat kecelakaan dan diselamatkan oleh "seseorang". nah setelah kejadian kecelakaan itulah kelainan ini dimulai. 

seseorang yang menyelamatkan Han Se Gye ini si Seo Do Jae (Lee Min Ki), presdir maskapai penerbangan. semenjak kejadian si Seo Do Jae nyelametin Han Se Gye ini, Seo Do Jae juga punya kondisi khusus. dia jadi nggak bisa mengenali wajah orang. 

singkat cerita Han Se Gye ini jadi brand ambassador perusahaan Seo Do Jae. karena sebuah insiden akhirnya mereka berdua tau kondisi khusus yang dimiliki satu sama lain. cerita jadi makin bikin baper ketika setiap Han Se Gye berubah rupa dia nginepnya di rumah Seo Do Jae.

mereka berdua juga harus memerankan skenario "pasangan abad ini" untuk menarik popularitas maskapai penerbangan yang Seo Do Jae Pimpin.

ceritanya ringan, tapi bikin senyum senyum. gimana mereka bisa membuat satu sama lain nyaman tanpa kerasa maksa, yang paling bikin seger ya kocaknya itu lhoooo.

pokoknya seneng deh nonton ini, lumayan buat teman rehat disaat tugas kantor lagi jahanam sambil ditemani kopi panas.

tonton gih.






Samarinda, 20 Oktober 2018



Riffat Akhsan, yang senyum senyum sendiri nonton The Beauty Inside

27 September

gambar diambil via weheartit

oke, ini udah jadi pola.

jadi, sepertinya semakin tensi kerjaan saya naik semakin berloncatan pula ide ngeblog yang muncul di otak saya. yah, saya kan juga manusia. yang sejatinya adalah tanaman dengan hati dan perasaan.

kali ini saya mau berbagi apa sih kegiatan rutin saya sebagai seorang junior excecutive. yah, selain untuk "rehat" jiwa, tulisan ini semoga jadi pengingat saya kalau saya sudah naik jabatan HAHAHAHA.

saya bekerja di corporate holdings milik orangtua saya. dimana saya ditempatkan bersama dalam core inti perusahaan. artinya saya memegang tanggungjawab atas beberapa perusahaan sekaligus, beberapa. bukan seluruhnya.

dalam rangka nggak mau buka rahasia perusahaan, jadi yang bisa saya sampaikan adalah saya terlibat dalam core perusahaan di bidang ; konstruksi, tourism, dan pertambangan dengan basis keilmuan insinyur teknik sipil.

dulu sempat ditempatkan di bidang media dan hospitality, tapi sekarang udah enggak.

jadi jadwal saya itu : bangun tidur, shalat shubuh, baca surat khos.

keluar kamar, ngerjain kerjaan rumah ; nyuci/nyeterika/ngepel karena rumah saya nggak ada ART, males drama aja.

lanjut sarapan, trus ngantor. nyampe kantor liat jadwal para senior executive. kalau ada jadwal yang saya harus involve, seperti ke proyek, meeting, ketemuan sama pihak luar, dll ya saya ikut sampe selesai. kalau nggak saya ngecek jadwal buat saya sendiri, ngecek laporan, kerja.

istirahat siang saya pake buat sholat dzuhur dan nonton drama korea. saya bukan tipikal orang yang suka makan siang tepat tengah hari.

lanjut sampe sore sekitar waktu ashar, nah waktu ini saya pake buat keluar kantor. jalan jalan, shalat, dan makan sampe maghrib.

maghrib isya saya pake buat istirahat pulang ke rumah.

habis isya lanjut ngantor sampai sekitar jam 10 malam, habis itu langsung pulang dan tidur. itulah kenapa saya jarang banget nonton TV, kalaupun nonton ya paling di kantor.

sabtu minggu saya biasanya ke resort. buat bengong, makan dan berenang. sekalian ngecekin progress konstruksi, perawatan tanaman dan pemeliharaan disana.

kalau proyek lagi kritis ya sabtu - minggu saya tetep kerja. kalau udah mentok capek banget sabtu - minggu di rumah aja. semacam semboyan WORK HARD, PLAY HARD, ISTIRA HARD lah :)))



SKIN CARE NYA APA MBAK ?


tenang, di postingan ini saya nggak cuma cerita soal skin care aja, saya ceritain juga health care sama mood care saya :)


kalau soal skin care saya masih nggak sanggup telaten sama skin care ala korea yang sampe 10 lapis itu. jadi saya cuma pake ; sabun muka, cleansing water, serum, krim pagi, krim malam sama sunscreen aja.

health care sudah pasti air putih minimal 3 liter tiap hari, termasuk 1 liter yang selalu ada di ransel saya. counter pain cool, sama tolak angin, oh iya vitamin C tiap hari dan imboost force kalau hampir tumbang.

nah, mood care. bagi seorang moody kayak saya ini, kerja di kantor dengan tensi tinggi plus masa masa PMS tiap bulan bikin suasana kerja harus dijaga bae bae kalau masih mau ngejar KPI bulan itu.

mood care saya yang harus banget ada yaitu KOPI habis sarapan. saya sebenernya nggak gitu milih mau kopi sachet atau biji, asalkan judulnya kopi susu/latte/cappuccino/frappuccino. menurut saya  sama sama enak sih. 

tapi kalau mood saya hampir hancur dan butuh asupan banget, saya akan minum original kopi nya old town coffee ( kopi sasetan ) (karena kalau mood saya hampir hancur rasanya tuh off banget).

ibarat cowok, old town coffee ini fits in me aprropiaetly

kalau kamu adalah orang yang menganggap kopi sasetan itu murtad, saran saya pergilah ke toko oriental yang jual kopi peranakan ini, satu pak isi 20 kalau saya nggak salah. cobain aja dulu satu sachet, ntar kamu bakal sependapat sama saya..

old town coffee itu agak susah sih nyarinya, sebagai ganti saya biasa minum kopi kapal api campur krimer kental manis. 

ini nih ceritanya nggak sengaja. kan tukang kalau di proyek pasti ngopinya kopi kapal api, nah karena saya nggak suka kopi hitam tapi kudu banget ngopi karena waktu itu proyek lagi ancur banget progress reportnya jadilah saya beli krimer kental manis trus saya campur ke kopi kapal api yang dibikinin sama bu warung proyek. of course jadinya kemanisan, biar rasanya agak balance saya kasih es batu biar agak manusiawi rasa kopinya.

mood care lain saya adalah : OLAHRAGA. saya suka banget nonton dan main badminton, paling nggak seminggu sekali saya main badminton sektor ganda putri sama sodara kembar saya. dia bola depan (playmaker) saya bagian baseline (smasher). kalau dalam seminggu mentok nggak ada waktu banget buat main badminton saya bakal nonton pertandingan badminton. apalagi kalau di periode minggu itu ada turnamen prestisius.

es campur dan gorengan, meskipun nggak sehat dua item ini seringkali bikin mood saya cheer up lagi. ya walaupun nggak boleh keseringan juga karena kan jorok banget buat tubuh.

terakhir, kalau saya ngerasa capek banget. paling nggak di minggu - minggu berat itu saya harus tidur siang minimal 4 jam. uniknya hal ini sering saya lakukan di tengah minggu (seperti hari rabu) di kantor. thanks God to give my office kamar istirahat buat karyawan.


TANTANGAN SELAMA NGANTOR


se seneng seneng nya saya kerja, ya pasti lah ada tantangannya. capek pasti, namanya juga kerja.


sejauh yang saya alami, hal pertama yang menantang sekali di sektor ini adalah JAM LEMBURNYA. haduh ampun, saya bisa melek sampe jam 2 pagi hanya untuk nungguin dokumen, rapat darurat sampe shubuh, dan udah kudu on di kantor jam 7 pagi. ya hal - hal kayak gitu seringkali terjadi. tapi ya nggak selalu.

tantangan lain adalah karena di sektor ini sangat jarang sekali ada cewek, jadi cari temen rumpi susah banget HAHAHAHA. ya secara mayoritas cowok yang bahan rumpinya ga jauh jauh dari game, otomotif, dan politik. susah banget nyari temen kantor yang demen ngegosipin artis dan hal - hal rech lainnya.

tapi positifnya mereka cowok cowok ini jadi sering curhat sama saya, untuk minta pandangan saya sebagai cewek. saya juga jadi lebih paham pandangan dan isi kepala cowok sih.

apa lagi ya ? hmm mungkin akses ke lokasi yang mendaki guung lewati lembah menyebarang sungai, sementara saya anaknya punya motion sickness.

mungkin di awal - awal bergabung dengan para cowok di kehidupan kerja konstruksi bisa jadi isu sendiri, karena kan disini cuaca panas, suasana keras, dan para karyawan level bawah suka salah sikap ke perempuan. 

saran saya sih jadilah perempuan yang berwibawa.


NTAR KALAU UDAH NIKAH, MASIH TETEP GINI NGGAK RUTINITAS HARIANNYA ?



saya selalu nggak ngerti yah sama orang yang menjadikan pernikahan sebuah tujuan akhir dalam hidup. sebuah peristiwa yang akan merubah kehidupan lama menjadi kehidupan baru dengan hadirnya seseorang ke hidup kita.


kayak proyek konstruksi aja ya, hanya karena kamu nikah bukan berarti proyek kamu langsung PHO kan ? ya tetep aja progress harus jalan, tetep ada konflik horizontal - vertikal, ya things happen lah.

menikah itu kan tentang partnership, bertemu dengan seseorang dimana kita bisa saling menyandar satu sama lain. saling mendukung, sharing each other in happiness and sorrow. seseorang yang bisa saya ajak cerita suatu hal yang nggak mungkin bisa ke orangtua saya. seseorang yang bisa jaga saya, karena orangtua kan makin umur, sementara saya nya makin mendewasa.

yang pasti, kalau saya menikah I'll do compromise with my husband. karena walau bagaimanapun menikah artinya saya merupakan istri dari seorang laki - laki dan pasti akan menjadi ibu dari anak anak nya. saya nggak lupa dengan kodrat saya dilahirkan, saya dilahirkan sebagai perempuan yang harus memberikan kehangatan bagi keluarga dan rumah tangganya.

jadi, saya make sure laki - laki yang menikahi saya tau tanggungjawab saya ke kantor dan orangtua saya. dia harus pribadi yang bisa dan mau saya dukung kariernya, tapi kita nggak terlibat secara teknis. satu bidang kerjaan tapi nggak satu perusahaan, nggak satu holding juga. mungkin saya akan coba untuk mengurangi jam kantor. atau saya bikin kids corner di ruangan saya :)))

lah kenapa jadi berat gini ya ?

yasudah, sampai disini dulu curhatan saya. kapan kapan curhat lagi yaaa

dadah ~


Bontang, 27 September 2018



Riffat Akhsan, happy birthday to me ! *telat lima hari*


27 July

abah saya dalam edisi testing wahana turun tebing

"kalau ada laki - laki yang minta kamu untuk jadi ibu rumah tangga aja, sementara dia bilang perusahaan cukup dihandle sama adik - adikmu, fix laki - laki itu egois dan nggak kenal kamu. kamu bukan perempuan di masa depan nya. pergi, pasti ada laki - laki yang mendukung karier kamu. yang mengerti bahwa bukan hanya laki - laki yang punya tanggungjawab ke orangtuanya. bahwa beberapa perempuan juga punya tanggungjawab ke perusahaannya"

saya terdiam mendengar statement abah saya, well abah saya memang tidak suka banyak berkomentar tentang love-life saya. tapi perkataan beliau diatas membukakan mata saya, dan menguatkan keyakinan saya kenapa wali itu ayah. ya karena ayah lah yang paling objektif dalam membesarkan putra - putrinya.

saya respect dengan abah saya. sebagai ayah maupun sebagai presiden direktur. 

di kantor, dari senin - jum'at saya nggak kerja langsung dengan abah saya. gap nya jauh antara junior executive yang baru nyicip dunia korporat dengan presdir yang sudah eksis hampir 20 tahun.

nggak level shayyy.

jadi, saya kerja sama salah satu direktur senior di holding company ini. 

barulah hari sabtu - minggu saya gabung di tim perencanaan bersama abah saya. sebuah tim yang bertugas merencanakan, mengelola, dan mengembangkan sebuah kawasan resort yang cukup prestisius beberapa puluh kilometer dari kantor saya. 

hari sabtu - minggu ini lah yang sering saya sebut sebagai Father - Daughter time. setiap minggu kami memiliki agenda di lapangan yang cukup padat namun beruntungnya memberikan saya dan saudara kembar saya waktu lebih untuk berdiskusi dengan abah. baik diskusi tentang perusahaan maupun tentang kehidupan.

namanya juga Father - Daughter time. maka, biasanya umi saya nggak ikutan. disini saya bener bener digembleng untuk do operation. karena ketika jabatan saya udah naik ke senior executive saya nggak mungkin lagi bisa do operation karena saya akan banyak di management.

kegiatan saya disini udah kayak romusha lah, rapat luar kantor, ngawas tukang, ketemu masyarakat, ngecekin pompa kolam renang, bersih - bersih, nyabutin rumput YESS KALIAN NGGAK SALAH BACA, SAYA NYABUTIN RUMPUT. sampai testing wahana yang masih dalam tahap riset. kegiatan di kawasan ini udah persis camping, berasa mapala deh saya. kebayang kan kegiatan kayak masak, dll nya ? ya gitu deh. 

but i had so much fun.

saya sangat beruntung memiliki abah yang tidak patriarki. yang memandang bahwa pada hakikatnya anak perempuan memiliki kuasa dan tanggungjawab yang sama meskipun berbeda bentuk implementasinya. 

ayah itu berbeda karakternya dengan ibu. memang, anak perempuan lebih mudah membangun komunikasi dengan ibu karena sama - sama perempuan. tapi sebagai anak saya rasa kita juga wajib membangun komunikasi dengan ayah. mungkin bisa dimulai dengan mengungkapkan bahwa kita sayang dengan ayah, atau ya gitu, kalau memang waktunya father - daughter time dimaksimalkan sebaik - baiknya.

karena karakter ayah bagi anak perempuan itu cenderung tidak ekspresif, tidak seperti ibu. sehingga butuh waktu untuk anak perempuan mengerti bentuk kasih sayang seorang ayah kepada anak perempuannya diluar limpahan materi.

saya juga sering salah paham sama abah saya, ya sesimpel karena struktur berpikir saya beda. tapi percayalah, didikan  seorang ayah membuat anak perempuannya memiliki mental tangguh dan tahan banting. 

ya itu tadi, mungkin saja kalau ayah saya nggak ngomong hal diatas bisa jadi saya salah dalam melihat laki - laki. bahwa memang sebelum memutuskan bersama, saya harus memastikan bahwa seorang laki - laki yang mau jalan sama saya tau bagaimana ayah saya mendidik saya membentuk pola saya bertahan hidup di dunia. 

saya pernah bikin penawaran tender sama abah saya dan staff nya sampai jam 3 shubuh. diajak meeting dimana hanya saya perempuan dan berusia muda. ngecor sampai jauh malam, menembus hutan dengan mobil gardan selama 12 jam menuju lokasi proyek, begadang bikin invoice, kena revisi 500 halaman waktu bikin laporan akhir, bertemu dengan para vendor dan kontraktor, itu semua bentuk didikan dari ayah saya yang mengharapkan anak perempuannya mewarisi keberlanjutan perusahaan dengan porsi sama besarnya dengan anak laki - lakinya.

so gentlemant, ketahui dulu rencana hidup masa depan pasanganmu melalui bagaimana ia dididik oleh ayahnya. 

and ladies, bangun komunikasi dan hubungan baik dengan ayahmu. niscaya engkau akan tau laki - laki seperti apa yang tepat mendampingimu.





Bontang, 27 Juli 2018




Riffat Akhsan, yang harus nikah dulu untuk bisa naik jabatan.


Astaghfirullah.

kaget saya waktu liat terakhir posting blog bulan januari tahun ini. sekarang udah bulan juli, yang berarti *hitung jari* LIMA BULAN SUDAH SAYA NGGAK NYAMPAH DI SINI.

uh la la ~

jadi, sebenarnya kemana aja saya selama ini ? jawabannya adalah KERJA. karena saya masih mbak mbak proyek yang butuh makan dan skin care.

kemarin saya main fitur ask me di instagram. itu lho fitur colongan instagram dari ask fm. yah semacam itulah, nah kebanyakan pada nanyain soal kerjaan saya dan suka duka di proyek konstruksi. saya jadi kepikir buat nulis itu di blog ini. mayan lah, daripada berdebu lebih lama yekan ?

so, di postingan ini saya mau cerita salah satu proyek yang saya kerjakan. dan proyek ini adalah proyek paling indah sepanjang karir saya di dunia konstruksi.

foto diambil jam 6 pagi. no filter, no make up, cuma pake skin care.

jadi, pekerjaan saya di kantor mengharuskan saya untuk berada di kantor atau turun ke lapangan. kalau di kantor jadwal saya lebih pasti. masuk jam 10 pagi, pulang 12 jam kemudian. bukan hal yang aneh mengingat budaya kerja ala korea di kantor saya. outfit ngantor standar lah, blouse - celana bahan atau blazer - celana bahan kalau lagi ada rapat.  kalau di lapangan biasanya jadwal saya lebih pagi, tapi justru nggak pasti jam berapa. saya harus kontakan dulu sama yang di lapangan untuk tau masuk proyek jam berapa dan kira - kira keluar jam berapa. outfit ngantor bebas semi formal. jadi lebih santai. 

di kantor atau di lapangan sama sama ada untung ruginya. kalau di kantor untungnya dalam ruangan, adem, gampang fokus. jam istirahat/makan nggak keganggu, kalau pas selow bebas internetan atau nonton korea, semua fasilitas tersedia.  kalau di lapangan untungnya bisa pulang lebih cepat, misal saya masuk jam 6 pagi, pulang kantor masih liat matahari :)), trus berasa piknik juga karena ((( menyatu dengan alam ))), dan agenda kerja yang lebih fleksibel.

kalau nggak enaknya di kantor tuh ya sudah pasti merupakan kelebihan di proyek, begitupun selebihnya. nggak enaknya di proyek adalah kelebihan di kantor. 

nggak enaknya di kantor itu pulang nggak bisa liat matahari, tru juga kalau pas lagi PMS bisa disaster banget. karena kerjaan saya kan tensi tinggi, eh ketemu sama hormon monster cem PMS ya jadinya world war III gitu lah, asli bisa bad mood banget saya. kalau nggak enaknya di proyek tuh kadang saking fleksibelnya jadinya agenda molor atau nggak nemu titik sepakat, trus ngantuknya itu lho. angin sepoi sepoi pepohonan itu bawaannya ngajak tidur doang :((. cuaca juga kadang bisa nggak bersahabat banget di proyek.

saya jarang sih full 12 jam di proyek kecuali kalau pekerjaan itu masuk critical path atau punch line kayak pekerjaan pengecoran. sering - sering saya dalam 12 jam sehari itu full di kantor atau kombinasi kantor - lapangan. 

nah yang saya ceritain kali ini juga gitu, saya 6 jam di lapangan, 6 jam nya di kantor.


rasa - rasa nya ini pertama kalinya saya dapat proyek di kawasan wisata. jadi proyek saya ini adalah jembatan kayu. nah lokasinya di taman mangrove gitu. karena lokasinya di atas laut, jadi semua material se tukang - tukang nya dinaikin kapal. seru sih.

materialnya mostly kayu ulin dengan berbagai dimensi, di drop oleh supplier di pelabuhan terdekat. nah, kapal seperti foto di atas ini yang angkut materialnya bolak balik pelabuhan - lokasi.

tak terkecuali, saya juga naik kapal :)


saya beruntung bisa sekalian menikmati pemandangan Kota Bontang dan juga MATAHARI di project visit saya kali ini. sesuatu yang mungkin satu bulan sekali aja belum tentu bisa saya dapatkan.


well, kerjaan di dunia konstruksi nggak melulu gersang kok. yang hijau - hijau juga ada ~



Kantor, Bontang. 27 Juli 2018




Riffat Akhsan

Faizah and Her Enchanting Journey | Designed by Oddthemes | Distributed by Gooyaabi