02 July

 

2021 benar benar mengubah hidup saya.

awalnya, saya berpikir untuk resign dari kantor dan kembali bekerja untuk perusahaan keluarga sembari menyiapkan aplikasi beasiswa ke Negeri Para Peri. 

namun semua berubah dengan pengunduran diri saya ditolak kantor, saya naik jabatan, dan beasiswa ke Negeri Para peri tidak dibuka tahun ini karena wabah COVID-19.

jadilah saya di sini, masih di Balikpapan, belajar menjadi pemimpin bagi serombongan laki - laki yang bahkan beberapa dari mereka usianya lebih tua dari abah saya dan saya lebih pantas sebagai cucu mereka alih - alih atasan.

jabatan baru, tantangan baru, tapi peraturan nya masih sama. i must learn as fast as possible agar tidak terlalu lama proses adaptasinya.

manusia boleh berencana, mantan atasan yang resign dan membuat saya berada di posisi ini yang menentukan. beliau tidak memberikan saya bekal apapun untuk transisi dan melenggang kangkung keluar kantor setelah dilantik menjadi Aparatur Sipil Negara.

air mata di sepertiga malam mengalir setiap hari. memulai dari nol dengan progress seperti panjat pinang.

hari - hari penuh kecemasan dimulai, dan pada haribaan medical receipt antidepresan lah saya kembali.

saya didiagnosis menderita gangguan kecemasan dan depresi tingkat sedang. karena tekanan menjadi yang termuda dan perempuan satu - satunya.

dokter umi (psikiater saya) melakukan terapi obat dan konseling berkala untuk saya. beliau memberi sugesti untuk membuat logika saya tidak liburan. bahwa kantor saya maklum kok dengan progress saya. tidak mungkin saya bisa sekejab menyamai apa yang telah mantan atasan saya raih secara instan.

saya hanya perlu bersungguh - sungguh bekerja tanpa menjadi terlalu keras pada diri sendiri.

and it really works.

saya menyadari bahwa memang dunia tidak selebay yang ada di kepala saya. tidak apa - apa menjadi yang paling bungsu. karena memang saya adalah manager paling baru.

hari - hari terlewati, beberapa kali salah mengambil keputusan. beberapa yang lain mengundang tawa maklum kepala departemen, dan sisa nya mengundang kesabaran para peers sesama manager karena saya yang kebanyakan tanya.

one day, saya menyadari bahwa memang saya tidak memiliki hobi olahraga di Balikpapan ini. dulu waktu di Bontang saya rajin main Badminton. bersama saudara kembar saya dan teman teman lain, saya memegang bola depan permainan ganda campuran.
 
memikirkan bermain ganda campuran di Balikpapan, pilihannya adalah bermain bersama orang kantor dan para insan PUPR. wah, mereka semua smasher. bermain melawan mereka yang ada saya akan selalu ditarik kebelakang dan berakhir di smash keras.

tidak tidak, saya belum rela mengizinkan diri saya bermain Badminton di Balikpapan.

Berkenalan dengan Panahan

dimulai dari saya yang diwajibkan kantor mengikuti webinar besutan FHCI BUMN (Forum Human Capital Indonesia) dengan tajuk "Talent Management and Development BUMN".

Thinking Ahead, Thinking Across, Thinking Again

Adalah kalimat yang saya highlight Dan menghipnotis saya. bahkan hingga berjam - jam setelah webinar berakhir saya masih terngiang - ngiang dengan kalimat ini.

skill yang paling sering diujikan kepada seorang manager adalah kemandiriannya dalam mengambil keputusan. juga kemampuan meng-upscale anggota tim dengan baik. karena lebih banyak manager di luar sana yang cemas dengan perubahan. ingin nya proyek aman lancar tanpa masalah. padahal transformasi adalah keniscayaan. bukan seharusnya menjadi sumber kecemasan.

saya lalu berdialog dengan diri sendiri. berusaha menggali perasaan terjujur diri ini. benarkah sumber kecemasan saya selama ini adalah karena adanya perubahan ?

jawabannya adalah iya.

menghadapi transformasi yang merupakan keniscayaan bisa dilakukan dengan metode berpikir tiga tahap sebelum mengambil keputusan : berpikir kedepan, berpikir dari perspektif berlawanan, dan berpikir ulang.


saya lalu menyadari, bahwa sumber kecemasan saya dan root cause kesalahan saya dalam mengambil keputusan adalah karena dua hal : pertama, saya selalu terintimidasi jika dalam posisi underpressure, intimidasi inilah yang membuat saya skip berpikir dari sisi berlawanan dan berpikir ulang. padahal waktunya ya cukup cukup aja.

saya lalu ingat makna filosofis dari olahraga panahan hadist Rasulullah. bahwa panahan untuk melatih fokus agar tetap tenang di situasi underpressure. sementara berkuda adalah tentang ketangkasan mengendalikan power.

menembak dan panahan adalah pilihan terapi untuk kecemasan saya. namun melihat risiko, saya masih belum berani dekat - dekat dengan senjata api.

saya rasa, panahan adalah opsi terbaik.

Sabtu, 5 Juni 2021. adalah hari pertama saya berlatih Panahan di bawah pelatih bersertifikat. Bu Ana, pelatih saya adalah ibu - ibu sabar yang terus menekankan saya untuk sabar dalam berproses. beliau berkali - kali berkata bahwa goal beliau bukan tentang berapa anak panah saya yang sempurna. tapi tentang benar tidaknya teknik dasar saya dalam memanah.

karena target sasaran adalah hasil (hilir), sementara teknik dasar adalah metode (hulu). jika teknik dasar benar, maka saya sudah mengunci separuh keberhasilan.

evaluasi awal, Bu Ana mengatakan bahwa saya terlalu takut untuk melepas. melesatkan anak panah juga melibatkan keyakinan. perfect timing tidak hanya melalui mata pikir yang membidik, tapi juga mata hati yang yakin.

kemudian, again, beliau mengevaluasi lesatan anak panah saya yang terintimidasi oleh waktu.

fisik, mental, dan energi saya benar - benar dilatih dalam sesi 90 menit latihan itu. mengangkat busur panah itu berat lho, menarik busur dan melesatkan anak panah butuh kekompakan seluruh indera.

ketenangan, fokus, endurance, kesabaran, dan keyakinan saya benar - benar di elevate melalui olahraga ini. setelah sesi latihan selesai, efek bahagia yang saya rasakan amat luar biasa. saya merasa seperti pulang rapat Provisional Hand Over dari proyek yang sukses. sebuah excitement langka bahwa saya telah berhasil dan tidak ada rapat panjang melelahkan lagi di kemudian hari.

sekejab, saya langsung jatuh cinta dengan panahan.

kali kedua, Bu Ana berhalangan hadir. saya ditangani oleh asisten beliau. para Atlet Panahan Wakil Provinsi yang bermain di level recurve dengan jarak 70 meter.

wow, saya yang anak kemarin sore ini. pemain baru level recurve jarak 5 meter. awalnya terintimidasi, tapi mereka meyakinkan saya bahwa mereka adalah pembimbing saya, bukan pesaing. kami bermain di level berbeda.

berlatih di bawah bimbingan atlet dengan jam terbang tinggi berbeda rasanya dengan pelatih. kali ini, saya diajak ke pace mereka. keras, serius, tapi progress nya jelas. 

evaluasi kedua, berbanding terbalik dengan evaluasi pertama. para kakak senior ini mengevaluasi saya yang terlalu cepat melepas anak panah di posisi yang belum yakin. 

takes your time Faizah, kamu bukan atlet. tidak ada yang perlu dikejar. tidak ada sesi penilaian dengan lembar scoring yang harus dihadapi. nggak ada yang Faizah kejar, just trust the process and enjoy your archery moment.


iya ya ? apa sih yang saya kejar dari olahraga ini ? selain serbuan rasa bahagia setelah sesi latihan ?

dari panahan, saya belajar bahwa tidak semua episode hidup adalah arena kompetisi. beberapa memang iya, namun lebih banyak episode episode yang dijalani tanpa target apapun juga tidak apa apa.

panahan, benar benar filosofis. 

dan Allah memberi saya kenikmatan lain di luar  rasa bahagia setelah sesi latihan. saya benar - benar tangguh untuk tetap bisa fokus underpressure. saya menjadi lebih tenang sekalipun rapat yang saya pimpin alot dan anggota saya berdebat tak kenal lelah. pulang dari hari berat kini sudah tidak sesering dulu urusan sakit kepala.

saya, mendapat manfaat nyata dari hadist nabi tentang panahan. 
  
saya bahagia.




Balikpapan, 2 Juli 2021





Faizah Riffat M.-- doanya selalu sama setiap mau berangkat latihan ; semoga tidak hujan.


Pantai Sosial, bukan panti sosial.

saya tau pantai ini karena kantor saya, yang memutuskan mengadakan perayaan anniversary dengan menginap di villa dan camping. dihadiri oleh anggota kantor dan keluarga.



saya tau di Balikpapan memang banyak sekali pantai, dan pantai kampung Manggar adalah favorit saya

namun, pantai ini adalah lain hal.

mengunjungi pantai ini, membuat saya merasa tidak di Balikpapan.

memang jauh sekali pantai ini dari kota dan (menurut saya) pantai ini bahkan lebih jauh dari pantai Lamaru sekalipun mereka satu kelurahan. namun jauhnya jarak seakan terbayar, karena pemandangan kiri kanan menuju pantai penuh dengan kebun sayur milik warga di antara tingginya pohon kelapa.


pantai yang membuat perjalanan menuju nya saja sudah memberikan refreshment tersendiri. sekali lagi, saya hampir tidak percaya ini masih di Balikpapan.

ini adalah pantai swadaya warga di jalan sosial kelurahan Lamaru, patokan saya sih Rumah Detensi Imigrasi Balikpapan ya.


kami berwisata selama dua hari dan menginap satu malam. menikmati debur ombak, gemerisik daun pinus dan kelapa, serta kedamaian sebuah perasaan mindful


di sini juga akhirnya saya bertemu dengan wujud asli seekor ubur - ubur. binatang laut yang saya pikir baru bisa saya temui di S.E.A Aquarium Singapura.

ya Allah, Faizah kangen ke Singapur ya Allah.....


dibandingkan pantai ternama di bagian barat Balikpapan (Kemala, Polda, Adhi Pradana, Banua Patra) atau pantai ternama bagian timur (Manggar dan Lamaru). pantai ini lebih sepi karena asumsi saya ini adalah pantai lokal yang belum lama dibuka sebagai tujuan wisata.

sehingga, menjaga jarak dan menghindari kerumunan sangat mungkin dilakukan di pantai ini.


garis pantainya cukup panjang, mengelilingi pantai ini dari ujung ke ujung rasanya cukup lima belas menit. beberapa fasilitas dasar seperti kamar mandi, mainan anak anak, persewaan pelampung, dan warung makan juga tersedia atas inisiasi warga.


saya tidak tau berapa harga tiket masuk pantai ini. karena tidak ada loket khusus penjualan tiket seperti pantai komersial pada umumnya. hanya ada warga yang berjaga untuk menarik biaya. 

pertama kali ke pantai ini, kami digratiskan biaya tiket karena kami menyewa satu - satunya villa yang ada di sini. kunjungan selanjutnya biasanya saya lakukan pagi - pagi sekali sehingga setiap memasuki pantai ini saya tidak bertemu dengan warga yang berjaga.

jadi, bisa dibilang karena selalu datang (terlalu) pagi, saya selalu gratis masuk pantai ini.


pemandangan paling indah mengunjungi pantai ini adalah ketika air surut. foto - foto ini adalah dokumentasi pribadi saya saat laut sedang pasang sehingga menyajikan warna air kecoklatan.

jika sedang surut, air laut berwarna biru mempesona. fotogenic untuk diabadikan meski tanpa filter instagram.

jika untuk berenang, saya kurang menyarankan pantai ini. karena karangnya banyak dan tajam. jika air pasang pun ada binatang laut bernama coka - coka (bahasa lokal Balikpapan, saya juga tidak tahu apa padanan bahasa Indonesianya) yang bisa memberikan rasa gatal dan (kata warga) memiliki efek kram sehingga penderita harus dibawa ke Puskesmas Manggar. 

bukan, coka - coka berbeda dengan bulu babi. prasangka saya sih, coka - coka ini masih satu bangsa dengan ubur - ubur melihat efek yang ia timbulkan.

saya lebih menyarankan untuk berenang di pantai Manggar saja (atau pantai kampung Manggar, if you can access that private beach)

ah, pantai, laut, dan langit biru. vitamin bahagia saya yang beruntungnya selalu diberikan Allah ke hidup saya.  


Balikpapan, 2 Juli 2021





Faizah Riffat --- Have No Worries About Overdose Vitamin Sea at All Cost

03 February

 
time flies so fast. at beginning of this 2021. 

for me personally, 2021 gives me rapid changes. for my relationship progression, my career, my dreams, and my destiny.

first. i want to tell you that I got job's promotion.

this is a very huge unexpected things that happen in my life this year. at the end of 2020, i'm on my way to preparing my resignation letter in order to make such a step for my dreams. i'm more than ready to pack my stuff, back to Bontang, and set up a new business together with my twin sister while preparing to overseas dream.

it's beyond my expectation to assigned as Project Manager for a province region while i'm more than know that's i'm still on my impostor syndrom. my previous manager (and all of the PM inside my company) at 30 something when they get this position. meanwhile my ages is still 20 something. that's a long way to go for this position. moreover. this is a very huge responsibility. 

people said this is my luckiest career progression, for me this is a miracle destiny. my previous manager was resigned due her journey as a civil servant and my branch director gives his believing on me. i know i'm still far from ideal manager, i'm the youngest and the only woman in this technical scope. i don't have special ability whose can make this progress accelerate well. all i have just Allah and his guidance to keep my willingness to learn.

and oh yes, the motivation because of salary thing is real. i'm still human btw.

the second is about HERB. i'm beyond happy to our progression. i am truly realized that the things about my soulmate is fully God's disposes. but if i allowed to proposed, i'm still on my pray to wish he is the one. my one and only lifetime partner till jannah. amiin.


about my dreams, i believed everythings happen for a reason. due the COVID-19 outbreak, some country closed their border and it also impacted to my dream's process. but like my family said : just take a breath and be grateful for this point. you already run very hard. don't ruin this mercy from Allah by your ambition.

that's true. my forever mental constrain : lack of patient.

here i am now. with a new chapter on my journey at Balikpapan. i hope this changes leads another opportunity and opening a better better better destiny for me. amiin.

finally, stay healthy, keep on physical distancing, wash your hand, wear a mask, and be happy !
Balikpapan, February, 3. 2021






Riffat Akhsan, with her new PC from new desk.


23 January


sudah lama saya ingin menulis tulisan ini namun selalu tertunda karena malas atau memang beneran belum ketemu waktu yang pas.

ini cerita tentang Rafa. kucing putih dengan sedikit bintik hitam. berasal dari Ras Turkish Van. kucing gendut temperamental. 

dia adalah bos paling bos di kantor. suatu kali dia bisa marah sama kami semua. di lain waktu dia bisa mendusel manja di kaki kita.


rafa adalah kucing yang disayang semua orang. bermula ketika kami menemukannya di tong sampah depan kantor. warna bulunya yang putih seketika membuat salah satu anggota kami jatuh hati dan langsung memandikan rafa. semenjak itu rafa resmi menjadi penghuni kantor. 

ia hadir ketika kami rapat, ikut masuk ke ruangan jika kami lembur, bahkan menyambut di pintu begitu mendengar suara kendaraan di parkiran kantor. kami sayang rafa, sampai biaya makan nya masuk ke dalam anggaran operasional kantor. iya, setinggi itu kasta seekor rafa.

namun rafa adalah kucing rumah. bukan kucing liar seperti garong di luar sana. ini yang membuat si kucing jantan ini penakut. bahkan mendengar suara garong di halaman saja sukses membuat ia lari masuk ke dalam kantor. bahkan ketika ada kucing lain mencoba masuk teritori, rafa akan mendeka, dan bersembunyi di bawah meja sampai para kucing itu pergi.

apapun tingkah rafa, kami semua sayang padanya.


waktu tulisan ini dibuat, sudah berpuluh hari lebih Rafa mati. Rafa terkunci di kantor di hari terakhir 2020. padahal sehari sebelumnya Rafa masih semangat main bersama anak laki - laki rekan kerja saya. Rafa ditemukan mati membusuk dan penuh belatung di halaman belakang kantor oleh office girl kami pada Senin 3 Januari 2021. 

ya Allah Rafa, bahkan di akhir umur pun dia masih nggak mau merepotkan kami dengan menggali pasir sendiri. *elap air mata*

anyway, tidur nyenyak Rafa. you stay in my memory. "teman" pertama saya di awal penugasan di kantor wilayah.


 
sudah menjadi rahasia umum, bahwa sepanjang sisi beachside Kota Balikpapan mulai dari Jembatan Batakan I sampai dengan Jembatan Besar Manggar lahannya dikuasai oleh berbagai perusahaan. mulai dari regional, nasional, sampai dengan multinasional. 

posisi mereka yang di beachside dengan luas lahan fantastis memungkinkan para perusahaan tersebut membangun kantor, warehouse, parkiran, dan bangunan pendukung lainnya. sehingga, secara tidak langsung hanya karyawan di perusahan - perusahaan tersebut yang memiliki "priviledge" untuk mengunjungi pantai pribadi tersebut. yah, mungkin sekedar melepas penat setelah berjam - jam duduk di kursi yang sama.

masyarakat sipil bisa mengunjungi pantai dengan kualitas yang sama di area yang memang dijadikan objek wisata. seperti Pantai Manggar Segara Sari. disana, kita bisa mengunjungi pantai yang sama (karena mereka semua berada di garis pantai yang sama) plus ada layanan watersport dan berbagai infrastruktur pelengkap seperti mushola dan toilet.

namun, saya adalah introvert pemalas yang selalu berpikir berulang kali mengunjungi pusat keramaian. terlebih musim pandemi begini, bayangan akan berada sendiri di kamar isolasi Asrama Haji Balikpapan tanpa wifi benar - benar menjadi motivasi terdalam tidak ingin positif virus COVID-19.




tapi saya ingin melihat laut. 

saya teringat perjalanan dari pusat kota Denpasar menuju Uluwatu. sepanjang jalan banyak sekali papan petunjuk arah ke berbagai pantai yang namanya saya baru tau. Balikpapan juga  begitu. seperti Bali. garis pantainya panjang. sebut saja berbagai pantai di Balikpapan : Pantai Monpera, Pantai Adhi Pradana, Pantai Permata Asri, Pantai Kilang Mandiri, Pantai Merdeka,  Pantai Sepinggan, Pantai AURI, Pantai SPN di Stalkuda, Pantai Batakan, Pantai Belakang Bandara, Pantai Serumpun, Pantai Damba Enggang Borneo,  Pantai Seraya, Pantai Smacly, Pantai Wisata Rumput Laut, Pantai Banua Patra atau Pantai Kemala.

namun sampai hari ini saya belum pernah ke pantai - pantai tersebut. karena nggak tau masuknya lewat mana. hahahaha sedih 😭😭😭😭

bagi saya Pantai Balikpapan ya cuma dua : Manggar dan Lamaru. kuper banget ya Allah 😅😅😅

si cantik Pantai Lamaru

Area Nya Memang Sudah "Jadi" Sesuai Syarat Pengembangan Public Area, Jadi Emang Publik Enjoy Berkunjung ke Pantai Ini

kek di Nami Island Korea

balik ke cerita perjalanan saya ingin melihat laut. saya mencoba jalan ke area Melawai dekat pelabuhan Semayang. Ya Allah merinding, semua orang Balikpapan kayaknya tumplek di sana.  

pemandangan di Melawai sore sore

sempat juga jalan - jalan ke balkon nya Ocean Park. tapi males karena harus masuk mall dulu. lagian, itu mall sepi banget. i mean, sepi yang masih banyak tenant yang kosong.


lagian, bukan vibe laut yang seperti ini yang saya cari. saya nyari nuance laut yang pure. bukan nuance muda - mudi ingin foto karena melihat another spot so called instagram-able.

in case kamu belum tau, BOS adalah singkatan dari Balikpapan Ocean Square.

 

suatu hari, saya meninjau proyek preservasi jalan yang memang menjadi salah satu ruas dimana saya terlibat. yak betul, ruas Mulawarman. setelah selesai, sudah menjadi kebiasaan saya untuk langsung bubar jalan demi mengambil "jarak" dengan kantor. bukan style saya untuk haha hihi makan bareng kolega di luar selepas jam kantor. selama bukan mandatory. ini memang prinsip saya agar tidak terlalu jenuh. karena entah kenapa ya, saya tuh nggak bisa liat wajah kolega saya tanpa ingat kerjaan gitu.

proses "mengambil" jarak ini membawa saya dan sepeda motor saya memasuki gang tepat setelah Jembatan Besar Manggar (Pasar Manggar). saya berbelok memasuki jalan yang saya yakini akan bermuara di laut. benar aja, ini adalah kampung nelayan. dimana mereka memiliki "pantai pribadi" yang tidak terlalu jauh dengan Pantai Manggar Segara Sari. area pantai ini merupakan area penjemuran ikan asin. 

sore itu, saya menemukan nuance yang saya cari. warga Kampung Manggar yang menghabiskan sore dengan menikmati keindahan pantai pribadi kampung mereka. tidak ada tiket masuk, tidak ada insfrastruktur pendukung, tidak ada penjual satupun. 

anak - anak bermain sepak bola. beberapa membangun istana pasir. para orangtua menemani dan mengawasi anak - anaknya. saya juga melihat para remaja dan orang dewasa yang berenang di laut. saya bersyukur ternyata perangkat wilayah di kampung ini sudah mapping hazard dengan menetapkan garis batas titik terjauh area berenang. sehingga overthingking saya tidak menodai excitement yang saya rasakan.

fix, pantai ini langsung jadi favorit saya.



setiap saya pusing lemburan, atau ketika libur tapi saya nggak bisa ke luar kota, saya pasti ke pantai ini. menyenangkan menyusuri jalan mulai dari Bandara Sepinggan lurus hingga Pasar Manggar. rute yang bebas dari kendaraan berat di hari libur. memberikan sebuah resfreshment karena rute ini bukan rute saya berangkat kantor. benar - benar suasana baru.

mau itu macet, ibu - ibu naik matic yang sudah barang tentu perilaku berkendaranya ngawur, maupun hambatan samping yang tinggi karena banyak sekali kendaraan keluar masuk gang maupun penjual makanan dan minuman tidak membuat saya bad mood. karena saya menuju my hidden sanctuary. ikut menikmati priviledge warga Kampung Manggar dengan pantai pribadinya.

pulangnya saya sering mampir di jembatan manggar besar yang menyuguhkan pemandangan para pemancing dan warga lokal dengan penjual salome di sana sini. such a heartwarming scenery dimana masing - masing individu mengambil nafas dan bahagia dengan cara sederhana.


karena unconsented issue, saya nggak bisa foto orang orangnya. tapi setidaknya saya bisa foto pemandangan dari atas jembatan manggarnya.  

meskipun jauh dari area kost dan kantor saya (saya sering pegel sendiri kalau nyetir kesana) tapi pantai manggar dan jembatan manggarnya selalu memberikan saya kebahagiaan dan rehat pikiran dari sibuknya pekerjaan.

apakah ada pantai yang amat sangat ingin saya kunjungi ? ada, namanya Pantai Adhi Pradana. Pantai Pribadi yang menjadi halaman belakang kediaman resmi Kapolda Kaltim. pantai ini boleh dikunjungi masyarakat melalui Pantai Kemala. 

gambar dari google, saya berdoa kenyataan nya seindah gambar.


14 January

sumber gambar : shopee
 

buku agenda terbaik, untuk mengatur waktu dengan baik. kira - kira ini alasan saya akhirnya melabuhkan hati membeli Planner 2021 produksi RA Planner ini. beberapa alasan lain yang mendorong saya membeli planner sebagai bagian dari sesi journaling di 2021 ini adalah  cover, warna, dan caption. poin poin ini muncul pada proses consideration. 2021 harus memberikan optimisme, semangat, dan harapan. hard cover, warna kesukaan saya (blue sapphire), and the future is bright.

yep, the future is bright. amiin.



lantas, apa sebenarnya kegiatan journaling itu dan apa aja isi dari Planner 2021 saya ?

hmm kita bahas apa itu journaling yaaa.

menulis jurnal adalah salah satu cara mengurai isi pikiran agar beban hidup terasa lebih ringan dengan cara menulis pada sebuah medium yang sudah dikondisikan. organized your emotions for better mental health.

medium ini merupakan sebuah buku yang disebut planner. yaitu kombinasi antara buku agenda dan buku harian. di planner ini kita bisa menulis perasaan juga pekerjaan. tujuan dari planner ini adalah sebagai medium untuk memindahkan emosi negatif kita untuk sesuatu yang lebih positif. 



penelitian menunjukkan bahwa tujuan utama dari journaling adalah melatih kita untuk menyadari diri di saat ini. mindfullness. ini penting untuk meningkatkan kepercayaan diri, daya ingat, kreativitas, dan merecovery kelelahan mental. 


kegiatan ini merupakan kegiatan yang menyehatkan dan menyenangkan. dimulai dari mengurai keseluruhan beban di hati dan pikiran. merapikannya dalam kotak - kotak di otak. kemudian melakukan refleksi, self healing, dan melanjutkan hidup. 

kira - kira begitu. 

dalam proses memilih planner sebagai medium journaling, setiap orang memiliki pertimbangan berbeda sesuai kebutuhan mentalnya. beberapa ingin simple but organized dalam merapikan to do list tak berkesudahan (seperti saya). beberapa baru belajar tentang journaling dan ingin menyalurkan hobi seni dengan membeli planner penuh stiker dan hiasan. beberapa yang lain ingin 2021 yang lebih waras dengan melakukan terapi mental health dengan khusus membeli  well-being journal planner 2021.

kalau saya, berikut isi planner saya :



hal yang saya cinta banget sama planner ini adalah : ikigai, lembar mewarnai, interaksi dengan al qur'an, dan monitoring ibadah rutin. saya salut dengan mendalamnya riset yang dilakukan tim RA Planner. mereka benar - benar menemukan bukti nyata apa - apa saja yang memang perlu dirapikan sehingga hidup lebih terorganisir. kemudian hasil riset tersebut divisualisasikan ke dalam bahasa desain yang menyegarkan pikiran seseorang seperti saya yang nggak ngerti desain sama sekali ini. 

interaksi dengan Al-Qur'an dan monitoring ibadah rutin terasa benar - benar merapikan jadwal ibadah saya dan secara smooth mendorong saya untuk lebih disiplin lagi. saya jadi tau tingkat konsistensi kegiatan spiritual saya dalam satu minggu.





sebelum berkenalan dengan planner untuk journaling, hidup saya terasa monoton mampus dengan agenda seharga lumayan yang wajib dimiliki oleh insan kantor saya (at same level). agenda tersebut  (sepertinya) dirancang untuk lebih dari satu tahun (di tahun 2019, saya sudah menemukan kalender 2023. wow wow wow, ini agenda apa olimpiade sih ? empat tahun sekali baru boleh ganti).

agenda ini dibuat plain tanpa warna sehingga saya selalu menerka kapan kiranya kertasnya habis, kapan saya harus mengisinya lagi (isiannya hanya tersedia di gramedia btw, dan saat saya punya agenda itu 2 tahun saya habis di lapangan dan di Kota Bontang yang belum punya Gramedia. hiks). segala kekakuan dan "up to me" pada agenda tersebut sampai - sampai membuat saya berpikir beberapa kali ketika ingin menulis. 

formatnya terlalu monoton. saya disuruh mikir sendiri. 


sampai akhirnya suatu hari saya ganti tote bag. kalian tau kan, tote bag mbak - mbak itu setara dengan kantong ajaib doraemon ?

saya ingat pada suatu titik dimana saya merasa tote bag saya berat banget dan khawatir talinya putus. wow, this is new. tidak pernah saya kasihan sama tote bag dengan khawatir talinya akan putus karena beban hidup yang saya titipkan di sana.

bye bye agenda bapak - bapak kaku dan bosenin. agenda yang so called exclusive just for executive. 2021 saya harus lebih ceria dengan planner full colour. semoga setelah ini hidup saya menjadi lebih berwarna.

agenda seharga serum shiseido itu tetap saya pakai. tapi buat rapat doang. my daily journal pakai planner 2021 punya RA Planner dong.....


anyway, selamat tahun baru. selamat membuka lembaran baru. semoga hidup kita ada perubahan ke arah yang meingkat dan keadaan menjadi jauh lebih baik.

kalau kamu masih belum punya planner, ini waktu yang tepat untuk beli. karena semakin mendekati akhir bulan Januari, kurva permintaan Planner 2021 pastinya semakin menurun. maka, akan banyak diskon untuk pembelian planner apapun di e-commerce kesayanganmu.

happy journaling, terima kasih sudah membaca 😇





Balikpapan, 14 Januari 2021





Riffat Akhsan, ---yang hari ini dijadwalkan ikut rakernas tapi matanya digandolin anak gajah. ngantuk parah.





12 January

 


as far as i know, Watson itu (sepertinya) bekerjasama dengan pabrik di Korea sana sebagai manufaktur skin care. jadi mereka menformulasi dan memproduksi product skin care dan pada saat dipasarkan di Indonesia melalui gerai watson, ada emblem nama "by Watson" yang disematkan di produk tersebut.

product ini adalah jenis eye cream pertama yang saya beli. karena susah sekali bagi saya menemukan produk yang klik di hati dan kemudian membelinya. 

karena ini adalah produk cream ya, jadi saya nggak expect dia bakal langsung ngasih hasil yang cepat seperti jenis serum. 

waktu membeli ini kebetulan saya memang dalam rangka melengkapi 10 step skin care. yes, you read it. saya pernah melengkapi 10 step itu dan memakai keseluruhannya setiap malam. hoho. 

selain itu karena pada saat itu saya dihajar deadline godzila yang mengharuskan saya begadang bermalam - malam yang sukses memberikan bonus panda pada mata saya.

jadilah, di luar ambisi melengkapi slot eye cream yang memang belum terisi saya bermaksud menghilangkan panda di mata saya. enggak, saya nggak boleh kalah sama lemburan. buat apa lemburan sampe gila kalau uang jerih payah itu nggak dibelikan skin care.

ya kan ?

satu hal yang saya suka banget dari eye cream ini adalah : wanginya. Allah, sebelum tidur pakai eye cream ini beneran ngasih sparks nggak jelas tapi nyenengin (you know what i mean, kan ? hehe) dengan mencium wanginya. so, the things that I Love about this product is about the fragrance. 

teksturnya light, waktu dipakai agak lama keringnya. jadi bukan tipe yang cepat menyerap gitu. bentuknya tube dengan warna tutup yang glowing. dan isinya (menurut) saya banyak, nggak abis - abis aja gitu padahal saya pakai tiap malam. cukup oke untuk harga yang nggak sampai seratus ribu rupiah.

efeknya ? hmmm, dari produk ini saya belajar bahwa sepertinya seluruh produk manufaktur si Watson ini nggak memberikan hasil yang instan. kita harus rutin pakai untuk tau hasilnya. well, di saya mata panda dan kerutan berangsur - angsur memudar dan hilang setelah rutin pakai berbulan bulan. haha.   

so, repurchase ? hmm kayaknya nggak deh.

terima kasih sudah membaca tulisan ini.





Balikpapan, 12 Januari 2020





Riffat Akhsan, --- yang lagi lagi dikejar deadline Berita Acara PHO.

Faizah and Her Enchanting Journey | Designed by Oddthemes | Distributed by Gooyaabi