02 October

sumber gambar : dramabeans

kegantengan Ji Chang Wook yang manakah yang kamu pungkiri ?

inilah yang saya syukuri. setelah tamat ngebucin om Jisung di drama korea Doctor John akhirnya saya dapat drakor untuk ngebucin lagi. dan nggak tanggung - tanggung, tvN ngasih oppa Ji Chang Wook aja dong sebagai lead male nya uwuwuwuwu.

inilah drama pertama oppa Ji Chang Wook setelah jagat perdrama korea-an ditinggal oppa ganteng selama dua tahun untuk wamil. kemunculannya kali ini terasa beda. saya merasa oppa semakin matang, mature, dan yang pasti GANTENG. ibarat orang LDR trus akhirnya ketemuan dan memutuskan untuk bersama selamanya ~

oke jadi itu kesan pertama nonton drama ini. Ji Chang Wook lah alasan saya nungguin drama jum'at - sabtu ini.

terlepas dari kebucinan saya, harus diakui Ji Chang Wook adalah aktor yang selektif memilih naskah. pemilihan naskah dari drama yang dia bintangi merujuk kepada kondisi dia saat itu. seperti drama suspicious partner yang saya drop di tengah cerita karena menurut saya itu drama yang dibintangi Ji Chang Wook untuk kejar setoran mengumpulkan pundi - pundi won sebelum wamil HAHAHAHA.  

The K2 merupakan drama (serius) terakhir yang saya tonton sebelum oppa wamil. dan emang sebagus itu. sampai hari ini saya masih ingat jalan cerita drama itu.

sumber gambar : dramabeans

menjiwai peran adalah kekuatan akting Ji Chang Wook. inilah yang membuat banyak orang mengkategorikan drama ini ke dalam fantasy - romance. tapi tidak menurut saya. jalan cerita drama ini terasa nyata. ntah kenapa. 

bercerita tentang Ma Dong Chan (Ji Chang Wook) seorang PD - nim alias produser berbakat yang menggawangi acara reality show berjudul "Surga Eksperimen Tanpa Batas". sebuah reality show yang menghibur dan menakjubkan. kepiawaiannya dalam mengolah konten acara menjadikan Ma Dong Chan meraih berbagai penghargaan.  

suatu hari, Ma PD-nim merancang sebuah tayangan eksperimen yang fenomenal. melibatkan seorang ahli kimia, percobaan cryonic ini merupakan percobaan untuk membekukan manusia selama 24 jam untuk kemudian dibangunkan kembali. percobaan ini diyakini akan mengingkatkan kualitas hidup mamalia. percobaan yang sudah berhasil pada lumba - lumba kemudian diuji coba kepada manusia.

subjek uji adalah dua orang. yaitu Ma Dong Chan untuk subjek uji laki - laki. dan Ko Mi Ran sebagai subjek uji perempuan. singkat cerita ada konspirasi dalam eksperimen ini. sehingga yang tadinya hanya membekukan subjek uji selama 24 jam menjadi 20 tahun. proses pengujian ini terjadi pada tahun 1999. 

20 tahun kemudian, yaitu tahun 2019 lah cerita sebenarnya dimulai. Ma Dong Chan dan Ko Mi Ran kemudian terbangun dan mengalami kelainan fungsi tubuh. dimana karena efek pembekuan mereka harus bertahan hidup dengan suhu tubuh 31.5 derajat celsius. 

karena baru nonton 2 episode saat saya menulis cerita ini, jadi saya nggak bisa cerita banyak. yang jelas drama ini lucu dan menantang. saya mencium aroma romansa dalam perjalanan Ma Dong Chan dan Ko Mi Ran dalam mengungkap apa sebenarnya dibalik proses pembekuan mereka.

duh kan, jadi nggak sabar nungguin download nya yang keluar hari sabtu - minggu.

banyak yang menyayangkan kenapa Won Jin A yang mendapat peran sebagai Ko Mi Ran. menurut para bucin Ji Chang Wook, Won Jin A dinilai kurang cantik untuk peran Ko Mi Ran. hmmm saya justru senang dengan kehadiran Won Jin A dalam drama ini. benar, dia memang kurang cantik dibandingkan lawan main Ji Chang Wook di drama - drama sebelumnya. namun saya rasa writer-nim memilih Won Jin A karena ia memenuhi sketsa penokohan Ko Mi Ran. benar saja, saya melihat Won Jin A seperti menjadi dirinya sendiri dalam memerankan Ko Mi Ran. ia yang hangat, ceria, dan penyayang. jadi saya setuju - setuju aja dengan sosok Ko Mi Ran yang diperankan Won Jin A.

tentang alur cerita, saya punya feeling kalau cerita drama ini semakin lama akan semakin berat. jadi, jangan kaget kalau nanti unsur komedinya diberi porsi yang semakin sedikit dan porsi misteri yang semakin berat.

anyway, bucin Ji Chang Wook wajib banget nonton drama ini. karena kegantengan hakiki seorang Ji Chang Wook bertebaran dimana mana dalam drama ini. 

dadah ~  



Bontang, 2 Oktober 2019





Riffat Akhsan -- yang lagi ngemil kacang atom dan minum thai tea di rumah tenaga ahli.

18 September


di suatu pagi yang cerah, Bos VDEC (salah satu direktur dalam holding tempat saya bekerja, perusahaan konstruksi spesialis dalam kota untuk proyek non tender). meminta saya untuk meninjau proyek pengamanan jembatan di daerah Guntung. 

Guntung ini merupakan salah satu kecamatan tertua di Kota Bontang. setiap tahun diadakan Erau di tempat ini. erau pelas benua namanya. ngomong - ngomong soal erau pelas benua, baru tahun ini saya berkesempatan melihat untuk pertama kalinya selama hidup di Bontang. datang juga karena ada undangan, maklum mbak - mbak proyek konstruksi agak - agak goblok kalau urusan sama kebudayaan.

karena proyeknya non tender, saya juga nggak ekspektasi penanganan jembatannya di sungai sebesar sungai mahakam. trus dari narasi Bos VDEC proyek ini kategori pengadaan yang urgent karena banjir besar beberapa bulan lalu.

saya dibriefing kalau tukang dan pengawas lapangan baru hadir jam 10. karena katanya air sungai pasang. 

begitu saya datang, LAH KOK SUNGAI NYA KAYAK GOT AJA SIH. 


ekspektasi saya terhadap sungai guntung adalah sungai yang ada buaya nya. sungai yang sempat viral video buaya yang bersahabat dan jinak dengan penduduk. begitu datang, LAH MANA BUAYA NYA. 


WE WANT BUAYA.

oke,

lupakan tentang buaya, mari bicara mamalia alias pengawas lapangan proyek ini. meskipun duluan saya nyampe lapangan dibanding dia. saya nyampe lapangan dia baru bangun tidur -____-. tapi yang saya suka dari dia adalah karena pengawas lapangan saya ini cakap. apapun hal teknis jembatan realisasi lapangan yang saya tanyakan dia bisa jawab. jadinya saya nggak harus meraba mulai darimana analisis saya.

akhirnya dia saya traktir boba. 



setiap proyek punya karakteristiknya masing - masing. tidak semua proyek punya pemandangan indah. termasuk proyek ini. saya yang lupa pakai sneakers harus rela melewati sempadan sungai yang tidak rata dan isinya kandang ayam semua menggunakan sepatu flat.  

proyek jembatan adalah cinta pertama saya. jadi, dijabanin aja lah.

Riffat Akhsan dan Pengawas Lapangan

dinding pengaman sungai nya melar. kayak badan saya. adalah salah satu hal yang saya tinjau di proyek ini. jadi saya harus menghitung selisih kubikasi bronjong melar ini terhadap gambar rencana. inilah tugas saya sebagai insinyur di proyek ini.


yang sudah rapi dibangun ternyata dikikis dari dalam. sama kayak hubungan mati yang kamu jalani kemudian terkikis karena kenyataan dirimu sendiri yang kamu sadari sudah berubah. ASHIAAAPPP

inilah hal paling penting dari kunjungan saya. akibat banjir, badan sungai mengalami agradasi dan degradasi. batimetri sungai yang mengalami degradasi membuat abutment jembatan di sungai ini berkurang kekuatannya akibat perubahan daya dukung tanah. inilah yang kemudian diperbaiki agar supaya jembatan yang menjadi satu-satunya akses masyarakat tidak runtuh dan menimbulkan korban jiwa. 

mungkin hati juga gitu kali ya, ketika terjadi perubahan kondisi. ya kita harus sadar diri untuk juga melakukan perubahan. atau kita bakal runtuh.

mbak, mbak. udahan dong curhatnya ~ *ditendang masyarakat*


yasudah, segini dulu cerita saya. sampai bertemu di cerita project visite selanjutnya. doakan saya nggak malas nulis blog yaaaa.

dadah ~




Bontang, 18 September 2019




Riffat Akhsan, yang lagi ngerjain draft final quantity proyek muara bengkal.

27 May





1. Micellar Water

saat ini saya pake Garnier Micellar Water, tapi tinggal sedikit. kayaknya habis ini mau ganti pake Micellar Water nya Watson. lumayan 100 ribu dapat setengah liter. bisa buat air wudhu. #eh




2. Face Wash 

saat ini saya pake 2 sabun muka : Garnier Sakura White untuk pagi. Senka yang Perfect Whip kalau malam dan ketika muka saya sekotor dosa. kalau ke proyek sudah pasti saya bawa Senka. karena aduh debu batching plant dan pengecoran itu sungguhlah terlalu.



3. Exfoliating

awalnya saya mau pake Bio Essence untuk Exfoliating, ternyata jodohnya sama Safi Deep Exfoliator. karena Exfoliating ini nggak boleh dipakai setiap hari, jadi saya pake nya selang - seling. trus hanya saya pakai saat malam aja.



4. Toner

saat ini saya lagi cinta sama toner alami berupa cuka apel merk S&W. tapi mungkin kedepan saya mau coba Emina Face Toner.



5. Essence

Essence lagi - lagi saya pake Garnier. baik Garnier Pure Essence maupun Garnier Sleeping Essence. dua - dua nya yang Sakura White. tapi ntah kenapa saya lagi tergoda buat coba Benton Snail Bee High Content Essence.

6. Serum


serum saya pake Some By Mi. aduh duh duh itu kecintaan sekali. tapi kadang saya selingin dengan serum nya Garnier. lagi lagi Sakura White.





7. Mostourizing

mostourizing saya pake the one and only Nature Republic 92% Aloe Vera.



8. Sheet Mask / Clay Mask / Black Mask / Nose Mask

nah item kategori ini yang bikin saya semangat lembur hahaha. karena masker itu banyak sekali di pasaran dan semua lucu - lucu.

kalau masker yang powder saya punya merk lokal rumah rempah yang Green Tea sama masker Killer Queen yang Red Rose. saya juga pake masker Aztec.

sheet mask saya masih pegang Innisfree.

black mask saya suka punya Freeman yang Charchoal + Black Sugar Mud. kalau sodara kembar saya lebih suka Bio Aqua Activated Carbon Peel Off Mask.

clay mask saya suka Innisfree Super Volcanic Pore Clay Mask.

nose mask saya lagi cinta sama Innisfree yang Jeju Volcanic Lava. aduh itu terniat angkat komedo nya.

untuk masker emang saya terobsesi untuk angkat komedo. karena saya perang banget sama komedo.


9. Sun Screen


sun screen saya masih pegang Emina sama Garnier Sakura White. biasanya mereka berdua saya tumpuk jadi satu biar ceritanya double protection gitu.

10. Eye Cream

jujur saat ini saya merasa masih belum perlu pake eye cream karena merasa udah di back up sama mostourizer si Nature Republic itu. karena problem saya di mata adalah mata panda.

tapi kalau besok - besok khilaf beli eye cream nggak tau lagi hahaha.

Photo by Charisse Kenion on Unsplash

saya banyak banget mention produk garnier dalam list ini karena saya udah pake ini dari jaman saya masuk SMP yang cuma tau nya skin care itu sabun muka doang. 


skin care di mata mbak mbak proyek

banyak banget ya nyinyir sama cewek yang hobby skin care an. beberapa cowok - cowok di proyek juga sering nanya ke saya soal skin care dari perspektif cewek. beberapa membawa masalah finansial/anggaran bocor/boros maksimal urusan skin care di kalangan cewek.

well pendapat saya adalah :

skin care adalah cara perempuan menghargai dirinya sendiri.

saya menulis di sini tidak bisa dibilang mewakili populasi ya. banyak juga rekanan saya di proyek yang nggak pake skin care sama sekali selain sabun muka. meski ada juga yang seperti saya suka skin care

make up dirasa berlebihan. sementara debu konstruksi dan panas matahari itu hadir all out di lapangan. saya juga nggak mau jadi itik buruk rupa meskipun saya perempuan sendiri di proyek konstruksi. sehingga selain alasan kebutuhan, skin care juga membantu saya (mbak - mbak konstruksi) untuk tampil "natural" di lapangan (saya selalu nggak make up an kalau di lapangan). 

karena saya di proyek konstruksi nggak berniat lenongan dengan tampil full makeup dan memecah konsentrasi tukang besi. 

nggak make up gini aja langganan dipatahin hatinya sama tenaga ahli #curhat.

skin care adalah cara saya untuk tetap waras dan merasa "perempuan". karena berada di proyek konstruksi membuat saya berpikir, bertindak, dan memutuskan sesuatu berdasarkan alur pikiran kaum adam.


"logis" urusan belanja skin care


sebagai cewek, goal saya memakai skin care itu : wajah nggak kusam, nggak jerawatan, pori - pori saya mengecil, dan kulit wajah saya sehat.

untuk menuju goal ini ada banyak banget produk yang tersedia di pasaran. inilah yang sering bikin cewek kalap belanja dan bikin para cowok pusing. 

kalau menurut saya, rasionalitas nggak boleh hilang untuk urusan belanja skin care.

saya punya prinsip, untuk satu kategori (kecuali masker) saya hanya boleh punya satu produk. membeli lebih dari satu produk diizinkan dengan alasan yang logis (bukan mengada - ada atau cuma sekedar pengen). contohnya sabun muka saya dua (saya beli Senka belakangan setelah Garnier)  karena saya merasa Senka emang lebih asoy ngebersihin muka saya dari debu semen dibanding Garnier.

kemudian serum, Some By Mi saya habis pas kebetulan saya lagi di hutan. serum yang ada saat itu adalah Garnier. makanya serum saya ada dua.

selain karena fact excuses, saya hanya mengizinkan untuk membeli produk baru setelah produk lama saya habis. ini juga berlaku kalau saya mau ganti merk. jadi biar saya tergoda gimanapun nyobain merk baru kalau punya saya belum habis ya saya sekuat tenaga menahan diri untuk nggak beli.

disclaimer : semua produk yang saya sebut tidak termasuk produk yang nggak cocok di muka saya ya. kalau nggak cocok ya langsung saya hempas. 

beberapa teman saya yang suka gonta - ganti merk skin care memilih ukuran travel size untuk produk skin care yang mereka beli. karena dirasa lebih efektif dan efisien.
semua kembali ke preferensi 

skin care itu tentang rajin tidaknya mencari referensi dan tentang kaya nya wawasan product knowledge

saya sering ditawarin produk SK-II bahkan La Mer untuk skin care saya. tapi saya ngerasa belum butuh. ya nggak tau lah ya kalau nanti saya udah masuk ke fase anti aging. tapi saya merasa produk yang saya pakai saat ini saja sudah lebih dari cukup. produk memang punya efek yang berbeda satu sama lain. tapi semua kembali ke preferensi kita masing - masing.

goal mu apa ? trus tahapan skin care kamu gimana ? apakah dia memiliki banyak tahapan atau lebih memilih cutting step dengan memprioritaskan produk - produk two in one atau three in one jadi memutus tahapan skin care an ? trus apakah skin care saat ini benar - benar dibawah harapan atau bagaimana ?

hal - hal diatas sih yang jadi pertimbangan saya sebelum memilih produk. terlepas dari harganya berapa.

beberapa teman saya memiliki budget skin care tetap setiap bulan. selama produk tersebut masuk budget dia akan beli. jadilah dia koleksi. 

saya cukup setuju sih sama langkah budgeting ini. karena hidup kita kan nggak cuma untuk skin care. masih ada tas dan sepatu berjuta - juta yang masuk ke wish list.

soal ketersediaan. saya adalah orang yang kalau darurat pas skin care saya habis saya bakal cari produk Garnier karena pasti di hutan pun ada. namun beberapa rekanan saya juga banyak yang skin care nya  setia pake viva atau wardah karena alasan mudah didapat.

jadi jangan terlalu percaya ya teman - teman kalau ada yang bilang skin care mbak - mbak proyek itu branded semua. enggak kok, buktinya saya juga masih pake punya drugstore

Photo by Curology on Unsplash

akhir kata, skin care itu tentang konsistensi. ya percuma semua skin care kamu mahal - mahal tapi kamu nya nggak konsisten trus skin care nya kadaluarsa dan berakhir di tong sampah. sayang banget. 

beli skin care level bawah, tengah, atas itu semua tentang preferensi. semua itu pilihan. mau pake skin care atau nggak pake skin care itu juga pilihan. 

yang penting jangan ada nyinyir di antara kita.

ciao.





Bontang, 27 Mei 2019





Riffat Akhsan --- yang berharap kulitnya glowing kayak mbak Song Hye Kyo.

07 May


setelah masa - masa senggol bacok, kantor saya punya kegiatan yang namanya "rekreasi".

bukan, rekreasi di sini bukan semacam outing dengan berbagai kegiatan team building.

kami semua berkumpul bersama mengunjungi proyek yang "terpilih". tujuannya untuk merekatkan kembali hubungan antar rekan. karena tidak ada yang lebih merekatkan selain berada dalam satu perjalanan.

proyek yang terpilih ini biasanya merupakan proyek tahap tengah - akhir yang naga - naga nya akan mengajukan contract change order / balanced budget dan ingin mengajukan addendum.


kali ini proyek yang saya kunjungi berada di kecamatan Batu Ampar. sebuah area tepian sungai dengan penduduk mayoritas pegawai perusahaan sawit dan petani karet.

namanya juga project visite, yang mejadi wisata nya adalah silaturahmi bersama tenaga ahli  tinjauan proyek itu sendiri. jadi kami semua urun rembuk di lapangan. diskusi, menganalisis, dan mencari solusi bersama untuk kemajuan progress report. plus mengumpulkan data untuk nantinya diolah di kantor sebagai bahan rapat.



saya selalu suka dan antusias setiap project visite. karena saya suka dengan cara kerja lapangan yang banyak ilmunya. keramahan para mas - mas tenaga ahli dalam struktur organisasi proyek, kearifan para tukang - mandor - kepala tukang yang bikin ketawa, serta suasana lapangan yang memberikan energi berbeda untuk saya.

saya menyelam sambil minum air saat project visite. kerja iya, kulineran iya, jalan - jalan juga iya.


kalau di Batu Ampar ini saya terkesan dengan kulinernya. di sini saya diajak makan dengan lauk daging rusa. wow. beruntung, saya udah cek daging rusa ini halal untuk dimakan.

Batu Ampar memantik rasa syukur saya yang "mungkin" pudar terbuai fasilitas kota. di sini listrik PLN hanya menyala 12 jam. untuk area pusat kecamatan, selebihnya nyaris tidak teraliri listrik. jaringan sudah 4G memang. tapi diluar pusat kecamatan benar - benar tidak ada sinyal.

ini jugalah yang membuat saya harus begadang lembur menunggu data yang dikirim dari proyek ini di musim - musim bikin laporan. karena mas - mas tenaga ahlinya kan di lapangan, trus sore baru pulang. ketika berada di base camp baru bisa kerja dan berkomunikasi dengan saya yang di kantor.



infrastruktur merupakan asa di daerah ini. masih banyak area - area yang terisolasi jika turun hujan.

mobil kami sempat tenggelam hampir satu meter dalamnya di lumpur saat masa - masa penyerahan lapangan awal - awal proyek dulu. mobil dengan penggerak empat roda harga mati di sini.

selama di lapangan saya banyak merenung. bagaimanakah masyarakat sini kalau berada dalam kondisi gawat darurat dengan kondisi infrastruktur yang sulit begini ? 

bukan hal baru. kontemplasi seperti itu selalu muncul setiap project visite karena memang kantor saya spesialis jalan jembatan. namun kontemplasi itu selalu sukses membuat saya malu dengan keluhan rutin saya ke mbak - mbak costumer service tentang bandwith internet yang melambat walau sedikit.


saya selalu kagum dengan profesionalisme para insinyur teknil sipil di lapangan. mereka yang bermental tangguh di lapangan yang keras. menghadapi berbagai kendala psikososial dari warga, kejenuhan bekerja, juga tekanan dari kantor. dan yang pasti, memiliki kemampuan teknis dan psikis yang cakap sehingga dapat diandalkan untuk menjadi problem solver.

mereka yang saya yakin dulu jaman sekolah pasti ikut pramuka karena tau benar bagaimana caranya enjoy di hutan.




lapangan selalu memberikan suasana menyenangkan untuk saya. alat - alat berat yang eksklusif dan spesifik untuk metode pelaksanaan tertentu  hadir di lapangan bagai eksibisi. bahagia rasanya melihat bidang yang memang saya cintai "hidup" dalam realita. bukan hanya tampil di jurnal, literasi, dan dokumentasi belaka.

pengalaman itu berharga.


di jalan pulang, saya berdoa agar para rekanan saya selalu sehat - sehat. proyek kami berjalan lancar sesuai target. serta jika terjadi masalah, kami bisa mengatasinya.

amin.


Bontang, 8 Mei 2019





Riffat Akhsan -- yang lagi menyusun draft justifikasi teknis.






01 May

Photo by Helloquence on Unsplash

masa - masa tender dan persiapan termin invoice ditambah sparks joy berupa pemberitahuan adanya contract change order/addendum adalah masa - masa saya nangis darah.

masa - masa ini semua orang kantor senggol bacok karena tensi tinggi. apalagi karena budaya kantor saya Korea dengan palli - palli nya.  rasanya di masa - masa ini saya ingin membelah diri  berdasarkan jumlah proyek yang saya tangani.

tapi kan saya manusia ya, bukan amoeba. jadi mukjizat kalau saya bisa membelah diri.

kalau udah di masa - masa ini orangtua saya udah no comment liatin anaknya nggak ngerjain kerjaan rumah sama sekali. bangun tidur, shalat, ngebekal roti sama kopi, berangkat ngantor. pulang kantor makan sore. ngendon di kamar laptopan ngerjain kerjaan trus langsung tidur. keluar cuma buat shalat sama ke kamar mandi.

capek, jelas. stress, udah pasti. meskipun menurut saya benefit yang saya dapatkan jauh diatas capek dan stress nya.

ini cara saya tetap bertahan di masa - masa senggol bacok ini :

Time Management, Energy Management.


Photo by Trent Erwin on Unsplash

dalam masa - masa ini, instruksi bertubi - tubi adalah pasti. saya harus siap dengan revisi dan tambahan instruksi berkali - kali. namun, saya punya kartu. namanya deadline. saya bisa menyusun timeline kapan pekerjaan saya harus selesai. saya juga memiliki sekian hari dikali dua puluh empat jam selama timeline tersebut. saya juga punya waktu dua puluh empat jam yang bebas saya atur untuk menyelesaikan tugas tersebut.

dalam satu hari, tidak mungkin energi saya selalu full charge. karena tubuh saya ibarat baterai handphone : bisa lowbat.   hal inilah yang amat sangat cerdik harus diatur. saya membagi kapan saya harus tidur, makan, ibadah, dan bersantai. dalam sehari semua aspek itu harus kebagian porsi. biar kondisi mood dan tubuh saya terjaga guna mencapai target. 

karena saya sama sekali tidak berniat resign.

Organizing My Worklist, dan Mengurutkannya Sesuai Skala Prioritas.



Photo by Renáta-Adrienn on Unsplash

analoginya seperti teknologi big data. saya menulis semua worklist saya ke dalam agenda harian. mas gebetan menyarankan saya memakai aplikasi evernote dan google calendar. namun saya tidak secanggih doi. karena ketika saya pegang hape, prioritas adalah twitteran dan menyimak instagram story.

sehingga saya lebih nyaman dengan agenda manual. saya tulis semua worklist saya. semua mua nya. kemudian saya kelompokkan berdasarkan holdings dimana worklist itu bernaung. apakah ini "pesenan" perusahaan A, perusahaan B, atau perusahaan C.

Photo by STIL on Unsplash

saya juga harus mempertimbangkan agenda - agenda di luar kantor yang pastinya energinya beda dengan kalau saya full seharian di kantor aja. kalau ada agenda keluar, waktu efektif saya di kantor bisa cuma setengah hari aja. bahkan bisa kurang dari itu.

kalau memang seharian full ngantor, saya juga harus perhatikan para rekanan saya. karena di masa - masa ini bahkan makan siang aja kami harus bergantian. juga karena saya adalah yang belum nikah, saya yang harus back up rekanan saya di jam - jam mereka harus keluar buat jemput anak sekolah.

kemudian masing masing worklist yang sudah dikelompokkan berdasarkan holdings nya tadi saya beri keterangan tingkat kerumitan, pressure, dan deadline kapan tugas itu harus diasistensikan. setelahnya saya baru bisa menyusun skala prioritas mana dulu yang harus saya kerjakan.

Photo by Felipe Furtado on Unsplash

Membuat Target yang Terukur Sesuai Timeline.


Photo by Alesia Kazantceva on Unsplash

kembali lagi ke analogi teknologi big data. pekerjaan saya di kantor itu punya target sendiri - sendiri sesuai dengan karakteristik tugasnya.

setelah saya organize mereka semua, barulah kemudian saya bisa menyusun target harian saya. tentu target ini terbagi menjadi target optimis dan realistis. optimis kalau saya full seharian di kantor. realistis kalau - kalau saya ada agenda keluar ataupun force majeur yang mengharuskan saya keluar kantor.

target - target ini membantu saya untuk fokus. bahwa pekerjaan bukan sesuatu yang bisa selesai sekali duduk. mungkin itulah mengapa saya didrill mampus di kampus dengan tugas besar dan tugas akhir. bahwa yang bernama mengemban tanggungjawab itu tidak instan. ia perlu proses dan kesabaran.

target - target dan baby step ini juga memberikan ruang pada saya untuk mencari solusi bagi diri saya sendiri dan orang - orang di bawah saya jika dalam roda pelaksanaan pekerjaan terjadi masalah.

hei, bukankah pekerjaan itu sendiri adalah bagian dari pemecahan masalah ? kalau nggak ada masalah ya nggak ada pekerjaan dong.

Photo by William Iven on Unsplash

Menyempatkan Diri untuk Istirahat dengan Nonton Korea / Serial / Badminton di Tengah Jam Kantor.



Photo by Jens Kreuter on Unsplash

yang namanya kerja pasti ada waktu istirahat dong. saya biasanya menggunakan waktu ishoma untuk makan sambil nonton drama Korea/serial yang lagi on going. kalau kebetulan pas ada turnamen badminton, saya biasanya streaming di waktu istirahat sore.

ya karena saya suka nonton ya. sehingga menurut saya nonton drama/badminton bikin saya nggak mikirin kerjaan dulu untuk sementara. fokus saya teralihkan sebentar untuk rehat. beberapa rekan saya ada yang tidur siang/baca buku untuk rehat. tapi karena saya bukan tipikal yang bisa tidur siang (meskipun kantor saya punya kamar istirahat karyawan), saya juga orangnya nggak bisa berhenti kalau udah baca novel. karena nagih ending banget novel - novel kesukaan saya itu. jadilah  saya lebih nyaman rehat dengan menonton drama korea/badminton yang durasinya bukan saya yang tentukan.

Photo by JESHOOTS.COM on Unsplash

Spotify Premium.

Photo by Sara Kurfeß on Unsplash

saya bukan tipe orang yang enjoy kerja dengan suasana hening ala perpustakaan seperti ibu saya. meskipun ya, kalau saya dituntut sangat fokus saya akan melakukannya. tapi jarang banget deh kayak gitu.

ada banyak pemutar musik di pasar digital, joox, apple music, dan spotify. setau saya.

spotify premium bukan untuk semua orang, mengingat harga langganannya. menurut penganut paham efisiensi.

kalau kamu dalam sehari frekuensi dengar lagunya rendah saya rasa nggak perlu upgrade ke premium. kecuali kamu kayak saya yang memang seharian music. selain karena frekuensi mendengarkan lagu yang tinggi, seringkali konsentrasi saya buyar kalau tiba - tiba disela iklan. 

saya mengakali biaya langganan aplikasi ini dengan tidak bertransaksi langsung via kartu kredit. saya memilih membayar biaya langganan melalui jasa pihak ketiga yang legal dan harganya jauh lebih murah. ada beberapa pilihan langganan di para pihak ketiga ini. ada yang perbulan, tiga bulan, hingga langganan per tahun. dengan harga maksimal seratus ribu.

di twitter dan e-commerce tersebar kok para pihak ketiga ini. cari aja. 


Photo by Fimpli on Unsplash

Jangan Lupa Bahagia

Photo by Rifky Naufaldy on Unsplash

saya selalu percaya, bahwa kita bisa menemukan sumber bahagia kita sendiri meskipun masih belum bisa liburan.

setiap orang punya caranya sendiri untuk bisa enjoy under pressure. ada yang memajang gundam di meja kantor, ada yang memasang lukisan mahal di ruangan, ada pula yang seperti saya. semakin tekanan kantor saya nggak waras, semakin saya berusaha ke kantor dengan make up, baju, sepatu terbaik (atau mungkin termahal). barang - barang ini adalah sumber bahagia saya.

untuk sementara. 

saya percaya barang - barang fashion bukan sekedar fungsi. ia karya seni. 

selain itu kadang ide ngeblog muncul di saat - saat seperti ini. sehingga saya bisa rehat sedikit dengan menyusun draft blog.

intinya, meskipun kerjaan lagi nggak santai. saya tetap harus bahagia.


Photo by Ty Williams on Unsplash


hidup dengan baik. ciptakan kebahagiaan. untuk dirimu sendiri. karena kita (para pekerja) berhak bahagia. 

Bontang, 1 Mei 2019




Riffat Akhsan, ---- Selamat Hari Buruh. Para Buruh - Buruh Kebahagiaan.
Faizah and Her Enchanting Journey | Designed by Oddthemes | Distributed by Gooyaabi