worklife
20 May
postingan ini dimaksudkan sebagai pengingat, untuk mengasah ketajaman rasa syukur saya pada tuhan. sebuah titik dimana saya sadar bahwa realistis tidak selalu benar. kita lebih butuh mimpi untuk hidup alih - alih prasangka yang lebih banyak salahnya.
saya bersyukur akhirnya mampu mewujudkan mimpi sederhana dalam wujud laptop macbook pro. benda yang tidak sempurna, dan mungkin tidak memenuhi idealisme mereka di luar sana. tapi saya bersyukur, atas kasih sayang tuhan dalam wujud laptop ini.
waktu saya pakai Asus dulu, 2 tahun setelah beli baterainya rusak. saya lalu beli baterai baru original dan bertahan selama 1 tahun. tapi, sisi sedihnya adalah dia kalau udah lowbatt main mati aja nggak bilang - bilang. padahal sudah saya set lowbatt notification nya semaksimal mungkin. masa - masa itu saya masih jadi staff di divisi drawing. sering banget saya nangis karena Asus tiba - tiba mati tanpa ngesave hasil AutoCad saya. singkat cerita baterainya soak dan akhirnya dia kembali menjadi laptop tanpa baterai. harus nyolok listrik terus.
ganti baterai waktu itu artinya ganti charger laptop juga. ntah apakah karena beda tegangan apa gimana itu ngaruh ke trackpad. padahal saya beli charger ori juga. trackpadnya jadi liar dan nggak bisa saya pakai. bukan nggak berfungsi lho ya.
akhirnya di Februari tahun lalu saya beli lagi baterai original Asus. waktu itu beban kerja saya udah lumayan sebagai Junior Executive bagian corporate finance. tapi kemudian baterai itu soak juga dalam waktu tiga bulan. sudah lepas garansi hitungannya. saya nggak tau kenapa kok bisa sependek itu umur si baterai. apakah karena memang umurnya si Asus yang renta, ada isu di kualitas baterai original yang saya beli, ataukah memang saya yang make laptop secara kurangajar.
semenjak dia (Asus) kembali ke kondisi azali yang harus terhubung listrik dan mouse, saya jadi kehilangan sparks joy memiliki laptop. saya merindukan laptop yang serupa bagian hidup. bisa dipakai cari uang (kerja) sekaligus bisa bikin bahagia. masa - masa yang cukup berat. saya nggak bisa nge-blog, nonton drama korea, ataupun sekedar browsing. karena setiap saya lihat Asus, yang saya lihat adalah kerjaan yang belum selesai, deadline yang numpuk, dan keribetan harus setting up ini itu hanya untuk bikin si laptop nyala.
saya merindukan laptop yang bisa saya taruh di meja lipat atas sofa. cukup si laptop aja tanpa kabel charger dan mouse. laptop yang ringan di hati saya. laptop yang bisa meringankan beban saya.
saya berdoa ke tuhan untuk bisa punya laptop yang bisa saya pakai tiduran sambil nonton drama. tanpa charger dan mouse. tepat sebulan kemudian, tuhan kasih saya macbook yang memiliki power baterai full charge capacity maksimal dan cycle count nol. proses dihadiahi macbook ini oleh tuhan sudah saya tulis di postingan ini
Asus masih bagus secara fungsi, tidak kurang satu apapun selain isu baterai yang saya ceritakan di atas. setelah enam tahun dia bersama saya, sekarang laptop itu saya kasihkan ke salah satu staff yang bekerja sebagai asisten saudara kembar saya di kantor. sementara Asus milik saudara kembar saya dia kasihkan ke graphic desainer paradase.id, sebuah perusahaan media online yang masih terafiliasi dengan holding company keluarga saya. kadang - kadang saya juga ikut mengisi kolom "gaya" dengan tulisan saya di sana.
saat ini saya memiliki rencana untuk upgrade RAM dan SSD. tulisan ini saya arsip sebelum saya install ulang macbook saya. saya belum punya hard disk, jadi tidak bisa menggunakan teknologi time machine ala macbook.
here the software i'll be installed on and keep in dock :
Software Buat Kantor :
1. Microsoft Office
2. Foxit Reader
3. To Do Ist
4. Microsoft Teams
5. Calender
6. WhatsApp
7. Stickies
8. Spark
9. Notebook
10. The Unarchiver
9. Notebook
10. The Unarchiver
Software Buat Bahagia :
1. Viu
2. Spotify
3. Nord VPN
4. Google Chrome
5. MK Player
Software Buat Kinerja Macbook :
1. Clean My Mac
2. Amphetamine
segitu aja kebutuhan software saya. tapi kenapa harus upgrade RAM dan SSD ?
microsoft excel. that's the answer.
gini beb, saya tuh kalau buka Time Schedule proyek MYC (multi years contract) yang punya ratusan minggu harus barengan sama rekap volume mingguan yang juga ratusan minggu plus BoQ (Bill of Quantity) yang juga berupa excel dengan analisa harga satuan dengan ribuan item. nah ketiga dokumen ini aja udah berat banget kayak dosa saya. ditambah para dayang - dayang berupa WhatsApp, Spark (email), word / foxit reader (baca kontrak dan kerangka acuan kerja), spotify (dengerin lagu, biar nggak stress), finder, dan koordinasi lewat microsoft teams.
kebayang kan hang nya macbook saya ?
oke deh segini dulu tulisan saya, terima kasih sudah menyempatkan waktu untuk membaca.
Bontang, 20 Mei 2020
Riffat Akhsan, -- yang lagi bahagia karena hari ini hari terakhir kantor sebelum cuti bersama lebaran.
18 September
di suatu pagi yang cerah, Bos VDEC (salah satu direktur dalam holding tempat saya bekerja, perusahaan konstruksi spesialis dalam kota untuk proyek non tender). meminta saya untuk meninjau proyek pengamanan jembatan di daerah Guntung.
Guntung ini merupakan salah satu kecamatan tertua di Kota Bontang. setiap tahun diadakan Erau di tempat ini. erau pelas benua namanya. ngomong - ngomong soal erau pelas benua, baru tahun ini saya berkesempatan melihat untuk pertama kalinya selama hidup di Bontang. datang juga karena ada undangan, maklum mbak - mbak proyek konstruksi agak - agak goblok kalau urusan sama kebudayaan.
karena proyeknya non tender, saya juga nggak ekspektasi penanganan jembatannya di sungai sebesar sungai mahakam. trus dari narasi Bos VDEC proyek ini kategori pengadaan yang urgent karena banjir besar beberapa bulan lalu.
saya dibriefing kalau tukang dan pengawas lapangan baru hadir jam 10. karena katanya air sungai pasang.
begitu saya datang, LAH KOK SUNGAI NYA KAYAK GOT AJA SIH.
ekspektasi saya terhadap sungai guntung adalah sungai yang ada buaya nya. sungai yang sempat viral video buaya yang bersahabat dan jinak dengan penduduk. begitu datang, LAH MANA BUAYA NYA.
WE WANT BUAYA.
oke,
oke,
lupakan tentang buaya, mari bicara mamalia alias pengawas lapangan proyek ini. meskipun duluan saya nyampe lapangan dibanding dia. saya nyampe lapangan dia baru bangun tidur -____-. tapi yang saya suka dari dia adalah karena pengawas lapangan saya ini cakap. apapun hal teknis jembatan realisasi lapangan yang saya tanyakan dia bisa jawab. jadinya saya nggak harus meraba mulai darimana analisis saya.
akhirnya dia saya traktir boba.
akhirnya dia saya traktir boba.
setiap proyek punya karakteristiknya masing - masing. tidak semua proyek punya pemandangan indah. termasuk proyek ini. saya yang lupa pakai sneakers harus rela melewati sempadan sungai yang tidak rata dan isinya kandang ayam semua menggunakan sepatu flat.
proyek jembatan adalah cinta pertama saya. jadi, dijabanin aja lah.
Riffat Akhsan dan Pengawas Lapangan
dinding pengaman sungai nya melar. kayak badan saya. adalah salah satu hal yang saya tinjau di proyek ini. jadi saya harus menghitung selisih kubikasi bronjong melar ini terhadap gambar rencana. inilah tugas saya sebagai insinyur di proyek ini.
yang sudah rapi dibangun ternyata dikikis dari dalam. sama kayak hubungan mati yang kamu jalani kemudian terkikis karena kenyataan dirimu sendiri yang kamu sadari sudah berubah. ASHIAAAPPP
inilah hal paling penting dari kunjungan saya. akibat banjir, badan sungai mengalami agradasi dan degradasi. batimetri sungai yang mengalami degradasi membuat abutment jembatan di sungai ini berkurang kekuatannya akibat perubahan daya dukung tanah. inilah yang kemudian diperbaiki agar supaya jembatan yang menjadi satu-satunya akses masyarakat tidak runtuh dan menimbulkan korban jiwa.
mungkin hati juga gitu kali ya, ketika terjadi perubahan kondisi. ya kita harus sadar diri untuk juga melakukan perubahan. atau kita bakal runtuh.
mbak, mbak. udahan dong curhatnya ~ *ditendang masyarakat*
dadah ~
Bontang, 18 September 2019
Riffat Akhsan, yang lagi ngerjain draft final quantity proyek muara bengkal.
07 May
setelah masa - masa senggol bacok, kantor saya punya kegiatan yang namanya "rekreasi".
bukan, rekreasi di sini bukan semacam outing dengan berbagai kegiatan team building.
kami semua berkumpul bersama mengunjungi proyek yang "terpilih". tujuannya untuk merekatkan kembali hubungan antar rekan. karena tidak ada yang lebih merekatkan selain berada dalam satu perjalanan.
proyek yang terpilih ini biasanya merupakan proyek tahap tengah - akhir yang naga - naga nya akan mengajukan contract change order / balanced budget dan ingin mengajukan addendum.
kali ini proyek yang saya kunjungi berada di kecamatan Batu Ampar. sebuah area tepian sungai dengan penduduk mayoritas pegawai perusahaan sawit dan petani karet.
namanya juga project visite, yang mejadi wisata nya adalah silaturahmi bersama tenaga ahli tinjauan proyek itu sendiri. jadi kami semua urun rembuk di lapangan. diskusi, menganalisis, dan mencari solusi bersama untuk kemajuan progress report. plus mengumpulkan data untuk nantinya diolah di kantor sebagai bahan rapat.
saya selalu suka dan antusias setiap project visite. karena saya suka dengan cara kerja lapangan yang banyak ilmunya. keramahan para mas - mas tenaga ahli dalam struktur organisasi proyek, kearifan para tukang - mandor - kepala tukang yang bikin ketawa, serta suasana lapangan yang memberikan energi berbeda untuk saya.
saya menyelam sambil minum air saat project visite. kerja iya, kulineran iya, jalan - jalan juga iya.
kalau di Batu Ampar ini saya terkesan dengan kulinernya. di sini saya diajak makan dengan lauk daging rusa. wow. beruntung, saya udah cek daging rusa ini halal untuk dimakan.
Batu Ampar memantik rasa syukur saya yang "mungkin" pudar terbuai fasilitas kota. di sini listrik PLN hanya menyala 12 jam. untuk area pusat kecamatan, selebihnya nyaris tidak teraliri listrik. jaringan sudah 4G memang. tapi diluar pusat kecamatan benar - benar tidak ada sinyal.
ini jugalah yang membuat saya harus begadang lembur menunggu data yang dikirim dari proyek ini di musim - musim bikin laporan. karena mas - mas tenaga ahlinya kan di lapangan, trus sore baru pulang. ketika berada di base camp baru bisa kerja dan berkomunikasi dengan saya yang di kantor.
infrastruktur merupakan asa di daerah ini. masih banyak area - area yang terisolasi jika turun hujan.
mobil kami sempat tenggelam hampir satu meter dalamnya di lumpur saat masa - masa penyerahan lapangan awal - awal proyek dulu. mobil dengan penggerak empat roda harga mati di sini.
selama di lapangan saya banyak merenung. bagaimanakah masyarakat sini kalau berada dalam kondisi gawat darurat dengan kondisi infrastruktur yang sulit begini ?
bukan hal baru. kontemplasi seperti itu selalu muncul setiap project visite karena memang kantor saya spesialis jalan jembatan. namun kontemplasi itu selalu sukses membuat saya malu dengan keluhan rutin saya ke mbak - mbak costumer service tentang bandwith internet yang melambat walau sedikit.
saya selalu kagum dengan profesionalisme para insinyur teknil sipil di lapangan. mereka yang bermental tangguh di lapangan yang keras. menghadapi berbagai kendala psikososial dari warga, kejenuhan bekerja, juga tekanan dari kantor. dan yang pasti, memiliki kemampuan teknis dan psikis yang cakap sehingga dapat diandalkan untuk menjadi problem solver.
mereka yang saya yakin dulu jaman sekolah pasti ikut pramuka karena tau benar bagaimana caranya enjoy di hutan.
lapangan selalu memberikan suasana menyenangkan untuk saya. alat - alat berat yang eksklusif dan spesifik untuk metode pelaksanaan tertentu hadir di lapangan bagai eksibisi. bahagia rasanya melihat bidang yang memang saya cintai "hidup" dalam realita. bukan hanya tampil di jurnal, literasi, dan dokumentasi belaka.
pengalaman itu berharga.
di jalan pulang, saya berdoa agar para rekanan saya selalu sehat - sehat. proyek kami berjalan lancar sesuai target. serta jika terjadi masalah, kami bisa mengatasinya.
amin.
Bontang, 8 Mei 2019
Riffat Akhsan -- yang lagi menyusun draft justifikasi teknis.
01 May
masa - masa tender dan persiapan termin invoice ditambah sparks joy berupa pemberitahuan adanya contract change order/addendum adalah masa - masa saya nangis darah.
masa - masa ini semua orang kantor senggol bacok karena tensi tinggi. apalagi karena budaya kantor saya Korea dengan palli - palli nya. rasanya di masa - masa ini saya ingin membelah diri berdasarkan jumlah proyek yang saya tangani.
masa - masa ini semua orang kantor senggol bacok karena tensi tinggi. apalagi karena budaya kantor saya Korea dengan palli - palli nya. rasanya di masa - masa ini saya ingin membelah diri berdasarkan jumlah proyek yang saya tangani.
tapi kan saya manusia ya, bukan amoeba. jadi mukjizat kalau saya bisa membelah diri.
kalau udah di masa - masa ini orangtua saya udah no comment liatin anaknya nggak ngerjain kerjaan rumah sama sekali. bangun tidur, shalat, ngebekal roti sama kopi, berangkat ngantor. pulang kantor makan sore. ngendon di kamar laptopan ngerjain kerjaan trus langsung tidur. keluar cuma buat shalat sama ke kamar mandi.
ini cara saya tetap bertahan di masa - masa senggol bacok ini :
dalam masa - masa ini, instruksi bertubi - tubi adalah pasti. saya harus siap dengan revisi dan tambahan instruksi berkali - kali. namun, saya punya kartu. namanya deadline. saya bisa menyusun timeline kapan pekerjaan saya harus selesai. saya juga memiliki sekian hari dikali dua puluh empat jam selama timeline tersebut. saya juga punya waktu dua puluh empat jam yang bebas saya atur untuk menyelesaikan tugas tersebut.
karena saya sama sekali tidak berniat resign.
Organizing My Worklist , dan Mengurutkannya Sesuai Skala Prioritas .
saya juga harus mempertimbangkan agenda - agenda di luar kantor yang pastinya energinya beda dengan kalau saya full seharian di kantor aja. kalau ada agenda keluar, waktu efektif saya di kantor bisa cuma setengah hari aja. bahkan bisa kurang dari itu.
kalau memang seharian full ngantor, saya juga harus perhatikan para rekanan saya. karena di masa - masa ini bahkan makan siang aja kami harus bergantian. juga karena saya adalah yang belum nikah, saya yang harus back up rekanan saya di jam - jam mereka harus keluar buat jemput anak sekolah.
kemudian masing masing worklist yang sudah dikelompokkan berdasarkan holdings nya tadi saya beri keterangan tingkat kerumitan, pressure, dan deadline kapan tugas itu harus diasistensikan. setelahnya saya baru bisa menyusun skala prioritas mana dulu yang harus saya kerjakan.
Membuat Target yang Terukur Sesuai Timeline.
setelah saya organize mereka semua, barulah kemudian saya bisa menyusun target harian saya. tentu target ini terbagi menjadi target optimis dan realistis. optimis kalau saya full seharian di kantor. realistis kalau - kalau saya ada agenda keluar ataupun force majeur yang mengharuskan saya keluar kantor.
target - target ini membantu saya untuk fokus. bahwa pekerjaan bukan sesuatu yang bisa selesai sekali duduk. mungkin itulah mengapa saya didrill mampus di kampus dengan tugas besar dan tugas akhir. bahwa yang bernama mengemban tanggungjawab itu tidak instan. ia perlu proses dan kesabaran.
target - target dan baby step ini juga memberikan ruang pada saya untuk mencari solusi bagi diri saya sendiri dan orang - orang di bawah saya jika dalam roda pelaksanaan pekerjaan terjadi masalah.
hei, bukankah pekerjaan itu sendiri adalah bagian dari pemecahan masalah ? kalau nggak ada masalah ya nggak ada pekerjaan dong.
Menyempatkan Diri untuk Istirahat dengan Nonton Korea / Serial / Badminton di Tengah Jam Kantor.
yang namanya kerja pasti ada waktu istirahat dong. saya biasanya menggunakan waktu ishoma untuk makan sambil nonton drama Korea/serial yang lagi on going. kalau kebetulan pas ada turnamen badminton, saya biasanya streaming di waktu istirahat sore.
ya karena saya suka nonton ya. sehingga menurut saya nonton drama/badminton bikin saya nggak mikirin kerjaan dulu untuk sementara. fokus saya teralihkan sebentar untuk rehat. beberapa rekan saya ada yang tidur siang/baca buku untuk rehat. tapi karena saya bukan tipikal yang bisa tidur siang (meskipun kantor saya punya kamar istirahat karyawan), saya juga orangnya nggak bisa berhenti kalau udah baca novel. karena nagih ending banget novel - novel kesukaan saya itu. jadilah saya lebih nyaman rehat dengan menonton drama korea/badminton yang durasinya bukan saya yang tentukan.
ya karena saya suka nonton ya. sehingga menurut saya nonton drama/badminton bikin saya nggak mikirin kerjaan dulu untuk sementara. fokus saya teralihkan sebentar untuk rehat. beberapa rekan saya ada yang tidur siang/baca buku untuk rehat. tapi karena saya bukan tipikal yang bisa tidur siang (meskipun kantor saya punya kamar istirahat karyawan), saya juga orangnya nggak bisa berhenti kalau udah baca novel. karena nagih ending banget novel - novel kesukaan saya itu. jadilah saya lebih nyaman rehat dengan menonton drama korea/badminton yang durasinya bukan saya yang tentukan.
saya bukan tipe orang yang enjoy kerja dengan suasana hening ala perpustakaan seperti ibu saya. meskipun ya, kalau saya dituntut sangat fokus saya akan melakukannya. tapi jarang banget deh kayak gitu.
ada banyak pemutar musik di pasar digital, joox, apple music, dan spotify. setau saya.
spotify premium bukan untuk semua orang, mengingat harga langganannya. menurut penganut paham efisiensi.
kalau kamu dalam sehari frekuensi dengar lagunya rendah saya rasa nggak perlu upgrade ke premium. kecuali kamu kayak saya yang memang seharian music. selain karena frekuensi mendengarkan lagu yang tinggi, seringkali konsentrasi saya buyar kalau tiba - tiba disela iklan.
saya mengakali biaya langganan aplikasi ini dengan tidak bertransaksi langsung via kartu kredit. saya memilih membayar biaya langganan melalui jasa pihak ketiga yang legal dan harganya jauh lebih murah. ada beberapa pilihan langganan di para pihak ketiga ini. ada yang perbulan, tiga bulan, hingga langganan per tahun. dengan harga maksimal seratus ribu.
di twitter dan e-commerce tersebar kok para pihak ketiga ini. cari aja.
saya selalu percaya, bahwa kita bisa menemukan sumber bahagia kita sendiri meskipun masih belum bisa liburan.
setiap orang punya caranya sendiri untuk bisa enjoy under pressure. ada yang memajang gundam di meja kantor, ada yang memasang lukisan mahal di ruangan, ada pula yang seperti saya. semakin tekanan kantor saya nggak waras, semakin saya berusaha ke kantor dengan make up, baju, sepatu terbaik (atau mungkin termahal). barang - barang ini adalah sumber bahagia saya.
untuk sementara.
untuk sementara.
saya percaya barang - barang fashion bukan sekedar fungsi. ia karya seni.
selain itu kadang ide ngeblog muncul di saat - saat seperti ini. sehingga saya bisa rehat sedikit dengan menyusun draft blog.
intinya, meskipun kerjaan lagi nggak santai. saya tetap harus bahagia.
Photo by Ty Williams on Unsplash
hidup dengan baik. ciptakan kebahagiaan. untuk dirimu sendiri. karena kita (para pekerja) berhak bahagia.
Bontang, 1 Mei 2019
Riffat Akhsan, ---- Selamat Hari Buruh. Para Buruh - Buruh Kebahagiaan.
Subscribe to:
Posts (Atom)
Search